Disusun oleh:
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1. Latar Belakang..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
1. Pengertian Balaghah.....................................................................................4
2. Aspek-Aspek Balaghah.................................................................................7
a) Ilmu Ma’ani...............................................................................................7
b) Ilmu Bayan................................................................................................8
c) Ilmu Badi’..................................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
1. Kesimpulan.................................................................................................10
2. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Oleh karena, untuk memahami penuturan dengan baik dan benar sehingga
kita mampu memahami kalimat atau ungkapan dalam bahasa Arab secara
mendalam. Ilmu balaghah ini sangan penting untuk dipelajari, lebih khusus bagi
umat Islam, karena semua petunjuk dari agama Islam menggunakan bahasa Arab.
Al-Qura’an sendiri menyatakan bahwa Allah SWT. menurunkan Al-Qura’an
sebagai petunjuk menggunakan bahasa Arab. Bahkan Rasul-Nya yang Dia utus
dari kalangan bangsa Arab. Jadi, untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits Nabi
Saw. secara mendalam perlunya banyak sekali disiplin ilmu salah satunya ilmu
Balaghah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Balaghah
Ilmu balaghah terbagi menjadi 3 (tiga) cabang ilmu besar, yaitu ilmu
ma’ani, ilmu bayan dan ilmu badi‟. Masing-masing dari ketiga cabang ilmu
tersebut memilki kekhususan gaya bahasa:7
a) Ilmu Ma’ani
Ilmu ma'ani adalah secara bahasa jamak yang berasal dari ma'na, ma’na
(makna) sendiri itu inti atau pusat dari sesuatu, jadi makna suatu ungkapan
adalah maksud dari perkataan. Sedangkan secara terminologi, ilmu ma’ani
adalah salah satu dari cabang ilmu balaghah dan sudah banyak dijelaskan oleh
para pakar, salah satunya adalah apa yang disampaikan oleh Al-Qazwainy:8
“Ilmu Ma’ani ialah ilmu yang dengannya diketahui hal-ihwal lafadz dalam
bahasa arab yang sesuai dengan konteksnya”
Dari keterangan diatas, maka dapat dipahami bahwa fokus utama dari
ilmu ma’ani adalah berkaitan dengan lafadz dalam struktur kata yang sesuai
dengan konteksnya baik itu sesuai dengan kondisi dan situasi maupun lawan
bicara. Menyatakan makna yang tersimpan yang menjadi tujuan pembicaraan
mutakalim (orang yang bicara) dengan rangkaian kata yang mencakup semua
makna yang akan disampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
b)Ilmu Bayan
6
As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, “Al-Jawâhir Al-Balâghah Fî Al-Ma’ânî, Wa Al-Bayân
Wa Al-Badî’, (Beirut: Al-Maktabah Al-’Ashairiyah), hal. 5-12.
7
Ibid, hal. 3.
8
Ibid, hal. 91.
Secara bahasa , bayan berarti menyingkap dan menjelaskan. Para ulama
balaghah memberikan beberapa definisi dari ilmu bayan, yakni: pertama, Ilmu
Bayan adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui cara mengungkapkan
suatu makna dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi.
Kedua, ilmu bayan adalah kaidah-kaidah untuk mengetahui cara
menyampaikan suatu makna dengan cara bervariasi sesuai kondisi dan
keadaan. Dan yang ketiga, ilmu bayan adalah ilmu untuk mengetahui cara yang
berbeda-beda dalam menjelaskan suatu makna.9
c) Ilmu Badi’
Secara bahasa badi’ "ابق22ا ٍل س22 "المختر ُع الموجد على غير مثartinya “sesuatu
yang diciptakan dan diwujudkan tanpa ada contoh yang mendahuluinya”. Kata
“badî‟,mengikuti wazn “mif‟alun”(ism alat), karena sebagai alat memperindah
ungkapan kata; dan ada yang mengikuti wazn “fi’ilun” (ism fâ’il), Pencipta
sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya10, sebagaimana dalam firman Allah:
بديع السماء واألرض وإذا قضى أمرا فإنما يقول له كن فيكون
“pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia
hanya berkata kepadanya,”Jadilah!” maka jadilah sesuatu.”
Ilmu badi’ secara istilah adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui
beberapa cara dan keistimewaan yang menambah bagus dan indahnya suatu
kalimat, setelah sesuai dengan keadaan dan kondisi, disertai kejelasan petunjuk
atau pengertiannya sesuai dengan yang dimaksud, baik segi lafazh atau
makna.11
9
Muhammad Ihsanuddin Masdar, “Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Bayan Berbasis
Analisis Kontastif Di Program Rtudi Pendidikan Bahasa Atab Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an”,
Fenomena: Jurnal Penelitian, Vol. 11, No. 1, 2019, Hal. 35.
10
Khamim dan H. Ahmad Subakir,” Ilmu Balaghah”, (IAIN KEDIRI PRESS: Jawa
Timu, 2018), Hal.155.
11
Ibid, hal. 156.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Balaghah merupakan mengungkapkan sebuah makna yang jelas dengaan
tingkat kefasihah yang tinggi sehingga bisa memberikan efek yang mendalam
terhadap lawan bicaranya baik secara lafadz maupun kalimat. Dalam ilmu
Balaghah terdapat 3 aspek diantaranya:
a) Ilmu ma’ani, yaitu fokus utama dari ilmu ma’ani adalah berkaitan dengan
lafadz dalam struktur kata yang sesuai dengan konteksnya baik itu sesuai
dengan kondisi dan situasi maupun lawan bicara.
b) Ilmu bayan, merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana
menjelaskan suatu makna dengan ungkapan yang berbeda-bedaserta gaya
bahasa yang bervariatif.
c) Ilmu badi’, adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui beberapa cara
dan keistimewaan yang menambah bagus dan indahnya suatu kalimat,
setelah sesuai dengan keadaan dan kondisi, disertai kejelasan petunjuk atau
pengertiannya sesuai dengan yang dimaksud, baik segi lafazh atau makna
2. Saran
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini, kami belum sempurna
bahkan jauh dari kata semprna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran pak dosen pengampu dan para pembaca sekalian, agar kedepannya kami
dapat memperbaiki kesalah dan kekurangan yang ada pada makalah ini, dan
semoga makalah kami bisa memberi manfaat untuk menambah pengetahuan bagi
kita, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rohman Dan Wildan Taufiq, (2022) “Ilmu Ma’ani Dan Peranannya
Dalam Tafsir”, Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, Vol. 5, No. 1,
As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, “Al-Jawâhir Al-Balâghah Fî Al-Ma’ânî, Wa Al-
Bayân Wa Al-Badî’, Beirut: Al-Maktabah Al-’Ashairiyah
Iin Suryaningsih dan Hendrawanto, (2017), “Ilmu Balaghah: Tasybih dalam
Manuskrip “Syarh Fī Bayān al-Majāz wa al-Tasybīh wa al-Kināyah””,
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 4, No. 1.
Iin Suryaningsih dan Hendrawanto, (2017), “Ilmu Balaghah”, Jurnal AL-AZHAR
INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 4, No. 1.
Khamim dan H. Ahmad Subakir, (2018),” Ilmu Balaghah”, IAIN KEDIRI
PRESS: Jawa Timu.