OLEH :
HAMZAN FADLIK
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI ULUMUL HADIST
INSTITUT AGAMA ISLAM
DAAR AL ULUUM
KISARAN
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
HAMZAN FADLIK
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis merupakan salah satu sumber landasan syariat islam selain Al-
Qur’an. Menurut bahasa, hadis memiliki arti ‘berbicara, perkataan,
percakapan’. Sedangkan pengertian hadis menurut istilah yakni sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad yang berupa perkataan, perbuatan, dan
ketetapan. Di dalam hadis harus memuat 3 unsur yaitu sanad, matan, dan rawi
hadis. Pembicaraan ketiga unsur tersebut sangat diperlukan karena berkaitan
terhadap otentisitas isi hadis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian sanad hadis
2. Menjelaskan pengertian matan hadis
3. Menjelaskan pengertian rawi hadis
4. Menjelaskan hubungan sanad dengan dokumentasi hadis
5. Menjelaskan tentang penelitian sanad dan matan hadis
6. Menjelaskan tentang periwayatan hadis berdasarkan lafal dan makna
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sanad Hadis
Sanad secara bahasa berarti al-mu’tamad, yaitu yang diperpegangi
(yang kuat/yang bisa dijadikan pegangan. Secara teminologis, definisi sanad
ialah silsilah para perawi yang meriwayatkan matan dari sumber yang
pertama.
Contoh sanad :
C. Rawi Hadis
Kata rawi atau ar-rawi, berarti orang yang meriwayatkan atau
memberikan hadis (naqli al-hadis). Sebenarnya, antara sanad dan rawi itu
merupakan dua istilah yang hampir sama. Sanad-sanad hadis pada tiap-tiap
thabaqah atau tingkatannya juga disebut para rawi jika yang dimaksud rawi
adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadis. Begitu juga
perawi, pada tiap-tiap thabaqah-nya merupakan sanad bagi thabaqah
selanjutnya.
Akan tetapi yang membedakan antara kedua istilah di atas, jika dilihat
lebih lanjut adalah dalam 2 hal, yaitu dalam hal pembukuan hadis, orang yang
menerima hadis-hadis, kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin,
disebut dengan rawi. Dengan demikian maka perawi dapat disebut mudawwin
(orang yang membukukan dan menghimpun hadis), sedangkan orang-orang
lain tanpa membukukannya yang demikian disebut sanad hadis.
Kitab-kitab hadis :
1. Periwayatan Lafzhi
Periwayatan Lafzhi adalah periwayatan hadis yang redaksi atau
matannya sama persis seperti yang diwurudkan Rasul. Kebanyakan
sahabat pada dasarnya mengharuskan periwayatan hadis melalui jalan ini,
mereka berusaha meriwayatkan hadis sesuai dengan redaksi dari Rasul.
2. Periwayatan Maknawi
Periwayatan Maknawi adalah periwayatan hadis yang redaksi
matannya tidak sama persis dengan yang didengarnya dari Rasul, tetapi isi
atau maknanya sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Rasul tanpa ada
perubahan sedikitpun. Periwayatan dalam bentuk ini, menurut sebagian
sahabat dapat dibenarkan jika dalam keadaan darurat karena tidak hafal
persis seperti yang diwurudkan Rasulullah SAW. Periwayatan hadis
dengan maknawi akan mengakibatkan munculnya hadis-hadis yang
redaksinya antara satu hadis dengan hadis lainnya berbeda-beda, meskipun
maknanya tetap sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh uraian pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sanad adalah silsilah para perawi yang meriwayatkan matan dari
sumber yang pertama. Musnad adalah hadis yang berisi tentang sanad
sehingga sampai pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Isnad
adalah keterangan rangkaian urutan sanad. Musnid adalah orang yang
menerangkan sanad.
2. Matan adalah redaksi hadis.
3. Rawi adalah orang yang meriwayatkan atau memberikan hadis.
4. Peranan sanad yaitu untuk pengamanan atau pemeliharaan matan hadis
dan untuk penelitian kualitas hadis satu-persatu secara terperinci.
5. Perlunya penelitian sanad dan matan hadis untuk menjaga kemurnian
hadis dari hadis palsu dan hadis yang tidak ditulis secara resmi pada
masa Rasulullah SAW.
6. Periwayatan hadis dibagi menjadi dua, yakni periwayatan lafzhi dan
periwayatan maknawi.