Anda di halaman 1dari 67

KATA-KATA NON ARAB DIDALAM AL-QUR’AN

(Kajian Deskriptif)

Menurut

AL-IMAM AS-SUYUTHY
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di dalam al-Qur’an terdapat sepuluh ayat yang menginyaratkan


bahwa al-Qur’an itu berbahasa Arab yaitu surat Yusuf ayat 2, al-Ra’d
ayat 39, al-Nahl ayat 103, Thaha ayat 113, al-Syu’ara’ ayat 195, al-Zumar
ayat 28, Fushshilat ayat 44, al-Syura ayat 7, al-Zukhruf ayat 3, dan al-
Ahqaf ayat 12. Dalam tafsir klasik yang bercorak atsar, seperti Jami’ al-
bayan maupun tafsir modern yang lebih banyak memberikan analisis
pemikiran, seperti fi Dhilal al-Qur’an dan tafsir al-manar, menafsirkan
kata “arabiy” dalam ayat-ayat itu sebagai “berbahasa Arab”. (Salman
harun, 1999).

Setiap Rasul diutus dengan bahasa kaumnya, sedangkan


Muhammad sang pengemban risalah terakhir itu adalah orang Arab
dimana bahasanya dan bahasa kaumnya adalah bahasa
Arab.sebagimana firman Allah dalam surat asyura ayat 7:
ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ٰ َ ُ ۡ َّ ُ َ ُ ّ ّٗ َ َ ً َ ۡ ُ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َٰ َ َ
‫نذر يوم ٱلجم ِع‬ ِ ‫نذر أم ٱلقرى ومن حولها وت‬ ِ ‫وكذ ِلك أوحينٓا ِإليك قرءانا عر ِبيا ِلت‬
َّ ‫يق في‬
٧ ‫ٱلس ِع ِير‬ ٞ ‫يق في ۡٱل َج َّنة َو َفر‬ ۚ ‫اَل َر ۡي َب ف‬
ٞ ‫يه َفر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam
bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul
Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.

Permasalahan ta’rib didalam al-Qur’an memang terdapat beberapa


pendapat para ulama, pendapat pertama, ada ulama yang menolak
adanya at-Ta’rib dalam al-Qur’an seperti Imam Syafi’I, Abu ubaidah,
Qahdi Abu bakar, mereka berkeyakinan bahwa kata ta’rib tidak dalam
al-Qur’an. Mereka mengutip firman Allah swt dalam surat yusuf :2 :
ُ َ ُ َّ َ َ ُ ْ َْ
(2:‫ِإ َّنا أن َزل َن ُاه ق ْرآ ًنا َع َر ِب ًّيا ل َعلك ْم ت ْع ِقلون(يوسف‬
Artinya “ Sesungguhnya kami menurunkannya berupa al-Qur’an
berbahasa Arab, agar kamu mengerti (QS: Yusuf: 2).

Dalam Ibnu Kastir dijelaskan bahwa maksud ayat tersebut adalah al-
Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka (bahasa Arab) supaya
mereka mengetahui makna dan memahami kandungannya. ( Tafsir
Ibnu Katsir: juz 12)

Pendapat kedua yaitu kelompok ulama yang menerima adanya at-Ta’rib


dalam al-Qur’an sebagai jawaban terhadap kelompok pertama yang
menolak seperti adalah ibnu Abbas, an-Naqib dan al-Juwaini, mereka
berpendapat bahwa kata serapan ada didalam al-Qur’an". Mereka
menigutip firman Allah swt Surat Ibrahim : 4:
َ ‫اَّل‬
 ‫ول ِإ ِب ِل َس ِان ق ْو ِم ِه‬ ُ ‫َو َما َأ ْر َس ْل َنا م ْن َر‬
‫س‬
ٍ ِ
Artinya “Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan
dengan bahasa Kaumnya(QS: Ibrahim: 4)

Dalam tafsir Zamakhsari dijelaskan bahwa Rasulullah SAW


tidak diutuskepada bangsa Arab saja akan tetapi di utus kepada ummat
manusia secara umum, Dimana bahasa yang dipakai ummat manusia
itu juga bermacam macam.( Al-Zamakhshari : 1977).

Sedangkan pendapat ketiga, adalah ulama yang menkombinasikan dua


pendapat tersebut, seperti al-Jawaliqi, Ibnu Jauji dan Jalaluddin as-
Suyuti, " Mereka berpendapat bahwa kata-kata serapan itu pada
dasarnya adalah kata-kata asing seperti yang dikatakan ahli Fiqih tetapi
kata kata itu meresap ke dalam bahasa Arab.

Mengutip pendapat Jalaluddin as-Suyuti dan sahabat-sahabatnya


tersebut, peneliti berusaha mengkaji dan meneliti kosata-kosakata non
Arab didalam al-Qur’an menurut al-Imam as-Suyuty, karena Sebelum
al-Quran diturunkan, ada banyak bahasa-bahasa yang digunakan
manusia seperti bahasa Arab, bahasa Ibrani (masih digunakan), bahasa
Iram (sudah punah), bahasa Habasyah (Ethiopia) (Sudah punah ),
bahasa Berber (sudah punah), bahasa Qibti atau Koptik (sudah punah
dalam percakapan dan masih eksis dlm dalam bentuk tulisan kuno),
bahasa Parsi (masih digunakan ), bahasa India (masih digunakan),
bahasa Latin (masih dipakai dalam tulisan dan sudah punah dalam
percakapan) dan bahasa Yunani yang masih digunakan sampai
sekarang. (Muhammad asayyid ali Ballasy : 2011), sehingga tidak
menutup kemungkinan banyak dalam Alquran bahasa-bahasa Non
Arab yang mengalami arabisasi (‫)تعريب‬.

Berdasarkan uraian tersebut, dalam buku ini penulis berusaha mengkaji


secara obyektif tentang pembahasan “ Kata-kata Non Arab didalam al-
Qur’an menurut Imam Jalaluddin as-Suyuthy.

Fokus dalam penelitian ini adalah studi mengenai teks tertulis yang
termuat dalam al-Qur’an yakni Kata-kata non Arab didalam al-Qur’an.
Khususnya kalimat yang digunakan oleh-al-Qur’an dalam
menyampaikan pesan-pesan Ilahi.

Data primer dalam penelitian adalah Al-Qur’anul karim terkait Kata-


kata Non Arab didalam al-Qur’an, dan data sekundernya berupa
tulisan-tulisan dan literarur-literatur yang relevan dengan penelitian ini.

Dalam penelitian menggunakan penelitian (content analysis) atau


“kajian isi”, dapat dikemukaan disini beberapa pengertian tentang
konsep content analysis atau kajian isi tersebut , yaitu : 1) Barelson
mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan
mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang
manifestasi komunikasi, 2) Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah
metodologi penelotisn ysng memanfaatkan seperangkat prosedur untuk
menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku atau dokumentasi,
3) Krippendorff, kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan
untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan shahih dari data atas
dasar konteknya, dan 4) Holsti menyatakan bahwa kajian isi adalah
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui
usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif
dan sistematis. Dalam penelitian ini kajian isi atau conten analysis
menurut pengertian terakhir yang digunakan.
Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah data
yang tersedia yaitu, al-Qur’an. Prosesnya adalah membaca,
mengumpulkan data. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka
langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan
dengan jalan membuat abstraksi. Langkah selanjutnya adalah
menyusunnya dalam satuan-satuan dalam bab-bab yang sesuai dengan
urutan pola berpikir.

Untuk membantu, mempermudah dan memperdalam dan


memperdalam serta memperkaya pemahaman dalam teks, maka
dibutuhkan beberapa pendekatan, yaitu pendektan strukturalis,
pendekatan historis, dan pendekatan ideologis.

Pendekatan strukturalis (‫ )البنيوية‬ialah dengan mengkaji bahasa-bahasa


non Arab didalam al-Qur’an sebagai sebuah totalitas, yang didukung
oleh pemikiran peneliti yang berkutat pada poros yang sama. Pada
dasarnya, pemikiran Peneliti harus difokuskan pada problematika
utama yang mampu menerima berbagai bentuk transformasi sebagai
wadah bagi beroperasinya pemikiran peneliti, sehingga seluruh
gagasannya mendapatkan tempat alami dalam totalitasnya.

Pendekatan historis (‫ )التارخية‬yaitu dengan berupaya mengaitkan Kata-


kata Non Arab didalam al-Qur’an dengan historitas kebudayaan,
politik,ideologi dan sosial pada masa lalu. Melibatkan konteks ini
adalah suatu kemestian. Bukan hanya untuk mendapatkan pemahamn
historis tentang yang dikaji tapi juga untuk menguji validitas model
strukturalis.

Pendekatan terakhir adalah Ideologis, yaitu dengan pembaharuan


fungsi ideologis yang berisi tentang “Arabisasi bahasa-bahasa non Arab
didalam al-Qur’an” dengan jalan mengisi atau diisi dalam bidang
kognitif yang menjadi salah satu bagian dari penelitian. Pendekatan
ketiga ini berfungsi sebagai pelengkap atas kedua pendekataan di atas.
Dalam penelitian ini pembahasan terbagi menjadi beberapa bab yaitu :

BAB I : Ta’rib (Arabisasi

BAB II : kaidah –kaidah Ta’rib

BAB III : Ikhtilaf Ulama Tentang Ta’rib

BAB IV : Alqur’an dan Bahasa Arab

BAB V : Kata-Kata Non Arab Dalam Al-Qur’an

BAB VI : Kesimpulan
BAB II
TA’RIB (ARABISASI)
A. Pengertian Ta’rib

Secara etimologi, ta‘rib berasal dari bahasa Arab dan merupakan

bentuk masdar dari kata kerja ‫ عرب‬memiliki makna penerjemahan ke


dalam bahasa Arab (Ali, 1998: 515), Sedangkan Menurut Ma’luf dan

Ibrahim ta’rid berarti memindahkan bahasa asing ke dalam bahasa

Arab (Ma'luf, 2005: 495 dan Ibrahim, 2001: 129).Adapun secara

terminologi, beberapa tokoh memberikan definisinya, antara lain

Hadi’ mengatakan bahwa ta’rid adalah penyerapan unsur-unsur

asing, baik berupa kata maupun istilah (Hadi, 2002: 77). Menurut

Imam al-Suyuti Ta’rib adalah lafazd-lafazd dari makna tertentu yang

dipakai oleh orang Arab yang bukan berasal dari bahasanya.(Imam

al-Suyuti, 1998: 211) Adapun Hilal mengatakan bahwa Ta‘rīb  adalah

orang-orang  Arab  berkomunikasi  dengan  menggunakan bahasa

Asing berdasarkan cara dan uslūbnya sendiri.(Hilal 1976 :140),

Sedangkan menjelaskan bahwa Orang  Arab  menggunakan  lafaz-

lafaz  yang  mempunyai  makna  yang tidak terdapat    dalam bahasa

Arab, Berdasarkan hal tersebut,   mereka menerima suatu lafaz baru

dari     bahasa Asing dan menjadikannya bagian dari sistem bahasa

yang mereka pahami”. (Rabi, 1976 : 151).

Dalam al-Arabiyyah juga Syauqi daif menyatakan bahwa ta‘rib


adalah pembentukan kata dalam bahasa Arab setelah dipindahkan
dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab (al-‘Arabiyyah, 2005 : 591).
Ahmad Bek Isa memberikan komentar bahwa ta’rid Adalah cara
lain yang dilakukan dalam memindahkan kata (dari bahasa lain ke
dalam bahasa Arab) manakala tidak ada dalam kosa kata bahasa Arab,
baik dengan cara menerjemahkan dari kosa kata bahasa asing,
membentuk kata atau kata kerja, membuat majaz, maupun menyingkat
kata (Isa, t.t.: 125), Definisi yang terakhir ini lebih menitikberatkan pada
cara-cara pembentukan kata atau istilah dalam ta‘rib . Tawwab juga
mengatakan bahwa ta‘rib> adalah masuknya kata asing ke dalam
bahasa Arab setelah mengalami perubahan pada lafalnya, dan
wazannya mengikuti pola atau kaidah dalam bahasa Arab (Tawwab,
1997: 358-359).
B. Proses Terjadinya Ta’rib

Pada masa Jahiliyah, orang-orang Arab mengadakan kontak


dengan bangsa-bangsa yang berdekatan dengan mereka, seperti orang-
orang Persia, Habsyi, Romawi, Suryani, Nabti, dan lain- lain. Secara
tidak langsung, bahasa Arab juga bersinggungan dengan bahasa yang
digunakan. Hal ini terjadi secara alami, karena mustahil suatu bahasa
terlindungi dari bahasa lain ketika terjadi persinggungan (‫)اختك اك‬,
sebagaimana perkembangan pesat dari suatu bahasa, yang jauh dari
pengaruh luar dan dianggap ideal, hampir tidak pernah terjadi pada
bahasa apapun. Bahkan sebaliknya, pengaruh suatu bahasa pada bahasa
lain yang berdekatan memiliki peran yang besar dalam perkembangan
bahasa, karena persinggungan atau persentuhan bahasa merupakan
sebuah keniscayaan sejarah dan menyebabkan interferensi (‫ )تداخل‬suatu
bahasa pada bahasa lain (Tawwab: 1997: 358).

Proses bargaining kata tidak bisa dihindari Sejalan dengan


perkembangan peradaban, budaya pun melalui waktu yang cukup
panjang dalam sejarah manusia dan proses bargaining meningkat luar
biasa sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi bahasa hidup
dunia yang masih murni. Tidak ada pula bangsa beradab yang berani
mengaku bahwa bahasa mereka bersih dari unsur-unsur asing serapan
atau pinjaman dari bangsa-bangsa lain.
Bahasa Arab juga tidak terhindar dari proses bargaining kata.
Karena bangsa Arab pra Islam sendiri sebagaimana dijelaskan oleh
Ramadhan ‘Abd Thawwab dalam Fiqhul ‘Arabiyyah (Abd al-Thawwab:
1938:358), juga telah melakukan interaksi dengan masyarakat diluar
Arab, seperti Persi, Habsyah, Romawi, Qibti, , dsb. Pernyataan yang
sama juga termuat dalam buku Fiqh al-Lughah karya ‘Abd Wahid Wafi,
Ia mencontohkan salah bentuk hubungan politik dan perdagangan
antara Arab dengan jirannya, yaitu hubungan yang terjalin antara Arab
dengan ‘Aramiyyin.( Abd Wâhid Wâfi :1945:200), kondisi ini tentu akan
berdampak pada saling keterpengaruhan antar sesama bangsa yang
saling berinteraksi tersebut, terutama keterpengaruhan dalam bidang
bahasa.( Khalid Muflih Isa : 1987 : 59). namun, yang lebih menjadi
persoalan adalah apakah al-Qur’an yang diwahyukan kepada
Muhammad Rasulullah saw dengan bahasa Arab fasih yang populer di
kawasan Hijaz pada waktu itu memakai kata-kata asing juga atau tidak?
Yang harus digaris bawahi adalah sesungguhnya keterbukaan sebuah
bahasa untuk menerima atau menyerap kata-kata asing maupun daerah
tidak berarti mempertaruhkan kesejatian bahasa tersebut.

Serapan dari bahasa lain adalah hal yang sangat lumrah dan pasti
terjadi pada semua bahasa. Karena toh sebenarnya menurut para ahli
bahasa, antara satu bahasa dengan bahasa lain saling terkait secara
historis. Bahkan sebenarnya, menurut mereka, tiap-tiap bahasa punya
induk dan tiap-tiap induk sebenarnya berasal dari satu sumber. Sebut
saja bahasa Arab, Suryani, Habsyi, Nabthi, dan bahasa-bahasa lainnya
yang serumpun, berasal dari bahasa induk yang sama, yaitu bahasa
semit klasik. (Khalid Muflih Isa :1987 :59-60).

Adanya fenomena unsur serapan dari bahasa lain, sebenanya


sama sekali tidak mengganggu identitas suatu bahasa. Al-Quran tetap
saja dikatakan berbahasa Arab, meski ada beberapa istilah yang oleh
para ahli sejarah bahasa dikatakan bukan sebagai asli dari bahasa Arab.
Masalahnya, lagi-lagi karena orang Arab saat di mana al-Quran
diturunkan memang sudah menganggapnya bagian dari bahasa Arab.
Walau para ahli sejarah bahasa menyatakan bahwa kata tersebut berasal
dari unsur serapan dari bahasa lain.
Untuk menguatkan analisa di atas, ada baiknya kami kutip
pernyataan Quraish Syihab dalam bukunya “Mukjizat al-Qur’an: “Tidak
dapat disangkal bahwa ayat-ayat al-Qur’an tersusun dengan kosa kata bahasa
Arab, kecuali beberapa kata yang masuk dalam perbendaharaannya akibat
akulturasi.” (M. Quraish Shihab : 1998 :89), Yaitu, pengaruh dari
percampuran kebudayaan Arab dengan kebudayaan-kebudayaan
lainnya, terutama sekali percampuran antar sesama bangsa yang masih
berada dalam satu rumpun, yakni rumpun semit.

Disamping pendapat Quraish Shihab di atas, perlu juga dicatat


pernyataan W. Wontgomery Watt, dalam bukunya Bell’s Introduction to
the Qur’an, (W. Wontgomery Watt: 1998 : 74). ungkapnya:“Pandangan
beberapa cendekiawan muslim yang diwakili oleh al-Suyuthi (w. 1505)
dan ‘Abd al-Rahman al-Sa‘âlabi (w.1468), yang dengan penuh nalar
menyatakan bahwa sebagai akibat hubungan orang-orang Arab dengan
bangsa asing, berbagai kata bukan Arab masuk ke dalam bahasa Arab,
tetapi karena kata-kata ini sudah diarabkan, maka masih benar bahwa
dikatakan Qur’an ditulis dalam ‘bahasa Arab’ yang jelas.

Senada dengan dua pendapat di atas, Abdul Qadir al-Maghribi,


sebagaimana dikutip oleh Emil Badi’ ya’kub dalam Fiqh lughah al-
Arabiyyah wa Khasaisuhamenyatakan telah ada ketetapan di kalangan
ahli kebahasaan bahwa memang terdapat unsur serapan dari bahasa
asing dalam al-Qur’an. (Emil Badi : 217).

Emil Badi' Ya'kub memetakan beberapa metode yang dilakukan


dalam prosesta'rib atau yang disebut dengan manâhij fi ta'rib al-
alfaz yang biasa digunakan oleh masyarakat Arab ketika akan
mengambil kata yang berasal dari bahasa ‘ajam dan menjadikan kata
tersebut sebagai bagian dari bahasa Arab.

BAB III
KAIDAH –KAIDAH TA’RIB
A. Kaedah Untuk Mengetahui Kata-Kata Non Arab

Para Ulama Bahasa Arab membuat sebuah kaidah Bahasa secara


khusus untuk menentukan Bahasa Arab atau Non Arab. Dalam
kaidahnya terbagi menjadi dua, yaitu Huruf-huruf Arab yang tidak bisa
berkumpul dalam satu kalimat dan huruf-huruf yang berkumpul dalam
satu kalimat. Ketentuan tersebut berdasarkan tradisi kebahasaan orang-
orang Arab.

Huruf-huruf Arab yang tidak bisa berkumpul dalam satu kalimat, yang
menurut kesepakatan ulama Bahasa Arab sebagai berikut :

A.1. Huruf yang tidak bisa berkumpul dalam satu kalimat, Seperti :

1. Huruf ‫ الجيم‬dan ‫القاف‬, dalam tradisi Bahasa Arab kedua huruf


tersebut tidak bisa berkumpul dalam satu kalimat. Contoh
kata ‫ الجوق‬. kata tersebut bukan dari orang-orang Arab, karena
dua huruf tersebut berkumpul dalam satu kalimat.
2. Huruf ‫ الصاد‬dan ‫الجيم‬, dalam tradisi Bahasa Arab kedua huruf
tersebut tidak bisa berkumpul dalam satu kalimat. Contoh kata
‫ صولجان‬. kata tersebut bukan dari orang-orang Arab, karena dua
huruf tersebut berkumpul dalam satu kalimat.
3. Huruf ‫ الط اء‬dan ‫ الت اء‬, dua huruf tersebut tidak boleh
berkumpul dalam tradisi Arab, seperti kalimat ‫الط اغوت‬, kata
tersebut tidak termasuk Bahasa Arab asli karena terdapat
Huruf ‫ الطاء‬dan ‫ التاء‬dalam satu kata.
4. Huruf ‫ الجيم‬dan ‫ التاء‬, dua huruf tersebut tidak boleh berkumpul
dalam tradisi Arab, seperti kalimat ‫الجبت‬, kata tersebut tidak
termasuk Bahasa Arab asli karena terdapat Huruf ‫ الجيم‬dan ‫التاء‬
dalam satu kata.
5. Huruf ‫ الص اد‬dan ‫ الط اء‬, dua huruf tersebut tidak boleh
berkumpul dalam tradisi Arab, seperti kalimat ‫الص راط‬, kata
tersebut tidak termasuk Bahasa Arab asli karena terdapat
Huruf ‫ الصاد‬dan ‫ الطاء‬dalam satu kata.
6. Huruf ‫ الباء‬dan ‫ السين‬, dua huruf tersebut tidak boleh berkumpul
dalam tradisi Arab, seperti kalimat ‫سلسبيل‬, kata tersebut tidak
termasuk Bahasa Arab asli karena terdapat Huruf ‫ الباء‬dan ‫السين‬
dalam satu kata.
7. Huruf ‫ السين‬dan ‫ الذال‬, dua huruf tersebut tidak boleh
berkumpul dalam tradisi Arab, seperti kalimat ‫أستاذ‬, kata
tersebut tidak termasuk Bahasa Arab asli karena terdapat
Huruf ‫ السين‬dan ‫ الذال‬dalam satu kata( ‫ـ‬Jalaluddin as-Suyuty :
271-271)

A.2. Huruf-huruf yang berkumpul dalam satu kalimat yang tidak


termasuk dalam tradisi Bahasa Arab.

1. Huruf‫ الن ون‬sebelum ‫ ال راء‬, bukan termasuk kalam Arab jika


terdapat Huruf‫ الن ون‬sebelum ‫ ال راء‬, seperti ‫ ن رجس‬. kata tersebut
tidak termasuk Bahasa Arab asli.
2. Huruf‫ الزاء‬setelah ‫ الدال‬, bukan termasuk kalam Arab jika terdapat
Huruf ‫ الزاء‬setelah ‫الدال‬, seperti ‫ مهندز‬. kata tersebut tidak termasuk
Bahasa Arab asli.
3. Huruf‫ الشين‬setelah ‫ الالم‬, dan ‫ الذال‬setelah ‫ ال دال‬, jika terdapat kata
yang Huruf‫ الش ين‬setelah ‫ الالم‬maka kata tersebut tidak termasuk
Bahasa Arab asli. ( ‫ـ‬Jalaluddin as-Suyuty : 272).

B. Faktor Penyebab Adanya Bahasa-bahasa non Arab dalam al-


Qur’an.
Dari faktor terbesar yang menyebabkan kata-kata banyak terserap
dari bahasa asing adalah hubungan keterkaitan peradaban Arab sendiri
dengan peradaban bangsa lain.( Imam Subakir Ahmad : 82), dan dari
peristiwa yang terjadi dalam peradaban Arab yaitu Pembauran atau
pertemuan Budaya: Pada zaman jahiliyyah dahulu, pertemuan dengan
orang asing dari berbagai negara banyak terjadi dikarenakan
perdagangan. Seperti yang terdapat di pusat perdagangan Arab Kuno,
Syam dan Irak.

Kata-kata asing satu bahasa masuk ke bahasa lain disebabkan oleh


faktor-faktor diantaranya kedekatan letak geografis, hubungan
perdagangan, imigrasi, kekuasaan politik, kecenderungan religius,
kultur, ekonomi, indrustri, dan lain-lain. Intinya, faktor-faktor ini adalah
faktor yang berakar dari tuntutantuntutan material dan spiritual
manusia. Itulah sebabnya mengapa terjadi proses serapan kata. Sejalan
dengan perkembangan peradaban, budaya pun melalui waktu yang
cukup panjang dalam sejarah manusia dan proses serapan meningkat
luar biasa sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi bahasa hidup
dunia yang masih murni. Tidak ada pula bangsa yang berani mengaku
bahwa bahasa mereka bersih dari unsur-unsur asing serapan atau
pinjaman dari bahasa bangsa lain.

Sesuai dengan adanya interaksi antar bangsa, maka tidak ada satu
bahasa pun yang tidak menyerap bahasa lain, baik dari segi kosa
katanya, maupun dialek-dialeknya. Pernyataan ini berdasarkan
ungkapan Gonda yang mengatakan bahkan bahasa Inggris yang
merupakan bahasa terkemuka, menyerap tidak kurang dari setengah
kosa katanya dari bahasa Latin, Yunani, Skandinavia dan Prancis.( J.
Gonda : 26)

Bahasa Arab juga tidak terhindar dari proses serapan kata. Karena
bangsa Arab pra Islam sendiri sebagaimana disinyalir oleh Ramadan
Abduttawwab,(Ramadan ‘Abduttawwab : 17-18), juga telah melakukan
interaksi dengan masyarakat di luar Arab, seperti Persi, Akhbas,
Romawi, Suryani, Nabti. Pernyataan yang sama juga diungkapkan ‘Abd
al-Wahid Wafi, Ia mencontohkan salah bentuk hubungan politik dan
perdagangan antara Arab dengan tetangganya, yaitu hubungan yang
terjalin antara Arab dengan ‘Aramiyyin.( Abd al-Wahid Wafi : 200).

Kondisi ini tentu akan berdampak pada saling keterpengaruhan antar


sesama bangsa yang saling berinteraksi tersebut, terutama
keterpengaruhan dalam bidang bahasa. Namun, yang lebih menjadi
persoalan adalah apakah al-Quran yang diwahyukan kepada
Muhammad dengan Bahasa Arab fasih yang populer di kawasan Hijaz
pada waktu itu juga memakai kata-kata asing? Yang harus digaris
bawahi adalah sesungguhnya keterbukaan sebuah bahasa untuk
menerima atau menyerap kata-kata asing maupun daerah tidak berarti
mempertaruhkan kesejatian bahasa atau harga diri suatu bangsa yang
berbahasa.
C. Hubungan antara bahasa Arab dengan bahasa syami’ah yang lain.

Pada tahun ke-19 para ulama barat mengetahui bahwa bahasa Arab
tumbuh berkembang dengan bahasa-bahasa syami’ah terdekatnya,
seperti: bahasa Ibrani, bahasa Aramiah, bahasa Akadiah.

Bahasa Ibrani merupakan sebuah bahasa Semitik dari cabang rumpun


bahasa Afro-Asia yang merupakan bahasa resmi Israel, dan dituturkan
sebagian orang Yahudi di seluruh dunia. Secara kultural, bahasa ini
dianggap sebagai bahasa orang Yahudi, meskipun bahasa ini juga
dipergunakan oleh kelompok-kelompok non-Yahudi, seperti orang
Samaria. Bahasa Ibrani hampir punah sebagai bahasa yang dituturkan
pada abad kuno , namun terus digunakan
sebagai bahasa liturgi Yudaisme dan bahasa sastra serta hanya dipakai
untuk mempelajari Alkitab dan Mishnah saja. Tetapi pada akhir abad
ke-19 dan permulaan abad ke-20, bahasa ini lahir kembali menjadi
sebuah bahasa sejati dengan para penuturnya. Bahasa Ibrani mirip
sekali dengan bahasa Aram dan juga masih mirip dengan bahasa Arab.
Bahkan kosakata Ibrani modern, banyak pula meminjam dari bahasa
Arab.

( Zuckermann, Ghil'ad : 2003)

Bahasa Aram adalah bahasa Semitik dengan sejarah selama 3.000


tahun. Bahasa ini pernah menjadi bahasa pemerintahan berbagai
kekaisaran serta bahasa untuk kegiatan upacara kegamaan. Bahasa
Aram adalah bahasa asli sebagian besar Kitab
Daniel dan Ezra dalam Alkitab, dan merupakan bahasa utama yang
dipakai dalam kitab Talmud. Bahasa ini juga merupakan bahasa Nabi
Isa. (Beyer, Klaus (1986). 

Bahasa Akkadia adalah sebuah bahasa Semitik (bagian


dari keluarga bahasa Afro-Asia yang lebih besar) yang digunakan
di Mesopotamia kuno, khususnya oleh bangsa Asyur dan Babilonia.
Bahasa Akkadia adalah bahasa Semit tertua yang dikenal,
menggunakan huruf paku dalam system tulisannya, yang pada
dasarnya diambil dari bahasa Sumeria kuno, sebuah bahasa yang tidak
terkait dan terisolasi. Nama bahasa ini berasal dari kota Akkad, salah
satu pusat kebudayaan Mesopotamia kuno. Bahasa ini dipakai pada
tahun 2500 – 1950 SM. (aplice, Richard : 1980). 

BAB IV
IKHTILAF ULAMA TENTANG TA’RIB
A. Pendapat Ulama tentang Ta’rib dalam al-Qur’an

Sejak dahulu para ulama ternyata sudah banyak mendiskusikan


hal ini. Setidaknya ada tiga pendapat yang berkembang dengan sikap
berbeda terkait persoalan kosa-kata serapan asing dalam al-
Qur’an,seperti yang dijelaskan as-Suyuti dalam kitab “al-Muhazzabu
fima waqa’a fi al-Qur’an min al-Mu’arrab”  pendapat pertama dan
kedua saling berbeda dan pendapat ketiga agaknya ingin
menyatukannya.

1. Pendapat Pertama: al-Quran Seluruhnya Berbahasa Arab

Pendapat pertama mengatakan bahwa al-Quran 100% berbahasa


arab, tidak ada unsur serapan dari bahasa lain. Hal itu karena di dalam
al-Quran disebutkan secara tegas dan lebih dari satu kali tentang hal itu.
Maka tidak pada tempatnya kalau kita mengatakan bahwa di dalam al-
Quran ada bahasa selain bahasa Arab, padahal dalam al-Qur’an surat
yusuf ayat 2, dan surat Fushshilat ayat 44, telah dijelaskan bahwa al-
Qur’an adalah Bahasa Arab :
ً ْ ُ ُ َ ْ َ َ َّ
َ‫آنا َع َرب ّي ًا َّل َع َّل ُك ْم َت ْعق ُلون‬
ِ ِ ‫ِإنا أنزلناه قر‬
Artinya “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an
dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS.
Yusuf: 2)
ُ ََ ُ َّ ُ ‫َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ ّ ً َّ َ ُ َ ْ اَل‬
‫ه َو‬Wُ ‫صل ْت َآيات ُه أأ ْع َج ِم ٌّي َو َع َر ِب ٌّي ق ْل‬ ِ‫ف‬ ‫ولو جعلناه قرآنا أعج ِميا لقالوا لو‬
َ ْ َ َ W‫ن‬Wُ ‫ُي ْؤم‬ ‫َّ َ َ ُ ُ ً َ َ َ َّ َ اَل‬
‫ َو َعل ْي ِه ْم‬W‫ه‬Wُ ‫ ٌر َو‬W‫ق‬W ‫ون ِفي آذ ِان ِه ْم َو‬W ِ ‫ين‬
W ‫فاء وال ِذ‬W W‫ دى و ِش‬W‫ه‬W ‫وا‬WW‫ن‬W ‫ين آم‬ W ‫ِلل ِذ‬

‫يد‬ ‫ع‬ ‫ب‬َ ‫ك ُي َن َاد ْو َن من َّم َكان‬Wَ ‫َع ًمى ُأ ْو َلئ‬


ٍ ِ ٍ ِ ِ
Artinya “Dan jikalau Kami jadikan al-Quraan itu suatu bacaan dalam
bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan, "Mengapa
tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah dalam bahasa asing
sedang Arab? Katakanlah, "Al-Quraan itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mu''min.(Q.S. Fushshilat: 44).

Di antara mereka yang berpendapat seperti ini adalah, al-Imam al-


Syâfi'i rahimahumullah, Ibnu Jarir al-Thabari, Abu Ubaidah, al-Qadhi
Abu Bakar, dan Ibnu Faris. (Al-Suyûthi : 2005 : 193).

Imam al-Syafi'i mengatakan, "Di antara point penting dalam ilmu al-
Quran adalah bahwa seluruh kitabullah ini diturunkan dalam bahasa
arab. Memang ada sementara kalangan yang berpendapat bahwa ada
serapan bahasa lain selain bahasa arab di dalam al-Quran, namun hal itu
bertentangan dengan keterangan di dalam al-Quran sendiri."

Imam al-syâfi'i menambahkan kalau ada ahli bahasa yang


mengatakan bahwa di dalam al-Quran ada lafadz selain Arab,
sebenarnya bukan demikian kejadiannya. Yang benar adalah bahwa ada
sebagian orang Arab yang tidak tahu kalau ada lafadz bahasa Arab yang
demikian, lantas dia beranggapan lafadz itu bukan Arab. Padahal
bahasa Arab sangat banyak kosa katanya dan teramat luas cakupannya.

Atau apa yang dianggap oleh ahli bahasa sebagai lafadz bukan
Arab, sebenarnya secara kebetulan memang ada di dalam bahasa lain.
Namun lafadz itu tetap ada dalam bahasa arab. Dan kesamaa lafadz
pada dua bahasa yang berbeda bukan hal yang aneh atau mustahil. Jadi,
kalaulah ahli bahasa itu berpandangan bahwa ada lafadz non arab di
dalam Al-Quran, sebenarnya yang terjadi adalah kebetulan ada lafadz
dalam Al-Quran yang ada juga di dalam bahasa lain. Padahal lafadz itu
dikenal dan ada dalam bahasa Arab.

Kalau ada yang mengatakan bahwa boleh Al-Quran mengandung


bahasa lain karena memang diturunkan bukan hanya untuk orang arab,
al-Syafi''i menjawab sebaliknya. Justru diturunkannya Al-Quran dalam
bahasa Arab meski untuk semua manusia, tujuannya agar semua umat
manusia belajar bahasa Arab. Bukan al-Quran yang harus berisi
berbagai bahasa, tetapi berbagai bangsa itulah yang harus belajar bahasa
Arab sebagai bahasa yang digunakan oleh Al-Quran.

Seperti yang jelaskan di dalam Al-Quran surat as-syu’ara ayat 7 :


ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َّ ُ َ ُ ّ ً ّ َ َ ً ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ
‫نذر يوم الجم ِع‬ ِ ‫نذر أم القرى ومن حولها وت‬ ِ ‫وكذ ِلك أوحينا ِإليك قرآنا عر ِبيا ِلت‬
َّ ‫يق في‬
‫الس ِعير‬ ٌ ‫اَل َر ْي َب فيه َفر‬.
ٌ ‫يق في ْال َج َّنة َو َفر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al-Qur''an dalam
bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul
Qura dan penduduk sekelilingnya serta memberi peringatan
tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam”.
(QS. Asy-Syura: 7).

Demikian juga dalam surat az-Zumar ayat 28 :


َ ‫رآنا َع َرب ّي ًا َغ ْي َر ذي ع َوج َّل َع َّل ُه ْم َي َّت ُق‬
‫ون‬
ً ُ
‫ق‬
ٍ ِ ِ ِ
Artinya “Al-Quraan dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan
supaya mereka bertakwa.(QS. Az-Zumar: 28).

Imam al-Syâfi'i mengatakan bahwa Allah menegaskan bahwa kitab-Nya


itu berbahasa Arab, di semua ayat yang dibacakannya. Bahkan Allah
menafikan semua bahasa yang bukan Arab di dalam kitab suci-Nya itu
dalam 2 ayat yang lain yaitu surat an-Nahl ayat 103, dan Fushilat ayat
44:
َ َ َ ُ ْ ُ َّ ُ َ ّ ٌ َ َ ُ ُ ّ َ ُ َ َّ َ ُ ُ َ ْ ُ َّ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ
‫ه أ ْع َج ِم ٌّي‬Wِ ‫ي‬Wْ ‫ون ِإل‬ ‫ح د‬Wِ ‫ان ال ِذي يل‬W‫ر ِلس‬W‫م ه بش‬W ‫م ا يع ِل‬W ‫ون ِإن‬W‫ول‬
W ‫ق د نعلم أنهم يق‬W ‫ول‬
ٌ ‫َو َه َـذا ل َس‬
‫ان َع َر ِب ٌّي ُّم ِبين‬ ِ
Artinya “Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata,
"Sesungguhnya Al-Qur''an itu diajarkan oleh seorang manusia
kepadanya." Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan
Muhammad belajar kepadanya bahasa ''Ajam, sedang Al-Qur''an
adalah dalam bahasa Arab yang terang”. (QS. An-Nahl: 103)
ُ ََ ُ َّ ُ ‫َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ ّ ً َّ َ ُ َ ْ اَل‬
‫ه َو‬Wُ ‫صل ْت َآيات ُه أأ ْع َج ِم ٌّي َو َع َر ِب ٌّي ق ْل‬ ِ‫ف‬ ‫ولو جعلناه قرآنا أعج ِميا لقالوا لو‬
َ ْ َ َ W‫ن‬Wُ ‫ُي ْؤم‬ ‫َّ َ َ ُ ُ ً َ َ َ َّ َ اَل‬
‫ َو َعل ْي ِه ْم‬W‫ه‬Wُ ‫ ٌر َو‬W‫ق‬W ‫ون ِفي آذ ِان ِه ْم َو‬W ِ ‫ين‬
W ‫فاء وال ِذ‬W W‫ دى و ِش‬W‫ه‬W ‫وا‬WW‫ن‬W ‫ين آم‬ W ‫ِلل ِذ‬
‫يد‬ ‫ع‬ ‫ب‬َ ‫ك ُي َن َاد ْو َن من َّم َكان‬Wَ ‫َع ًمى ُأ ْو َلئ‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ
Artinya “Dan jikalau Kami jadikan Al-Quraan itu suatu bacaan dalam
bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan, "Mengapa
tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah dalam bahasa asing
sedang Arab? Katakanlah, "Al-Quraan itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mu''min.(QS. Fushshilat: 44).

Ibnu Faris mengatakan tidak ada di dalam kitabullah lafadz selain


bahasa Arab. Sebab seandainya ada, pastilah akan ada tuduhan bahwa
bahasa arab terlalu lemah dan tidak mampu menampung pesan yang
banyak, sampai harus menggunakan bahasa lain untuk membantunya.
(Al-Suyûthi :2005 :193-194) , dan tuduhan itu ternyata sudah
dilemparkan oleh para orientalis, serta sudah dijadikan jenjang untuk
sampai kepada tuduhan kelemahan Al-Quran.

Padahal harus diketahui bahwa bangsa arab adalah bangsa yang


sudah ada sejak zaman dahulu sebelum sejarah ditulis. Jauh sebelum
zaman Ibrahim dan Ismail. Sudah ada sebelum masa keberadaan bahasa
Kaldaniyah, bahasa Ibrani, bahasa Suryaniyah dan bahasa Persia. Jadi
tidak ada istilah bahasa-bahasa yang lebih muda diserap ke dalam
bahasa arab, yang ada sebenarnya lafadz-lafadz itu asli dari bahasa arab
sejak dahulu, kemudian diserap oleh bahasa lain yang lebih muda, lalu
datanglah orang-orang kemudian dan beranggapan bahwa lafadz itu
serapan dari bahasa lain ke bahasa arab.

2. Pendapat Kedua: Adanya Bahasa Selain Arab dalam al-Quran


Di antara yang berpendapat seperti ini adalah al-Khuwayyi, Ibnu
al-Naqib dan Imam al-Syaukani. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas,
Mujahid, Ibnu Ikrimah, Atha' dan lainnya dari ahli ilmu bahwa mereka
telah menyatakan terdapat banyak bahasa ajam (non-arab) di dalam al-
Quran.

( Abd al-Thawwâb : 360).


ّ ,‫ الي ّم‬, ‫ط ه‬, semuanya adalah
Adapun antaranya lafadz‫ ال ّر ّب انيّون‬,‫الط ور‬
bahasa Suryaniyah. Lafadz ‫مش كاة‬ serta ‫كفلين‬ berasal dari serapan bahasa
Romawi. Sedangkan lafadz ‫ قص اص‬,‫الص راط‬, dan ‫الف ردوس‬ dan sejenisnya
berasal dari serapan bahasa Habasyah.

Para ahli Nahwu (nuhat) telah bersepakat bahwa di dalam al-Quran ada
begitu banyak lafadz yang mamnu' minas-sharf, baik karena
merupakan al-'âlam (nama) atau karena kenon-araban ('ajam), seperti
lafadz Ibrahim. Dan kalau disepakati adanya begitu banyak nama asing
non Arab dalam al-Quran, maka tidak ada alasan untuk menolak
adanya lafafz jinsi yang juga bukan Arab. (Al-Suyûthi : 2005 :194).

Adapun hikmah adanya lafadz non-arab dalam al-Quran bahwa


al-Quran mencakup ilmu terdahulu dan kemudian, serta mengabarkan
segala sesuatu. Maka di dalamnya harus ada petunjuk kepada
bermacam bahasa dan ragam lidah manusia, agar cakupannya menjadi
sempurna. Maka dipilihlah dari berbagai macam bahasa itu beberapa
kata yang paling baik, mudah serta paling banyak dilafadzkan oleh
orang Arab.

Ibnu al-Naqib misalnya, beliau mengatakan bahwa merupakan


karakteristik al-Quran adalah diturunkan dengan bahasa kaum yang
memang kepada mereka al-Quran ini diturunkan. Dan al-Quran
memang diturunkan bukan hanya untuk orang arab saja, tetapi untuk
seluruh manusia. Maka tidak ada salahnya kalau di dalam al-Quran ada
bahasa selain bahasa arab, seperti bahasa Romawi, Persia, Habasyah
dan lainnya. (Al-Suyûthi : 2005 :194).

Di antara ulama zaman sekarang yang berpendapat seperti ini


adalah Dr. Ramadhân ‘Abd al-Thawwâb dan Muhammad al-Sayyid Ali
al-Balasi. Ramadhân ‘Abd al-Thawwâb telah menuliskan pendapatnya
dalam kitab berjudul Fushûl fi Fiqh ‘Arabiyyah. Salah satu ungkapan
beliau di dalamnya adalah ”merupakan sebuah kesalahan mengingkari
adanya unsur serapan bahasa asing di dalam bahasa arab fusha dan juga
di dalam Al-Quran” (Abd al-Thawwâb : 1997 : 363)

Muhammad al-Sayyid Ali al-Balasi dalam kritiknya atas kitab Al-


Muhazzabmengatakan bahwa para ulama telah sepakat mengatakan
adanya kalimat ‘ajam di dalam Al-Quran, yang telah diarabkan oleh
bangsa Arab sebelumnya. Sehingga biar bagaimana pun tidak ada
masalah bila kalimat yang asalnya bukan arab terdapat di dalam Al-
Quran.

3. Pendapat Ketiga: Pertengahan


Pendapat ketiga memandang bahwa hujjah yang mewakili
pendapat pertama dan kedua sama-sama kuat, tidak bisa dipatahkan
begitu saja. Jadi pendapat ketiga ini agaknya ingin mengkompromikan
kedua pendapat yang saling berbeda.

Di antara tokohnya adalah Abu Ubaid bin Qasim bin Salam, Ia


pernah menyatakan bahwa meski suatu lafadz awalnya dianggap bukan
dari bahasa arab, namun kemudian berubah menjadi bahasa arab.
Sehingga ketika Al-Quran turun, lafadz itu sudah dikenal oleh bangsa
arab dan sudah dianggap menjadi bagian dari bahasa arab. Maka kedua
pendapat itu tidak salah dan tidak bertentangan secara hakikatnya.
Yang mengatakan bahwa lafadz itu bukan bahasa arab, tidak bisa
disalahkan karena mereka bisa dari asal muasal sejarah lafadz itu yang
memang bukan arab. Tapi yang mengatakan bahwa lafadz itu adalah
lafadz bahasa arab juga benar, sebab pada saat Al-Quran diturunkan
lafadz itu sudah menjadi bagian dari bahasa arab. (Al-Suyûthi : 2005 :
195).

Pendapat ketiga ini prinsipnya tidak menyalahkan pendapat


pertama atau kedua, tetapi menggabungkan semua hujjah untuk
menjadi kesimpulan yang bisa disepakati bersama.

Dari ketiga pendapat di atas, pemakalah lebih cendrung kepada


pendapat ke tiga ini. Tidak mudah memang, untuk memilih salah satu
dari ketiga pendapat itu. Tapi rasanya yang paling mudah dan moderat
sekaligus bisa menyatukan semua pendapat adalah pendapat yang
ketiga.

Walhasil, meskipun terjadi perbedaan Filologis atau Fiqhul


Lughoh tentang sebagian kosakata yang digunakan oleh al-Qur’an, tapi
ada satu hal yang perlu kita cermati dan sadari untuk kemudian kita
yakini bahwa perbedaan pendapat itu sama sekali tidak mengusik
kefasihan al-Qur’an sedikit pun, kefasihan yang tidak akan tertandingi
sampai akhir zaman.

BAB V
ALQUR’AN DAN BAHASA ARAB
A. Al-Qur’an dan Bahasa Arab

Dalam pandangan umat Islam, al-Qur’an merupakan teks yang


diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sebagai Pedoman
dan petunjuk bagi manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-
Baqarah ayat 2 :

٢ ‫ين‬ ُ ‫بفِي ۛ ِههُدٗى ل ِّ ۡل‬


َ ‫مت َّ ِق‬ ُ َٰ ‫ك ۡٱلكِت‬
َ ۛ ‫ب اَل َر ۡي‬ َ ِ ‫ذَٰل‬
Artinya:” Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa (QS.al-Baqarah ayat :2).

Sebagai penegas bagi orang-orang yang bertaqwa; bahwa tidak akan


pernah ada kesalahan dalam al-Qur’an, baik secara harfiah atau
kandungan ajarannya untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan
kehidupan di dunia. Selama kurun waktu 23 tahun, kitab suci ini
diturunkan untuk menjawab persoalan-persoalan nyata yang muncul
ditengah kehidupan manusia.

Al-Qur’an pertama kali berinteraksi dengan masyarakat Arab pada


masa nabi Muhammad. Keahlian mereka adalah bahasa dan sastra
Arab. Dalam kehidupan mereka telah terbangun tradisi musabaqah
untuk menciptakan dan menggubah puisi, khutbah, dan nasehat. Karya-
karya mereka yang dinilai indah akan digantungkan di dinding ka’bah,
dan bahkan didendangkan di hadapan publik. Para penyair atau
sastrawan mendapat kedudukan istimewa di tengah masyarakat Arab.
( M. Quraish Syihab : 1998 : 111).

Karena masyarakat Arab mengklaim bahwa al-Qur’an bukan


merupakan firman Allah, sementara pada saat yang bersamaan mereka
memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang bahasa, maka tidak
mengherankan jika tantangan pertama yang dilontarkan oleh al-Qur’an
kepada mereka yang ragu adalah tantangan untuk menyusun kalimat
semacam al-Qur’an, minimal dari segi keindahan dan ketelitiannya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 23 :


‫م ۡثلِهِۦ‬ ۡ ۡ
ِّ ‫من‬
ِّ ٖ‫ور ة‬
َ ُ ِ ‫ى عَ ۡبدِنَا فَ أتُوا ْ ب‬
‫س‬ َ
ٰ ‫ما ن َ َّز لن َ ا عَل‬ ِّ ٖ‫وَإِن كُنت ُ مۡ فِي َر ۡيب‬
َّ ‫م‬
٢٣ ‫ين‬ َ ِ‫صدِق‬ َٰ ۡ‫ون ٱللَّهِ إِن كُنت ُ م‬
ِ ُ ‫من د‬ ِّ ‫وَ ۡٱدعُوا ْ شُ هَدَٓاءَكُم‬
Artinya:” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah
satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
(Q.S.al-Baqarah : 23).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa keunikan dan


keistimewaan al-Qur’an dari aspek bahasa merupakan kemukjizatan
yang utama dan pertama yang ditujukan kepada masyarakat Arab.
Kemukjizatan yang dihadapkan kepada mereka saat itu, bukan dari
aspek isyarat ilmiyah ataupun pemberitaan ghaib, karena kedua aspek
itu berada di luar pengetahuan dan kemampuan mereka.

Persoalan selanjutnya, kenapa harus bahasa Arab yang dijadikan


Allah sebagai bahasa al-Qur’an? Bukan bahasa lain? Barangkali itu
adalah hak “ketuhanan” Allah, yang jelas tidak bisa kita kritisi untuk
menafikannya. Meski demikian, pilihan Allah mengapa Al-Quran itu
dalam bahasa Arab bisa dijelaskan secara ilmiah dengan beberapa point
argument berikut:

1. Bahasa Tertua Yang Terbukti Masih Aktif

Secara historis, bahasa Arab termasuk salah satu dari rumpun


bahasa Semit. Ada banyak tokoh dengan pernyataan yang sama; bahwa
bahasa Arab merupakan salah satu rumpun bahasa semit. Sebut saja
Masnal Jazuli, Guru Besar Bahasa Arab IAIN Imam Bonjol Padang,
dalam bukunya al-Isytirâk fi al-Lughah al-Arabiyyah menyatakan:

‫اللغة العربية من اللغات السامية‬


”Artinya” Bahasa arab adalah bagian dari Bahasa samiyah

Menurut Emil Badi’ Yakub, setelah menganalisa berbagai pendapat


terkait bahasa Arab sebagai salah satu bahasa semit, lalu Ia
menyimpulkan (Masnal Jazuli : 2008 : 17) Sebagai terungkap dalam
bukunya Fiqhu al-Lughâh al-Arabiyah wa Khasaisuha :

.‫إلى أن اللغة العربية هى اقرب اللغة السامية الى اللغة السامية األم‬
Artinya:“Bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang paling dekat dengan
bahasa proto semit (al-Umm al-Sâmit).( Emil Badi’ Ya’kub :
113)

M. Quraish Sihab, dalam bukunya Mukjizat al-Qur’an juga


menyatakan bahwa bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semit, (M.
Qurais Shihab: 90)  sama dengan bahasa Babilonia, Asyuria, Aramy,
Ibrani, Yaman Lama, Habsyi Semit dan bahasa Arab itu sendiri. Ketiga
bahasa yang pertama telah lenyap, demikian pula sebagian dari bahasa-
bahasa Yaman Lama. Sedangkan tiga yang terakhir masih ada, tapi
bahasa Arab adalah yang paling menonjol dan paling luas tersiar dan
tersebar.

Realita inilah yang menjadi salah satu penyebab keunggulan


bahasa Arab dari bahasa lainnya; sampai saat ini masih “hidup” dan
menjadi alat berkomunikasi resmi, setidaknya oleh masyarakat yang
tinggal di kawasan Jazirah Arab dan Asia Tengah.

2. Bahasa Terkaya

Sebagai salah satu bahasa tertua, wajarlah bila bahasa Arab


memiliki jumlah kosa kata yang paling besar. Selain itu, bahasa Arab
dikenal memiliki banyak kelebihan, di antaranya: (1) Sejak dahulu
hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, (2)
Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan
tentang ketuhanan dan keakhiratan, (3) Bentuk-bentuk kata dalam
bahasa Arab mempunyai tashrif yang amat luas hingga dapat mencapai
3000 bentuk perubahan, yang demikian itu tak terdapat dalam bahasa
lain.
3. Bahasa Penunjang Kekekalan Al-Qur’an

Tiga kesatuan poin agama Islam; risalah (Islam), kitab (Al-Qur’an)


dan rasul Allah (Muhammad). Karena Islam adalah risalah yang
universal dan kekal, maka mukjizatnya harus retoris dan linguistis. Dan
Allah telah berjanji untuk memeliharanya, sepertiditegaskan-Nya:

َ ‫ح ِفظُو‬
٩ ‫ن‬ ُ َ ‫ن ن َ َّز ۡلنَا ٱلذ ِّ ۡك َر وَإِنَّا ل‬
َٰ َ ‫هۥ ل‬ ُ ‫إِنَّا ن َ ۡح‬
Artinys:“Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Dzikra (Al-Qur’an)
dan Kami pula yang memeliharanya.” (Q.S. al-Hijr: 9).

Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa


menampung informasi risalah secara abadi. Sebab para pengamat
sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang
terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak lagi dikenal
atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.

Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap
digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa
itu ternyata menurut pakar bahasa adalah bahasa Arab, sebagai satu-
satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah berusia
ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar
umat manusia.
BAB VI
PEMBAHASAN
KATA-KATA NON ARAB DALAM AL-QUR’AN
A. Madhzab As-Suyuti Mengenai Kata-Kata Non Arab Dalam Al-
Qur’an.

Dalam madhzab as-Suyuti, beliau meyakini dan tidak mengingkari


tentang adanya mu’arab dan ta’rib didalam al-Qur’an seperti yang
dijelaskan dalam kitabnya “al-Madhzab fiimaa waqa’a fiil qur’an minal
mu’arab”. Mu’arab adalah Bahasa non Arab yang digunakan oleh
orang-orang Arab sebagai bahasanya. Sedangkan ta’rib adalah proses
Arabisasi terhadap bahasa-bahasa non Arab. Imam Al-Suyuti, selain
memuat pendapatnya sendiri ia juga memuat pendapat Ulama-ulama
yang lain seperti Ibn al-Subki dan al-Khafiz Ibn Hajar yang
mengumpulkan kosa kata non Arab yang digunakan al-Quran dalam
bentuk syair berikut :

1. Tajuddin as-Subki

:‫بالستين فقال ابن السبكي‬


ُ ‫يل َو‬
‫كافور‬ ٌ ‫بيل َو َط َه ُك ّو َرت ب َي ٌع‬
Wٌ ‫روم َوطوبى َو ِس ّج‬ َ ‫الس‬
ُ ‫لس‬ َ
ِ ِ
ُ ‫لوات ُس‬
ٌ ‫ص‬ ٌ
َ ‫شكاة َسراد ٌق َمع ا‬ َ ‫َو‬
َ ‫الز‬
ٌ ‫ند‬
‫س‬ َ ‫ق‬W ‫ست َبر‬
ٍ ِ ِ ‫بيل َو ِم‬
Wُ ‫نج‬
ُ
‫طور‬
ُ َ ُ ‫راطيس َر ّبان ّيهم َو َغسا ٌق ُث َّم‬
ُ َ َ
‫سطاس‬ ‫الق‬
ِ ‫دينار و‬ ِِ ِ ‫كذا ق‬
ُ ‫َم‬
‫شهور‬
ُ َ َ َ ٌ َ ‫الي ُّم‬ َ ‫َك‬
َ ‫ذاك َق‬
َ ‫سو َر ٌة َو‬
ٌ ‫ذك‬
‫ور‬ ِ ‫ناشئة و ُي‬
‫ؤت ِكفل ِين م‬ ِ
ُ
‫سطور‬ ‫َو َم‬
‫‪2. Ibnu Hajar‬‬

‫ُ َ ُ‬
‫ذك ُ‬ ‫َ َ‬
‫األ ُّب ُث َّ‬ ‫هل َوالسج ُّل َكذا َ‬ ‫َح ٌ‬
‫رم َو ُم ٌ‬
‫ور‬ ‫الجبت م‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫رى‬ ‫الس‬ ‫ِ ِ‬

‫ُ‬ ‫نه َف َ‬
‫هو َم‬ ‫صه ُر م ُ‬ ‫َّ َ ٌ ُ ُ َّ َ ً َ ُ ُ‬
‫صهور‬ ‫ِقطنا و ِإناه ث َّم متكئا دارست ي َ ِ‬

‫ص ‪W W W‬ب َو َأ ّوبي َمع ‪WW W W‬هُ‬ ‫َ َ َ َ َ َُ َ‬


‫األ ّو ُاه َوراعن ‪WW W W‬ا َ ‪W‬م ‪ W W‬ع َح َ‬ ‫وهيت والس ‪W W W‬كر‬
‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬
‫سطور‬ ‫ُ‬
‫الطاغوت َم‬ ‫َو‬
‫قيم َم ٌ‬
‫ناص‬ ‫املاء َمع َو َزر ُث َّم َ‬
‫الر ُ‬ ‫غيض ُ‬‫ره َّن َأصري َو َ‬
‫ص ُ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫السنا ُ‬
‫النور‬ ‫َو َ‬
‫‪3. Jalaluddin as-Suyuti‬‬

‫سينين َش َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َوز ُ‬


‫يت َمشهور‬ ‫الب ِ‬ ‫طر َ‬ ‫حم ُن َمع َملكو ٍت ث َّم‬ ‫الر َ‬ ‫ياسين َو َ‬ ‫دت‬ ‫ِ‬
‫القنطار َم ُ‬ ‫ليم َم َ‬ ‫جان أ ٌ‬ ‫َ‬ ‫حور َو ُمر ٌ‬ ‫راط َو ُد ّر ّي َي ُ‬ ‫ُث َّ‬
‫ذكور‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫الص‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫َ ََ َ َ َ ُ َ َ‬ ‫َ‬
‫كواب َم ُ‬
‫أثور‬ ‫األ ُ‬ ‫ط ِفقا ُهدنا ِابلعي وورا ء واألرا ِئك و‬
‫ٌ َ ُ ٌ َ َُ َ ٌَ َ ٌ َ ُّ َ َ ُ‬ ‫ٌ‬
‫ُ‬
‫سطور‬ ‫ون َواملنساة َم‬ ‫هود َو ِقسط وكفر رمزه سقر هون يصد‬
‫َ‬
‫ون ك ٌنز َو َس ّج ٌين َوت ُ‪W‬‬
‫ثبير‬
‫ّ َ َ‬
‫هود َحوا ِري‬ ‫قفال َي ُ‬ ‫جوس َو َأ ُ‬ ‫هر َم ٌ‬ ‫َش ٌ‬

‫ُ‬
‫الصور‬ ‫دت َو‬ ‫رد ٌة َعر ٌم إ ٌّل َومن َتحتها َع َّب َ‬ ‫حوب َو َ‬‫ٌ‬ ‫عير َآز ُر‬ ‫َب ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫وم َموفورُ‬ ‫الق ّي ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ٌَ ُ َ ٌ ََ َ‬
‫و ِلينة فومها رهو وأخلد مز جاة وس ِيدها‬
‫َ ُ َّ ٌ ُ َّ َ ٌ َ ُ ُ ً َ ُ َّ ً ُ َّ ّ ّ َ َ‬
‫ون ت ُ‪W‬‬
‫كثير‬ ‫وقمل ثم أسفار عنى كتبا وسجدا ثم ِر ِبي‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫نون َكذا َع ٌ‬ ‫َو ِح َّط ٌة َو َطوى َوالر ُّ‬
‫سباط َم ُ‬
‫ذكور‬ ‫دن َو ُم َنف ِط ُر األ‬ ‫س ُ‬
‫ِ‬
‫ُ‬
‫حصور‬ ‫لفاظ َم‬ ‫األ‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫فات من َع َ‬ ‫ياقوت َرووا َف ُهنا ما َ‬ ‫ٌ‬ ‫سك َأ ُ‬
‫باريق‬ ‫م ٌ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫قصور‬ ‫الض ِّد َم‬ ‫اآلخ َرة مِل عاني ِ‬
‫َ َ ُ َ‬
‫وبعض ُهم عد األولى مع بطا ِئنها و ِ‬
‫َ َ ُ َ َّ‬

‫املرقوم َتقصيرُ‬ ‫ُ‬ ‫َوما ُسكوت َي َعن آن َوآنية سينا َأواب وَ‬
‫ِ‬ ‫ٍ ِ ٍ‬ ‫ِ‬

‫كرير‬‫مت َت ُ‬ ‫تلوه من َع َبس َ ّنها َم َع ما َق َّد ُ‬ ‫َوال ب َأيدي َوما َي ُ‬


‫ٍ أِل ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫انتهى إلينا والحمد هلل تعالى‬
Berdasarkan ketiga syair tersebut dapat diketahui bahwa bentuk-

bentuk ta’rib dalam al-Quran sebagaimana terungkap di atas dapat

dijelaskan sesuai abjad sebagai berikut:

a. Huruf Hamzah
1. Kata (‫ )أباريق‬dalam firman Allah surat al-Waqi’ah ayat 18 :
ۡ َ َ ََ َ َ ۡ َ
١٨ ‫يق َوكأ ٖس ِّمن َّم ِع ٖين‬
W ‫اب وأب ِار‬
ٖ ‫ِبأكو‬
Artinya “dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil
dari air yang mengalir. Kata (‫اريق‬WW ‫ )أب‬pada tersebut Berasal dari
bahasa Persi yang bisa bermakna saluran air atau menuangkan
air.
2. Kata (‫ )أبا‬dalam firman Allah surat Abasa ayat 31 :
ٗ َ ٗ َٰ
٣١ ‫َوف ِك َهة َوأ ّبا‬
Artinya”.Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. Kata (‫ )أبا‬pada ayat
tersebut yang berarti ‫( الحسس‬rumputan) dalam bahasa ahlu al-
Maghrib.
3. Kata (‫ )إبلعى‬dalam firman Allah swt surat Hud ayat 44:
َ ‫ َم ُٓاء َأ ۡق ِل ِعي َو ِغ‬W W W W‫ َٓاء ِك َو َٰي َس‬W W W‫م‬Wَ ‫ض ۡٱب َل ِعي‬
ُ‫ ر‬W W W‫م‬Wۡ َ ‫ٓاء َو ُق ِض َي ٱأۡل‬Wُ W W W Wَ ‫يض ٱمۡل‬ ُ ‫أ ۡر‬Wَ W W W‫ي‬Wَٰٓ ‫ل‬Wَ W W W W‫َو ِقي‬
َ َّٰ َ ّۡ ُ ‫ٱس َت َو ۡت َع َلى ۡٱل‬
٤٤ ‫يل ُب ۡع ٗدا ِللق ۡو ِم ٱلظ ِل ِمين‬ َ ‫ود ّۖي َو ِق‬
ِ ِ ‫ج‬ ۡ ‫َو‬
Artinya “ Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit
(hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun
diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan
dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim"
Dalam tafsirnya Ibnu Hatim, sebagaimana dikutip oleh Imam al-
Suyuthi, menyatakan bahwa kata (‫ )إبلعى‬Berasal dari bahasa Habsyi.
Sementara Saikh bin Hayyan menyatakan berasal dari bahasa Hindi.
4. Kata (‫ )أخلد‬dalam firman Allah surat al A’raf ayat 176 :
ۚ
‫ض َو َّٱت َب َع َه َو ٰى ُه‬ ‫ر‬ۡ َ ‫َو َل ۡو ِش ۡئ َن َال َر َف ۡع َٰن ُه ب َها َو َٰل ِك َّن ُهۥٓ َأ ۡخ َل َد إ َلى ٱأۡل‬
ِ ِ ِ
Artinya “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada
dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah.
Kata (‫ )أخلد‬pada ayat tersebut yang berarti ‫ون‬W‫( رك‬sandaran) adalah berasal
dari bahasa Ibrani.
5. Kata (‫)أألرائك‬dalam firman Allah surat al-Kahfi ayat 31 :
َ َ َ ۡ َ َ ۡ َّ َ ُ ُ َٰ ۡ َ ‫َ ۡ ُ أۡل‬ ۡ َ ۡ َ ُ َّٰ َ ۡ ُ َ َ َٰٓ ْ ُ
‫ ِاور ِمن‬W W ‫ ِمن أس‬W‫ ا‬W ‫يه‬W ‫ ر يحلون ِف‬W ‫ه‬W ‫ ِري ِمن تح ِت ِهم ٱ ن‬W‫ج‬W ‫ د ٖن ت‬W ‫ع‬W ‫ك لهم جنت‬WW‫ئ‬Wِ ‫أول‬
ۚ ‫ئ‬W ‫يه ا َع َلى ٱأۡل َ َرٓا‬W َ ‫ِٔٔ‍ك َين ف‬W ‫ َت ۡب َرق ُّم َّت‬W ‫ندس َوإ ۡس‬
‫ك‬W ُ W ‫ ٗرا ّمن ُس‬W ‫ض‬ َ W ‫َذ َهب َو َي ۡل َب ُس‬
ۡ ‫ا ُخ‬W‫اب‬W ً ‫ون ث َي‬
ِ ِ ِ ِ ٖ ِ ٖ ِ ِ ٖ
َ َ َّ َ ۡ
٣١ ‫اب َو َح ُسن ۡت ُم ۡرت َف ٗقا‬ ُ ‫ٱلث َو‬ ‫ِنعم‬
Artinya “Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ´Adn,
mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka
dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau
dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang
sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. Kata (‫)أألرائك‬
pada ayat tersebut menurut Ibn al-Jauzi dalam bukunya Funun
al-Afnan, sebagaimana dikutip oleh al-Suyuti menyatakan
bahwa kata tersebut adalah bahasa Habsi yang berarti dipan
atau ranjang.
6. Kata (‫ )آزر‬dalam firman Allah surat al-An’am ayat 74 :
َٰ َ َ َ ۡ َ َ َ ٰ َ َ ٓ ّ ً َ َ ً َ ۡ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َٰ ۡ َ َ ۡ َ
‫ل ٖل‬W ‫م ك ِفي ض‬W ‫ك وقو‬W‫ى‬W ‫ه ة ِإ ِني أر‬W ‫ناما ء ِال‬W ‫خ ذ أص‬W ِ ‫ه ءازر أتت‬Wِ W‫ر ِهيم أِل ِبي‬W‫ب‬W ‫ق ال ِإ‬W ‫۞و ِإذ‬
٧٤ ‫ُّم ِب ٖين‬
Artinya “Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya,
Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai
tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu
dalam kesesatan yang nyata"
Menurut al-Kirmaniy dalam kitab “al-Aja’ib, sebagaimana dikutip oleh
al-Suyuthi menyatakan bahwa kata (‫ )آزر‬dalam ayat tersebut berasal dari
bahasa Persi yang berarti ‫( الشيخ‬orang yang sudah uzur).
7. Kata (‫ )إستبرق‬dalam firman Allah swt surat ar-Rahman ayat 54 :
ۡ َ ۢ ُ ُ ٰ َ َ َ ِٔ َّ ُ
٥٤ ‫ش َبطٓا ِئ ُن َها ِم ۡن ِإ ۡس َت ۡب َر ٖ ۚق َو َج َنى ٱل َج َّن َت ۡي ِن َد ٖان‬
ِ ‫ٔ‍كين على فر‬Wِ ‫مت‬
Artinya “Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya
dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat
(dipetik) dari dekat.

Kata (‫تبرق‬WW ‫ )إس‬pada ayat tersebut Menurut Abu Hatim dan Abu Ubaid,
sebagaimana dikutip oleh al-Suyuthi berpendapat bahwa kata tersebut
berasal dari bahasa Persi.
8. Kata (‫ )أسفار‬dalam firman Allah surat al-Mudastir ayat 34:
َ َ ۡ َ َ ۡ ُّ َ
٣٤ ‫وٱلصب ِح ِإذٓا أسفر‬
Artinya “dan subuh apabila mulai terang.al-Wasth dalam kitab “al-
Irsyad” menyatakan bahwa kata ‫ أ َ ۡسف ََر‬pada ayat tersebut
berasal dari bahasa Suryani, sedangkan al-Kirmaniy
berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Nabti.
Kata ‫ أ َ ۡسف ََر‬, baik dalam bahasa Suryani ataupun nabti sama-
sama berarti ‫( الكتب‬kitab).
9. Kata ‫ ( )إصرى‬dalam firman Allah surat Ali-Imran ayat 81 :
َ َ ‫ص ۖيقَ الُوٓا ْ أ َ ۡق َر ۡنرَ ۚا قَ ا‬ ۡ َ َ ‫ل ءَأ َ ۡقر ۡترُ مۡ وأ‬
‫ن‬
َ ‫م‬ َ ‫ل فَ ۡهَٱشدُوا ْ َوأن َ ۠ا‬
ِّ ‫معَكُم‬ ِ‫ى ذَٰلِك ُ مۡ إ ِ ۡر‬ َ
ٰ ‫خ تذ ُ مۡ عَل‬ َ َ َ ‫ۚ قَ ا‬
٨١ ‫ين‬ َّٰ
َ ِ‫ٱلشهِد‬
Artinya “Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima
perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab:
"Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah
(hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu"
Menurut Abu al-Qasim dalam kitabnya “Lughat al-Quran”
menyatakan kata ‫رى‬WW W ‫ إص‬pada ayat tersebut berasal dari bahasa
Nabti yang berarti ‫( عهد‬perjanjian).
10.Kata (‫ )أكواب‬dalam firman Allah surat al-Waqi’ah ayat 18”
َّ ّ ۡ َ َ َ ََ َ َ ۡ َ
١٨ ‫يق وكأ ٖس ِمن م ِع ٖين‬W ‫اب وأب ِار‬
ٖ ‫ِبأكو‬
Artinya “Dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil
dari air yang mengalir. Kata (‫واب‬WW W‫ )أك‬pada ayat tersebut berasal
dari bahasa Nabti yang berarti gelas atau cangkir.
11.Kata (‫ )أليم‬dalam firman Allah swt surat al-Baqarah ayat 10:
َ ُ ۡ َ ْ ُ َ َ ُۢ َ ٌ َ َ ۡ ُ َ َ ۖ ٗ َ َ ُ َّ ُ ُ َ َ َ ٞ َ َّ ُُ
١٠ ‫ون‬
W ‫وب ِهم مرض فزادهم ٱلله مرضا ولهم عذاب أ ِليم ِبما كانوا يك ِذب‬ ِ ‫ِفي ق‬
‫ل‬
Artinya” Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan
mereka berdusta. Kata (‫ )أليم‬pada ayat tersebut berasal dari
bahas Ibrani.
12.Kata (‫ )إل‬dalam firman Allah surat as-Shafat ayat 130:
َ َ ۡ ٰٓ َ َ ٌ َٰ َ
١٣٠ ‫اسين‬
ِ ‫سلم على ِإل ي‬
Artinya "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Kata (‫)إل‬ pada ayat
tersebut berasal dari bahasa nabti yang merupakan nama Allah.
13.Kata (‫ )إناه‬dalam firman Allah surat al-Ahzab ayat 53:
َ َ َ ‫ي إِٓاَّل أَن ي ُ ۡذؤ‬ َ
َ ِ‫ى طَعَام ٍ غَ ۡي َر نَٰظ ِ ر‬
‫ين‬ َ
ٰ ‫ن لك ُ مۡ إِل‬ َ ُ ‫منُوا ْ اَل ت َ ۡدخُلُوا ْ بُي‬
ِّ ِ ‫وت ٱلنَّب‬ َ ‫ين ءَا‬َ ِ‫يَٰٓأيُّهَا ٱلَّذ‬
ْ ‫عيت ُ مۡ فَ ۡٱدخُلُوا‬ِ ُ ‫ه َولَٰك ِ ۡنإِذ َا د‬
ُ ٰ ‫إِنَى‬
Artinya “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan
dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya),
tetapi jika kamu diundang maka masuklah. Menurut Abu Qasim
dalam bukunya lughat al-Quran, kata (‫اه‬WW W‫ )إن‬pada ayat tersebut
berasal dari bahasa Barbar.
14.Kata(‫ )أنية‬dalam firman Allah surat al-Ghasyiyah ayat 5 :
َ ُ
٥ ‫ت ۡسق ٰى ِم ۡن َع ۡي ٍن َءا ِن َي ٖة‬
Artinya “diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
Kata(‫ )أنية‬pada ayat tersebut berasal dari bahasa Barbar yang
berarti (‫ )حارة‬dalam bahasa Barbar.

15.Kata (‫ )أواه‬dalam firman Allah swt surat Hud ayat 75 :


ٞ ُّ ٞ َّٰ َ ٌ َ َ َ َٰ ۡ َّ
٧٥ ‫ِإن ِإبر ِهيم لح ِليم أوه م ِنيب‬
Artinya “Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang
penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.
Kata (‫ )أواه‬pada ayat tersebut berasal dari bahasa Habsyi.
16.Kata (‫ )أواب‬dalam firman Allah surat as-shad ayat 17 :
ٌ َّ َ ُ َّ ۖ ۡ َ ‫ۡ ۡ َ َ ٰ َ َ ُ ُ َ َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ َ َ ُ َ َ أۡل‬
١٧ ‫ٱص ِبر على ما يقولون وٱذكر عبدنا داوۥد ذا ٱ ي ِد ِإنهۥٓ أواب‬
Artinya “Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah
hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya
dia amat taat (kepada Tuhan). Kata (‫ )أواب‬dalam ayat tersebut
berasal dari bahasa Habsyi yang bermakna (‫ )المصباح‬. dan Kata
‫ أوبى‬berasal dari bahasa Habsy.
17.Kata (‫ )اإلخرة‬dalam firman Allah surat al-Ahzab ayat 33 :
ۖ َ ُ ‫أۡل‬ ٰ ۡ َ َ ‫ُ اَل‬ َ
‫َوق ۡر َن ِفي ُب ُيو ِتك َّن َو ت َب َّر ۡج َن ت َب ُّر َج ٱل َج ِه ِل َّي ِة ٱ ول ٰى‬
Artinya “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu. Kata (‫ )اإلخ))رة‬pada ayat tersebut berasal dari bahasa
Habsyi. Sebagaimana dinyatakan al-Zarkasyi dalam al-Burhan,
di mana orang-orang Nabti menamakan al-akhirah dengan al-ula
dan al-ula dengan alakhirah.
18.Kata (‫ )األولى‬dalam firman Allah surat as-Shad ayat 7 :
َٰ ۡ ‫ٰ َ اَّل‬ ٓ ‫مۡل َّ أۡل‬ َ
٧ ‫َما َس ِم ۡع َنا ِب َٰهذا ِفي ٱ ِ ل ِة ٱ ِخ َر ِة ِإ ۡن َهذٓا ِإ ٱخ ِتل ٌق‬
Artinya “ Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang
terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta)
yang diada-adakan. Kata (‫)األولى‬pada ayat tersebut berasal dari
bahasa Habsyi.

b. Huruf ba’
1. Kata (‫ )بطائنها‬dalam firman Allah surat ar-Rahman ayat 54 :
ۡ َ ۢ ُ ُ ٰ َ َ َ ِٔ َّ ُ
٥٤ ‫ش َبطٓا ِئ ُن َها ِم ۡن ِإ ۡس َت ۡب َر ٖ ۚق َو َج َنى ٱل َج َّن َت ۡي ِن َد ٖان‬
ِ ‫ٔ‍كين على فر‬Wِ ‫مت‬
Artinya” Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya
dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik)
dari dekat.
.Kata (‫بطائنها‬: Sebelah dalamnya dari sutra) pada ayat tersebut berasal
dari bahasa Qibthi.
2. Kata (‫ )بعير‬dalam firman Allah surat Yusuf ayat 65 :
َ َٰ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ
٦٥ ‫ير‬ٞ ‫ل َي ِس‬ٞ ‫َون ِم ُير أ ۡهل َنا َون ۡح َفظ أخانا َون ۡز َد ُاد ك ۡي َل َب ِع ۖ ٖير ذ ِل َك ك ۡي‬
Artinya “Dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami
akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban
seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".
Kata (‫ا )بعير‬: seberat beban seekor unta) pada ayat tersebut berasal
dari bahasa Ibrani.
3. Kata (‫ )بيع‬dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 254 :
ٞ َّ ُ ‫َ اَل‬ ٞ ۡ َ ‫ اَّل‬ٞ ۡ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ّ ُ َٰ ۡ َ َ َّ ْ ُ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َٰٓ
‫ه و خلة‬Wِ W‫يأيها ٱل ِذين ءامنوا أ ِنفقوا ِمما رزقنكم ِمن قب ِل أن يأ ِتي يوم بيع ِفي‬
َ ُ َّٰ ُ ُ َ َٰ ۡ َ ۗٞ َ َٰ َ ‫َ اَل‬
٢٥٤ ‫ون هم ٱلظ ِلمون‬ ُ
W ‫و شفعة وٱلك ِفر‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli
dan tidak ada lagi syafa´at. Dan orang-orang kafir itulah orang-
orang yang zalim. Kata (‫بيع‬: jual beli) pada ayat tersebut berasal
dari bahasa persi.
c. Huruf Ta
1. Kata (‫ور‬WW‫ )تن‬dalam firman Allah surat Hud ayat 44 dan al-Mu’minun
ayat 27 :
‫ُ ّ َ ۡ َ ۡ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ اَّل‬ ۡ ‫ا‬W‫ن‬Wَ ‫ور ُق ۡل‬ َّ ‫َح َّت ٰٓى إ َذا َج َٓاء َأ ۡم ُر َنا َو َف َار‬
ُ ‫ٱلت ُّن‬
‫ك ِإ‬W‫ل‬W ‫ك ٖل زوجي ِن ٱثني ِن وأه‬W ‫يه ا ِمن‬Wَ ‫م ۡل ِف‬Wِ ‫ٱح‬ ِ
َ ‫اَّل‬ ُ َ َ ۚ َ ۡ َ َ ۡ
ٞ ‫َمن َس َبق عل ۡي ِه ٱلق ۡو ُل و َمن َء َامن و َمٓا َء َامن َم َعهۥٓ إ ق ِل‬ َ َ َ
٤٠ ‫يل‬ ِ
Artinya “Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah
memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam
bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan
betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu
ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang
beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali
sedikit.
َّ ‫ٱص َنع ۡٱل ُف ۡل َك ب َأ ۡع ُين َنا َو َو ۡحي َنا َفإ َذا َج َٓاء َأ ۡم ُر َنا َو َف َار‬
ُ‫ٱلت ُّنور‬ ۡ ‫َف َأ ۡو َح ۡي َنٓا إ َل ۡيه َأن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya “Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah
penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah
datang dan tanur telah memancarkan air.
Kata (‫تنور‬: Dapur tempat memasak Roti) pada ayat tersebut berasal dari
bahasa persi.
2. Kata (‫يرا‬WW ‫ )تتب‬dalam firman Allah surat al-Isra ayat 7 dan Surat al
Furqan ayat 39:
ْ ُُٔ ُ َ َ ٓ ‫ۡ َ ۡ َ ُ ۡ َ ۡ َ ُ ۡ َ ُ ُ ۡۖ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۚ َ َ َ َ َ ۡ ُ أۡل‬
‫وا‬W‍ٔ‫س‬W ‫خ ر ِة ِلي‬W ِ ‫ع د ٱ‬W ‫ج ٓاء و‬W ‫ف ِإذا‬W ‫ه ا‬W ‫أتم فل‬W ‫كم و ِإن أس‬W ‫نتم أِل نف ِس‬W ‫نتم أحس‬W ‫ِإن أحس‬
ً ۡ َ ْ ۡ َ َ َ ْ ُ ّ َ ُ َ َّ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ۡ َ ‫ُ ُ َ ُ ۡ َ َ ۡ ُ ُ ْ مۡل‬
٧ ‫وا ٱ س ِجد كما دخلوه أول مر ٖة و ِليت ِبروا ما علوا تت ِبيرا‬ W ‫وجوهكم و ِليدخل‬
Artinya “ Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu
bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali
pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai. ‫اّٗل‬ ٗ ‫اّٗل‬
ۡ َ َ ۡ َّ َ ُ َ َۖ َٰ ۡ َ ‫َ ُ َ َ ۡ َ َ ُ أۡل‬
٣٩ ‫وك ضربنا له ٱ مثل وك تبرنا تت ِبيرا‬
Artinya “Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan
dan masing-masing mereka itu benar benar telah Kami
binasakan dengan sehancur-hancurnya. Kata (‫يرا‬WW W W W W W W W W W W‫ تتب‬:
membinasakan dengan sehancur-hancurnya) pada dua ayat
tersebut berasal dari bahasa Nabathea (Nabti).
3. Kata (‫ )تحت‬dalam firman Allah surat Maryam ayat 24 :
ٗ َ َ َ ‫َ اَّل‬ َ َ
٢٤ ‫ف َن َاد ٰى َها ِمن ت ۡح ِت َهٓا أ ت ۡح َز ِني ق ۡد َج َع َل َر ُّب ِك ت ۡح َت ِك َس ِر ّيا‬
Artinya “Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah
kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai di bawahmu. (Q.S.Maryam :24). Kata (‫تحت‬: perut)
pada ayat tersebut berasal dari bahasa Nabathea.
4. Kata (‫ )تحت‬dalam firman Allah surat Maryam ayat 24 :
ٗ َ َ َ ‫َ اَّل‬ َ َ
٢٤ ‫ف َن َاد ٰى َها ِمن ت ۡح ِت َهٓا أ ت ۡح َز ِني ق ۡد َج َع َل َر ُّب ِك ت ۡح َت ِك َس ِر ّيا‬
Artinya “Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah
kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai di bawahmu. (Q.S.Maryam :24). Kata (‫تحت‬: perut)
pada ayat tersebut berasal dari bahasa Nabathea.
d. Huruf Jim
1. Kata (‫ )الجبت‬dalam firman Allah surat an-Nisa ayat 51 :
ُ ََُ
َ‫ون‬W‫ول‬ ُ َّٰ َ ۡ ۡ َ ُ ۡ ُ َٰ ۡ َ ّ ٗ َ ْ ُ ُ َ َّ َ َ َ ۡ َ َ
W ‫وت ويق‬W
ِ ‫غ‬W ‫ٱل ِجب ِت وٱلط‬W‫ب‬Wِ ‫ون‬W‫ن‬W ‫يبا ِمن ٱل ِكت ِب يؤ ِم‬W‫وا ن ِص‬W‫وت‬
W ‫ر ِإلى ٱل ِذين أ‬W‫ت‬W ‫ألم‬
‫َّ َ َ َ ُ ْ َٰٓ ُ ٓاَل ۡ َ ٰ َ َّ َ َ َ ُ ْ َ اًل‬
َ
٥١ ‫ين كفروا هؤ ِء أهدى ِمن ٱل ِذين ءامنوا س ِبي‬ W ‫ِلل ِذ‬
Artinya “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi
bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut,
dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah),
bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman. (Q.S.an-Nisa :51). Kata (‫ )الجبت‬dalam ayat tersebut
berasal dari bahasa Habasyah.
e. Huruf Ha
1. Kata (‫ )حرم‬dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 173 :
َ َّ َ ُ ۡ َ َ َ ‫َ ُ مۡل‬
‫ر ٱلل ِ ۖه ف َم ِن‬Wِ W W‫ َّل ِب ِهۦ ِلغ ۡي‬W‫ه‬W Wِ ‫ ٓا أ‬W ‫م‬W Wَ ‫خ ِنز ِير َو‬W W Wِ ‫د َم َول ۡح َم ٱل‬Wَّ W W ‫ة َوٱل‬WW ‫ت‬W َ ‫ َّر َم َعل ۡيك ُم ٱ ۡي‬W‫ح‬W Wَ ‫ ا‬W‫م‬W Wَ ‫ِإ َّن‬
ٌ ‫ور َّر ِح‬ ٞ ‫ٱلل َه َغ ُف‬َّ َّ ۚ ۡ َ َ َ ۡ ‫ۡ ُ َّ َ ۡ َ َ َ اَل َ َ ٓاَل‬
١٧٣ ‫يم‬ ‫ٱضطر غير ب ٖاغ و ع ٖاد ف ِإثم علي ِه ِإن‬
Artinya” Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S.al-Baqarah :173). Kata ‫رم‬WW W ‫ ح‬yang bermakna “Wajib” dalam
ayat tersebut berasal dari bahasa Habasyah.
2. Kata (‫ )حصب‬dalam firman Allah surat al-anbiya ayat 89 :
َ ُ َٰ َ َ ۡ ُ َ َ َّ َ َ ُ َ َ َّ َ ‫إ َّن ُك ۡم َو َما َت ۡع ُب ُد‬
ُ ‫ون من‬
٩٨ ‫ون ٱلل ِه حصب جهنم أنتم لها و ِردون‬ ِ ‫د‬ ِ ِ
Artinya “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah,
adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya .
(Q.S.al-Anbiya :98). Kata (‫حصب‬: Bahan bakar) dalam ayat tersebut
berasal dari bahasa Zinjiyah atau Zanjiy.
3. Kata (‫ )حطة‬dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 58 dan al-A’raf
ayat 161 :
ْ ُ ُ َ ‫وا ۡٱل َب‬W
ْ ُ ُ ۡ َ ٗ َ َ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ َۡ ْ ُ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ ٰ ْ ُُ ُۡ ۡ
‫وا‬W‫ َّج ٗدا َوقول‬W‫اب ُس‬W ‫غ دا وٱدخل‬W ‫ئتم ر‬W‫ه ا حيث ِش‬W ‫وا ِمن‬W‫ة فكل‬W‫ه ِذ ِه ٱلقري‬Wَ ‫َو ِإذ قل َنا ۡٱدخلوا‬
ُ ‫مۡل‬ َ ۚ ُ َٰ َ ُ َ ۡ َّ ٞ َّ
٥٨ ‫ِحطة نغ ِف ۡر لك ۡم خط َٰيك ۡم َو َسن ِز ُيد ٱ ۡح ِس ِن َين‬
Artinya “ Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke
negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya,
yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah
pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah:
"Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-
kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian
Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S.al-Baqarah :
58).
‫اب‬ ۡ ِ ْ ‫ش ۡئت ُ مۡ َوقُولُوا‬
َ َ ‫ة وَ ۡٱدخُلُوا ْ ٱل ب‬ٞ َّ ‫حط‬ ُ ‫ح ۡي‬
ِ ‫ث‬ ِۡ ْ ‫ة وَكُلُوا‬
َ ‫منهَا‬ َ َ ‫ٱسكُنُوا ْ هَٰذِهِ ۡٱلقَ ۡري‬ ۡ ‫م‬ ُ ُ‫ل لَه‬ َ ‫َوإ ِ ۡذ قِي‬
١٦١ ‫ين‬ َ ِ ‫سن‬ ِ ‫م ۡح‬ ُ ‫سنَزِيد ُ ۡٱل‬ َ ۡ‫جدٗا ن َّ ۡغفِ ۡرلَك ُ م‬
َ ۚۡ‫خطِيَٓٔـ َٰٰٔتِك ُ م‬ َّ ‫س‬
ُ
Artinya” Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil):
"Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari
(hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". Dan
katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah
pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala)
kepada orang-orang yang berbuat baik.
Lafazd ‫ة‬ٞ َّ ‫حط‬ ِ bermakna “Membebaskan dari dosa” dalam ayat tersebut
adalah Lafaz lafaz ahli Kitab yang tidak ketahui maknanya secara
jelas.tetapi didalam al-Qur’an diartikan sebagai “Bebaskanlah kami dari
dosa kami”
4. Kata (‫ون‬WW W‫ )حواري‬dalam firman Allah surat al-Imran ayat 52 , al-
maidah ayat 112, ash-Shaf ayat 14 :
َ ‫ون َن ۡح ُن َأن‬
‫ ُار‬W ‫ص‬ َ ‫ال ۡٱل َح َوار ُّي‬ َّ َ ٓ َ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ ُ ُ ۡ ٰ َ َّ َ َ َّ َ َ
َ ‫ق‬W َ ‫ٱلل ِ ۖه‬ ‫ ِاري ِإلى‬W ‫ق ال من أنص‬W ‫ف ر‬W ‫۞فلمٓا أحس ِعيس ى ِمنهم ٱلك‬
ِ
َ ‫ٱش َه ۡد ب َأ َّنا ُم ۡسل ُم‬
٥٢ ‫ون‬
ۡ َ َّ َّ َ َ َّ
‫ٱلل ِه ءامنا ِبٱلل ِه و‬
ِ ِ
Artinya “ Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail)
berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-
penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin
(sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong
(agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri
(Q.S.ali-Imran :52).
ٗ َ َ َ ٰ َ ُّ َ َ ۡ َ َ ۡ
‫دة‬Wَ ‫ئ‬W ِ ‫ا َمٓا‬W‫ن‬W َ ‫ز َل َعل ۡي‬Wِ ّ W‫ َت ِط ُيع َر ُّب َك أن ُين‬W ‫ه ۡل َي ۡس‬W َ ‫م ۡر َي َم‬W َ ‫ون َي ِع َيس ى ۡٱب َن‬ ‫ق ال ٱلحو ِاري‬W ‫ِإذ‬
ُ َّ ْ َ ‫ٱلس َم ِۖٓاء َق‬
١١٢ ‫ال َّٱت ُقوا ٱلل َه ِإن ك ُنتم ُّم ۡؤ ِم ِن َين‬ َّ ‫ّم َن‬
ِ
Artinya “ (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa
putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan
dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada
Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman"(Q.S.al-maidah :
112).
ۡ َّ َ َ َ ْ ٓ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َٰٓ
َ W‫ق‬Wَ ‫ ا‬W‫م‬Wَ ‫ٱلل ِه َك‬
‫ن َم ۡن‬Wَ ‫ح َو ِار ِّۧ‍ي‬W Wَ ‫ ۡر َي َم ِلل‬W‫م‬Wَ ‫ال ِع َيس ى ۡٱب ُن‬ ‫ار‬W W‫وا أنص‬WW‫ون‬
W ‫وا ك‬WW‫ن‬W ‫ ا ٱل ِذين ءام‬W‫ه‬W ‫يأي‬
َٔ
َ ‫ َٰٓر ِء‬W ‫ة ِّم ۢن َبن ٓي إ ۡس‬ٞ ‫ف‬W َ ‫َٔ‍ف َام َنت َّطٓا ِئ‬W ‫ٱلل ِ ۖه‬
َّ ُ َ َ ُ ۡ َ َ ُّ َ َ ۡ َ َ ۖ َّ َ ٓ َ َ
‫يل‬ ِ ِ ‫ار‬W ‫ق ال ٱلحو ِاريون نحن أنص‬W ‫ ِاري ِإلى ٱلل ِه‬W ‫أنص‬
َ ‫وا َٰظهر‬ ْ ُ َ ۡ َ َ ۡ ّ ُ َ ٰ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ۡ َّ َ َ ۖٞ َ َّ َ َ َ َ
١٤ ‫ين‬ ِ ِ ‫وكفرت طٓا ِئفة فأيدنا ٱل ِذين ءامنوا على عد ِو ِهم فأصبح‬
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong
(agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata
kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan
menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama)
Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah
penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani
Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan
kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-
musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
(Q.S. As-shaf : 14).
Kata (‫ون‬WW‫حواري‬yang diartikan dengan “ Sahabat-sahabat yang setia” dalam
tiga ayat tersebut adalah berasal dari Bahasa Nabathea atau Nabthi.
5. Kata (‫ )حوب‬dalam firman Allah surat an-Nisa ayat 2 :
ٰٓ َ ۡ ُ َ َٰ ۡ َ ْ ٓ ُ ُ ۡ َ ‫َّ ّ ۖ َ اَل‬ َ َ ۡ ْ ُ َّ َ َ َ ‫َ َ ُ ْ ۡ َ َٰ َ ٰٓ َ ۡ َٰ َ ُ ۡۖ َ اَل‬
‫ ولهم ِإلى‬W W‫م‬W ‫أكلوا أ‬WW W ‫ت‬W ‫ٱلط ِي ِب و‬WW W ‫ب‬Wِ ‫دلوا ٱلخ ِبيث‬WW W ‫ب‬W ‫ ولهم و تت‬W W‫م‬W ‫وا ٱليتمى أ‬W W W W ‫ات‬W ‫وء‬
ٗ َ ٗ ُ َ َ ُ َّ ۚۡ ُ َٰ ۡ َ
٢ ‫أمو ِلكم ِإنهۥ كان حوبا ك ِبيرا‬
Artinya” Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig)
harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang
buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.
Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,
adalah dosa yang besar.(Q.S.an-Nisa:2).
Kata ‫وب‬WW W ‫ ح‬yang diartikan dengan “ ‫( إثم‬Dosa)” dalam ayat tersebut
adalah berasal dari Bahasa Habasyah.
f. Huruf Dal
1. Kata (‫ )دري‬dalam firman Allah surat an-Nur ayat 35 :
َ َ ٰ َ َ ٞ َ َ َ َ ُ َ َ ُّ ۖ َ َ ُ ُ َ ۡ ‫مۡل‬
W ‫ك ٖة َز ۡي ُت‬W ‫ َج َر ٖة ُّم َب َر‬W ‫وق ُد ِمن ش‬
‫ة‬Wٖ ‫ون‬ W ‫ب ُد ّ ِر ّي ُي‬ٞ ‫ك ۡوك‬W ‫ه ا‬W َ ‫اج ة كأ َّن‬ W ‫اج ٍة ٱلزج‬ W ‫باح ِفي زج‬W ‫ٱ ِ ص‬
َ َ َ َ َ َ ‫اَل‬ َ ‫اَّل‬
‫ۚار‬ٞ ‫ش ۡر ِق َّي ٖة َو غ ۡر ِب َّي ٖة َيك ُاد َز ۡي ُت َها ُي ِض ٓي ُء َول ۡو ل ۡم ت ۡم َس ۡس ُه ن‬
Artinya” Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang
(yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di
sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. (Q.S.an-Nur:35).
Kata (‫ )دري‬yang diartikan dengan “ bercahaya” dalam ayat tersebut
adalah berasal dari Bahasa Habasyah.
2. Kata (‫ )دينار‬dalam firman Allah surat ali-Imran ayat 75 :
‫َ ُ َ ّ َ ۡ َ َ ۡ ُ َّ ۡ َ ۡ َ ۡ ُ َ اَّل‬ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َٰ ۡ ۡ َ ۡ َ
‫دين ٖار‬Wِ ‫ب‬Wِ ‫ه‬W‫ك و ِمنهم من ِإن تأمن‬W‫ي‬W ‫ؤ ِد ِهۦٓ ِإل‬W‫۞و ِمن أه ِل ٱل ِكت ِب من ِإن تأمنه ِب ِقنط ٖار ي‬
ٞ‫بيل‬W ‫ا في ٱأۡل ُ ِّم ّۧ‍ي َن َس‬W‫ن‬Wَ ‫س َع َل ۡي‬ ْ ُ َ ۡ ُ َّ َ َ َٰ ۗ ٗ َ ۡ َ َ َ ۡ ُ َ ‫ُ َ ّ َ ۡ َ اَّل‬
َ ‫وا َل ۡي‬
ِ ِ ِ ‫ق ال‬W ‫أنهم‬W‫ب‬Wِ ‫ل ك‬W ِ ‫ا ذ‬W ‫م‬W ‫ه قٓا ِئ‬Wِ ‫ي‬W ‫م ا دمت عل‬W ‫ك ِإ‬W‫ي‬W ‫ؤ ِد ِهۦٓ ِإل‬W‫ي‬W
٧٥ ‫ون‬ َ ‫ٱلله ۡٱل َكذ َب َو ُه ۡم َي ۡع َل ُم‬َّ َ َ َ ُ ُ َ َ
ِ ِ ‫ويقولون على‬
Artinya” Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang
yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak
dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu
menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan:
"tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka
berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.
(Q.S.ali-Imran:75).
Kata (‫ار‬WW ‫ )دين‬yang diartikan dengan “ Uang emas” dalam ayat tersebut
adalah berasal dari Bahasa Persia.
g. Huruf Ra’

1. Kata (‫ )راعنا‬dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 104 dan an-
Nisa 46 :
ْۗ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ ْ ُ ُ َ َ َٰ ْ ُ ُ َ ‫َٰٓ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ْ اَل‬
َ ‫ف ر‬W ‫وا َول ۡل َٰك‬
ٌ‫ع َذاب‬W َ ‫ين‬
ِ ِ ِ ‫مع‬W ‫ا وٱس‬W‫ن‬W ‫وا ٱنظر‬W‫ول‬ W ‫ا وق‬W‫ن‬W ‫وا ر ِع‬W‫ول‬
W ‫وا تق‬W‫ن‬W ‫ ٱل ِذين ءام‬W‫ه ا‬W ‫يأي‬
َ
ٞ
١٠٤ ‫أ ِليم‬
Artinya” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan
(kepada Muhammad): "Raa´ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna",
dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang
pedih.(Q.S.al-Baqarah :104).
ّ ‫ٱس َم ۡع َغ ۡي َر ُم ۡس َمع َو َٰرع َنا َل َّۢيا ب َأ ۡلس َنته ۡم َو َط ۡع ٗنا في‬
ۚ ‫ٱلد‬
‫ين‬ ۡ ‫ص ۡي َنا َو‬
َ ‫ون َسم ۡع َنا َو َع‬ ُ ََُ
َ ‫ول‬ ‫ويق‬
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ٖ ِ
Artinya” Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau
menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah"
sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan
(mereka mengatakan): "Raa´ina", dengan memutar-mutar
lidahnya dan mencela agama. ( Q.S.an-Nisa : 104).
Kata (‫ )راعنا‬dalam dua ayat tersebut diartikan dengan” Mencela”
Bahasa tersebut berasal dari Bahasa Yahudi.

2. Kata (‫انيون‬WW ‫ )رب‬dalam firman Allah surat al-Maidah ayat 44 dan ayat
63 :
ْ َ ‫وا ل َّلذ‬ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ َ ُّ َّ َ ُ ُ ۡ َ ۚٞ ُ َ ٗ ُ َ َ ٰ َ ۡ َّ َ ۡ َ َ َّ
‫ه ُادوا‬W َ ‫ين‬ ِ ِ ‫لم‬W ‫ه ا ٱلن ِبيون ٱل ِذين أس‬W ‫ور يحكم ِب‬W‫ن‬W ‫ه دى و‬W ‫يه ا‬W ‫ة ِف‬W‫ى‬W ‫ا ٱلتور‬W‫ن‬W ‫ِإنٓا أنزل‬
ُ َ ْ ُ َ َّ ٰ ْ ُ ۡ ‫ون َوٱأۡل َ ۡح َب ُار ب َما‬
‫ٱس ُت ۡح ِفظوا ِمن ِك َت ِب ٱلل ِه َوكانوا َعل ۡي ِه ش َه َد َۚٓاء‬ َ ‫ٱلر َّٰبن ُّي‬ َ
ِ ِ َّ ‫و‬
Artinya” Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang
dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh
nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang
alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya. (Q.S.al-Maidah :44).
َ ‫ َن ُع‬W ‫ص‬ ْ ُ َ َ َ ۡ َ َۚ ۡ ُّ ُ ۡ َ َ َ ۡ ‫َ ۡ اَل َ ۡ َ ٰ ُ ُ َّ َّٰ ُّ َ َ أۡل َ ۡ َ ُ َ َ ۡ ُ إۡل‬
ۡ ‫وا َي‬
‫ون‬ ‫ك ان‬W ‫م ا‬W ‫حت ل ِبئس‬W ‫ق و ِل ِهم ٱ ِ ثم وأك ِل ِهم ٱلس‬W ‫ار عن‬W‫ب‬W ‫و ينهىهم ٱلرب ِنيون وٱ ح‬W‫ل‬W
٦٣
Artinya” Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka
tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan
memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah
mereka kerjakan itu. (Q.S.al-Maidah :63).
Kata (‫انيون‬WW‫ )رب‬dalam ayat tersebut diartikan dengan” pendeta-pendeta
mereka ”kata tersebut pada hakikatnya hanya ahli ilmu yang
mengetahui artinya. Bahasa tersebut berasal dari Bahasa Suryaniyah
atau suryani.
3. Kata (‫رحمن‬WW W ‫)ال‬ terdapat firman Allah diantaranya surat ar-Rahman
ayat 1 :

١ ‫ٱلر ۡح َٰم ُن‬


َّ
Artinya” (Tuhan) Yang Maha Pemurah.(Q.S. ar-Rahman :1)
Kata (‫رحمن‬WW W‫ )ال‬dalam ayat tersebut diartikan dengan” pengasih ”kata
tersebut pada berasal dari Bahasa Bahasa Ibrani.

4. Kata (‫ )الرس‬terdapat firman Allah diantaranya surat Qof ayat 12 dan


14 :
ُ ‫س َو َث ُم‬
١٢ ‫ود‬ ۡ ‫َك َّذ َب ۡت َق ۡب َل ُه ۡم َق ۡو ُم ُنوح َو َأ‬
َّ ‫ص َٰح ُب‬
ّ ‫ٱلر‬
ِ ٖ
Artinya” Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan
penduduk Rass dan Tsamud. (Q.S. Qaf : 12).

Kata (‫رس‬WW‫ )ال‬dalam ayat tersebut diartikan dengan” ‫ البئر‬: Sumur ”kata
tersebut pada berasal dari Bahasa A’jami.

5. Kata (‫ )الرقيم‬terdapat firman Allah surat al-Kahfi ayat 9 :


ً َ َ َ ٰ َ َ ۡ ْ ُ َ َّ َ ۡ َ ۡ َ َٰ ۡ َ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ
٩ ‫أم ح ِسبت أن أصحب ٱلكه ِف وٱلر ِق ِيم كانوا ِمن ءاي ِتنا عجبا‬
Artinya” Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua
dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda
kekuasaan Kami yang mengherankan.(Q.S. al-Kahfi : 9).

Kata (‫ )الرقيم‬dalam ayat tersebut diartikan dengan” Tinta”kata tersebut


pada berasal dari Bahasa Romawi.

6. Kata (‫ )رمزا‬terdapat firman Allah surat ali-Imran ayat 41 :


َ‫ك ر َّر َّبك‬Wُ ‫م ٗز ۗا َو ۡٱذ‬Wۡ ‫ة َأ َّيام إاَّل َر‬Wَ ‫ث‬Wَ ‫اس َث َٰل‬ َّ ‫ك َأاَّل ُت َك ّل َم‬W
َ ‫ٱلن‬ َ ‫ال َء َاي ُت‬
َ َ ۖٗ َ َ ٓ ّ َ ۡ ّ َ َ َ
ِ ٍ ِ ‫ق‬W ‫ة‬W‫اي‬W ‫قال ر ِب ٱجعل ِلي ء‬
َٰ ‫إۡل‬ ۡ َ
٤١ ‫ك ِث ٗيرا َو َس ِّب ۡح ِبٱل َع ِش ّ ِي َوٱ ِ ۡبك ِر‬
Artinya “Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku
telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu
tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari,
kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan
pagi hari" (Q.S. ali Imran : 41).

Kata (‫زا‬WW ‫)رم‬ dalam ayat tersebut diartikan dengan” Menggerakkan


kedua bibir”kata tersebut pada berasal dari Bahasa Ibrani.

7. Kata (‫ )رهوا‬terdapat firman All ah surat ad-Dukhan ayat 24 :


ٞ ‫َو ۡٱت ُرك ۡٱل َب ۡح َر َر ۡه ًو ۖا إ َّن ُه ۡم ُج‬
َ ‫ند ُّم ۡغ َر ُق‬
٢٤ ‫ون‬ ِ ِ
Artinya “Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka
adalah tentara yang akan ditenggelamkan"(Q.S. ad-Dukhan :
24).

Kata (‫وا‬WW W ‫)ره‬ dalam ayat tersebut diartikan dengan” Terbelah”kata


tersebut pada berasal dari Bahasa Suryaniyah. Abu Qasim dalam
bukunya Lughat al-Quran menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari
bahasa Nabti yang bermakna ‫هال‬WW W W W W W W‫ س‬, sementara al-Wasiti
menganggapnya berasal dari bahasa Suryani yang bermakna (‫)ساكنا‬.

8. Kata (‫ )الروم‬terdapat firman All ah surat ar-Rum ayat 2 :


ُّ ‫ُغ ِل َب ِت‬
ُ ‫ٱلر‬
٢ ‫وم‬
Artinya”Telah dikalahkan bangsa Rumawi.(Q.S. ar-Rum : 2).

Kata (‫روم‬WW W W W W ‫)ال‬ diartikan dengan” Nama satu generasi ummat


manusia”kata tersebut berasal dari Bahasa A’jami (non Arab).

h. Huruf Za
1. Kata (‫ )زنجبيل‬terdapat firman Allah surat ad-Dakhar ayat 17 :
‫َ ُ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ ٗ َ َ َ ُ َ َ َ اًل‬
١٧ ‫ويسقون ِفيها كأسا كان ِمزاجها زنج ِبي‬
Artinya” Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman)
yang campurannya adalah jahe. (Q.S. al-Insan : 17)

Kata (‫ )زنجبيل‬diartikan dengan” Jahe”kata tersebut berasal dari Bahasa


Persia.
i. Huruf Sin
1. Kata (‫ )السجل‬terdapat firman Allah surat al-Anbiya ayat 104 :
ۚ َ ۡ َ َ ً ۡ َ ُ ُ ُّ ۡ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ َ َ ۚ ُ ُ ۡ ّ ّ ّ َ َ َ َ َّ ۡ َ َ َۡ
‫ٓا‬W‫ن‬W ‫ع دا علي‬W ‫دهۥۚ و‬WW‫ٱلس ِج ِل ِللكت ِب كما بدأنٓا أول خل ٖق ن ِعي‬
ِ ِ‫ي‬ ‫ط‬‫ك‬ ‫ٓاء‬‫م‬‫ٱلس‬ ‫ي‬ ‫و‬
ِ ٰ ‫يوم ن‬
‫ط‬
َ ُ
١٠٤ ‫ِإ َّنا ك َّنا ف ِع ِل َين‬
Artinya” (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya. (Q.S. al-Anbiya : 104).

Kata (‫جل‬WW ‫ )الس‬diartikan dengan” Seorang laki-laki”kata tersebut berasal


dari Bahasa Habasyah. Ada berbagai pendapat tentang asal-usul kata
‫جل‬WW ‫ س‬sebagian mengatakan kata itu berasal dari Abysinia dan berarti
‫( رجل‬lelaki), Ibnu Jinni mengartikannya dengan surat dan menurutnya
kata ini berasal dari bahasa Parsi, Khaffaji sepakat dengan pendapat
yang mengatakan kata ini berasal dari Abysinia dan berarti surat.
Sedang Arthur Jeffery menolak dua pendapat tersebut dan menyatakan
bahwa kata ini bukan berasal dari Abysinia dan juga bukan dari Persi,
melainkan dari bahasa Yunani yang sepadan dengan kata Latin
“sigillum”.

2. Kata (‫ )سجين‬terdapat firman Allah surat al-Muthafifin ayat 7 :


َ ۡ ٰ ‫َ ٓاَّل‬
٧ ‫ك ِإ َّن ِك َت َب ٱل ُف َّج ِار ل ِفي ِس ِ ّج ٖين‬
Artinya” Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang
yang durhaka tersimpan dalam sijjin.(Q.S. al-Muthafifin : 7).

Kata (‫ )سجين‬diartikan dengan” Neraka”kata tersebut berasal dari Bahasa


Asing.yang artinya “Yang kekal”. Abu Hatim menjelaskan bahwa kata
tersebut bukan dari Bahasa Arab.

3. Kata (‫ )سفرة‬terdapat firman Allah surat Abasa 15 :


َ َ َ ۡ َ
١٥ ‫ِبأي ِدي سفر ٖة‬
Artinya” di tangan para penulis (malaikat). (Q.S Abasa : 15).
Kata (‫ )سفرة‬diartikan dengan” para pembaca”kata tersebut berasal dari
Bahasa Nabathea atau Nabti.

4. Kata (‫ )سري‬terdapat firman Allah surat Maryam ayat 24 :


ّٗ َ َ ۡ َ ُّ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ‫َ ۡ َ َ اَّل‬ َ
٢٤ ‫ف َن َاد ٰى َها ِمن تح ِتهٓا أ تحز ِني قد جعل رب ِك تحت ِك س ِريا‬
Artinya” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah
kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai di bawahmu. (Q.S Maryam : 24).

Kata (‫ )سري‬diartikan dengan” Sungai”kata tersebut berasal dari Bahasa


Nabathea atau Nabti atau lughah A’jami’.

5. Kata (‫ )سكر‬terdapat firman Allah surat an-Nahl ayat 67 :


ٗ ٓ ‫َٰ أَل‬ ۚ ً َ َ ‫ٱلنخيل َوٱأۡل َ ۡع َٰنب َت َّتخ ُذ‬
َّ ‫َومن َث َم َٰرت‬
‫ة‬W‫ي‬Wَ ‫ل َك‬Wِ ‫ ًنا ِإ َّن ِفي ذ‬W‫ق ا َح َس‬W ‫ك ٗرا َو ِر ۡز‬W‫ون ِم ۡن ُه َس‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
٦٧ ‫ون‬َ ‫ّل َق ۡوم َي ۡعقل‬
ُ
ِ ٖ ِ
Artinya” Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman
yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang memikirkan. (Q.S an-Nahl : 67).

Kata (‫ )سكر‬diartikan dengan” Cuka”kata tersebut berasal dari Bahasa


Habasyah.

6. Kata (‫ )سلسبيل‬terdapat firman Allah surat ad-Dahr ayat 18 :


‫ۡ اٗل‬ ُ
١٨ ‫َع ۡي ٗنا ِف َيها ت َس َّم ٰى َسل َس ِبي‬
Artinya” (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang
dinamakan salsabil. (Q.S al-Insan : 18).

Kata (‫ )سلسبيل‬diartikan dengan” Mata air”kata tersebut berasal dari


Bahasa A’jami’.

7. Kata (‫ )سنا‬terdapat firman Allah surat an-Nur ayat 43 :


ُ ۡ ََ ُ َ َ َ
‫ ِرف ُهۥ َعن‬W‫ص‬ ُ W‫ر ٖد َف ُيص‬Wَ ‫ب‬Wَ ‫يه ا ِم ۢن‬Wَ ‫ال ِف‬W‫ب‬Wَ ‫ َم ِٓاء ِمن ج‬W‫ز ُل ِم َن ٱل َّس‬Wّ ‫ن‬Wَ ‫َو ُي‬
‫ٓاء وي‬W‫يب ِب ِهۦ من يش‬ ِ ٖ ِ ِ
ٰ َ ‫أۡل‬ ۡ َ َ
َ ‫َّمن َيش ُٓاء َيك ُاد َسنا َب ۡرقهۦ َيذ َه ُب بٱ ۡب‬ ۖ َ
٤٣ ‫ص ِر‬ ِ ِِ
Artinya” Dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,
maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang
dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. (Q.S an-Nur : 43).

Kata (‫ )سنا‬diartikan dengan” Cahaya k ilat”kata tersebut berasal dari


Bahasa A’jami’.

َ ۡ َ ُ َّٰ َ ۡ ُ َ َ َٰٓ ْ ُ
8. Kata (‫ )سندس‬terdapat firman Allah surat al-Kahfi ayat 31 :
َ َ َ ۡ َ َ ۡ َّ َ ُ ُ َٰ ۡ َ ‫َ ۡ ُ أۡل‬ ۡ
‫ ِاور ِمن‬W W W‫ ِمن أس‬W‫ ا‬W W‫يه‬W ‫ ر يحلون ِف‬W W‫ه‬W ‫ ِري ِمن تح ِت ِهم ٱ ن‬W ‫ج‬ W W ‫ د ٖن ت‬W W‫ع‬W ‫ك لهم جنت‬WW W‫ئ‬Wِ ‫أول‬
َ
ۚ ‫ِٔٔ‍ك َين ف َيها َع َلى ٱأۡل َرٓائ‬W ‫ندس َوإ ۡس َت ۡب َرق ُّم َّت‬
ُ ‫ض ٗرا ّمن ُس‬ َ ‫َذ َهب َو َي ۡل َب ُس‬
ۡ ‫ون ث َي ًابا ُخ‬
‫ك ِن ۡع َم‬W ِ ِ ِ ِ ٖ ِ ٖ ِ ِ ٖ
ٗ َ َ ۡ ُ ۡ َ ُ َ َ ُ َ َّ
٣١ ‫ٱلثواب وحسنت مرتفقا‬
Artinya “ Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ´Adn,
mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka
dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau
dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang
sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah (Q.S al-Kahfi :
31).

Kata (‫ )سندس‬diartikan dengan” Sutra Tipis”kata tersebut berasal dari


Bahasa India.

9. Kata (‫ )سيدها‬terdapat firman Allah surat Yufuf ayat 25 :

ۚ ‫يص ُهۥ ِمن ُد ُبر َو َأ ۡل َف َيا َس ّي َد َها َل َدا ۡٱل َب‬


‫اب‬ َ ‫ٱس َت َب َقا ۡٱل َب‬
َ ‫اب َو َق َّد ۡت َقم‬ ۡ ‫َو‬
ِ ِ ٖ ِ
Artinya “Dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka
pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang
yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain
dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?(Q.S
Yufuf : 25).

Kata (‫)سيدها‬diartikan dengan” Suami”kata tersebut berasal dari Bahasa


Qibthi.

10. Kata (‫ )سنين‬terdapat firman Allah surat Yusuf ayat 42 :

َ ََ ۡ َٰ َّ ََ َ َّ َ ُۡ َ ُ َّ َ َّ َ َّ َ َ َ
‫ك َر َر ِّب ِهۦ فل ِبث ِفي‬W ‫ ۡيط ُن ِذ‬W ‫ ٰى ُه ٱلش‬W ‫ك فأن َس‬W‫ب‬Wِ ‫د ر‬WW‫ك ۡر ِني ِعن‬W ‫م ا ٱذ‬W َ ‫اج ِّم ۡن ُه‬W
ٖ ‫ن‬
W ‫ۥ‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ظ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ ‫ل‬ ‫ق ال ِل‬W ‫و‬
٤٢‫ض َع ِس ِن َين‬ ۡ ‫ٱلس ۡجن ب‬
ِ ِ ِ
ّ

Artinya” Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan


selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku
kepada tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan
(keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf)
dalam penjara beberapa tahun lamanya.(Q.S Yusuf : 42).

Kata (‫)سنين‬diartikan denganKeindahan”kata tersebut berasal dari


Bahasa Habasyah.

11.Kata (‫ )سيناء‬terdapat firman Allah surat al-Mu’minun ayat 20 :

َ ٓ ‫ُ َ ۡ َ َ َ ۢ ُ ُ ُّ ۡ َ ۡ ّ أۡل‬ ُ ‫َو َش َج َر ٗة َت ۡخ ُر‬


٢٠ ‫ور سينٓاء تنبت ِبٱلده ِن و ِصب ٖغ ِل ِك ِلين‬
ِ ‫ط‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ج‬

Artinya”Dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang


menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang
yang makan. Q.S al-Mu’minun : 20).

Kata) (‫ سيناء‬diartikan dengan"bagus”kata tersebut berasal dari Bahasa


Nabathea.
j. Huruf Shin
1. Kata (‫طر‬WW ‫ )ش‬terdapat firman Allah surat al-baqarah ayat 144, 149,
150 :
ۡ َ ُ َ ُ ُ ْ ُّ َ َ ۡ ُ ُ َ ُ ۡ َ َ ۚ َ َ ۡ َ ‫َ ۡ مۡل‬ َ
‫وهك ۡم شط َر ُهۗۥ‬ ‫ف َو ِ ّل َو ۡج َه َك شط َر ٱ ۡس ِج ِد ٱلحر ِام وحيث ما كنتم فولوا وج‬
Artinya” Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang
kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
(Q.S al-baqarah : 144).

Kata) ‫ شطر‬diartikan dengan"ke Arah”kata tersebut berasal dari Bahasa


Habasyah.

2. Kata (‫ )شهر‬terdapat firman Allah surat al-baqarah ayat 185 :


ۚ‫ان‬ َ ۡ ُ ۡ َ ٰ َ ُ ۡ َ ّ َٰ ّ َ َ َّ ّ ٗ ُ ُ َ ۡ ُ ۡ َ ُ ٓ َّ َ َ َ َ ُ ۡ َ
W ِ ‫اس وب ِين ٖت ِمن ٱلهدى وٱلفرق‬ ِ ‫شهر رمضان ٱل ِذي أ ِنزل ِف ِيه ٱلقرءان هدى ِللن‬
Artinya” Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). (Q.S al-baqarah : 185).

Kata (‫ )شهر‬pada ayat tersebut diartikan dengan" Bulan”kata tersebut


berasal dari Bahasa Suryani.

k. Huruf Shad
1. Kata (‫ )الصراط‬terdapat firman Allah surat al-Fatihah ayat 6 :
َ ‫ط ٱمۡل ُ ۡس َتق‬
٦ ‫يم‬
َ َٰ ّ
‫ٱلصر‬ ‫ا‬
َ ۡ
‫ن‬‫ٱه ِد‬
ِ ِ
Artinya” Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Q.S al-Fatihah : 6).

Kata (‫ )الصراط‬pada ayat tersebut diartikan dengan" Jalan”kata tersebut


berasal dari Bahasa Roma.

2. Kata (‫ )صرهن‬terdapat firman Allah surat al-baqarah ayat 260 :


ٗ‫ج ۡزءا‬Wُ ‫ل ِّم ۡن ُه َّن‬W‫ب‬Wَ ‫ك ّل َج‬Wُ ‫ل َع َل ٰى‬Wۡ ‫ع‬Wَ ‫ٱج‬ َ ‫ي‬Wۡ ‫ ۡر ُه َّن إ َل‬W‫ص‬
ۡ ‫ك ُث َّم‬W َّ َ ّ ٗ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ
ُ ‫ر َف‬W‫ي‬Wۡ ‫ٱلط‬
ٖ ِ ِ ِ ‫ة ِمن‬W‫ع‬W ‫خ ذ أرب‬W ‫ق ال ف‬W
ٞ َ ٌ َ َ َ
َّ َّ ۡ َ ۡ َ ۚ ٗ ۡ َ َ َ ۡ َ َّ ُ ُ ۡ َّ ُ
٢٦٠ ‫ك سعيا وٱعلم أن ٱلله ع ِزيز ح ِكيم‬W ‫ثم ٱدعهن يأ ِتين‬
Artinya” Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor
burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman):
"Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya
mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S al-
Baqarah : 260).
Kata (‫رهن‬WW W‫ )ص‬pada ayat tersebut diartikan dengan" potonglah ”kata
tersebut berasal dari Bahasa Nabathea.
3. Kata (‫ )صلوات‬terdapat firman Allah surat al-baqarah ayat 157 :
َ ُ َ ۡ ُ ‫ۖ َ ُ ْ َٰٓ َ ُ ُ مۡل‬ٞ َ ۡ َ َ ۡ ّ َّ ّ ٞ َٰ َ َ ۡ ۡ َ َ َ َٰٓ ْ ُ
١٥٧ ‫أول ِئك علي ِهم صلوت ِمن ر ِب ِهم ورحمة وأول ِئك هم ٱ هتدون‬
Artinya” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S al-Baqarah : 157).
Kata ((‫لوات‬WW‫ )ص‬pada ayat tersebut diartikan dengan" Biara-biara yahudi
”kata tersebut berasal dari Bahasa Ibarani.
i. Huruf Tha
1. Kata (‫ )الطاغوت‬terdapat firman Allah surat al-baqarah ayat 257 :
ُ‫ َٰحب‬W W‫ص‬ َ W ‫ئ‬W ‫ٱلظ ُل َٰم ۗت ُأ ْو َٰٓل‬
ۡ ‫ك َأ‬W ُّ
‫ى‬
َ ُّ َ ّ ُ َ ُ ۡ ُ ُ ُ َّٰ ُ ُ ُ َ ۡ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ
‫ل‬‫ور ِإ‬
ِ ِ ِ ‫ ونهم ِمن ٱلن‬W‫ج‬W ‫وت يخ ِر‬WW ‫غ‬W ‫ٓاؤهم ٱلط‬WW ‫ي‬W ‫ روا أو ِل‬W‫ف‬W ‫وٱل ِذين ك‬
َ ‫ٱلن ۖار ُه ۡم ف َيها َٰخل ُد‬
٢٥٧ ‫ون‬ َّ
ِ ِ ِ
Artinya” Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya. (Q.S al-Baqarah : 257).
Kata (‫اغوت‬WW W ‫ )الط‬pada ayat tersebut diartikan dengan" Dukun ”kata
tersebut berasal dari Bahasa Habasyah.
2. Kata (‫ )طه‬terdapat firman Allah surat Thaha ayat 1 :
١ ‫طه‬
Artinya” Thaahaa (Hanya Allah yang tahu) (Q.S Thaha : 1).
Kata (‫ )طه‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa Habasyah.
3. Kata (‫ )طفقا‬terdapat firman Allah surat Shad ayat 33 :
َ ۡ َ ‫َ أۡل‬ ُّ ‫وها َع َل َّۖي َف َط ِف َق َم ۡس َۢحا ب‬
َ ‫ُر ُّد‬
٣٣ ‫وق وٱ عن ِاق‬ ِ ‫ٱلس‬ ِ
Artinya”"Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong
kaki dan leher kuda itu. (Q.S Shad : 33).
Kata (‫ )طفقا‬pada ayat tersebut diartikan “mereka berdua berkehendak”
berasal dari Bahasa Saizalah.
4. Kata (‫ )طوبى‬terdapat firman Allah surat ar-Ra’ad ayat 29 :
ََٔ ُ ۡ ُ َ ۡ ُ َ ٰ َ ُ َٰ َّٰ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ
٢٩ ‫اب‬
ٖ W ‫ٱل ِذين ءامنوا وع ِملوا ٱلص ِلح ِت طوبى لهم وحسن‬
‍ٔ
‫م‬
Artinya” Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka
kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (Q.S ar-Ra’ad :
29).
Kata (‫ )طوبى‬pada ayat tersebut diartikan “Kembali” berasal dari Bahasa
India.
5. Kata (‫ )طور‬terdapat firman Allah surat al-Mu’minun ayat 20 :
َ ٓ ‫ُ َ ۡ َ َ َ ۢ ُ ُ ُّ ۡ َ ۡ ّ أۡل‬ ُ ‫َو َش َج َر ٗة َت ۡخ ُر‬
٢٠ ‫ن و ِصب ٖغ ِل ِك ِلين‬Wِ ‫ور سينٓاء تنبت ِبٱلده‬
ِ ‫ط‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ج‬
Artinya”Aan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang
menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang
yang makan. (Q.S al-Mu’minun : 20).
Kata (‫ور‬WW‫ )ط‬pada ayat tersebut diartikan “Gunung” berasal dari Bahasa
Suryani.
6. Kata (‫ )طوى‬terdapat firman Allah surat Thaha ayat 12 :
ُ َ ُ ‫مۡل‬ ۡ َ َ َۡ َ ََ۠ ّ
١٢ ‫ع ن ۡعل ۡي َك ِإ َّن َك ِبٱل َو ِاد ٱ ق َّد ِس ط ٗوى‬Wۡ ‫ِإ ِن ٓي أنا َر ُّب َك فٱخل‬
Artinya”Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah
kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang
suci. (Q.S Thaha: 12).
Kata (‫وى‬WW W ‫ )ط‬pada ayat tersebut diartikan “ ‫ ”رجل‬berasal dari Bahasa
Ibrani.
M. Huruf Ain
1. Kata (‫ )عبدت‬terdapat firman Allah surat as-Syu’ara ayat 22 :
َّ ‫ة َت ُم ُّن َها َع َل َّي َأ ۡن َع َّب‬ٞ ‫ك ن ۡع َم‬Wَ ‫َوت ۡل‬
َ ‫دت َبن ٓي إ ۡس َٰٓر ِء‬
٢٢ ‫يل‬ ِ ِ ِ ِ
Artinya” Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan)
kamu telah memperbudak Bani Israil. (Q.S as-Syu’ara: 22).
Kata (‫دت‬WW ‫ )عب‬pada ayat tersebut diartikan “Memperbudak bani israil”
berasal dari Bahasa Nabathea.
2. Kata (‫ )عدن‬terdapat firman Allah surat at-Taubah ayat 72 :
َW ‫ ٱأۡل َ ۡن َٰه ُر َٰخلد‬W‫ٱلل ُه ٱمۡل ُ ۡؤمن َين َوٱمۡل ُ ۡؤم َٰنت َج َّٰنت َت ۡجري من َت ۡحت َها‬
َ‫كن‬W‫ين ف َيها َو َم َٰس‬ َّ َ َ َ
‫وعد‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ٖ ِ ِ ِِ
ٰ ٗ َ
‫ط ِّي َبة ِفي َج َّن ِت َع ۡد ٖ ۚن‬
Artinya” Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan
perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat)
tempat-tempat yangbagus di surga ´Adn. (Q.S at-Taubah : 72).
Kata (‫ )عدن‬pada ayat tersebut diartikan “Taman taman anggur” berasal
dari Bahasa Suryani.

3. Kata (‫ )العرم‬terdapat firman Allah surat as-Saba’ ayat 16 :


ۡ َ ُ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ َّ َ ۡ ۡ َ َّ َ ُ َٰ ۡ َّ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ْ ُ َ ۡ َ َ
‫م ٖط‬W ‫ك ٍل خ‬W ‫دلنهم ِبجنتي ِهم جنتي ِن ذواتي أ‬W‫ب‬W ‫ر ِم و‬Wِ ‫ع‬W ‫يل ٱل‬W‫لنا علي ِهم س‬W‫وا فأرس‬W‫فأعرض‬
َ ۡ ّ ۡ َ َ َۡ َ
١٦ ‫وأث ٖل وشي ٖء ِمن ِسد ٖر ق ِل ٖيل‬
Artinya”Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada
mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka
dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (Q.S as-
Saba’ : 16).
Kata (‫ )العرم‬pada ayat tersebut diartikan “Bendungan yang menampung
banyak air kemudian jebol” berasal dari Bahasa Habsyah.

n. Huruf Ghain

1. Kata (‫ )غساق‬terdapat dalam firman Allah surat Shad ayat 57 :


ٞ ‫يم َو َغ َّس‬ ُ ُ َ ۡ َ َ َٰ
ُ ‫وق‬
ٞ ‫وه َحم‬
٥٧ ‫اق‬ ِ ‫هذا فليذ‬
Artinya”Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman
mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Q.S
Shad: 57).
Kata (‫اق‬WW ‫ )غس‬pada ayat tersebut diartikan “Dingin dan berbau busuk”
berasal dari Bahasa Turki.
2. Kata (‫ )غيض‬terdapat dalam firman Allah surat ali-Imran ayat 134 :
ۗ‫ٱلناس‬ َ َۡ ۡ َ
َّ ‫اف َين َعن‬WW ‫ع‬W َ ‫ظ َو ۡٱل‬W َٰ ۡ َ َّ َّ َ َّ َّ َ ‫َّٱلذ‬
َ W‫ق‬W ُ ‫ين ُينف‬
ِ ِ ِ W ‫ي‬
W ‫غ‬ ‫ٱل‬ ‫ين‬ ‫م‬
ِ ‫ظ‬
ِ ‫ك‬ ‫ٱل‬ ‫و‬ ‫ٓاء‬
ِ ‫ر‬ W W ‫ض‬ ‫ٱل‬ ‫و‬ ‫ٓاء‬
ِ ‫ر‬ W W ‫س‬ ‫ٱل‬ ‫ي‬ ‫ف‬ِ ‫ون‬ ِ ِ
ُ ‫مۡل‬ َّ
١٣٤ ‫َوٱلل ُه ُي ِح ُّب ٱ ۡح ِس ِن َين‬
Artinya” (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S ali-Imran : 134).
Kata (‫ )غيض‬pada ayat tersebut diartikan “Dingin dan berbau busuk”
berasal dari Bahasa Habasyah.

o. Huruf Fa

1. Kata (‫ )فردوس‬terdapat dalam firman Allah surat al-kahfi ayat 107 :


‫ُ اًل‬ ۡ ٰ َ َ َ ٰ َّٰ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ َّ
١٠٧ ‫ٱلص ِل َح ِت كان ۡت ل ُه ۡم َج َّن ُت ٱل ِف ۡر َد ۡو ِس ن ُز‬ ‫ِإن ٱل ِذين ءامنوا وع ِملوا‬
Artinya” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (Q.S
al-kahfi : 107).

Kata (‫ردوس‬WW ‫ )ف‬pada ayat tersebut diartikan “Taman Anggur” berasal


dari Bahasa Romawi dan Nabathea.

2. Kata (‫ )فردوس‬terdapat dalam firman Allah surat al-kahfi ayat 107 :


‫َّ َّ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َّٰ َٰ َ َ ۡ َ ُ ۡ َ َّٰ ُ ۡ ۡ َ ۡ ُ ُ اًل‬
١٠٧ ‫ِإن ٱل ِذين ءامنوا وع ِملوا ٱلص ِلح ِت كانت لهم جنت ٱل ِفردو ِس نز‬
Artinya” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (Q.S
al-kahfi : 107).
Kata (‫ردوس‬WW ‫ )ف‬pada ayat tersebut diartikan “Taman Anggur” berasal
dari Bahasa Romawi dan Nabathea.

3. Kata (‫ )فوم‬terdapat dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 61 :


ُ َ ۡ َ َ ٰ َ َ ٰ َ َ َ ۡ َّ َ ٰ َ ُ َٰ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ
‫ا ِم َّما ت ۢن ِب ُت‬WW‫ن‬Wَ ‫خ ِر ۡج ل‬
W W ‫ا َر َّب َك ُي‬WW‫ن‬Wَ ‫ ۡٱد ُع ل‬W‫ف‬W ‫ح ٖد‬W Wِ ‫ام َو‬W
ٖ W‫ع‬W ‫ ِبر على ط‬W W‫و ِإ َذ قلتم يموس ى لن نص‬
ۖ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ ۡ َ ۢ ُ ۡ ‫أۡل‬
‫ص ِل َها‬ ‫ومها وعد ِسها وب‬ ِ ‫ٱ رض ِمن بق ِلها و ِقث ِٓائها وف‬
Artinya” Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak
bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya,
dan bawang merahnya". (Q.S al-Baqarah : 61).

Kata (‫وم‬WW‫ )ف‬pada ayat tersebut diartikan “Gandum” berasal dari Bahasa
Ibriah.

4. Kata (‫ )قراطس‬terdapat dalam firman Allah surat al-An’am ayat 91 :


َ ُ َ ۖ َّ ّ ٗ ُ َ ٗ ُ ٰ َ ُ
‫ون ُهۥ‬WW W ‫ل‬W ‫اس ت ۡج َع‬‫لن‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫د‬ W W ‫ه‬
W W ‫و‬ ‫ا‬ ‫ور‬WW W ‫ن‬
W ‫ى‬ ‫وس‬ ‫م‬ ‫ۦ‬ ‫ه‬ ‫ب‬ َ
‫ٓاء‬ W W ‫ج‬
W َ ‫ز َل ۡٱلك َٰت َب َّٱلذي‬Wَ W W W ‫ ۡل َم ۡن َأن‬W W ‫ق‬W Wُ
W
ِ ِ ِِ ِ ِ
ۖ ٗ َ َ ُ ۡ ُ َ ََ ُ ُۡ َ َ
‫ وتخفون ك ِثيرا‬W‫اطيس تبدونها‬ ِ ‫ق َر‬
Artinya” Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang
dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia,
kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-
berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu
sembunyikan sebahagian besarnya.(Q.S al-An’am : 91).
َ ٰ ْ َ َ َّ َ َ َ ۡ ۡ َ ُ ُ َ َ َ َ ۡ َ ‫ي‬Wۡ ‫ا َع َل‬W‫ن‬Wَ ‫و َن َّز ۡل‬Wۡ ‫ل‬Wَ ‫َو‬
ٗ ‫ك ك َٰت‬W
‫ه ذٓا‬Wَ ‫ف ُر ٓوا ِإ ۡن‬Wَ ‫ين ك‬‫ق ال ٱل ِذ‬W ‫م ل‬W ‫د ِيه‬Wِ ‫ي‬W ‫وه ِبأ‬W‫اس فلمس‬W
ٖ ‫ط‬W ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ِ ِ ‫ا‬W
‫ب‬W
‫اَّل‬
٧ ‫ين‬ٞ ‫ر ُّم ِب‬ٞ ‫ِإ ِس ۡح‬
Artinya”Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu
mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri,
tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah
sihir yang nyata".(Q.S al-An’am : 7).
Kata (‫ )قراطس‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa asing dan berasal
dari kata “charta” dalam bahasa Yunani sedang dalam bahasa Abysinia
adalah kartas. Sementara as-Suyuti mengomentari dengan pernyataan
‫ غير عربى‬W‫إن القرطاس‬.

5. Kata (‫ )قسط‬terdapat dalam firman Allah surat ali-Imran ayat 18 :


ۚ ۡ ۡ َۢ َ ۡ ۡ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ َٰٓ َ ‫َ َ َّ ُ َ َّ ُ ٓاَل َٰ َ اَّل ُ َ َ مۡل‬
َ‫ه و‬Wُ ‫ه إاَّل‬Wَ ‫ل‬Wَٰ ‫ط ٓاَل إ‬
ِ ِ ِ W‫م ا ِبٱل ِقس‬W ‫وا ٱل ِعل ِم قٓا ِئ‬W
W ‫ل‬W ‫ك ة وأو‬W ‫ه و وٱ ل ِئ‬W ‫ه ِإ‬W‫ل‬W ‫ ِهد ٱلله أنهۥ ِإ‬W‫ش‬
١٨ ‫يم‬ ُ ‫ۡٱل َعز ُيز ۡٱل َح ِك‬
ِ
Artinya” Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan
Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S ali-Imran
: 18).
Kata (‫ )قسط‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa Romawi yang berarti
Keadilan.

6. Kata (‫ )قسطاس‬terdapat dalam firman Allah surat al-Isra ayat 35 :


‫َ ۡ اٗل‬ َ َ َٰ ۚ َ ۡ ُ ‫مۡل‬ َ ۡ ۡ ْ ُ َ ۡ ُۡ َ َ ۡ َ ۡ ْ ُ ََۡ
٣٥ ‫ر َوأ ۡح َس ُن تأ ِوي‬ٞ ‫يم ذ ِل َك خ ۡي‬ِ ‫ق‬
ِ ‫ت‬‫س‬ ‫ٱ‬ ‫اس‬
ِ ‫ل ِإذا ِكلتم و ِزنوا ِبٱل ِقس‬W ‫وأوفوا ٱلكي‬
‫ط‬
Artinya”, Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S al-Isra : 35).
Kata (‫ )قسطاس‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa Romawi yang
berarti Timbangan.
7. Kata (‫ )قصورة‬terdapat dalam firman Allah surat al-Furqan ayat 10 :
ۡW W ‫ َك َج َّٰن ٖت َت‬W‫ل‬W ‫را ّمن َٰذ‬Wٗ W‫ك َخ ۡي‬W
ُ‫ ر‬W‫ه‬Wَٰ ‫ ا ٱأۡل َ ۡن‬W‫ه‬Wَ ‫ج ري ِمن َت ۡح ِت‬ َ W‫ل َل‬Wَ W‫ع‬Wَ ‫ َٓاء َج‬W W‫ار َك َّٱلذ ٓي إن َش‬Wَ W‫ب‬َ ‫َت‬
ِ ِ ِ ِ ِ
١٠ ‫ورا‬ ُ ‫َو َي ۡج َعل َّل َك ُق‬
َۢ ‫ص‬
Artinya” Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya
dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian,
(yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. (Q.S al-Furqan
: 10).
Kata (‫ )قصورة‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa Habasyah yang
berarti Singa.
8. Kata (‫ )قطنا‬terdapat dalam firman Allah surat Shad ayat 16 :
١٦ ‫اب‬‫س‬َ ‫وا َر َّب َنا َع ّجل َّل َنا ق َّط َنا َق ۡب َل َي ۡوم ۡٱلح‬
ْ ُ َ َ
‫وقال‬
ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya” Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami cepatkanlah untuk kami
azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari
berhisab"(Q.S Shad: 16).
Kata (‫ )قطنا‬pada ayat tersebut berasal dari Bahasa Nabathea yang berarti
“Kitab kami”.
9. Kata (‫ )قفل‬terdapat dalam firman Allah surat Muhammad ayat 24 :
َ ُ َ ۡ َ ُ ُ ٰ َ َ ۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ ُ َّ َ َ َ ‫َ َ اَل‬
٢٤ ‫وب أقفالهٓا‬ٍ ‫أف يتدبرون ٱلقرءان أم على قل‬
Artinya”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah
hati mereka terkunci."(Q.S Muhammad: 24).

Kata ((‫ )قفل‬pada ayat tersebut diartikan “Kunci”. Bahasa tersebut dari
bahasa Ibri atau Suryani, sementara Abu Umar, ketika ditanya terkait
kosa-kata tersebut, menyatakan ketidak tahuannya tentang asal-usul
kosakata tersebut.

10. Kata (‫ )قنطار‬terdapat dalam firman Allah surat an-Nisa ayat 20 :


َ ُ َ ۡ َ ُ ُ ٰ َ َ ۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ ُ َّ َ َ َ ‫َ َ اَل‬
٢٤ ‫وب أقفالهٓا‬ٍ ‫أف يتدبرون ٱلقرءان أم على قل‬
Artinya”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah
hati mereka terkunci."(Q.S Muhammad: 24).

Kata ((‫ )قفل‬pada ayat tersebut diartikan “Dua belas ribu auqiyah”. ada
banyak pendapat terkait asal-usul kata tersebut. Setidaknya, ada empat
pandangan berbeda sebagaimana dikutip oleh al-Suyuti; Tha‘âlabi
menyatakan kata tersebut aslinya adalah Romawi, al-Khalil mengatakan
berasal dari Suryani, ibn Qutaibah menyatakan berasal dari Afrika,
sementara yang lain menyatakan berasal dari bahasa Barbar.

11.Kata (‫ )القيوم‬terdapat dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 255 :


ۗ ‫ٱلس َٰم َٰو ِت َو َما في ٱأۡل َ ۡر‬
‫ض‬ ُۚ ‫ٱلل ُه ٓاَل إ َٰل َه إاَّل ُه َو ۡٱل َح ُّي ۡٱل َق ُّي‬
َّ ‫ۚم َّل ُهۥ َما في‬ٞ ‫ة َواَل َن ۡو‬ٞ ‫وم اَل َت ۡأ ُخ ُذ ُهۥ ِس َن‬ َّ
ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya” Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi.(Q.S al-Baqarah: 255).

Kata ((‫ )قفل‬pada ayat tersebut diartikan “Tidak tidur”. Bahasa tersebut
berasal dari Bahasa Suryani.

Q. Huruf Kaf

1. Kata (‫ )كافور‬terdapat dalam firman Allah surat al-Insan ayat 5 :


ً ‫اج َها َك ُاف‬
٥ ‫ورا‬ ُ ‫ان م َز‬ َ ‫إ َّن ٱأۡل َ ۡب َر َار َي ۡش َر ُب‬
َ ‫ون من َك ۡأس َك‬
ِ ٖ ِ ِ
Artinya” Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum
dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.
(Q.S al- al-Insan: 5).

Kata (‫ )كافور‬pada ayat tersebut diartikan “Pohon kayu barus”. Bahasa


tersebut berasal dari Bahasa Persia. Sedangkan dalam bahasa Indonesia,
diartikan dengan “ kapur”.

2. Kata (‫ )كفر‬terdapat dalam firman Allah surat al-Imran ayat 193 :


َ‫ا‬W‫وبن‬ ۡ َ َ َّ َ ۚ َّ َ ََٔ ۡ ُ ّ َ ْ ُ َ ۡ َ َٰ ‫إۡل‬
َ ‫ا ُذ ُن‬W‫ٱغف ۡر َل َن‬ َ ُ ٗ َ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َّ
ِ ‫ف‬W ‫ٔ‍فامنا ربنا‬W ‫َّربنٓا ِإننا س ِمعنا من ِاديا ين ِادي ِل ِ يم ِن أن ء ِامنوا ِبر ِبكم‬
َ ‫أۡل‬ َّ َ َ
١٩٣ ‫ََّٔٔ‍يا ِت َنا َوت َوف َنا َم َع ٱ ۡب َر ِار‬Wِ ‫َوك ِّف ۡر َع َّنا َس‬
Artinya”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang
menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada
Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah
bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami
kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-
orang yang banyak berbakti. (Q.S al-Imran: 193).

Kata (‫ )كفر‬pada ayat tersebut diartikan “Hapuslah dari kami”. Bahasa


tersebut berasal dari Bahasa Nabathea dan Riwayat yang mengatakan
berasal dari Bahasa Ibrani.
3. Kata (‫ )كفلين‬terdapat dalam firman Allah surat al-hadid ayat 28 :
َ ُ ْ ُ َ َ َ َّ ْ ُ َّ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َٰٓ
‫ؤ ِتك ۡم ِك ۡفل ۡي ِن ِمن َّر ۡح َم ِت ِهۦ‬Wۡ ‫ي‬W ُ ‫ول ِهۦ‬
ِ W ُ ‫وا ب َر‬W
‫س‬ ِ ‫ن‬W ‫ق وا ٱلله وء ِام‬W ‫وا ٱت‬W‫ن‬W ‫ه ا ٱل ِذين ءام‬W ‫يأي‬
ٞ ‫ور َّر ِح‬ٞ ‫ٱلل ُه َغ ُف‬ َّ َ ۚۡ ُ َ ۡ ۡ َ َ َ ‫ورا َت ۡم ُش‬ٗ ‫َو َي ۡج َعل َّل ُك ۡم ُن‬
٢٨ ‫يم‬ ‫ون ِب ِهۦ ويغ ِفر لكم و‬
Artinya” Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul),
bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya,
niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian,
dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu
dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S al-hadid: 28).

Kata (‫ )كفلين‬pada ayat tersebut diartikan “Dua kali lipat”. Bahasa


tersebut berasal dari Bahasa Habasyah

4. Kata (‫ )كنز‬terdapat dalam firman Allah surat Hud ayat 12 :


َ َ َ ُ ‫َ ۡ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ ٓاَل‬ ۢ َ َ َ ۡ َ ٰٓ َ ُ َ َ ۡ َ ُۢ َ َ َّ َ َ َ
‫ك ٌنز أ ۡو‬W ‫ه‬Wِ ‫ي‬Wۡ ‫ز َل َعل‬Wِ W‫و أن‬Wۡ ‫ل‬W ‫وا‬W‫ول‬
W ‫درك أن يق‬W ‫ٓا ِئ ُق ِب ِهۦ ص‬W ‫ض‬ ‫ك و‬W‫ي‬W ‫وحى ِإل‬W‫ي‬W ‫م ا‬W ‫ارك بعض‬W ِ ‫ت‬W ‫فلعلك‬
َّ َ ۚٞ َ َ َ َ َّ ٌۚ َ َ ُ َ َ َ َ
ٌ ‫ٱلل ُه َع َل ٰى ُك ّل َش ۡي ٖء َو ِك‬
١٢ ‫يل‬ ِ ‫جٓاء معهۥ ملك ِإنمٓا أنت ن ِذير و‬
Artinya” Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari
apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya
dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan:
"Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan
(kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang
malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi
peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu. (Q.S Hud: 12).

Kata (‫ )كنز‬pada ayat tersebut diartikan “Himpunan”. Bahasa tersebut


berasal dari Bahasa Persia.

5. Kata (‫ )كورت‬terdapat dalam firman Allah surat at-Takwir ayat 1 :


ُ ُ ۡ َّ َ
١ ‫س ك ّ ِو َر ۡت‬ ‫ِإذا ٱلشم‬
Artinya”,Apabila matahari digulung. (Q.S at-Takwir: 1).

Kata ‫ )كورت‬pada ayat tersebut diartikan “Digulung”. Bahasa tersebut


berasal dari Bahasa Persia.
r. Huruf Mim

1. Kata (‫ )متكاء‬terdapat dalam firman Allah surat Yusuf ayat 31 :


ٗ‫ ّكينا‬W ‫ح َدة ّم ۡن ُه َّن س‬W ‫ك َّل َٰو‬W ُ ‫‍ك ا َو َء َات ۡت‬W َٗٔ ‫د ۡت َل ُه َّن ُم َّت‬Wَ ‫ت‬W َ ‫ َل ۡت إ َل ۡيه َّن َو َأ ۡع‬W ‫ك ره َّن َأ ۡر َس‬W ۡ ‫م َع ۡت ب َم‬W ‫َف َل َّما َس‬
ِ ِ ِ ٖ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َّۖ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ
‫َوقال ِت ٱخرج علي ِهن‬
Artinya” Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan
mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya
bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-
masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan),
kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah
(nampakkanlah dirimu) kepada mereka. (Q.S Yusuf: 31).

Kata ‫ متكاء‬pada ayat tersebut diartikan “Terhuyung”. Bahasa tersebut


berasal dari Bahasa Habsyah.

2. Kata (‫ )مجوس‬terdapat dalam firman Allah surat al-Haj ayat 17 :


‫س‬
َ ‫جو‬ َ ‫ص َرىٰ وَ ۡٱل‬
ُ ‫م‬ َٰ َّ ‫ين وَٱلن‬ َّٰ ‫ين هَ ادُوا ْ وَٱ‬
َ ِِٔ ‫لص ٔ‍ب‬ َ ِ‫منُوا ْ وَٱلَّذ‬ َ ‫ين ءَا‬َ َ ِ‫ن ٱلَّذ‬
َّ ِ ‫إ‬
‫ل‬ِّ ُ ‫ى ك‬ َ َ َّ ‫ن ٱ لل‬
ٰ ‫ه عَل‬ َّ ِ ‫م ۚ ِة إ‬
َ َٰ ‫م ۡٱل ِقي‬َ ‫ل ب َ ۡينَهُ مۡ ي َ ۡو‬ ِ ‫ه ي َ ۡف‬
ُ ‫ص‬ َّ ِ ‫ين أ ۡش َركُوٓا ْ إ‬
َ َّ ‫ن ٱلل‬ َ ِ‫وَٱلَّذ‬
١٧ ٌ ‫شَ ۡي ٖء شَ هِيد‬
Artinya” Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-
orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi
keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya
Allah menyaksikan segala sesuatu. (Q.S al-Haj : 17).

Kata ‫ مجوس‬pada ayat tersebut diartikan “Orang majusi”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Asing.

3. Kata (‫ )مرجان‬terdapat dalam firman Allah surat ar-Rahman ayat 22 :


ُ ‫ٱلل ۡؤ ُل ُؤ َوٱمۡل َ ۡر َج‬
٢٢ ‫ان‬
ُّ َ ُ ۡ ُ ُ ۡ َ
‫يخرج ِمنهما‬
Artinya”Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.(Q.S ar-Rahman :
22.)
Kata ‫ مرجان‬pada ayat tersebut diartikan “Karang laut”. Kata tersebut
termasuk Bahasa Asing.

4. Kata (‫ )مشكاة‬terdapat dalam firman Allah surat an-Nur ayat 35 :


ۖ َ َ ُ ُ َ ۡ ‫َ ۡ َ ٰ َ ۡ َ ٌۖ مۡل‬ ُ ُ َ َ ۚ ۡ َ ‫َّ ُ ُ ُ َّ َٰ َٰ َ أۡل‬
‫اج ٍة‬ ‫ور ِهۦ ك ِمشكو ٖة ِفيها ِمصباح ٱ ِ صباح ِفي زج‬
ِ ‫ض مثل‬
‫ن‬ ِ ‫۞ٱلله نور ٱلسمو ِت وٱ ر‬
Artinya” Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang
tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.(Q.S an-Nur : 35.)

Kata ‫ مشكاة‬pada ayat tersebut diartikan “Lentera”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Habasyah.

5. Kata (‫ )مقالبد‬terdapat dalam firman Allah surat az-Zumar ayat 63 :


َ ُ َٰ ۡ ُ ُ َ َٰٓ ْ ُ َّ ٰ َ َٔ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ۗ ۡ َ ‫َّ ُ َ َ ُ َّ َٰ َٰ َ أۡل‬
٦٣ ‫ٔ‍باي ِت ٱلل ِه أول ِئك هم ٱلخ ِسرون‬Wِ ‫ين كفروا‬ W ‫ض وٱل ِذ‬
ِ ‫لهۥ مق ِاليد ٱلسمو ِت وٱ ر‬
Artinya” Kepunyaan-Nya-lah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan
bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah,
mereka itulah orang-orang yang merugi.(Q.S az-Zumar: 63.)

Kata ‫ مقالبد‬pada ayat tersebut diartikan “Kunci-kunci”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Persia.

6. Kata (‫وم‬WW‫ )مرق‬terdapat dalam firman Allah surat al-Muthafifin ayat 9


dan 20 :
ٞ ‫ب َّم ۡر ُق‬ٞ ‫ك َٰت‬
٩ ‫وم‬ ِ
Artinya” (Ialah) kitab yang bertulis. (Q.S al-Muthafifin: 9.)

Kata ‫ مرقوم‬pada ayat tersebut diartikan “Tertulis”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Ibrani.

7. Kata (‫ )مزجات‬terdapat dalam firman Allah surat Yusuf ayat 88 :


َ‫ا‬W‫ن‬W ‫ف َأ ۡوف َل‬Wَ ‫ض َعة ُّم ۡز َج ٰىة‬ ُّ ‫وا َٰٓي َأ ُّي َها ۡٱل َعز ُيز َم َّس َنا َو َأ ۡه َل َنا‬
َٰ ‫ٱلض ُّر َوج ۡئ َنا بب‬ ْ ُ َ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ
‫فلما دخلوا علي ِه قال‬
ِ ٖ ٖ ِِ ِ ِ
‫مۡل‬ ۖ
َ ‫ص َّد ۡق َع َل ۡي َنٓا إ َّن ٱلل َه َي ۡجزي ٱ َت‬
ُ َّ َ ‫ۡٱل َك ۡي َل َو َت‬
٨٨ ‫ص ِّد ِق َين‬ ِ ِ
Artinya” Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata:
"Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan
dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga,
maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah
kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada
orang-orang yang bersedekah.(Q.S Yusuf: 88)

Kata ‫ مزجات‬pada ayat tersebut diartikan “Sedikit”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Qibti.

8. Kata (‫ )ملكوت‬terdapat dalam firman Allah surat al-Mu’minun ayat 88 :


َٰ
‫ة‬Wٖ ‫ى‬Wٰ ‫ َع ٖة ُّم ۡز َج‬W ‫ض‬ ُّ ‫ا ٱل‬W‫ن‬Wَ ‫ َنا َو َأ ۡه َل‬W ‫ز َم َّس‬Wُ W‫ ۡٱل َعزي‬W‫ه ا‬W َ ‫وا َٰٓي َأ ُّي‬
‫ا ِب ِب‬W‫ن‬Wَ ‫ ُّر َو ِج ۡئ‬W ‫ض‬
ْ ُ َ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ
‫ق ال‬W ‫ه‬Wِ ‫ي‬W ‫وا عل‬W‫ل‬W ‫فلما دخ‬
ِ
َ ‫ٱلل َه َي ۡجزي ٱمۡل ُ َت‬ َّ َّ ۖ َ ۡ َ َ ۡ َّ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ
٨٨ ‫ص ِّد ِق َين‬ ِ ‫فأو ِف لنا ٱلكيل وتصدق علينٓا ِإن‬
Artinya” Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata:
"Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa
kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang
tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan
bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bersedekah.(Q.S al-Mu’minun
: 88)

Kata ‫ ملكوت‬pada ayat tersebut diartikan “Kerajaan”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Nabathea.

9. Kata (‫ )مناص‬terdapat dalam firman Allah surat Shad ayat 3 :


٣ ‫اص‬ َ ‫َك ۡم َأ ۡه َل ۡك َنا من َق ۡبلهم ّمن َق ۡرن َف َن َاد ْوا َّواَل َت ح َين َم‬
‫ن‬
ٖ ِ ٖ ِ ِِ ِ
Artinya”.Betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami
binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu)
bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (Q.S Shad : 3)

Kata ‫ مناص‬pada ayat tersebut diartikan “Tempat lari”. Kata tersebut


termasuk Bahasa Nabathea.

10.Kata (‫ )منشاءة‬terdapat dalam firman Allah surat ar-Rahman ayat 34 :


٣ ‫اص‬ َ ‫َك ۡم َأ ۡه َل ۡك َنا من َق ۡبلهم ّمن َق ۡرن َف َن َاد ْوا َّواَل َت ح َين َم‬
‫ن‬
ٖ ِ ٖ ِ ِِ ِ
Artinya”.Betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami
binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu)
bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (Q.S ar-Rahman : 34)

Kata ‫ منشاءة‬pada ayat tersebut diartikan “Berlayar “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Habasyah.

11.Kata (‫ )منفطر‬terdapat dalam firman Allah surat al-Muzzamil ayat


18 :
‫اًل‬ َ ‫ٱلس َم ُٓاء ُم َنفط ُۢر بهۦۚ َك‬
١٨ ‫ان َو ۡع ُد ُهۥ َم ۡف ُعو‬ ِِ ِ َّ
Artinya”,Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-
Nya itu pasti terlaksana. (Q.S al-Muzzamil: 18)

Kata ‫ منفطر‬pada ayat tersebut diartikan “Penuh “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Habasyah.

12.Kata (‫ )مهل‬terdapat dalam firman Allah surat al-Kahfi ayat 29 :


َ َۚ ُ ُ ۡ
َ ‫وه ب ۡئ‬ ۡ َ ۡ ُ ‫َ َ ۡ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ َ مۡل‬
٢٩ ‫اب َو َس َٓاء ۡت ُم ۡرت َف ًقا‬ َّ ‫س‬
ُ ‫ٱلش َر‬
ِ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ٱل‬ ‫ي‬‫و‬ِ ‫و ِإن يست ِغيثوا يغاثوا ِبم ٖٓاء كٱ ه ِل ي‬
‫ش‬
Artinya” Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek. (Q.S al-Kahfi: 29).

Kata ‫ مهل‬pada ayat tersebut diartikan “gelombang “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Barber.
S. Huruf Nun

1. Kata (‫ )ناشئة‬terdapat dalam firman Allah surat al-Muzammil ayat 6 :


َ ‍‫ة ٱل َّ ۡيل هي أَشَ د و ٗ ۡ ٔا‬
ُ َ‫ط وَأ ۡقو‬
٦ ‫م قِياًل‬ َ ُّ َ ِ ِ َ َ ‫شئ‬
ِ ‫ن نَا‬
َّ ِ ‫إ‬
Artinya” Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat
(untuk khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (Q.S al- al-
Muzammil: 6).

Kata ‫ ناشئة‬pada ayat tersebut diartikan “Bangun tengah malam “ Kata


tersebut termasuk Bahasa Barber.
t. Huruf Ha’
1. Kata (‫ )هدنا‬terdapat dalam firman Allah surat al-A’raf ayat 156:
ٓ
ِ ‫ة وَفِي أۡٱل‬
َ ۚ ‫خ َرةِ إِنَّا هُ ۡندَٓا إِل َ ۡي‬
‫ك‬ ٗ َ ‫سن‬ َ ‫ٱك ُ ۡب لَنَا فِي هَٰذِهِ ٱلد ُّ ۡنيَا‬
َ ‫ح‬ ‫۞وَ ۡت‬
Artinya” Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. (Q.S
al-A’raf: 156).

Kata ‫ هدنا‬pada ayat tersebut diartikan “Kami bertaubat “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Ibrani.

2. Kata (‫ )هود‬terdapat dalam firman Allah surat Hud ayat 53:


٥٣ ‫ين‬ ِ ‫م ۡؤ‬
َ ِ ‫من‬ َ َ‫ن ل‬
ُ ِ‫ك ب‬ ُ ‫ما ن َۡح‬ َ ِ ‫ي ءَالِهَتِنَا عَن قَ ۡو ل‬
َ ‫ك َو‬ َ ‫ج ۡئتَنَا بِبَيِّن َ ةٖ َو‬
ُ ‫ما ن َۡح‬
ٓ ِ ‫ن بِتَارِك‬ َ ُ ‫قَالُوا ْ يَٰهُود‬
ِ ‫ما‬
Artinya” Kaum ´Ad berkata: "Hai Huud, kamu tidak mendatangkan
kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan
meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan
kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (Q.S Hud: 53).

Kata ‫ هود‬pada ayat tersebut diartikan “Orang yahudi “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Ibrani.

3. Kata (‫ )هون‬terdapat dalam firman Allah surat al-Furqan ayat 63:


َۡ َ
ٗ َٰ ‫سل‬
٦٣ ‫ما‬ َ ْ ‫ن قَالُوا‬ َٰ ‫م ۡٱل‬
َ ‫جهِلُو‬ ُ ُ‫ض هَ ۡنوٗا وَإِذ َا خَاطَبَه‬
ِ ‫ن عَلى ٱلأ ۡر‬ َ ِ‫ن ٱلَّذ‬
َ ‫ين ي َ ۡمشُ و‬ َٰ ‫لر ۡح‬
ِ ‫م‬ َّ ‫عبَاد ُ ٱ‬
ِ ‫َو‬
Artinya” Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan. (Q.S al-Furqan: 63).

Kata ‫ هون‬pada ayat tersebut diartikan “Rendah hati “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Suryani.

4. Kata (‫ )هيت‬terdapat dalam firman Allah surat Yusuf ayat 23:


َ
َ ۚ َ‫ت ل‬
‫ك‬ َ َٰ‫َت ۡٱلأ ۡبو‬
َ ‫ب َوقَال َ ۡت هَ ۡي‬ ِ ‫ه ٱلَّتِي هُوَ فِي ب َ ۡيتِهَا عَن ن َّ ۡف‬
ِ ‫سهِۦ وَغَلَّق‬ ُ ‫َو َٰروَد َ ۡت‬
Artinya” Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia
menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". (Q.S Yusuf: 23).

Kata ‫ هيت‬pada ayat tersebut diartikan “kemarilah “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Qibthi.
U. Huruf Waw’

1. Kata (‫ )وراء‬terdapat dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 101:


َ
‫ك‬َ ۚ َ‫ت ل‬ َ َٰ‫َت ۡٱلأ ۡبو‬
َ ‫ب وَقَال َ ۡت هَ ۡي‬ ِ ‫ه ٱلَّتِي هُوَ فِي ب َ ۡيتِهَا عَن ن َّ ۡف‬
ِ ‫سهِۦ وَغَلَّق‬ ُ ‫وَ َٰروَد َ ۡت‬
Artinya” Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia
menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". (Q.S al-Baqarah
: 101).

Kata ‫ وراء‬pada ayat tersebut diartikan “Didepan “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Nabathea..

2. Kata (‫ )وردة‬terdapat dalam firman Allah surat ar-Rahman ayat 37:


ِ َ‫مٓاءُ فَكَان َ ۡت َو ۡردَةٗ ك َٱلدِّه‬
٣٧ ‫ان‬ َ ‫س‬ ِ ‫فَإِذ َا ٱنشَ ق‬
َّ ‫َّت ٱل‬
Artinya” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar
seperti (kilapan) minyak (Q.S ar-Rahman : 37).

Kata ‫ وردة‬pada ayat tersebut diartikan “merah mawar tidak ada


keterangan jelas terkait asal-usul kata ini tapi ada kesepakatan untuk
menyatakan bahwa ia bukan Bahasa Arab asli‫ز‬

3. Kata (‫ )وزر‬terdapat dalam firman Allah surat an-An’am ayat 164:


َ ‫ما كُنت ُ مۡ فِيهِ ت َ ۡختَلِفُو‬
١٦٤ ‫ن‬ َ ِ ‫ج ۡرعُك ُ مۡ فَيُنَبِّئُكُم ب‬ َّ ‫ى َربِّكُم‬
ِ ‫م‬ َ َّ ُ ‫ة ِو ۡزَر أ ُ ۡخ َر ٰۚى ث‬ٞ ‫َواَل تَزِ ُر وَازِ َر‬
ٰ ‫م إِل‬
Artinya”Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-
Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan" (Q.S an-An’am : 164).

Kata ‫ وزر‬pada ayat tersebut diartikan “berlindung “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Nabathea.
V. Huruf Ya

1. Kata (‫ )ياقوت‬terdapat dalam firman Allah surat ar-Rahman ayat 58:


َ
٥٨ ‫ن‬ َ ‫وت َو ۡٱل‬
َ ‫م ۡر‬
ُ ‫جا‬ ُ ُ‫ن ۡٱليَاق‬
َّ ُ‫كَأنَّه‬
Artinya” Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. (Q. ar-
Rahman : 58)

Kata ‫ ياقوت‬pada ayat tersebut diartikan “Permata “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Persia.
2. Kata (‫ )يس‬terdapat dalam firman Allah surat yasin ayat 1:
١‫س‬
ٓ ‫ي‬
Yaa sii. (Q. S. yasin : 1)

Kata ‫ يس‬pada ayat tersebut diartikan “Wahai manusia “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Habasyah.

3. Kata (‫ )يصدون‬terdapat dalam firman Allah surat an-Nisa ayat 61:


َ َ ‫مٓا أَن َز‬
َ ‫ن عَن‬
‫ك‬ َ ‫ص دُّو‬
ُ َ ‫ين ي‬ ُ ‫ت ۡٱل‬
َ ِ‫منَٰفِق‬ َ ‫ول َرأ ۡي‬
ِ ‫س‬ َّ ‫ه َوإِلَى ٱ‬
ُ ‫لر‬ ُ َّ ‫ل ٱلل‬ َ ْ َ َ َ ‫َوإِذ َا قِي‬
ٰ ‫ل لهُ مۡ تَعَال ۡاو إِل‬
َ ‫ى‬
٦١ ‫صدُودٗا‬ ُ
Artinya” Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk)
kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul",
niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia)
dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (Q. S. an-Nisa : 61)

Kata ‫ يصدون‬pada ayat tersebut diartikan “Membuat kegaduhan “ Kata


tersebut termasuk Bahasa Habasyah.

4. Kata (‫ )يصهر‬terdapat dalam firman Allah surat al-Haj ayat 60:


َ َ ‫مٓا أَن َز‬
َ ‫ن عَن‬
‫ك‬ َ ‫ص دُّو‬
ُ َ ‫ين ي‬ ُ ‫ت ۡٱل‬
َ ِ‫منَٰفِق‬ َ ‫ول َرأ ۡي‬
ِ ‫س‬ َّ ‫ه وَإِلَى ٱ‬
ُ ‫لر‬ ُ َّ ‫ل ٱلل‬ َ ْ َ َ َ ‫وَإِذ َا قِي‬
ٰ ‫ل لهُ مۡ تَعَال ۡاو إِل‬
َ ‫ى‬
٦١ ‫صدُودٗا‬ ُ
Artinya” Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk)
kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul",
niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia)
dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (Q. S. al-Haj: 60)

Kata ‫ يصهر‬pada ayat tersebut diartikan “Matang “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Magrib.

5. Kata (‫ )يحور‬terdapat dalam firman Allah surat al-Insyiqaq ayat 14:


َ َ ‫إنهۥ ظ‬
١٤ ‫ور‬
َ ‫ح‬ُ َ ‫ن أن لَّن ي‬
َّ ُ َّ ِ
Artinya”Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan
kembali (kepada Tuhannya) (Q. S. al-Insyiqaq : 11)

Kata ‫ يحور‬pada ayat tersebut diartikan “kembali “ Kata tersebut


termasuk Bahasa Persi.
BAB VII
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui dengan jelas jawaban dari
permasalahan penulisan yang dijelaskan sebelumnya. Pertama Faktor
yang mempengaruhi terjadinya ta’rid dalam Bahasa Arab khususnya
didalam al-Qur’an karena kedekatan letak geografis, hubungan
perdagangan, imigrasi, kekuasaan politik, kecenderungan religius,
kultur, ekonomi, indrustri, dengan bangsa-bangsa lain. kedua, Bahasa
Arab tumbuh dan berkembang dengan bahasa-bahasa syami’ah
terdekatnya, seperti bahasa Ibrani, bahasa Aramiah, bahasa Akadiah
sehingga secara tidak langsung akan terjadi pergeseran Bahasa,
budaya,dll. Ketiga dalam madhzab as-Suyuti, beliau meyakini dan tidak
mengingkari tentang adanya mu’arab dan ta’rib didalam al-Qur’an
seperti yang dijelaskan dalam kitabnya “al-Madhzab fiimaa waqa’a fiil
qur’an minal mu’arab”sehingga beliau mengumpulkan sekitar 125 kata
non Arab didalam al-Qur’an yang terdiri dari 13 Bahasa diantaranya
Bahasa Persia, Habsyah, Ibrani, Suryaniyah, Nabathea, Berber, Zinjiyah,
Yahudi, Romawi, India, Saizalah, Turki, Magrib, dan tersebar di 41
surat al-Qur’an : Q.S. al-Baqarah : 10, 254, 173, 58, 104, 144, 149, 150, 185
61 101, 157 , 257, 255. Q.S. Ali-Imran : 81, 52, 75, 134,18, 193, 41. Q.S. an-
Nisa : 2, 20 46, , 51, 61. Q.S. al-maidah : 112, 44. Q.S. al-An’am : 7, 74 ,
91, 164. Q.S. al-A’raf : 156, 176, 161. Q.S. at-Taubah : 72. Q.S. Hud : 12, 44,
, 53, 75 . Q.S. Yusuf : 23,25 , , 31, 42, 65, 88. Q.S. ar-Ra’ad : 29 . Q.S. an-
Nahl : 67. Q.S. al-Kahfi : 9, 29, 31,107. Q.S. Maryam: 24. Q.S. Thaha: 1,
12. Q.S. al-anbiya : 89, 104 . Q.S. al-Isra :7, 35. Q.S. al-Haj : 17, 60. Q.S. al-
Mu’minun : 20, 27, 88. Q.S. an-Nur :,43, 35. Q.S. al-Furqan : 10, 39, 63.
Q.S. as-Syu’ara : 22. Q.S. ar-Rum: 2. Q.S. al-Ahzab :33, 53. Q.S. as-Saba’
: 1. Q.S. yasin : 1. Q.S. as-shad : 3, 7, 16, 17, , 33, 57. Q.S. az-Zumar :
63. Q.S. al-Waqi’ah : 18. Q.S. ar-Rahman : 1, 22 ,34, 37, 58, 54.Qof :12,
14. Q.S. ash-Shaf : 14, 63. Q.S. Muhammad : 24. Q.S. al-hadid :28. Q.S. ad-
Dukhan : 17,24. Q.S. al-Mudastir : 34. Q.S. al-Muzzamil : 6, 18 . Q.S. al-
Insan : 18. Q.S. Abasa : 15, 31. Q.S. al-Muthafifin : 7, 9 20. Q.S. al-
Insyiqaq : 14. Q.S. at-Takwir : 1. Q.S. al-Ghasyiyah : 5.
REFERENSI
Harun, Salman. 1999. Mutiara Al-Qur’an. Jakarta: PT. Logos Wacana
Ilmu
Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir
Ibnu Katsir Juz 12, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.
Al-Zamakhshari. 1977. Al-Kasyaf an-Haqa’iq al-Tanzil wa ‘Uyun
al-‘Aqawil fi wujuh al-Ta’wil, Vol. 4. Beirut: Dar al-Fikr
Muhammad asayyid ali Ballasy,(2011), al Muarrab fil Qur’an dirasah
ta;siliyah dalaliyah : darul kutub: Benghazi.
Suwardi Endraswara, (2011),Metodologi Penelitian Sastra,: Yogyakarta:
tim redaksi CAPS.
Ali, Atabik dan Muhdlor, Ahmad Zuhdi,(1998), Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia :Yogyakarta : Multi Karya Grafika.
Ma'luf, Louis, (2005), Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lām : Beirut : Dār
al-Masyriq.
Hadi, Syamsul, (2002), "Berbagai Ketentuan Baru dalam Ta’rib" Dalam
Humaniora, volume. XIV, No. 1/2002, ISSN : 0852- 0801. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
al-Suyuti, Jalaluddin Bin Abdul Rahman bin Abi Bakr,(1998), al-Muzhir
fi Ulūm al-Lughah. ditahqiq : Baerut : Dar al-Kutub al-Ilmiah.
Hilāl, Abdul Ghaffar Hamid, (1976),  al-Lughat al-‘Arabiyyah
Khasaisuha wa
Samatuha :al-Fajālah : al-Hadarat al-‘Arabiyyah.
Rabi Abdullah  dan  Abdul  Aziz, (1976), Allam. Fi  Fiqh  al-Lughah :
Kairo: al-Maktabat al-Tawfiqiyyah.
Khalid Muflih Isa,(1987), al-Lughah al-‘Arabiyah baina al-Fusha wa
al-‘Amiyah : Dâr al-Jamâhiriyyah li al-Nasyri wa al-I’lan.
Isa, Ahmad Bek. “Kitāb al-TahŜi b fi Ushu l al- Ta’rikh al-Arabiyah.
Tawwab, Ramadhan ,Abdul, (1997), Fusulun fi Fiqh al-‘Arabiyyah
:Cairo: Maktabah al-Khanji.
Âli Abd al-Wâhid Wâfi, Fiqhu al-Lugah, Kairo: (Lajnah al-Bayân
Al-‘Arabiyah, 1962),
Khalid Muflih Isa, al-Lughah al-‘Arabiyah baina al-Fushâ wa
al-‘Âmiyah.
M. Quraish Syihab,(1998), Mukjizat al-Qur’an : Bandung : Mizan.
W. Wontgomery Watt,Richard Bell,(1998),Pengantar Qur’an: Jakarta
::INIS.
Ya’qub, Emil Badi, tt. ,Fiqh al-Lughah al-‘Arabiyyah wa Khasa'isuha.
Beirut: Dār al- Saqāfah al-Islamiyyah.
Imam Subakir Ahmad, Tarikh al-Hadharah al-Islamiyah. (Gontor-
Ponorogo: Darussalam University Press), Cet. Pertama
J. Gonda, Sanskrit in Indonesia (New Delhi: International Academy of
India Culture, 1973), cet, Ke-2.
Ramadan ‘Abduttawwab, Fusull fi Fiqh al-Lughah al-‘Arabiyyah (Kairo:
Maktabah al-Khaniji, tt), h. 358. Baca juga Yunus Ali al-Muhdar dan Bey
Arifin, Sejarah Kesustraan Arab (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1938),
Abd al-Wahid Wafi, Fiqh al-Lughah (Kairo: Dar Nahdah Misr li al-Tab’i
wa al- Nasri, 1945).
Zuckermann, Ghil'ad, 2003. Language Contact and Lexical Enrichment
in Israeli Hebrew. Palgrave Macmillan. (ISBN 9781403917232 / ISBN
9781403938695)
Beyer, Klaus (1986). The Aramaic language: its distribution and
subdivisions. Göttingen: Vandenhoeck und Ruprecht. ISBN 3-525-53573-
2.
aplice, Richard (1980). Introduction to Akkadian. Rome: Biblical Institute
Press. (1983: ISBN 88-7653-440-7; 1988, 2002: ISBN 88-7653-566-7) 
Jalaluddin as-Suyuty, al-Mazhar fii ulumul lughah wa
anwa’uha”Maktabah al-Ashriyah.
Imam al-Suyûthi, (2005), al-Itqân fi ‘Ulûm al-Qur’an :Beirut : Dâr al-Fikr.
M. Quraish Syihab, (1998), Mukjizat al-Qur’an : Bandung : Mizan

Anda mungkin juga menyukai