Di Buat Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Nilai Dalam
Mata Kuliah Ulumul Hadis
Disusun Oleh :
1. Abdul Majid
2. Lia Musyarofatun Nisa
3. Ahmad Musonif
4. Nur Wahidatin Hasnh
KELOMPOK 4
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 1
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB 2 2
Pembahasan 2
Sanad Hadis 2
Matan Hadis 2
Rawi Hadis 3
BAB 3 6
Penutup 6
Kesimpulan 6
Daftar Pustaka 7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis merupakan salah satu sumber landasan syariat islam selain Al-
Qur’an. Menurut bahasa, hadis memiliki arti ‘berbicara, perkataan, percakapan’.
Sedangkan pengertian hadis menurut istilah yakni sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi Muhammad yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan. Di dalam hadis
harus memuat 3 unsur yaitu sanad, matan, dan rawi hadis. Pembicaraan ketiga unsur
tersebut sangat diperlukan karena berkaitan terhadap otentisitas isi hadis.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Sanad Hadis
Sanad hanya berlaku pada rangkaian orang-orang, bukan dilihat dari sudut
pribadi secara perorangan. Sebutan untuk pribadi, yang menyampaikan hadis dilihat
dari sudut pandang orang-perorangannya, disebut dengan rawi.
Contoh sanad :
Selain sanad, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan sanad. Istilah-
istilah itu adalah isnad, musnid, dan musnad.
Isnad adalah keterangan rangkaian urutan sanad. Musnid adalah orang yang
menerangkan sanad. Sedangkan musnad adalah hadis yang berisi tentang sanad
sehingga sampai pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
B. Matan Hadis
C. Rawi Hadis
Kata rawi atau ar-rawi, berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan
hadis (naqli al-hadis). Sebenarnya, antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah
yang hampir sama. Sanad-sanad hadis pada tiap-tiap thabaqah atau tingkatannya
juga disebut para rawi jika yang dimaksud rawi adalah orang yang meriwayatkan
dan memindahkan hadis. Begitu juga perawi, pada tiap-tiap thabaqah-nya
merupakan sanad bagi thabaqah selanjutnya.
Akan tetapi yang membedakan antara kedua istilah di atas, jika dilihat lebih
lanjut adalah dalam 2 hal, yaitu dalam hal pembukuan hadis, orang yang menerima
hadis-hadis, kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin, disebut dengan
rawi. Dengan demikian maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang
membukukan dan menghimpun hadis), sedangkan orang-orang lain tanpa
membukukannya yang demikian disebut sanad hadis.
Kitab-kitab hadis :
Sebagai salah satu data sejarah yang cukup lama, kitab-kitab hadis
merupakan salah satu dokumen sejarah yang cukup tua. Kitab-kitab tersebut isinya
terpelihara secara murni dan diwariskan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya secara berkesinambungan. Tertulisnya data orang-orang yang menerima
dan meriwayatkan hadis-hadis tersebut, yang disebut sanad.
Peranan sanad pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu untuk pengamanan
atau pemeliharaan matan hadis dan untuk penelitian kualitas hadis satu persatu
secara terperinci. Peranan yang kedua yakni sanad menentukan terhadap
kelangsungan hadis, yang berarti merupakan kontribusi besar bagi kelangsungan
islam dan umatnya.
Penelitian terhadap sanad dan matan hadis (sebagai dua unsur pokok hadis)
bukan karena hadis itu diragukan otentisitasnya. Hadis merupakan sumber ajaran
setelah Al-qur’an. Penelitian ini dilakukan untuk menyaring unsur-unsur kuat yang
masuk kedalam hadis agar terhindar dari segala yang mengotorinya.
Penelitian hadis baik terhadap sanad maupun matan mengalami evolusi, dari
bentuknya yang sangat sederhana sampai terciptanya seperangkat kaidah secara
lengkap sebagai salah satu disiplin dalam ilmu agama, yang dikenal dengan ilmu
hadis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh uraian pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sanad adalah silsilah para perawi yang meriwayatkan matan dari sumber
yang pertama. Musnad adalah hadis yang berisi tentang sanad sehingga
sampai pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Isnad adalah
keterangan rangkaian urutan sanad. Musnid adalah orang yang
menerangkan sanad.
2. Matan adalah redaksi hadis.
3. Rawi adalah orang yang meriwayatkan atau memberikan hadis.
4. Peranan sanad yaitu untuk pengamanan atau pemeliharaan matan hadis
dan untuk penelitian kualitas hadis satu-persatu secara terperinci.
5. Perlunya penelitian sanad dan matan hadis untuk menjaga kemurnian
hadis dari hadis palsu dan hadis yang tidak ditulis secara resmi pada
masa Rasulullah SAW.
6. Periwayatan hadis dibagi menjadi dua, yakni periwayatan lafzhi dan
periwayatan maknawi.
10 | S a n a d d a n m a t a n h a d i s
DAFTAR PUSTAKA
11 | S a n a d d a n m a t a n h a d i s