Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SANAD, MATAN DAN RAWI HADIS

Di Buat Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Nilai Dalam
Mata Kuliah Ulumul Hadis

Dosen Pengampu Mataat,M.Pd.I.

Disusun Oleh :

1. Abdul Majid
2. Lia Musyarofatun Nisa
3. Ahmad Musonif
4. Nur Wahidatin Hasnh
KELOMPOK 4

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL


2023/2024

1|Sanad dan matan hadis


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendal , September 2023

Penulis

2|Sanad dan matan hadis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB 1 1

Pendahuluan 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 1

Tujuan 1

BAB 2 2

Pembahasan 2

Sanad Hadis 2

Matan Hadis 2

Rawi Hadis 3

Peranan Sanad dan Hubungannya Dengan Dokumentasi Hadis 4

Penelitian Sanad dan Matan Hadis 4

Periwayatan Hadis dengan Lafal dan Maknanya 4

BAB 3 6

Penutup 6

Kesimpulan 6

Daftar Pustaka 7

3|Sanad dan matan hadis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadis merupakan salah satu sumber landasan syariat islam selain Al-
Qur’an. Menurut bahasa, hadis memiliki arti ‘berbicara, perkataan, percakapan’.
Sedangkan pengertian hadis menurut istilah yakni sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi Muhammad yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan. Di dalam hadis
harus memuat 3 unsur yaitu sanad, matan, dan rawi hadis. Pembicaraan ketiga unsur
tersebut sangat diperlukan karena berkaitan terhadap otentisitas isi hadis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut :

1. Apa pengertian dari sanad hadis?


2. Apa pengertian dari matan hadis?
3. Apa pengertian dari rawi hadis?
4. Apakah hubungan sanad dengan dokumentasi hadis?
5. Bagaimana penelitian sanad dan matan hadis?
6. Bagaimana periwayatan hadis berdasarkan lafal dan makna?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian sanad hadis
2. Menjelaskan pengertian matan hadis
3. Menjelaskan pengertian rawi hadis
4. Menjelaskan hubungan sanad dengan dokumentasi hadis
5. Menjelaskan tentang penelitian sanad dan matan hadis
6. Menjelaskan tentang periwayatan hadis berdasarkan lafal
dan makna

4|Sanad dan matan hadis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sanad Hadis

Sanad secara bahasa berarti al-mu’tamad, yaitu yang diperpegangi (yang


kuat/yang bisa dijadikan pegangan. Secara teminologis, definisi sanad ialah silsilah
para perawi yang meriwayatkan matan dari sumber yang pertama.

Sanad hanya berlaku pada rangkaian orang-orang, bukan dilihat dari sudut
pribadi secara perorangan. Sebutan untuk pribadi, yang menyampaikan hadis dilihat
dari sudut pandang orang-perorangannya, disebut dengan rawi.

Al-Badru Ibn Jama’ah dan ath-Thibi, sebagaimana disebutkan oleh as-


Suyuthi, mengemukakan definisi yang hampir sama, yaitu :

“Berita-berita tentang jalan matan” (Al-Suyuthi)

Yang dimaksud dengan jalannya matan pada definisi di atas yakni


serangkaian orang-orang yang menyampaikan atau meriwayatkan matan hadis,
mulai dari rawi pertama sampai terakhir.

Contoh sanad :

Artinya : “Dikabarkan kepada kami oleh Malik yang menerimanya dari


Nafi’ yang menerimanya dari Abdullah ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW
bersabda : ...”

Selain sanad, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan sanad. Istilah-
istilah itu adalah isnad, musnid, dan musnad.

Isnad adalah keterangan rangkaian urutan sanad. Musnid adalah orang yang
menerangkan sanad. Sedangkan musnad adalah hadis yang berisi tentang sanad
sehingga sampai pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.

B. Matan Hadis

5|Sanad dan matan hadis


Kata matan atau al-matan, menurut bahasa berarti ma shaluba wa irtafa’a
min al-ardhi (tanah yang meninggi). Secara terminologis, istilah matan memiliki
beberapa definisi, yang pada dasarnya maknanya sama, yaitu materi atau lafal hadis
itu sendiri. Atau bisa disebut juga sebagai redaksi hadis, penulisan matan
ditempatkan setelah sanad dan sebelum rawi.

Menurut Ath- Thibi, mendefinisikan dengan : “Lafal-lafal hadis yang di


dalamnya mengandung makna-makna tertentu” (Ajjaj al-Khathib)

Contoh matan hadis :

Artinya : “Seandainya tidak memberatkan terhadap umatku, niscaya aku


suruh mereka untuk bersiwak setiap akan melakukan salat”

C. Rawi Hadis

Kata rawi atau ar-rawi, berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan
hadis (naqli al-hadis). Sebenarnya, antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah
yang hampir sama. Sanad-sanad hadis pada tiap-tiap thabaqah atau tingkatannya
juga disebut para rawi jika yang dimaksud rawi adalah orang yang meriwayatkan
dan memindahkan hadis. Begitu juga perawi, pada tiap-tiap thabaqah-nya
merupakan sanad bagi thabaqah selanjutnya.

Akan tetapi yang membedakan antara kedua istilah di atas, jika dilihat lebih
lanjut adalah dalam 2 hal, yaitu dalam hal pembukuan hadis, orang yang menerima
hadis-hadis, kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin, disebut dengan
rawi. Dengan demikian maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang
membukukan dan menghimpun hadis), sedangkan orang-orang lain tanpa
membukukannya yang demikian disebut sanad hadis.

Kitab-kitab hadis :

1. Mushannaf Said bin Manshur (227 H)


2. Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (235 H)
3. Musnad Imam Ahmad bi Hanbal (241 H)

6|Sanad dan matan hadis


4. Shahih Al Bukhari (251 H)
5. Shahih Muslim (261 H)
6. Sunan Abu Daud (273 H)
7. Sunan Ibnu Majah (273 H)
8. Sunan At-Tirmidzi (279 H)
9. Sunan An-Nasa’i (303 H)
10. Al-Muntaqa fil Ahkam Ibnu Jarud (307 H)
11. Tahdzibul Atsar Ibnu Jarir Ayh-Thobari (310 H)
D. Peranan Sanad dan Hubungannya dengan Dokumentasi Hadis
1. Dokumentasi Sanad Hadis

Sebagai salah satu data sejarah yang cukup lama, kitab-kitab hadis
merupakan salah satu dokumen sejarah yang cukup tua. Kitab-kitab tersebut isinya
terpelihara secara murni dan diwariskan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya secara berkesinambungan. Tertulisnya data orang-orang yang menerima
dan meriwayatkan hadis-hadis tersebut, yang disebut sanad.

2. Peranan Sanad dalam Dokumentasi Hadis

Peranan sanad pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu untuk pengamanan
atau pemeliharaan matan hadis dan untuk penelitian kualitas hadis satu persatu
secara terperinci. Peranan yang kedua yakni sanad menentukan terhadap
kelangsungan hadis, yang berarti merupakan kontribusi besar bagi kelangsungan
islam dan umatnya.

E. Penelitian Sanad dan Matan Hadis


1. Perlunya Penelitian Sanad dan Matan Hadis

Penelitian terhadap sanad dan matan hadis (sebagai dua unsur pokok hadis)
bukan karena hadis itu diragukan otentisitasnya. Hadis merupakan sumber ajaran
setelah Al-qur’an. Penelitian ini dilakukan untuk menyaring unsur-unsur kuat yang
masuk kedalam hadis agar terhindar dari segala yang mengotorinya.

7|Sanad dan matan hadis


Faktor yang paling utama perlunya dilakukan penelitian ini, ada dua hal,
yaitu karena beredarnya hadis palsu pada kalangan masyarakat dan hadis tidak
ditulis secara resmi pada masa Rasulullah, sehingga penulisan dilakukan hanya
bersifat individu dan tidak menyeluruh.

2. Penelitian Para Ulama tentang Sanad dan Matan Hadis

Penelitian hadis baik terhadap sanad maupun matan mengalami evolusi, dari
bentuknya yang sangat sederhana sampai terciptanya seperangkat kaidah secara
lengkap sebagai salah satu disiplin dalam ilmu agama, yang dikenal dengan ilmu
hadis.

F. Periwayatan Hadis dengan Lafal dan Maknanya


Pembahasan atau penyederhanaan periwayatan hadis yang ditunjukkan
oleh para sahabat dengan sikap kehati-hatiannya, tidak berarti hadis-hadis Rasul
tidak diriwayatkan.
Ada dua jalan para sahabat dalam meriwayatkan hadis dari Rasululla
dengan jalan periwayat: lafzhi (redaksinya sama persis seperti yang diwurudkan
Rasul) dan dengan jalan meriwayatkan maknawi (maknanya saja).
1. Periwayatan Lafzhi
Periwayatan Lafzhi adalah periwayatan hadis yang redaksi atau
matannya sama persis seperti yang diwurudkan Rasul. Kebanyakan sahabat
pada dasarnya mengharuskan periwayatan hadis melalui jalan ini, mereka
berusaha meriwayatkan hadis sesuai dengan redaksi dari Rasul.
2. Periwayatan Maknawi
Periwayatan Maknawi adalah periwayatan hadis yang redaksi
matannya tidak sama persis dengan yang didengarnya dari Rasul, tetapi isi
atau maknanya sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Rasul tanpa ada
perubahan sedikitpun. Periwayatan dalam bentuk ini, menurut sebagian
sahabat dapat dibenarkan jika dalam keadaan darurat karena tidak hafal
persis seperti yang diwurudkan Rasulullah SAW. Periwayatan hadis dengan
maknawi akan mengakibatkan munculnya hadis-hadis yang redaksinya

8|Sanad dan matan hadis


antara satu hadis dengan hadis lainnya berbeda-beda, meskipun maknanya
tetap sama.

9|Sanad dan matan hadis


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh uraian pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sanad adalah silsilah para perawi yang meriwayatkan matan dari sumber
yang pertama. Musnad adalah hadis yang berisi tentang sanad sehingga
sampai pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Isnad adalah
keterangan rangkaian urutan sanad. Musnid adalah orang yang
menerangkan sanad.
2. Matan adalah redaksi hadis.
3. Rawi adalah orang yang meriwayatkan atau memberikan hadis.
4. Peranan sanad yaitu untuk pengamanan atau pemeliharaan matan hadis
dan untuk penelitian kualitas hadis satu-persatu secara terperinci.
5. Perlunya penelitian sanad dan matan hadis untuk menjaga kemurnian
hadis dari hadis palsu dan hadis yang tidak ditulis secara resmi pada
masa Rasulullah SAW.
6. Periwayatan hadis dibagi menjadi dua, yakni periwayatan lafzhi dan
periwayatan maknawi.

10 | S a n a d d a n m a t a n h a d i s
DAFTAR PUSTAKA

Gufron, Mohamad. 2013. Ulumul Hadis. Yogyakarta: Teras.

Sahrani, Sohari. 2010. Ulumul Hadis. Bogor: Ghalia Indonesia.

11 | S a n a d d a n m a t a n h a d i s

Anda mungkin juga menyukai