Pertanyaan !
1. Nama Anisatul mufidah U20193063
Mengapa ketika kristen berkuasa filsafat retorika dianggap sebagai kesenian jahiliyah
?
Jawaban !
1. Dianggap sebagai kesenian jahiliyah, banyak orang kristen waktu itu melarang
mempelajari retorika yang dirumuskan oleh orang2 yunani dan romawi, para
penyembah berhala. Bila orang memeluk agama kristen secara otomatis ia akan
memiliki kemampuan untuk menyampaikan kebenaran. St.agustinus yg telah
mempelajari retorika sebelum masuk kristen tahun 386 adalah kekecualian pada
zaman itu.
2. Tidak, menurut saya retorika itu adalah suatu kecakapan berbicara di depan publik
atau sekarang kita mengenalnya dengan istilah pidato. Aristoteles menyebutkan tiga
kriteria yang harus dimiliki pada proses retorika yakni ethos, logos, dan pathos. Ethos
adalah kredibilitas seseorang yang akan melakukan retorika. Logos, setiap isi yang
disampaikan dari sebuah retorika harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan.
Pathos, emosi yang mendengarkan pun harus bisa disentuh agar retorika bisa
disampaikan sesuai dengan tujuan. Penjelasan di atas memang apa yang saya tahu
dan mengerti mengenai retorika klasik. Sementara sekarang ini kita juga mengenal
istilah retorika kontemporer, yakni termasuk di dalamnya analisa teks tertulis dan
visual.
3. Menurut Aristoteles, kualitas persuasi dari retorika bergantung kepada tiga aspek
pembuktian, yaitu logika (logos), etika (ethos), dan emosional (pathos). Pembuktian
logika berangkat dari argumentasi pembicara atau orator itu sendiri, pembuktian etis
dilihat dari bagaimana karakter dari orator terungkap melalui pesan-pesan yang
disampaikannya dalam orasi, dan pembuktian emosional dapat dirasakan dari
bagaimana transmisi perasaan dari orator mampu tersampaikan kepada
khalayaknya.