Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Seputar Tentang Hadist Riwayah dan Dirayah

DOSEN PEMBIMBING

DOSEN PENGAMPU:

Dr. H. Ghozi, Lc, M. Fil.I

DISUSUN OLEH:

Salwa Maziyyatun Najah (07020620055)

Sayyid Haqqul Yaqin (07020620056)

Shofia Anahdiah (07020620057)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kita tidak akan bisa menyelesaikan
makalahini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda
kita tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang yaitu islam rahmatanlil ‘alamin.

Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehat
baik secara fisik maupun akal pikiran kepada kita semua. Sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah sebagai tugas pertama dari mata kuliah Hadist Sufi dengan judul
“Seputar Tentang Hadist Riwayah dan Dirayah”.

Kita menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca, supaya makalah ini nantinya bisa diperbaiki menjadi lebih baik. Serta penulis
memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini dari segala sisinya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sampit, 8 Maret 2021

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mempelajari hadits merupakan ilmu pengetahuan yang penting dalam kehidupan kita,
karena hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
Hadits merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara persambungan
hadits sampai kepada Nabi Muhammad SAW, dari segi ihwal para perawinya, yang
menyangkut keadilan.
Pada masa permulaan Islam, umat Islam belum mengenal adanya ulumul hadits atau
ilmu hadits. Hal ini mungkin dikarenakan fokus perhatian umat Islam pada waktu itu masih
terpecah antar dakwah dan pendalaman Al-Qur’an.
Sampai pada masanya hadits pun penting untuk pentunjuk kehidupan umat islam.
Banyaknya perawi pada masa nabi Muhammad saw harus mempunyai syarat untuk
meriwayatkan hadits.
Melakukan pengkajian secara khusus tentang periwayatan hadits itu sangat penting.
Dengan menunjukkan macam-macam periwayatan hadits, serta cara-cara menerima dan
menyampaikan hadits dapat diketahui mana hadits yang shahih dan mana hadits yang dhaif.
Maka pengkajian seperti yang telah disebutkan di atas dirasa perlu untuk menambah
pengetahuan dan ilmu-ilmu baru serta sebagai penunjang pemahaman terhadap hadits nabi
Muhammad saw.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Hadis Riwayah Dan Dirayah?
2.      Bagaimana Objek Kajian Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah?
3.      Apa Manfaat Mempelajari Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui Pengertian Hadis Riwayah Dan Dirayah
2.      Untuk mengetahui Objek Kajian Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah
3.      Dapat mengetahui Manfaat Mempelajari Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hadis Riwayah Dan Dirayah


1.      Ilmu Hadis Riwayah
Menurut bahasa Riwayah berasal dari kata rawa-yarwi-riwayatan yang berati an-naql
yang artinya memindahkan dan penukilan, ad-dzikir artinya penyebutan, dan al-fath artinya
pemintalan. Dapat juga dikatakan bahwa periwayatan adalah memindahkan berita atau
menyebutkan berita dari orang tertentu kepada orang lain dengan dipertimbangkan
kebenarannya. Dalam bahasa Indonesia sering disebut bahwa Riwayah adalah memindahkan
berita dari orang sumber berita kepada orang lain. Atau memindahkan sunnah dan sesamanya
dan menyandarkannya kepada orang yang membawa berita atau menyampaikan sunnah
kepada yang lain.
Menurut ibnu Al-Akhfan ilmu  hadis riwayah adalah ilmu yang membahas ucapan-
ucapan dan perbuatan-perbuatan Nabi SAW, periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian
lafadz-lafadznya. 

2.      Ilmu Hadis Dirayah


Kata dirayah berasal dari akar kata dara, yadri, daryan,dirayatan yang artinya
pengetahuan. Sedangkan menurut istilah dirayah adalah ilmu yang mempelajari tentang
hakikat  periwayatan, syarat-syaratnya, hukum-hukumnya, keadaan para perawi,syarat-syarat
mereka, macam-macam periwayatn,dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

B.     Objek Kajian Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah

1.      Objek Kajian Ilmu Hadis Riwayah


Objek kajian ilmu hadis riwayah adalah segala sesuatu yang di nisbatkan kepada Nabi
SAW, sahabat, tabi’in, yang meliputi:
a. Cara periwayatannya, yakni cara penerimaan dan penyampaian hadis dari seorang
periwayat (rawi) kepada periwayat lain.
b.      Cara pemeliharaan, yakni penghapalan, penuisan,dan pembukuan hadis.
Fokus pembicaraan ilmu hadis riwayah adalah matan dari hadis. Karena memang
perkataan dan perbuatan Nabi SAW adanya pada matan. Namun matan itu tidak mungkin
muncul dengan sendirinya tanpa adanya sanad. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa
rukun hadis itu terdiri dari sanad dan matan. Jika ada redaksi matan saja tanpa disertai sanad
maka bukan hadis namanya, demikian juga sebaliknya.
2.      Objek Kajian Ilmu Hadis Dirayah
Adapun objek kajian atau pokok bahasan Ilmu Hadits Dirayah ini adalah sanad dan
matan Hadits.
Pokok bahasan naqd as-sanad adalah:
a.       Ittishal as-sanad,(Segi persambungan sanad) dalam hal ini tidak boleh ada rangkaian
sanad yang terputus, tersembunyi,tidak di ketahui identitasnya atau samar
b.      Tsiqat as-sanad, (Segi keterpercayaan sanad) seorang periwayat harus memilikisifat ‘adi,
dhabit (cermat dan kuat), dan tsiqah (terpercaya).
c.       Syadz, yakni kejanggalan yang terdapat atau bersumber dari sanad,
d.      ‘illat yakni cacat yang tersembunyi pada suatu hadits yang kelihatannya baik dan
sempurna. Syadz atau ‘illat adakalanya terdapat juga pada matan dan untuk menelitinya
diperlukan ilmu hadits yang mendalam.
Pokok pembahasan naqd al- matan meliputi :
a.       Kejanggalan-kejanggalan dari segi redaksi
b.      Fasad al-ma’na yakni terdapat cacat atau kejanggalan pada makna hadits karena
bertentangan dengan nash  al-qur’an dan fakta sejarah yang terjadi pada masa Nabi SAW.
c.       Kata-kata gharib (asing) yakni kata-kata yang tidak bias di pahami berdasarkan makna
yang umum di kenal.

C.    Manfaat Mempelajari Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah

Adapun manfaat mempelajari ilmu hadis riwayah adalah :


1.      Memelihara hadits secara berhati-hati dari segala kesalahan dan kekurangan dalam
periwayatannya
2.      Memelihara kemurnian syari’ah islamiyah karena sunnah atau hadits adalah sumber
hukum islam setelah al-qur’an
3.      Menyebarluaskan sunnah kepada seluruh ummat islam
4.      Mengikuti dan meneladani akhlak Nabi SAW sesuai denga yang telah terperinci dalam
hadits
5.      Melaksanakan hukum-hukum islam serta memelihara etika-etikanya karena seseorang
tidak mungkin mampu memelihara hadis tanpa mempelajari ilmu hadis riwayah.

Sedangkan manfaat ilmu hadits dirayah adalah:


1.      Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hadits dan ilmu hadits dari masa ke masa
sejak masa Rasulullah SAW sampa masa sekarang
2.      Mengetahui tokoh-tokoh dan usaha yang dilakukan dalam mengumpulkan, memelihara
dan meriwayatkan hadits
3.      Mengetahui kaidah-kaidah yang dipergunakan oleh para ulama dalam mengklasifikasikan
hadis
4.      Mengetahui istilah-istilah, nilai-nilai,dan criteria hadits sebagai pedoman dalam
menetapkan suatu hukum syara’.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Ilmu hadis riwayah adalah ilmu yang membahas ucapan, perbuatan, ketetapan, dan sifat-
sifat Nabi SAW, periwayatannya,dan penelitian lafadz-lafadznya
2.      Ilmu hadis dirayah adalah ilmu yang membahas pedoman-pedoman yang dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan sanad dan matan hadis.
3.      Objek kajian ilmu hadis riwayah adalah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi
SAW, sahabat, tabi’in, yang meliputi cara periwayatnnya dan pemeliharaannya
4.      Objek kajian ilmu hadis dirayah adalah sanad dan matan dengan segala persoalan yang
tergantung di dalamnya yang turut mempengaruhi kualitas hadis tersebut.
5.      Manfaat mempelajari ilmu hadis riwayah adalah:
a) Memelihara hadis secara berhati-hati dari segala kesalahan dan kekurangan dalam
periwayatan
b) Memelihara kemurnian syari’ah islam karena sunnah adalah sumber hukum islam setelah
al-qur’an
c) Menyebarluaskan sunnah kepada seluruh ummat islam sehinggah sunnah dapat diterima
oleh seluruh ummat manusia.
d) Mengikuti dan meneladani tingkah laku Nabi SAW
e) Melaksanakan hukum islam serta memelihara etika-etikanya.

6.      Manfaat mempelajari ilmu hadis dirayah adalah:


a) Mengetahuipertumbuhan dan perkembangan hadis Nabi dari masa ke masa sejak masa
Rasulullah sampai sekarang
b) Mengetahui tokoh-tokoh dan usahanya dalam mengumpulkan, memelihara, dan
meriwayatkan hadis
c) Mengetahui kaidah yang digunakan oleh para ulama dalam mengklasifikasikan hadis
d) Mengetahui istilah-istilah dan kriteria hadis sebagai pedoman dalam menetapakn suatu
hukum syara’.

DAFTAR PUSTAKA
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Hadits (Edisi Revisi), Jakarta : Qibla, 2013

Dr. Nawir Yuslem, MA, Ulumul Hadits, Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya, 1998

Anda mungkin juga menyukai