Disusun Oleh:
1. Helmi Ma’rifatul afifah (234105020006)
2. Ryhan Maulana (234105020029)
3. Winda Amelia Adista (234105020040)
4. Ahmad Sauqi Nabhani (234105020041)
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Biografi Al Hallaj .........................................................................2
2.2 Konsep Hulul Al Hallaj.................................................................5
BAB III PENUTUP ........................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................8
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Ma’rifah dalam Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui konsep Ma’rifah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Konsep Ma”rifah Dalam Tinjauan Para Sufi
Ma’rifah secara Bahasa dalam kamus al-Munawir berarti pengetahuan sedang
dalam kamus besar Bahasa Indonesia Ma’rifah berarti tingkat berarti tingkat
penyerahan diri kepada Tuhan, yang naik setingkat demi setingkat sehingga
sampai ke tingkat keyakinan yang kuat.
Dalam memberikan sebuah definisi (ta’rif) tentang Ma’rifah merupakan sebuah
pekerjaan yang sulit karena pada umumnya ta’rif yang dikemukakan oleh para
sufi adalah hasil pengalaman batin mereka dalam berkomunikasi dengan Allah,
sehingga sangatlah jelas bahwa jika berbicara tentang Ma’rifah maka faktor rasa
dan hati sangat dominan dibandingkan dengan rasio bahkan kadang kala rasio
sering tidak mampu menangkap ungkapan rasa. Jelasnya bahwa definisi Ma’rifah
akan berbeda satu dengan yang lain karena pengalaman yang dirasakan dan
dialaminya.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al-Hallaj memiliki nama lengkap Abu Al-Mughis Al-Husain Ibn Mansur
Ibn Muhammbermad Al Baidawi. Sebelum kakeknya ini masuk Islam, kakeknya
adalah pemeluk agama Majusi. Namun juga ada yang mengatakan bahwa al-
Hallaj ini keturunan dari Abu Ayyub, salah satu sahabat Nabi Muhammad saw.
Dari pernyataan lain Al-Hallaj ini memiliki nama lengkap Husein bin Mansur Al-
Hallaj. Lahir pada tahun 244 H atau 858 M di salah satu kota kecil Persia, yakni
kota Baidha.
Al-Hallaj yang membawa ajaran Al-Hulul, suatu ajaran yang menyatakan
bahwa Tuhan memilih tubuh manusia untuk bersemayam jika manusia tersebut
mampu menghilangkan sifat-sifat kemanusiannya (nasut). Sebab manusia
memiliki sifat dasar ketuhanan (lahut) begitu juga dengan Tuhan yang memiliki
sifat kemanusiaan di samping sifat Ketuhanan-Nya. al-Hallaj ketika mencapai
tingkatan hulul, ia tidak hilang atau hancur, melainkan dua wujud yang bersatu
dalam satu tubuh. Dan proses ini terjadi dengan cara Tuhan yang turun ke bumi
untuk bersemayam di dalam tubuh al-Hallaj.
Bentuk Hulul ada dua yaitu Al-Hulul Al-Jawari dan Al-Hulul Al-Sayorani,
Al-Hallaj mengggunakan paham bentuk Hulul yang kedua yaitu Al-Sayorani yang
berdasar dari kejadian Adam lalu dimuliakan oleh Allah Swt.
4
DAFTAR PUSTAKA