Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BENTUK DAN JENIS NASKAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filologi

Dosen Pengampu: Violeta Inayah Pama, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 7

Ghalib Nur Husein 11911113722

Mirna Wati Dewi 11911123851

Rahmi Alfina 11911125370

Rosa Yulianti 11911123835

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tidak lupa pula kami
curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat syafaatnya kami
dapat menyusun tugas makalah mata kuliah Filologi yang berjudul “Bentuk dan
Jenis Naskah”.

Penyusunan tugas makalah ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi
persyaratan mata kuliah Filologi Jurusan Pendidikan bahasa Indonesia Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalam penyusunan makalah ini penulis ingin menyampaikan ucapan


terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. IbuVioleta Inayah Pama, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah


Filologi
2. Orang tua beserta keluarga yang telah mendukung
3. Rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah Filologi

Dalam penyusunan makalah ini tentu penulis merasa masih banyak


kekurangan baik dari segi teknik penulisan dan materi yang disampaikan.
Mengingat kelemahan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Pekanbaru, 25 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................ 3

A. Pengertian Naskah ......................................................... 3


B. Bentuk dan Jenis Naskah .............................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................... 7
B. Saran ............................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Naskah pada dasarnya merupakan warisan leluhur menyimpan beragam
informasi dari berbagai aspek kehidupan pada masa lampau. Aspek-aspek
kehidupan tersebut bisa mencakup filsafat, agama, kepercayaan bahkan mungkin
masalah-masalah teknis dalam kehidupan misalnya pembangunan rumah,
pengajaran tentang keahlian dan ketrampilan. Tulisan yang diwariskan yang
berasal dalam kurun waktu yang lama telah banyak mengalami kerusakan ataupun
perubahan. Tidak semua orang mengetahui bentuk dan jenis naskah, maka dari itu
dilakukan penggarapan naskah.
Penggarapan naskah juga merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkannya dari kerusakan. Apabila naskah telah hancur karena umurnya
yang sudah tua, akan kesulitan dalam melacak ajaran nenek moyang melalui
naskah tersebut. Jika dilacak melalui informan untuk mengetahui secara langsung
ajaran-ajaran yang disampaikan dalam bentuk tertulis, kemungkinan sulit untuk
mendapatkan informan itu.
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut
mengenai bentuk dan jenis naskah sehingga dapat menambah pengetahuan penulis
maupun pembaca.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan naskah?
2. Bagaimana bentuk naskah?
3. Apa saja jenis-jenis naskah?

C. Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini
adaalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian naskah
2. Untuk mengetahui bentuk naskah
3. Untuk mengetahui jenis-jenis naskah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Naskah
Setiap ilmu mempunyai objek penelitian, tidak terkecuali Filologi yang
tertumpu pada kajian naskah dan teks klasik. Naskah-naskah peninggalan dalam
bentuk tulisan tangan disebut dengan “handschrift” atau “manuscript” ,yang
disingkat MS untuk bentuk tunggal dan MSS untuk bentuk jamak. Naskah-naskah
yang menjadi objek material penelitian filologi adalah berupa naskah yang ditulis
pada kulit kayu, bambu, lontar, rotan, dan kertas. Ini artinya bahwa perjanjian
perjanjian, ukiran,dan tulisan pada batu nisan adalah di luar pembahasan filologi.

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), kata “naskah” diartikan


sebagai:

1) Karangan tang masih ditulis dengan tangan


2) Karrangan seseorang yang belum diterbitkan
3) Bahan-bahan berita yang siap untuk diset dan
4) Rancangan

Padanan kata naskah adalah al-makhtutat (arab) yang didefenisiskan


sebagai: al-kutub al-maktubah bil yad (buku yang dihasilkan melalui tulis tangan),
dan manuscript (inggris) yang antar lain didefenisikan sebagai a book, document,
or other composition written by hand (buku, dokumen, atau lainnya yang ditulis
tangan). Kata manuscript sendiri berasal dari bahasa latin: manu dan scriptus,
yang secara harfiyah berarti “tulisan tangan” (written by hand). Sejak awal bahwa
kata naskah atau manuskrip harus dibedakan dengan teks. Naskah adalah bentuk
dokumennya, sedangkan teks adalah tulisan atau kandungan isi yang terdapat di
dalam naskah tersebut (Fathurahman, 2021: 22)

Dalam konteks filologi indonesia, kata “naskah” dan manuskrip” dipakai


dalam pengertian yang sama, yakni merujuk pada dokumen yang di dalamnya
terdapat teks tulisan tangan, baik berbahan kertas (kebanyakan kertas eropa),

3
daluang (kertas lokal dari daun seah), lontar (kertas lokal dari daun lontar),
bambu, dan lainnya. Dalam sumber-sumber yang terkait studi naskah, kata
manuskrip sering disingkat menjadi MS (manuscript) untuk naskah yang
jumlahnya lebih dari satu.

Menurut pendapat ahli Oman Faturrahman 2010: 4) bahwa naskah adalah


semua peninggalan tertulis yang ditulis dengan tangan oleh manusia masa lalu,
baik pada kertas, lontar, kulit kayu, maupun rotan. Sejalan dengan itu, Salastin
dan Siti Baroroh Barried (1994: 55), menyatakan bahwa naskah merupakan
tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran perasaan sebagai
karya budaya yang lampau.

Berdasarkan uraian pengertin naskah di atas, dapat disimpulkan bahwa


naskah adalah peninggalan tertulis yang didalamnya memuat hasil pemikiran
manusia pada masa lampau.

B. Bentuk dan Jenis-Jenis Naskah


1. Naskah Jawa Kuno

Naskah Jawa Kuno, yang bahannya sebagaimana disebutkan


Zoetmulder (dalam Suryani, 2006: 66) adalah keras yaitu semacam papan
atau batu tulis. Naskah Jawa memakai lontar dan dluwang, yaitu kertas
Jawa dan kulit kayu. Naskah di atas merupakan naskah kuno Islam dari
masa keemasan Majapahit ditemukan. Naskah ini ditulis dengan huruf
Arab dalam bahasa Jawa atau disebut pegon. Berdasarkan angka tahun

4
yang terbaca di dalamnya, diduga naskah ini ditulis pada 1347 Masehi.
Naskah ini sekaligus menjadi naskah pegon tertua di Jawa sejauh ini.
Isinya tentang sejarah para nabi dan ajaran tasawuf dalam bentuk
tembang.

2. Naskah Bali

Naskah Bali ditulis dengan bahan lontar. Lontar dari Bali ukuran aslinya
kurang lebih 3,5 x 30 cm.

3. Naskah Melayu

Gambar di atas merupakan surat dalam bahasa Melayu dalam


naskah jawi dari Raja Bendahara Paduka Seri Maharaja Permaisuara dari
Brunei pada kapten Inggris di Jambi untuk meminta bantuan pengadaan
garam.
Naskah Melayu merupakan salah satu dokumen bangsa yang
ditulis secara manual dengan menggunakan aksara Arab-Melayu dan
berbahasa Melayu. Contohnya yaitu Naskah klasik yang merupakan harta
berharga sekaligus penuh nilai sejarah. Dalam naskah klasik, terkandung
berbagai pelajaran dan nilai dari masa lampau. Nilai-nilai tersebut
diabadikan melalui goresan tangan dengan tinta dan menggunakan aksara

5
daerah, seperti aksara jawi atau pegon dalam selembar kertas dari Eropa
atau kulit kayu. Manuskrip tersebut ditemukan mulai abad ke-9 hingga
abad ke-20.
4. Naskah Batak

Naskah batak ditulis di atas tulang, kulit bambu dan naskah kulit
kayu. Naskah tulang digunakan sebagai sihir jimat. Naskah Tulang ini
menggunakan tulang kerbau, dan pada umumnya yang dipakai adalah
tulang rusuk dan tulang bahu. Tulang-tulang itu lantas digores dengan
ujung pisau sebagai cara penulisan. Kemudian bekas goresan itu
dihitamkan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Naskah merupakan tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan
pikiran perasaan sebagai karya budaya yang lampau. Naskah-naskah yang
menjadi objek material penelitian filologi adalah berupa naskah yang ditulis pada
kulit kayu, bambu, lontar, rotan, dan kertas. Ini artinya bahwa perjanjian
perjanjian, ukiran,dan tulisan pada batu nisan adalah di luar pembahasan filologi.
Bentuk dan jenis-jenis naskah, yaitu terdapat naskah Jawa Kuno, naskah
Bali, naskah Melayu, dan naskah Batak

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kukurangan baik tentang pengetahuan maupun materinya yang penulis punya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran atau masukan dari dosen dan teman-
teman yang membaca makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Baried, Siti Baroroh dkk. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan
Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra,
Universitas Gadjah Mada.

Fathurahman, Oman dkk 2010. Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Badan
Litbang dan Diklat Puslitbang lektur Keagamaan Kementrian Agama
Islam.

2021. Filologi Indonesia: Teori dan Metode. Cetakan ke-4. Jakarta:


Kencana.

Febrianti, Putri Melina. 2020. Naskah Melayu Klasik: Harta Indonesia yang
Tersembunyi. https://gensindo.sindonews.com/read/45352/700/naskah-
melayu-klasik-harta-indonesia-yang-tersembunyi-1590390358 (diakses 26
Mei 2022).

Suryani, Elis. 2006. Naskah dan Teks. Bogor: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai