Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Teori Filologi dan Penerapannya I : Persoalan Naskah dan Teks


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filologi
Dosen pengampu Ahmad Badrus Sholihin, S.S., M.A.

Kelompok 1 :
1. Moch Iqbal Afandy U20193064
2. Mohammad Hasan Maulana U20193085
3. Durrotul Mahmudah U20293071

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Teori Filologi dan Penerapannya 1 : Persoalan Naskah dan Teks”.
Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu, pengetahuan yang kami
miliki, kami berusaha mencari sumber data dan berbagai sumber informasi, terutama dari
media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga
bagi pengguna makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.

Jember, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................


DAFTAR ISI ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
A. Latar Belakang .......................................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
A. Pengertian naskah .................................................................................................
B. Pengertian teks ......................................................................................................
C. Ciri-ciri Naskah ......................................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setiap kajian ilmu mempunyai objek penelitian. Demikian juga dengan kajian ilmu
filologi. Objek penelitian dari ilmu filologi adalah naskah dan teks. Naskah merupakan benda
budaya hasil peninggalan nenek moyang yang memuat tentang ide, pikiran, dan gagasan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Baroroh-Baried (1985:
4), yang mendefinisikan naskah sebagai berita tentang hasil budaya yang diungkapkan dalam
teks klasik yang dapat dibaca melalui peninggalan-peninggalan yang berupa tulisan. Baroroh-
Baried (1985: 54) juga berpendapat bahwa naskah merupakan benda konkret yang dapat
dilihat atau dipegang.
Teks adalah kandungan naskah yang dapat dibaca. Sedangkan naskah adalah tulisan
tangan yang mengandung ungkapan pada masa lampau Teks mempunyai arti yang
bermacam-macam, di antaranya adalah (1) rangkaian kata-kata yang merupakan bacaan
dengan isi tertentu, (2) kandungan naskah, dan (3) uraian yang memberi informasi mengenai
kebudayaan suatu bangsa pada masa lampau yang disajikan dalam bentuk lisan atau tertulis
(Mulyani, 2009b: 2). Dalam istilah filologi, teks menunjukkan pengertian sebagai sesuatu
yang abstrak. Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh Baroroh-Baried (1985: 4) bahwa teks
merupakan sesuatu yang dapat dibayangkan saja dan dapat diketahui isinya bila sudah dibaca.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian naskah ?
2. Apa pengertian teks ?
3. Apa ciri-ciri naskah ?

3. Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian naskah dan teks
2. Dapat mengetahui definisi Kodikologi dan tekstologi
3. Mengetahui ciri-ciri dari naskah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Naskah
Naskah (dari , nas, teks; , nasikha, menyalin; atau , nuskhat, salinan) adalah segala
macam dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis maupun diketik,
berbeda dari dokumen-dokumen yang dicetak dengan mesin atau direproduksi dengan cara
yang terotomasi atau tidak secara langsung menggunakan tangan manusia. Menurut Baried
Baroroh naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan
perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau. Semua bahan tulisan tangan itu disebut
naskah handschrift dengan singkatan hs untuk tunggal, hss untuk jamak. Naskah dapat
berbentuk buku, gulungan atau codex. Pada dasarnya naskah atau manuskrip merupakan
penamaan universal terhadap setiap lembaran, gulungan atau buku yang di dalamnya terdapat
dokumentasi mengenai suatu hal. Perbedaan ini terjadi kondisi geografis dan kemajuan
teknologi suatu bangsa.
Di Indonesia bahan naskah untuk karya Jawa Kuno disebutkan oleh Zoetmulder yaitu
semacam papan atau batu tulis, yang diduga oleh Robson hanya dipakai untuk sementara,
naskah Jawa memakai lontar (ron ta/ 'daun tal' atau 'daun siwalan' ), dan dluwang, yaitu
kertas Jawa dari kulit kayu; naskah Bali dan Lombok memakai lontar; naskah Batak memakai
kulit kayu, bambu, rotan. Pada abad ke-18 dan ke-19, kertas Eropa yang didatangkan dari
Eropa menggantikan dluwang karena kualitasnya lebih baik untuk naskah di Indonesia
(Baried dkk., 1994: 55).
1. Perbedaan Naskah dan Prasasti
Baik naskah atau prasasti, kedua – duanya ditulis dengan tangan. Akan tetapi, antara
keduanya dapat dicatat beberapa perbedaan, salah satunya bahwa naskah pada umumnya
panjang, karena memuat cerita yang lengkap. Sedangkan prasasti pada umumnya pendek
karena memuat soal-soal yang ringkas saja, misalnya pemberitahuan resmi mengenai
bangunan suci, doa-doa suci penolak rintangan karma dan segalakejahatan. Misalnya prasasti
kutai memuat hal Raja Kudungga mempunyai anak bernama Sang Acwawarman yang
mempunyai tiga orang anak, yang sulung bernama Sang Raja Mulawarman. Ada kalanya
prasasti hanya memuat nama-nama orang atau jabatan saja (Baried dkk, 1994:55-56).
2. Kodikologi
Secara etimologi kodikologi diambil dari kata codex yang berarti wujud naskah, dan
logos yang berarti ilmu, jadi kodikologi dapat disimpulkan sebagai ilmu yang mempelajari
wujud naskah (Kosasih & Supriatna, 2014: 18). Kodikologi mempelajari seluk beluk
pernaskahan secara rinci seperti bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulis naskah
(Baried dkk, 1994: 56).

B. Pengertian Teks
Teks ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu
kesatuan (Luxemburg dkk, 1989:86). Dari pengertian tersebut dapat diartikan teks adalah
suatu kesatuan bahasa yang memiliki isi dan bentuk, baik lisan maupun tulisan yang
disampaikan oleh seorang pengirim kepada penerima untuk menyampaikan pesan
tertentu.Istilah teks sebenarnya berasal dari kata text yang berarti ‘tenunan’. Teks dalam
filologi diartikan sebagai ‘tenunan kata-kata’, yakni serangkaian kata-kata yang berinteraksi
membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Teks dapat terdiri dari beberapa kata, namun
dapat pula terdiri dari milyaran kata yang tertulis dalam sebuah naskah berisi cerita yang
panjang (Sudardi, 2001:4-5).Menurut Baried (1985:56), teks artinya kandungan atau muatan
naskah,sesuatu yang abstrak hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri atas isi, yaitu ide-ide
atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Dan bentuk, yaitu cerita
dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur,
perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya.
Dalam penjelmaan dan penurunannya, secara garis besar dapat di-sebutkan adanya tiga
macam teks:
a. Teks lisan (tak tertulis)
b. Teks naskah tulisan tangan
c. Teks cetakan

1. Pengertian Tekstologi
Tekstologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk teks, yang diantaranya meneliti
tentang penjelmaan dan penurunan teks suatu karya sastra, penafsiran dan pemahamannya
(Baried dkk., 1985: 57). Berdasarkan pemaparan dari Baried dkk., dapat disimpulkan bahwa
pergerakan tekstologi mencakup keseluruhan dari isi suatu naskah (teks), seorang akan dapat
memahami isi kandungan suatu naskah dengan menggunakan tekstologi. Sebagai pegangan
yang berguna sekali adalah sepuluh prinsip Lichacev untuk penelitian tekstologis karya-karya
monumental sastra lama Rusia. Dalam ruang lingkup terbatas, penulisan pengantar teori
filologi ini sekedar sebagai pedoman menyeluruh.
Adapun prinsip-prinsip dalam tekstologi sebagai berikut :
a. Tekstologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki sejarah teks suatu karya. Salah satu
di antara penerapannya yang praktis adalah edisi ilmiah teks yang bersangkutan.
b. Penelitian teks harus didahulukan dari penyuntingannya.
c. Edisi teks harus menggambarkan sejarahnya.
d. Tidak ada kenyataan tekstologi tanpa penjelasannya.
e. Secara metodis perubahan yang diadakan secara sadar dalam sebuah teks (perubahan
ideologi, artistik, psikologis, dan lain-lain) harus didahulukan daripada perubahan
mekanis, misalnya kekeliruan tidak sadar oleh seorang penyalin.
f. Teks harus diteliti sebagai keseluruhan (prinsip kekompleksan pada penelitian teks).
g. Bahan-bahan yang mengiringi sebuah teks (dalam naskah) harus diikutsertakan dalam
penelitian.
h. Perlu diteliti pemantulan sejarah teks sebuah karya dalam teks-teks dan monumen sastra
lain.
i. Pekerjaan seorang penyalin dan kegiatan skriptoria-skriptoria (sanggar
penulisan/penyalinan: biara, madrasah) tertentu harus diteliti secara menyeluruh.
j. Rekonstruksi teks tidak dapat menggantikan teks yang diturunkan dalam naskah-naskah.

2. Terjadinya teks
Menurut Han (1973) teks akan terjadi dalam tiga kemungkinan.
Pertama, Aslinya hanya ada dalam ingatan pengarang atau pemilik cerita. Turun-temurun
terjadi secara terpisah yang satu dari yang lain melalui dikte apabila orang ingin merniliki
teks itu sendiri. Tiap kali teks diturunkan dapat terjadi variasi. Perbedaan teks adalah bukti
berbagai pelaksanaan penurunan dan perkembangan cerita sepanjang hidup pengarang.
Kedua, aslinya adalah teks tertulis yang kurang lebih merupakan kerangka yang masih
memungkinkan atau memerlukan kebebasan seni. Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa
aslinya disalin begitu saja dengan tambahan seperlunya. Kemungkinan lain ialah teks yang
asli disalin, dipinjam, diwarisi, atau dicuri kemudian terjadilah cabang tradisi kedua atau
ketiga disamping yang telah ada disebabkan adanya varian-varian dari pembawa cerita.
Ketiga, teks yang asli tidak mengizinkan kebebasan dalam pembawaannya karena
pengarang telah menentukan pilihan kata, urutan kataa, dan komposisi untuk memenuhi
maksud tertentu dengan ketat (Baried dkk, 1994: 58-59)

C. Ciri-ciri umum dari sebuah naskah


Berikut ini merupakan ciri-ciri umum dari sebuah naskah :
a. Naskah pada umumnya berupa buku atau bahan tulisan tangan.
b. Biasanya ditulis pada dedaunan, kulit kayu, kulit hewan, dll.
c. Naskah pada umumnya panjang, karena memuat cerita lengkap.
d. Biasanya menceritakan fabel, hikayat, pedoman hidup dll.
e. Naskah pada umumnya anonim dan tidak berangka tahun.
f. Naskah berjumlah banyak karena disalin.
g. Dikarenakan adanya jual beli naskah antar bangsa, maka naskah disalin dan diperbanyak
jumlahnya.
h. Biasanya menggunakan bahasa dan dialek daerah tertentu.
i. Terkadang keadaan naskah sudah tidak utuh lagi. Hilangnya beberapa halaman,
Tulisannya mulai pudar, Kertas yang mudah robek dls.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Naskah (dari , nas, teks; , nasikha, menyalin; atau , nuskhat, salinan) adalah segala macam
dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis maupun diketik, berbeda dari
dokumen-dokumen yang dicetak dengan mesin atau direproduksi dengan cara yang
terotomasi atau tidak secara langsung menggunakan tangan manusia. Teks ialah ungkapan
bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan (Luxemburg dkk,
1989:86). Dari pengertian tersebut dapat diartikan teks adalah suatu kesatuan bahasa yang
memiliki isi dan bentuk, baik lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh seorang pengirim
kepada penerima untuk menyampaikan pesan tertentu.Istilah teks sebenarnya berasal dari
kata text yang berarti ‘tenunan’. Teks dalam filologi diartikan sebagai ‘tenunan kata-kata’,
yakni serangkaian kata-kata yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh.
Secara etimologi kodikologi diambil dari kata codex yang berarti wujud naskah, dan logos
yang berarti ilmu, jadi kodikologi dapat disimpulkan sebagai ilmu yang mempelajari wujud
naskah (Kosasih & Supriatna, 2014: 18). Kodikologi mempelajari seluk beluk pernaskahan
secara rinci seperti bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulis naskah (Baried dkk,
1994: 56). Tekstologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk teks, yang diantaranya
meneliti tentang penjelmaan dan penurunan teks suatu karya sastra, penafsiran dan
pemahamannya (Baried dkk., 1985: 57). Berdasarkan pemaparan dari Baried dkk., dapat
disimpulkan bahwa pergerakan tekstologi mencakup keseluruhan dari isi suatu naskah (teks),
seorang akan dapat memahami isi kandungan suatu naskah dengan menggunakan tekstologi.

B. Saran
Dari pemaparan di atas, hendaknya lebih di tekankan lagi dalam hal pengkajian naskah,
agar lebih banyak orang tahu bahwa masih banyak lagi naskah-naskah kuno yang perlu di
gali dan di ketahui isinya.
DAFTAR PUSTAKA

Baried dkk.1985.Pengantar Teori Filologi, Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan


Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Baried dkk.1994.Pengantar Teori Filologi, Yogyakarta: BPPF UGM
Ade Iqbal Badrulzaman, Ade Kosasih. Jumantara Vol. 9 No.2 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai