Anda di halaman 1dari 1

Konsep-konsep sastra yang terkait langsung dengan sosiologi sastra, antara lain: (1) konsep resepsi

(penerimaan masyarakat tertentu terhadap karya tertentu), oleh Leo Lowenthal, (2) konsep hegemoni
(karya dengan kekuatan wacana internal dalam mengevokasi struktur sosial), oleh Antonio Gramsci, (3)
konsep trilogi pengarang-karya-pembaca (karya sastra sekaligus dalam kaitannya dengan subjek kreator
dan audiens), oleh Rene Wellek/Austin Warren dan Ian Watt, (4) konsep refraksi (sebagai institusi, di
samping merefleksikan, sastra juga merupakan bias terhadap masyarakat), oleh Harry Levin, (5) konsep
patronase (karya dalam kaitannya dengan pelindung proses kreativitas), oleh Robert Escarpit, (6) konsep
retorika sejarah (kesejajaran antara narasi sejarah dengan sastra), oleh Hayden White, (7) konsep
anonimitas (kematian pengarang), oleh Roland Barthes, (8) konsep dialogis (karya sebagai suara rangkap
dan polifoni), oleh Mikhail Bakhtin, (9) konsep dekonstruksi (proliferasi makna karya dengan cara
mensubversi pusat), oleh Jacques Derrida, dan sebagainya, (10) konsep mimesis (karya seni sebagai
tiruan masyarakat), oleh Plato dan Aristoteles, (11) konsep sosiogeografis (pengaruh alam sekitar
terhadap karya), oleh Johan Gottfried von Herder dan Madame de Stael, (12) konsep genetis (pengaruh
ras, saat, dan lingkungan terhadap asal-usul karya), oleh Hippolyte Taine, (13) konsep struktur kelas
(karya seni sebagai cermin kelas sosial tertentu), baik oleh kelompok Marxis ortodoks maupun kelompok
para-Marxis, sebagai Marxis strukturalis, seperti: George Lukacs, sebagai Marxis ortodoks, Marxis
dogmatis, dengan ciri khas sastra sebagai refleksi struktur mental masvarakat.

Coleridge berpendapat bahwa puisi adalah suatu cipta yang berguna: (a) sebagai ekspresi jiwa, (b) untuk
menyenangkan hati, dan (c) untuk mengobati luka individu dan sosial, (d) wahana interaksi sosial.

sependapat dengan ahli sosiologi sastra Albert Memmi (Segers, 2000:70) yang menawarkan tiga teori
penelitian. Menurut dia, penelitian sosiologi sastra ada tiga titik berat yang dipertimbangkan, yaitu (1)
pengarang, (2) teks sastra, dan (3) masyarakat pembaca. Ketiganya tetap terkait dengan sikap dan
perilaku sosial. Titik berat pada pengarang, menyangkut status ekonomi, profesionalitas, kelas sosial,
dan generasi sastra. Yang berkaitan dengan teks, memfokuskan pada bentuk, tema, karakter dan gaya.
Adapun yang terkait dengan pembaca, berhubungan dengan public

Anda mungkin juga menyukai