Anda di halaman 1dari 11

CORAK TAFSIR LUGHAWI

diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Tafsir

Dosen pengampu: Dr. Slamet Firdaus MA

Disusun Oleh:
1. Siti Fitria : 2008201108
2. Anna Nurul Khotimah : 2008201110

HUKUM KELUARGA ISLAM 3 C


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Tak ada kata yang indah saya ucapkan selain “Alhamdulillah”. puji serta syukur
terpanjatkan selalu kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung,
Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Penulis bersyukur
kepada Allah SWT atas waktu, kesempatan dan kekuatan yang di berikan-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik. segala pujian hanyalah bagi Allah SWT.

Sholawat beriring salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada utusan Allah, baginda kita,
Nabi agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga
zaman yang terang benderang, dari zaman kebodohan hingga kepada zaman yang serba
canggih seperti sekarang ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada anggota kelompok dan semua yang telah berkenan untuk
membimbing saya dalam pembuatan makalah ini . Dan dalam program sebagai tugas mata
kuliah ilmu tafsir ini yaitu pembuatan makalah yang mana bertujuan untuk pengenalan bagi
kami sebagai mahasiswa, Kami yakin dengan tugas ini dapat bermanfaaat bagi kami dan
sebagai pelajaran di masa yang akan datang.

Cirebon, 24 september 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4
1.2 Ruang lingkup permasalahan................................................................................5

1.3 Maksud Dan Tujuan..............................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................4


2.1 Definisi Corak Lughawi .....................................................................................6

2.2 Sejarah Perkembangan Corak Lughawi...............................................................6

2.3 Karakteristik Corak Lughawi..............................................................................8

2.4 Jenis-Jenis Tafsir Lughawi...................................................................................8

2.5 Contoh Corak Lughawi dan Penerapannya..........................................................9

BAB III. PENUTUPAN...........................................................................................10


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan petunjuk untuk memperdalam pemahaman tentang


Islam. Bahasanya yang indah dan pesan-pesannya yang begitu agung telah banyak
membuat kagum orang-orang yang membacanya baik karena kebahasaannya
maupun makna yang terkandung didalamnya. Tetapi dengan bahasa Alquran yang
masih universal dan terdapat ambiguitas, tentunya dibutuhkan aanya penafsiran
ulama terhadapnya. Hal ini bertujuan agar Alquran dapat dipahami dengan mudah
oleh seluruh kalangan masyarakat.
Dalam menafsirkan Alquran, ulama menempuh beberapa metode dan
corak penafsiran sebagai upaya pendekatan dalam menafsirkan ayat Alquran.
Perbedaan latar belakang mufassir terutama meletar belakangi adanya perbedaan
dalam penggunaan metode maupun corak tafsir. Disipin ilmu yang ditekuni oleh
seorang mufassir juga menjadi faktor utama banyaknya perbedaan corak
penafsiran Tidak hanya itu, corak tafsir juga mengungkap latar belakang aliran,
keahlian dan bahkan motif dari ahli tafsir dalam menafsirkan al-Quran.
Salah satu corak yang sangat signifikan digunakan mufassir adalah
dengan menggunakan pendekatan linguistik atau yang lebih dikenal dengan istilah
tafsir lughawi. Unsur-unsur kebahasaan dalam corak lughawi sangat diperlukan
dalam memahami Alqur’an,karena Alqur’an menggunakan bahasa Arabyang
penuh dengan sastra, balaghah, fashahah,bayan, tamsil dan retorika, dan al-Qur’an
juga diturunkan pada masa kejayaan syair dan linguistik. Maka kemudian dalam

4
makalah ini penulis akan memperkenalkan corak lughawi yang digunakan oleh
para mufassir dalam menafsirkan al-Quran untuk mempermudah pembaca atau
pengkaji tafsir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi Corak Lughawi ?

2. Bagaimana sejarah perkembangan Corak Lughawi?

3. Apa saja karakteristik yang dimiliki tafsir bercorak lughawi?

4. Apa saja jenis-jenis tafsir lughawi dan kitab yang terkenal akan sebuta tafsir
lughawi?
5. Bagaimana contoh penerapan corak lughawi dalam Alquran?

1.3 Tujuan

6. Mengetahui Pengertian Corak Lughawi.

7. Mengetahui Sejarah perkembngan Corak Lughawi.

8. Memahami karakteristik corak lughawi.

9. Mengetahui jenis-jenis tafsir lughawi beserta kitab-kitab tafsirnya.

10. Memahami contoh dari corak lughawi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Corak Lughawi

Tafsir lughawi terdiri dari dua kata yaitu tafsir dan lughawi. Dalam
literatur lain menyebutkan bahwa corak merupakan warna, Wilson munawwir
mengartikan kata laun dalam kamus al-munawwir Arab-Indonesia sebagai
singular dari plural alwan yang berarti warna, kata laun juga bisa berarti an- nau’
wa al-jinsu.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tafsir lughawi atau
corak lughawi adalah penafsiran yang memfokuskan kepada analisa kaedah
kebahasaan Singkat kata menjelaskan al-Quran dengan interpretasi semiotik dan
semantik yang mana meliputi etimologis, morfologis, leksikal, gramatikal dan
retorikal.

Mufassir yang menggunakan corak kebahasaan terlebi dahulu


menjelaskan makna bahasa, kemudin menganalisis dari berbagai segi bahasa
seperti kosa kata, metafornya, kata-kata sulit, lalu kemudian memperhatikan
perkembangan bahasa arab berdasarkan fase-fase sejarah.

2.2 Sejarah Perkembangan Corak Lughawi

Benih-benih tafsir bercorak lughawi sebenarnya telah ada sejak zaman


Rasulullah SAW. hal ini dapat dibuktikan bahwasanya salah satu cara yang
dilakukan Rasulullah SAW dalam menafsirkan Alquran yakni melalui pendekatan
bahasa. Begitu pula dengan para sahabat yang mencari tahu tentang makna setiap
lafadz/ kata yang muarraob. Salah satu generasi penerus yang melakukan
penafsiran seperti yang dilakukan Nabi SAW ialah Abdullah ibn Abbas (w. 68 H).
Interpretasi yang dilakukan ibnu Abbas bisa dijadikan awal pula penafsiran yang
mengangkat sastra Arab. Praktik tafsir lughawi berikutnya dilakukan oleh tabi’in,
diantaranya Said ibn Jabir, Mujahid ibn Jabar, Ikrimah, Thawus ibn Kaisan dan
Atha’ ibn Rabbah dan sebagainya. Setelah masa tabiin, Nuruddin dalam kitabnya
membagi kedalam dua periode, yakni periode pembentukan dan periode
6
penguatan.
Menurut Hasan Ali al-Aridhi terdapat perbedaan antara tafsir pada abad
pertama, kedua, ketiga hijrah (mutaqaddimin) dengan tafsir pada abad setelahnya
(muta’akhirin). Tafsir pada abad pertama, kedua dan ketiga hijrah hanya mengacu
kepada inti dan kandungan al-Quran serta penjelasan makna yang dikehendaki
oleh ayat al-Quran. Belum ada perhatian terhadap bahasa yaitu dari segi nahwu
dan i’rab dan tidak ada pula kajian tentang kata, susunan-susunan kalimat, majaz,
ithnab, ijaz, taqdim, ta’khir, wasl, qath, istisna’ dan nida. Apa yang dilakukan oleh
ulama tafsir pada abad ketiga yang mana kemudian mereka tuangkan dalam kitab-
kitab karangan mereka sekaligus mereka mengelompokkannya menjadi bab-bab
dan bagiannya adalah karena melihat terjadinya perkembangan ilmiah tentang
tafsir pada saat itu.
Perihal perkataan al-Aridhi yang telah terpapar diatas tersebut tidak
semuanya benar karena muncul mufassir-mufassir yang mencoba membahas
al Quran dari sudut bahasa, namun jumlahnya sangat sedikit. Bahkan pada masa
sahabat sudah ada mufassir yang mencoba mengkaji dari segi bahasa itu. Sahabat
yang banyak ditanya tentang makna dan sinonim kalimat al-Quran dan paling
banyak menafsirkan al-Quran melalui pendekatan bahasa atau syair-syair Arab
klasik adalah Abdullah bin Abbas oleh karena itu beliau dianggap sebagai abu
alTafsir. Penafsiran Abdullah bin Abbas yang cenderung menjadikan syair
sebagai salah satu sumber penafsirannya merupakan cikal bakal munculnya
madrasah lughah. Hal ini terjadi ketika pengajar dan pembimbing di madrasah
tafsir di Mekkah yaitu pada abad pertama hijriah dan kemudian dilanjutkan oleh
muridmuridnya seperti Sa’ad bin Jabir, Mujahid bin Jabar, Ikrimah, Thawus bin
Kaisan dan Atha’ bin Abi Rabah hingga abad kedua dalam hijriah.

7
2.3 Karakteristik Corak Lughawi

Corak Lughawi adalah Corak yang didalamnya menggunakan kaidah-kaidah


linguistik. Corak ini timbul akibat banyaknya orang non Arab yang memeluk agama
islam serta akibat kelemahan orang Arab sendiri dibidang sastra yang membutuhkan
penjelas terhadap arti kandungan al-Quran dalam bidang ini.

Corak tafsir ini pada masa klasik diwakili oleh Zamakhsyari dengan tafsirnya al-
Kasyaf. Seseorang yang ingin menafsirkan Alquran menggunakan pendekatan bahasa,
harus mengetahui ilmu mengenai seluk beluk bahasa Arab yang meliputi, nahwu,
Saraf, balaghah, qiraat dan sebagainya. Ali Mahfudz mengutip dari kitab Durs fial-
Manahij wa al-Ittijahahat al-Tafsiriyat li al-Qur’an karya Muhammad ‘Alial-Rida’i al-
Isfahani, bahwasanya dalam kitab tersebut dijelaskan terkait aspek-aspek yang dikaji
dalam tafsir lughawi, sebagai berikut:

1. Aspek Nahwu dan Sharaf dari Lafadz-lafadz Alquran serta I’rabnya

2. Aspek Balaghah dan Fasahah Alquran

3. Aspek i’jaz sastra dan balaghah Alquran

4. Menjelaskan kata-kata yang gharib dan musykil dalam Alquran

aspek tersebut adalah aspek yang dikaji seorang mufassir yang cenderung memakai
corak lughawi. Beberapa aspek diatas, selain sebagai kajian juga merupakan
karakteristik dari tafsir lughawi itu sendiri.

2.4 Jenis-Jenis Tafsir Lughawi

Tafsir lughawi dilihat dari aspek kajiannya terdiri dari beberapa macam, sebagai
berikut:

 Tafsir nahwu I’rab al-Qur’an. Yakni tafsir yang hanya fokus membahas i’rab
(kedudukan) setiap lafadz Alquran. Diantaranya, al-Tibyan fi I’rab al-Qur’an
karya Abdullah ibn Husain al-‘Ukbari (w. 616 H)

 Tafsir Sharaf atau morpologi (semiotik dan semantik). Yakni tafsir yang fokus
membahas aspek makna kata, isytiqaq dan korelasi antar kata, seperi contoh
Tafsir Al-Qur’an Karim karya M. Quraish Shihab.

8
 Tafsir Munasabah (menekankan pada korelasi antar ayat atau surat), seperti
Nazm al-Durar fiTanasub al-Ayat wa al-Suwar karya Burhanuddin al-Biqa’i
(w. 885 H), Mafatih al-Ghaib karya Fakhruddin al-Razi (w. 606 H), Tafsir al-
Misbah karya M. Quraish Shihab.

2.5 Contoh Corak Lughawi dan penerapannya.

1. Nahwu
Nahwu adalah ilmu yang mempelajari Ilmu yang mempelajari kaedah bahasa Arab
untuk fungsi kata yang masuk pada kalimat, hukum akhir kata baik berubah (i’rab)
maupun tetap (bina’). Seperti contoh surat Al-Baqarah ayat 23.
2. Sharaf
haraf adalah salah satu cabang ilmu dalam bahasa Arab yang khusus membahas
perubahan bentuk kata. Seperti contoh penjelasan al-Zamakhsyari dalam tafsir al-
Kasyaf mengenai surat Al-Fatihah ayat 3.
3. Balaghah
Balaghah secara etimologi adalah tercapai tujuan melalui sebuah ucapan yang indah
dan fasih. Di antaranya contoh corak lughawi dalam aspek balaghah seperti firman
Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 16.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Corak lughawi adalah penafsiran yang memfokuskan kepada analisa kaedah


kebahasaan (meliputi segi i’rab, harakat, bacaan, pembentukan kata, susunan kalimat
dan kesusastraannya). Dalam perkembangannya penafsiran dengan menggunakan
kaedah kebahasaan telah diterapkan sejak zaman rasulullah SAW. Adapun sahabat
yang terkenal denan corak lughawinya ialah sahabat ‘Abdullah ibn ‘Abbas. Kemudian
pada abad-abad berikutnya corak lughawi semakin berkembang hingga berdiri
beberapa madrasah yang khusus mengajarkan tentang kaedah-kaedah semantik dan
gramatikal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusroni. “Menelisik Sejarah dan Keberagaman Corak Penafsiran Al-Qur’an”.


Jurnal El-Furqonia. Vol. 05. No. 02 (Agustus 2017)

Mahfudz, Ali. “Tafsir Al-Lughawi: Histori dan Penerapannya”. Jurnal El-


Furqonia. Vol. 04. No. 02. (Agustus 2018)
.

Sunarsa, Sasa. “Teori Tafsir: Kajian Tentang Metode dan Corak Tafsir Al-Qur’an”.
Jurnal Al-Afkar. Vol. 03. No. 01 (Januari 2019)

Syafrijal. “Tafsir Lughawi”. Jurnal Al-ta’lim. Jilid 1. No 5 (Juli 2013)

11

Anda mungkin juga menyukai