Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Naskah Sebagai Objek Filologi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filologi

Dosen pengampu Ahmad Hanafi, M. Hum

Kelompok 3 :

Moch Iqbal Afandy U20193064


Faidatuz Zulfa U20193072

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha ESA karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya yang begitu besar, Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Naskah Sebagai Objek Filologi”.
Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu, pengetahuan yang Kami
miliki, Kami berusaha mencari sumber data dan berbagai sumber informasi, terutama dari
media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
Kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan Kami, dan semoga
bagi pengguna makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat Kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Sebagai manusia biasa, Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu Kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.

Jember, 28 September 2020

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Pengertian Naskah............................................................................

B. Keberagaman Naskah......................................................................

C. Ciri-ciri Luar dari Naskah................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................

B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah Naskah merupakan suatu objek kajian filologi, yang mempunyai arti berita tentang
ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa lampau, Wawasan oleh teks
dapat dibaca dalam peninggalan-peninggalan yang berupa tulisan. Naskah sebagai sasaran
kerja filologi dipandang sebagai hasil budaya berupa cipta sastra, hal ini disebabkan teks
dalam mengungkapkan pesan. Naskah-naskah di Nusantara dengan isi yang sangat kaya,
kekayaan itu dapat ditunjukkan oleh aneka ragam aspek kehidupan, yaitu, masalah sosial,
politik, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa, dan sastra.
Nusantara merupakan kawasan Asia Tenggara, kawasan ini sebagai kawasan Asia pada
umumnya sejak waktu lama memiliki peradaban tinggi dan mewariskan kebudayaan kepada
anak keturunannya melalui berbagai media antara lain media tulisan berupa naskah- naskah.
Kawasan Nusantara terbagi dalam banyak kelompok etnis masing-masing terdapat budaya
yang khas, tanpa meninggalkan kekhasan kebudayaan Nusantara. Kekayaan Nusantara akan
naskah-naskah lama dibuktikan dengan jumlah koleksinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bebeapa masalah yaitu:

1. Definisi naskah secara etimologi


2. Keberagaman naskah
3. Ciri-ciri luar naskah

1.3 Tujuan Penulisan

Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Mampu menjelaskan Keragaman naskah


2. Mampu menjelaskan bahan tilis naskah
3. Mampu menjelaskan ciri-ciri luar naskah

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Naskah

Naskah (dari bahasa Arab:  ‫نص‬, nas, teks; ‫نسخ‬, nasikha, menyalin; atau ‫نسخة‬, nuskhat,


salinan) adalah segala macam dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis
maupun diketik, berbeda dari dokumen-dokumen yang dicetak dengan mesin atau
direproduksi dengan cara yang terotomatis atau tidak secara langsung menggunakan tangan
manusia. Kini istilah naskah juga diartikan sebagai karya tulis dalam bentuk tulisan tangan,
ketikan, atau salinannya yang dibuat dengan aplikasi pengolah kata (bahasa Inggris: word-
processing) oleh penulisnya sendiri, berbeda dari karya tulis tersebut dalam bentuk cetakan¹.
Naskah yang menjadi sasaran kerja filologi dipandang sebagai hasil budaya yang
berupa cipta sastra. Naskah itu dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat
dalam naskah itu merupakan suatu keutuhan dan mengungkapkan pesan. Pesan yang terbaca
dalam teks secara fungsional berhubungan erat dengan filsafat hidup dan dengan bentuk
kesenian yang lain. Dilihat dari kandungan maknanya, wacana yang berupa teks klasik itu
mengemban fungsi tertentu, yaitu membayangkan pikiran dan membentuk norma yang
berlaku, baik bagi orang sezaman maupun bagi generasi mendatang
Penyebutan "klasik" pada teks-teks sastra Nusantara hakikatnya berkenan dengan
masalah waktu. Bagi sastra klasik di Indonesia, penetapan waktu yang menunjukkan
keklasikannya bersifat tidak pasti. Ini berarti bahwa bagi sastra-sastra klasik, penetapan
waktu yang tepat bagi periodenya secara pasti tidak dapat dilakukan. Periode masa lampau
bagi sastra klasik Indonesia biasanya disebut "pramodern" ialah periode pengaruh Eropa

5
belum masuk secara intensif. Sebagai peninggalan lama, masalah waktu penciptaan naskah
tidak dapat diketahui secara pasti karena dalam fisik naskah tidak dijumpai data waktu 2.

2.2 Keberagaman Naskah


Naskah terdapat bermacam-macam bentuknya dan tersebar di seluruh Indonesia,
ditulis dengan berbagai bahasa dan aksara. Bahasa yang dipergunakan terkadang identik
dengan tempat naskah ditulis seperti bahasa Sunda di wilayah Jawa Barat, bahasa Melayu di
sekitar wilayah Sumatera utara dan Kalimantan utara dan yang lain sesuai dengan wilayah
masyarakatnya. Adapun aksara yang digunakan, Sunda kuno, Jawa Sunda, Arab dan Latin.
Naskah-naskah yang menggunakan huruf pegon banyak ditemui di berbagai daerah di
Indonesia, keberadaanya tak lepas dari masuknya agama Islam ke Nusantara khususnya di
wilayah Jawa Barat dan lahirnya naskah kuno erat kaitannya dengan kecakapan baca tulis
atau dengan pengenalan huruf. Ekadjati (1980:10) mengkategorikan naskah Sunda ke dalam
tiga periode, yakni masa kuna (masa sekitar abad ke-17 dan sebelumnya), masa peralihan
(sekitar abad ke-18 Masehi), dan masa baru (sekitar abad ke-19 dan 20) adapun bahan naskah
yang digunakan di Indonesia di antaranya tercatat menggunakan daluang, daun lontar, daun
nipah, kulit kayu, bambu dan rotan.

2.3 Ciri-ciri Luar dari Naskah


Berikut ini merupakan ciri-ciri umum dari sebuah naskah:
1. Naskah pada umumnya berupa buku atau bahan tulisan tangan.
2. Naskah pada umumnya panjang, karena memuat cerita lengkap.
3. Naskah pada umumnya anonim dan tidak berangka tahun.
4. Naskah berjumlah banyak karena disalin.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai