Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ULUMUL HADITS

HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH


Dosen Pengampu :

Muh. Khoirul Rifa’I, M.Pd.I

Kelompok 6:
Imro’atus Solikah 2814133219

M. Fajarul Huda 2814133116

Mufa Latifatul Umma 2814133120

PRODI/KELAS : Tadris Matematika/ 2 D

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
(IAIN)TULUNGAGUNG

2014
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang
telah melimpahkan Rahmat serta InayahNya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah Ulumul Hadits dan tak lupa kami ucapakan
terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.sarana penunjang makalah ini kami susun berdasarkan referensi yang
bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk
mengetahui,memahami bahkan menerapkannya.

Adapun makalah ini kami susun dengan tujuan: Pertama, mempermudah


mahasiswa untuk menyampaikan materi yang ada. Kedua, mempermudah
mahasiswa untuk belajar. Ketiga, dapat memperlancar proses belajar dan
mengajar,sehingga mahasiswa menjadi aktif.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan.oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di
harapkan.

Akhirul kalam,semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada para
mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di Kampus.Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tulungagung, 18 Juni 2014

Kelompok 6

Daftar Isi
Cover

Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
Bab I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4

2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
2.1 Hadits Riwayah....................................................................................................... 5
A. Pengertian................................................................................................................ 5
B. Objek Kajian.............................................................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................. 5
2.2 Ilmu hadits Dirayah................................................................................................. 6
A. Pengertian................................................................................................................ 6
B. Objek Kajian.............................................................................................................. 6
C. Manfaat dan Tujuan.................................................................................................. 7
Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah................................................................ 7
2.3 Cabang-Cabang Ilmu Hadits................................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................................ 11
Daftar Rujukan................................................................................................................ 12

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari proses belajar mengajar hadits merupakan ilmu
pengetahuan yang penting dalan kehidupan kita, karena hadits merupakan
sumber hukum kedua setelah Al-Quran.
Hadits merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara
persambungan hadits sampai kepada Rasulullah SAW., dari segi hal ihwal
para perawinya, yang menyangkut kedabitan dan keadilannya dan dari segi
bersambung dan terputusnya sanad dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian ilmu hadits riwayah ?
2. Bagaimana pengertian ilmu hadits riwayah?
3. Bagaimana perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
4. Apa saja cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian hadits riwayah.
2. Mengetahui pengertian hadits riwayah.

3
3. Mengetahui perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah.
4. Mengetahui cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hadits Riwayah


A. Pengertian
Jumhur ulama’ memberikan batasan tentang definisi hadits riwayah, ialah :
suatu ilmu untuk mengetahui sabda-sabda nabi perbuatan-perbuatan nabi
takrirtakrir nabi dan sifat-sifat beliau.1

B. Objek Kajian
Objek kajian Ilmu Hadits Riwayah adalah diri Nabi saw. baik dari segi
perkataan, perbuatan, maupun persetujuan beliau yang diriwayatkan secara teliti
dan berhati-hati, tanpa membicarakan shahih atau tidaknya. Dengan demikian
ilmu hadits riwayah mempelajari periwayatan yang mengakumulasi apa, siapa dan
dari siapa berita itu diriwayatkan tanpa mempersyaratkan shahih atau tidaknya
suatu periwayatan.2 Dengan kata lain yang menjadi objek kajian Ilmu Hadits
Dirayah adalah :

1. Cara periwayatan dari satu rawi ke rawi lain,


2. Cara pemeliharaan Hadits, yaitu dalam bentuk penghafalan, penulisan, dan
pembukuannya.

Ilmu yang mempelajari shahih atau tidaknya suatu periwayatan bukanlah


Ilmu Hadits Riwayah.

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits riwayah ini ialah untuk3 :

1. Memelihara hadits secara berhati-hati dari segala kesalahan dan kekurangan


dalam periwayatan,
2. Memelihara kemurnian Syariah Islamiyah karena sunnah atau hadits adalah
sumber hokum islam,
3. Menyebarluaskan sunnah kepada seluruh umat Islam sehingga sunnah dapat
diterima oleh seluruh umat manusia.

1 Drs. M Syuhudi Ismail(1991). Ilmu Hadits. Angkasa:Bandung hal. 61-62

2 Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag (2010). Ulumul Hadis. AMZAH: Jakarta hal.69-70
3
Ibid. hal. 70-71

4
4. Menekuni dan meneladani akhlak Nabi saw. Karena tingkah laku dan akhlak
beliau terperinci dimuat dalam hadits.
5. Malaksanakan hukum-hukum Islam serta memelihara etikaetikanya, kerena
seseorang tidak mampu memelihara hadits sebagai suber syari’at Islam tanpa
mempelajari Ilmu Hadits Riwayah.

Adapun pendiri Ilmu Hadits Riwayah adalah Muhammad bin Syihab


AzZuhry (w. 124 H) yakni orang pertama yang melakukan penghimpuna Ilmu
Hadits Riwayah secara formal berdasarkan instruksi Khalifah Umar bin Abdul
Aziz.
Kemudian jejak Az-Zuhry dilanjutkan oleh Ulama’-Ulama’ hadits lain, seperti :
Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dll.

2.2 Ilmu hadits Dirayah


A. Pengertian
Yang dimaksud ilmu hadits dirayah adalah : ilmu yang mempelajari tentang
kaedah-kaedah untuk mengetahui hal ikhwal sanah, matan.3

B. Objek Kajian
Adapun objek kajian atau pokok bahasan Ilmu Hadits Dirayah ini adalah sanad
dan matan Hadits.4

Pembahasan tentang sanad meliputi:

a. Segi persambungan sanad (ittishal al-sanad), yaitu bahwa suatu rangkaian sanad
Hadits haruslah bersambung mulai dari Sahabat sampai kepada periwayat terakhir
yang menuliskan atau membukukan Hadits tersebut; oleh karyanya, tidak
dibenarkan suatu rangkaian sanad tersebut yang terputus, tersembunyi tidak
diketahui identitasnya atau tersamar.
b. Segi keterpercayaan sanad (tsiqat al-sanad), yaitu bahwa setiap perawi yang
terdapat di dalam sanad suatu Hadits harus memiliki sifat Hadits atau dhabith
(kuat dan cermat hafalan atau dokumentasi Haditsnya).
c. Segi keselamatannya dari kejanggalan (syadz).
d. Keselamatan dari cacat (i’llat).
e. Tinggi dan rendahnya martabat suatu sanad.

Sedangkan pembahasan mengenai matan adalah meliputi segi ke-shahi-han atau


ke-dha’ifan-nya. Hal ini dapat terlihat melalui kesejalanannya dengan makna dan
tujuan yang terkandung di dalam Al-Quran, atau selamatnya:

a. Dari kejanggalan redaksi (rakyat al-faz).


b. Dari cacat atau kejanggalan pada maknanya (lafaz al-ma’an), karena bertentangan
dengan akal dan pancaindera, atau dengan fakta sejarah.

3 Drs. M Syuhudi Ismail. Ilmu Hadits……hal. 62-63

4 Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ulumul Hadis,…….. hal. 72

5
c. Dari kata-kata asing (gharib), yaitu kata-kata yang tidak bisa dipahami
berdasarkan maknanya yang umum dikenal.

C. Manfaat dan Tujuan


Dengan mempelajari Ilmu Hadits Dirayah ini, banyak sekali faedah yang
diperoleh, antara lain5;

a. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hadits dari masa ke masa sejak masa
Rasul SAW sampai sekarang.
b. Dapat mengetahui tokoh-tokoh dan usaha-usaha yang telah mereka lakukan dalam
mengumpulkan, memelihara dan meriwayatkan hadits.
c. Mengetahui kaidah-kaidah yang dipergunakan oleh para Ulama dalam
mengklasifikasikan hadits lebih lanjut.
d. Dapat mengetahui istilah-istilah, nilai-nilai, dan kriteria-kriteria hadits sebagai
pedoman dalam beristimbat.
Dari beberapa faedah di atas, apabila diambil intisarinya, maka faedah
mempelajari Ilmu Hadis Dirayah adalah untuk mengetahui kualitas sebuah hadits,
apabila ia maqbul (diterima) dan mardud (ditolak), baik dilihat dari sudut sanad
maupun matannya.7

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Tinjauan Ilmu Hadits Riwayah Ilmu Hadits Dirayah


Objek pembahasan Cara periwayatan dari Hakikat, sifat-sifat dan
satu rawi ke rawi lain, kaidah-kaidah dalam
periwayatan.
Cara pemeliharaan
Hadits, yaitu dalam
bentuk penghafalan,
penulisan, dan

pembukuannya.

5 'http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/ilmu-hadits-riwayah-dan-
haditsdirayah.html diakses pada 16/05/2014 pukul 10.18 WIB

6
Pendiri Muhammad bin Syihab Abu Muhammad Al-
Az-Zuhri (w. 124 H). Hasan bin Abdurrahman
bin Khalad Ar-
Ramahurmuzi (w. 360
H)
Tujuan Memelihara syari’ah Meneliti hadits
Islam dan otentisitas berdasarkan kaidah-
Sunnah kaidah atau persyaratan
dalam periwayatan.

Faedah Menjauhi kesalahan Mengetahui periwayatan


dalam periwayatan. yang diterima (maqbul)
dan yang tertolak
(mardud)

2.3 Cabang-Cabang Ilmu Hadits

Banyak sekali jumlah ilmu hadits, para ulama’ menghitungnya secara


beragam. Ibnu Ash-Shalah menghitungnya 65 cabang, ada juga yang
menghitung hanya 10 hingga 6 cabang tergantung kepentingan penghitungan
itu sendiri, ada yang menghitungnya secara terperinci ada juga yang
menghitungnya secara global saja6. Berikut akan dipaparkan cabang-cabang
ilmu hadits secara global, yakni ada 10 cabang :

1. Ilmu Rijal Al-Hadits


Ilmu Rijal Al-Hadits dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Ilmu Tawarikh Ar-Ruwah, yaitu ilmu yang membahas tentang hal keadaan para
perawi hadits dan biografinya dari segi kelahiran kewafatan mereka, siapa guru-
gurunya atau dari siapa mereka menerima sunnah dan siapa muridmuridnya atau
kepada siapa mereka menyampaikan periwayatan hadits, baik dari kalangan para
sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in.
b) 'Ilrn al-Jarh wa at-Ta'dil adalah ilmu yang membahas hal ikhwal rawi (periwayat)
dengan menyoroti kesalehan dan kejelekannya, untuk menentukan
periwayatannya dapat diterima atau ditolak. Untuk menunjukkan atau menilai
kekuatan periwayatan seseorang digunakan ungkapanungkapan seperti:

"orangyang paling terpercaya",

"orang yang kuat lagi teguh", dan

6 Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ulumul Hadis,…….. hal. 84-92

7
"orang yang tidak cacat"
2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil
Dr. Shubi Ash-Shahih memberikan definisi Ilmu Al-Jarh wa
At-Ta’dil yaitu ilmu yang membahas tentang para perawi dari seg
apa yang dating dari keadaan mereka, dari apa yang mencela
mereka atau yang memuji mereka dengan menggunakan kata-kata
khusus. Jadi, ilmu ini membahas tentang nilai cacat (al-jarh) atau
adilnya (at-ta’dil) seorang perawi dengan menggunakan ungkapan
kata-kata dan memiliki hirarki tertentu.
3. Ilmu Ilal Al-Hadits
Dalam bahasa al-illah diartikan al-maradh = penyakit. Dalam
istilah ilmu hadits Ilmu Ilal Al-Hadits adalah suatu sebab
tersembunyi yang membuat cacat pada hadits sementara lahirnya
tidak nampak adanya cacat tersebut.
4. Ilmu Gharib Al-Hadits
Ilmu Gharib Al-Hadits adalah ilmu yang mempelajari makna
matan hadis dari lafal yang sulit dan asing bagi kebanyakan
manusia, karena tidak umum dipakai orang Arab.
5. Ilmu Mukhtalif Al-Hadits
Ilmu Mukhtalif Al-Hadits adalah adalah ilmu yang membahas
hadis-hadis yang lahirnya terjadi kontradiksi akan tetapi dapat
dikompromikan, baik dengan cara di taqyid (pembatasan ) yang
mutlak, takhshish al-‘am (pengkususan yang umum), atau dengan
yang lain.
6. Ilmu Nasikh wa Mansukh
Ilmu Nasikh wa Mansukh membahas hadis-hadis yang kontradiktif
yang tidak mungkin dikompromikan, maka salah satunya yang
datangnya belakangan sebagai nasikh dan yang lain datangnya
duluan sebagai mansukh.
7. Ilmu Fann Al-Mubhamat
Ilmu Fann Al-Mubhamat adalah ilmu yang membicarakan tentang
seseorang yang samar namanya dalam matan atau sanad.
8. Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits
Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits adalah ilmu yang menerangkan
sebab-sebab datangnya hadis dan beberapa munasabahnya (latar
belakangnya).
9. Ilmu Tashhif Wa Tahrif
Ilmu Tashhif Wa Tahrif adalah ilmu yang membahas hadis-hadis
yang diubah titiknya (mushahhaf) atau dirubah bentuknya
(muharraf).
10. Ilmu Mushthalah Al-Hadits
Ilmu Mushthalah Al-Hadits adalah ilmu yang membahas tentang
pengertian istilah-istilah ahli hadis dan yang dikenal antara mereka.

8
9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi hadits riwayah, ialah : suatu ilmu untuk mengetahui
sabdasabda nabi perbuatan-perbuatan nabi takrir-takrir nabi dan sifat-sifat
beliau. Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits riwayah ini ialah untuk
mengetahui segala yang berpautan dengan pribadi nabi dalam usaha
memahami dan mengamalkan ajaran beliau guna memperoleh kemenangan
dan kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Sedangkan Yang dimaksud ilmu hadits dirayah adalah : ilmu yang


mempelajari tentang kaedah-kaedah untuk mengetahui hal ikhwal sanah,
matan, cara-cara menerima dan menyampaikan hadits, sifat-sifat rawi dan
sebagainya. Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits dirayah ini ialah untuk
mengetshui dan menetapkan tentang maqbul (dapat diterima) dan mardudnya
(tertolaknya ) suatu hadits nabi saw.

10
Daftar Rujukan

Ismail, Drs. M Syuhudi(1991). Ilmu HaditsI. Angkasa. Bandung


Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag (2010). Ulumul Hadis. AMZAH:
Jakarta
http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html
diakses pada 16-05-2014, pukul 10.12 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai