Disusun Oleh:
1. Siti Fitria : 2008201108
2. Anna Nurul Khotimah : 2008201110
Tak ada kata yang indah saya ucapkan selain “Alhamdulillah”. puji serta syukur
terpanjatkan selalu kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung,
Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Penulis bersyukur
kepada Allah SWT atas waktu, kesempatan dan kekuatan yang di berikan-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik. segala pujian hanyalah bagi Allah SWT.
Sholawat beriring salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada utusan Allah, baginda kita,
Nabi agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga
zaman yang terang benderang, dari zaman kebodohan hingga kepada zaman yang serba
canggih seperti sekarang ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada anggota kelompok dan semua yang telah berkenan untuk
membimbing saya dalam pembuatan makalah ini . Dan dalam program sebagai tugas mata
kuliah ilmu tafsir ini yaitu pembuatan makalah yang mana bertujuan untuk pengenalan bagi
kami sebagai mahasiswa, Kami yakin dengan tugas ini dapat bermanfaaat bagi kami dan
sebagai pelajaran di masa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4
1.2 Ruang lingkup permasalahan................................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
makalah ini penulis akan memperkenalkan corak lughawi yang digunakan oleh
para mufassir dalam menafsirkan al-Quran untuk mempermudah pembaca atau
pengkaji tafsir.
4. Apa saja jenis-jenis tafsir lughawi dan kitab yang terkenal akan sebuta tafsir
lughawi?
5. Bagaimana contoh penerapan corak lughawi dalam Alquran?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tafsir lughawi terdiri dari dua kata yaitu tafsir dan lughawi. Dalam
literatur lain menyebutkan bahwa corak merupakan warna, Wilson munawwir
mengartikan kata laun dalam kamus al-munawwir Arab-Indonesia sebagai
singular dari plural alwan yang berarti warna, kata laun juga bisa berarti an- nau’
wa al-jinsu.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tafsir lughawi atau
corak lughawi adalah penafsiran yang memfokuskan kepada analisa kaedah
kebahasaan Singkat kata menjelaskan al-Quran dengan interpretasi semiotik dan
semantik yang mana meliputi etimologis, morfologis, leksikal, gramatikal dan
retorikal.
7
2.3 Karakteristik Corak Lughawi
Corak tafsir ini pada masa klasik diwakili oleh Zamakhsyari dengan tafsirnya al-
Kasyaf. Seseorang yang ingin menafsirkan Alquran menggunakan pendekatan bahasa,
harus mengetahui ilmu mengenai seluk beluk bahasa Arab yang meliputi, nahwu,
Saraf, balaghah, qiraat dan sebagainya. Ali Mahfudz mengutip dari kitab Durs fial-
Manahij wa al-Ittijahahat al-Tafsiriyat li al-Qur’an karya Muhammad ‘Alial-Rida’i al-
Isfahani, bahwasanya dalam kitab tersebut dijelaskan terkait aspek-aspek yang dikaji
dalam tafsir lughawi, sebagai berikut:
aspek tersebut adalah aspek yang dikaji seorang mufassir yang cenderung memakai
corak lughawi. Beberapa aspek diatas, selain sebagai kajian juga merupakan
karakteristik dari tafsir lughawi itu sendiri.
Tafsir lughawi dilihat dari aspek kajiannya terdiri dari beberapa macam, sebagai
berikut:
Tafsir nahwu I’rab al-Qur’an. Yakni tafsir yang hanya fokus membahas i’rab
(kedudukan) setiap lafadz Alquran. Diantaranya, al-Tibyan fi I’rab al-Qur’an
karya Abdullah ibn Husain al-‘Ukbari (w. 616 H)
Tafsir Sharaf atau morpologi (semiotik dan semantik). Yakni tafsir yang fokus
membahas aspek makna kata, isytiqaq dan korelasi antar kata, seperi contoh
Tafsir Al-Qur’an Karim karya M. Quraish Shihab.
8
Tafsir Munasabah (menekankan pada korelasi antar ayat atau surat), seperti
Nazm al-Durar fiTanasub al-Ayat wa al-Suwar karya Burhanuddin al-Biqa’i
(w. 885 H), Mafatih al-Ghaib karya Fakhruddin al-Razi (w. 606 H), Tafsir al-
Misbah karya M. Quraish Shihab.
1. Nahwu
Nahwu adalah ilmu yang mempelajari Ilmu yang mempelajari kaedah bahasa Arab
untuk fungsi kata yang masuk pada kalimat, hukum akhir kata baik berubah (i’rab)
maupun tetap (bina’). Seperti contoh surat Al-Baqarah ayat 23.
2. Sharaf
haraf adalah salah satu cabang ilmu dalam bahasa Arab yang khusus membahas
perubahan bentuk kata. Seperti contoh penjelasan al-Zamakhsyari dalam tafsir al-
Kasyaf mengenai surat Al-Fatihah ayat 3.
3. Balaghah
Balaghah secara etimologi adalah tercapai tujuan melalui sebuah ucapan yang indah
dan fasih. Di antaranya contoh corak lughawi dalam aspek balaghah seperti firman
Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 16.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Sunarsa, Sasa. “Teori Tafsir: Kajian Tentang Metode dan Corak Tafsir Al-Qur’an”.
Jurnal Al-Afkar. Vol. 03. No. 01 (Januari 2019)
11