MAKALAH
Oleh :
KELOMPOK 12
1. Iskandar Thalib
2. Sri Rahayu Kantu
3. Riski Gumohu
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kitab-Kitab
Hadits ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Makalah pada bidang stud AL-QUR’AN DAN HADITS.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kitab-
Kitab Hadits] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Rahmin Talib Husain, S.Ag,
M,TH.I, selaku dosen mata kuliah AL-QUR’AN DAN HADITS yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kitab-Kitab Hadist................................................................................. 3
2.2 Fungsi Adanya Kitab-kitab Hadist....................................................................... 4
2.3 Klasifikasi Kitab-kitab Hadist.............................................................................. 4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
kitab hadis sesuai dengan klasifikasi bidang pembahasan tertentu dengan
berbagai cara dan corak yang berbeda-beda, terutama dalam
sistematikanya.
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kitab-kitab hadits
2. Dapat mengetahui fungsi pembukuan kitab-kitab hadits
3. Dapat mengetahui klasifikasi kitab-kitab hadits
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kitab-Kitab Hadits
artinya kumpulan dari beberapa tulisan yang memuat beberapa bab, sub
kumpulan dari beberapa hadis yang terkumpul jadi satu kitab atau buku.
Hadits sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan sikap Nabi
Muhammad sebagai Rasul. Berita tersebut didapat dari para sahabat pada
hadits adalah penguat serta penjelas dari teks atau hukum yang masih
global dan belum dibahas dalam al-Qur’an.4 Sebagai pelengkap dari al-
1
Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya :
Penerbit Arloka, 1994), h. 339. Lihat pula. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.573.
2
ة يكتب كتبD كتابDباDوكتا, dengan bentuk jamaknya kutbun atau kutubun. Lihat. Al
Munjid, (Beirut: Dar al Masyriq, 2002), h.671.
3 ?
Kamus Al Munjid, h. 671
4
Fungsi hadis sebagai bayan tafshil (penjelas untuk menerangkan ayat mujmal
atau hal yang ringkas petunjuknya), bayan takhshish (penjelas untuk menentukan dari
3
Qur’an, keberadaan kitab-kitab hadist. menjadi referensi penting bagi
informasi, kini kitab-kitab hadis tidak hanya dalam bentuk buku tebal,
tetapi ada ribuan kitab yang tersimpan dalam bentuk soft copy baik berupa
ayat yang bersifat umum), bayan ta’yin (penjelasan untuk menentukan mana yang
dimaksud dari dua atau lebih dalam suatu perkara), bayan tasyri’ (penjelasan yang
bersifat menetapkan suatu hukum yang tidak ada dalam al-Qur’an) dan bayan naskh
(penjelasan tentang penggantian ayat atau masalah yang
5
Miswanto, MA, Agus (2012). Agama, Keyakinan, dan Etika. Magelang:
?
5
Fath al-Bari, penomoran Dr. al-Bigha (7124 hadis) dan penomoran al-
Alamiyah (7003 hadis)6
2. Shahih Muslim (206 - 261 H), berisi 9200 hadits (2200 hadits tanpa
perulangan)
Penomoran al-alamiyah(5362)
6 ?
"Shahih Bukhari Indonesia". maktabah.istinbat.com. Diakses tanggal 2017-03-
02.
6
Muslim. Penomoran dia berdasarkan hadis yang serupa. Ia
menghitung setiap hadis yang serupa sebagai satu hadis.
Penomoran dia banyak digunakan dalam penulisan kitab,
buku, dan artikel keislaman.
Ibnu Khuzaimah adalah salah satu tokoh dalam bidang Hadis abad ke-
4, yang telah banyak mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk
mengkaji hadis. Karena perannya yang begitu besar, banyak para ulama
yang menyebutnya sebagai imamnya para imam (bahasa Arab امDDإم
)األئمة. Salah satu karyanya yang sangat penting dan banyak mendapat
apresiasi di kalangan ulama, adalah Ash-Shahih, sebuah karya yang
dalam bidang hadis yang memuat hadis-hadis shahih yang tidak
disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim.7 Ibnu
Khuzaimah bernama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin
Khuzaimah An-Naisaburi. Lahir pada bulan Safar 223 H. atau yang
bertepatan 838 M. di Naisabur, sebuah kota di Khurasan, yang sekarang
terletak di bagian timur laut negara Iran. Dia memulai pendidikannya
dengan belajar Al-Quran, dan baru kemudian belajar hadis kepada
seorang ulama di Marwa, yaitu Muhammad bin Hisyam dan Ibnu
Qutaibah. Setelah usianya genap 17 tahun dia melakukan pelayatan
intelektual ke berbagai negeri Islam; seperti ke
7 ?
T. M. Hasbi Ash Shiddiqiey, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2002), hal. 259-260.
7
Marwa, Rayy, Syiria, Mesir, Washith, Baghdad, Bashrah, Kufah dan
lain-lain. Selama pelayatan intelektualnya, dia beguru kepada banyak
ulama besa di masanya, - selain yang sudah disebutkan - antara lain:
Ali bin Muhammad, Musa bin Sahl Ar-Ramli, Muhammad bin Harb,
Abu Kuraib, Muhammad bin Maran, Yunus bin Abdul A’la, Abdul
Jabbar bin Al-A’la, Ishaq bin Rahawaih, Mahmud bin Ghailan, Ali bin
Hajar, dan lain-lain.8 Sebagai seorang imam besar di Khurasan, Ibnu
Khuzaimah memiliki banyak murid, antara lain: Ahmad bin Al-
Mubarak, Ibrahim bin Abi Thalib, Abu Ali An-Nisaburi, Abu Amr bin
Hamdan, Muhammad bin Ahmad bin Bashir, dan lain.9 Ibnu
Khuzaimah wafat pada malam Sabtu tanggal 12 Dzul Qa’dah
tahun 311 H. atau yang bertepatan dengan 924 M. dalam umur 89
tahun; jenazahnya dimandikan, dikafani, disalatkan, dan makamkan di
kamarnya sendiri.
8 ?
Dadi Nurhaedi, "Ibnu Khuzaimah" dalam Studi Kitab Hadis, ed. M. Alfatih
Suryadilaga (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 218-223.
9 ?
Abu Abdillah Muhammad Adz-Dzahabi, Tadzkiratul Huffadh (Beirut: Darul Kutub
Al-Ilmiah, 1998), II, hal. 207-208
8
Handlolah bin Malik, Ibnu Zaid Manaah bin Tamim At-Tamimi Ad-
Darimi Al-Busti10
11
Jumlah ini diambil dari mukadimah Mukhtasar Istidrak Adz-Dzahabi karya Ibnu
?
Mulaqqin, 8–9 [1] Diarsipkan 2008-10-13
12 ?
arshad. "Major Collections of Hadith". Members.cox.net. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2002-08-09. Diakses tanggal 2010-06-10.
9
sesuai kriteria Al-Bukhari dan Muslim atau salah satunya.
14 ?
Tarikh Funun Al Hadits karya Muhammad Abdul Aziz Al Khauli, hal. 98, cet. Dar
Al Qalam.
10
As-Sijziy, Ma'rifah 'Ulum Al-Hadits, dll, dia tidaklah seperti itu.
b. Kitab Sunan
Kitab sunan, yaitu kitab hadits yang dibagi menjadi beberapa bagian
berdasarkan bab-bab fiqih dan ahkam.
1. Jami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Sunan at-Tirmidzi
adalahkitab kumpulan Hadits dalam Islam yang disusun oleh
Tirmidzi Kitab ini adalah kitab nomor 5 di antara enam kitab
rujukan utama Islam Sunnah iatau disebut hadits (Kutubus Sittah)
sesuai dengan urutan prioritasnya. Kitab ini terbagi dalam 50 bab
berisi 3956 buah teks hadis. Isinya meliputi delapan pokok
bahasan hukum. Di antara ciri-ciri Sunan al-Tirmidzi yakni,
adanya penjelasan tentang isnad (sandaran) hadis serta komentar-
komentar dari para imam mazhab. Kriteria lain yang juga belum
dimiliki pengumpul hadis sebelum Imam Tirmidzi adalah perihal
istilah baru berkenaan dengan kualitas hadis. Menurut Ibn
Taimiyyah, Imam Tirmidzi adalah tokoh pertama yang secara
resmi menggunakan istilah hasan (baik). Di samping itu ia juga
banyak menitikberatkan penilaian tentang periwayat Hadis
melalui kaidah al-Jarh wa Ta'dil (cacat dan benar). Ketelitiaan
dan kecermatan Imam Tirmidzi terlihat jelas dalam penerapan
sistematika isnad dalam al-Sunan. Di samping mengikuti jejak
gurunya, Imam Muslim. Imam Tirmidzi juga merumuskan sistem
isnad baru dengan cara mengumpulkan beberapa isnad dalam
satu hadis. Ia juga kadangkala memberi tambahan lafadz
15 ?
Ahadits Ta'zhim Ar-Riba 'ala Az-Zina" hal.160-163
11
(komentar) terhadap perbedaan riwayat yang terjadi.16
2. Imam Abu Dawud (817 / 202 H – meninggal di Basrah; 888 / 16
Syawal 275 H; umur 70–71 tahun) adalah salah seorang
perawi hadis, yang mengumpulkan sekitar 50.000 hadis lalu
memilih dan menuliskan 4.800 di antaranya dalam kitab Sunan
Abu Dawud. Nama lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin
Al-Asy'ats As-Sijistani. Untuk mengumpulkan hadis, dia
bepergian ke Arab
Saudi, Irak, Khurasan, Mesir, Suriah, Nishapur, Marv, dan
tempat-tempat lain, menjadikannya salah seorang ulama yang
paling luas perjalanannya. Bapak dia yaitu Al Asy'ats bin Ishaq
adalah seorang perawi hadis yang meriwayatkan hadis dari
Hamad bin Zaid, dan demikian juga saudaranya Muhammad bin
Al Asy`ats termasuk seorang yang menekuni dan menuntut hadis
dan ilmu-ilmunya juga merupakan teman perjalanan dia dalam
menuntut hadis dari para ulama ahli hadis. Abu Dawud sudah
berkecimpung dalam bidang hadis sejak berusia belasan tahun.
Hal ini diketahui mengingat pada tahun 221 H, dia sudah berada
di Baghdad, dan di sana dia menemui kematian Imam Muslim,
sebagaimana yang dia katakan: "Aku menyaksikan jenazahnya
dan mensholatkannya".17
3. Imam Nasa`i dengan nama lengkapnya Ahmad bin Syu'aib Al
16 ?
"Mengenal Kitab Hadis Sunan Imam Tirmidzi | Republika Online
Mobile". republika.co.id. Diakses tanggal 2021-10-26.
17 ?
(Arab) Tarikh Al-Baghdadi (IX/56).
12
selain itu dari kalangan tokoh ulama ahli hadits yang berada
guru dia yang nama harumnya tercatat oleh pena sejarah antara
salah satu dari enam kitab (Kutubus Sittah) yang menjadi rujukan
13
yang terpisah kedalam 32 buku.
c. Kitab Musnad
Kitab musnad, yaitu kitab hadits yang dibagi menjadi beberapa bagian
berdasarkan topik.
Qurasyi (bahasa Arab: ّيDب ّي القرشDِافع ّي المطَّلDد بن إدريس الشDد هللا محمDو عبD)أب
dan kitab “Al Umm” yang berisi madzhab fiqhnya yang baru.
dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli
14
seorang pun yang pernah memegang pena dan tinta (ilmu)
15
musnad sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga, dan bagian
pilih dengan teliti, supaya ummat mau merujuk pada hujjah yang
Musa al-Madini, seluruh isi kitab ini adalah hujjah; Ibnu Jauzi,
al-'Iraqi dan Ibnu Katsir mengatakan di dalam kitab ini ada hadis
hadis yang ada di kitab ini sahih, lemah, dan hadis yang
16
Karena Adz-Dzahabi menuliskan riwayat bahwa anaknya
mulai Baghdad, Syam, Yaman sampai Hijaz dan mengumpulkan
ada 700 ribu hadis sebagaimana yang dituturkan oleh sang Imam
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi diatas saya dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Al-
bentuk jamak dari kata bentuk tunggal(kitaabun) yang artinya buku.18 Secara
beberapa bab, sub bab serta beberapa masalah atau pembahasan.19 Sedangkan
muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi definisi dari kitab hadis adalah
kumpulan dari beberapa hadis yang terkumpul jadi satu kitab atau buku. Sebagai
18
ة يكتب كتبD كتابDاDوكتاب, dengan bentuk jamaknya kutbun atau kutubun. Lihat.
Al Munjid, (Beirut: Dar al Masyriq, 2002), h.671.
19 ?
Kamus Al Munjid, h. 671
19
pelengkap dari al-Qur’an, keberadaan kitab-kitab hadist. menjadi referensi penting
bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sesuai dengan syari’at Islam.Dengan
adanya kitab-kitab hadis, umat Islam lebih mudah untuk menemukan teks atau
rujukan sumber yang dibutuhkan. Efisien waktu, praktis dan efektif. Karena
hadis-hadis sudah diklasifikasi sesuai dengan bidang dan metode yang sistematis.
20