Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Ulumul Hadits

“Hadits Riwayah dan Diroyah”

Dosen Pengampu :

Dr.Saprudin Ependi,M.Pd.I

Kelompok 4:

Pina sopiana
Sartika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
PALAPA NUSANTARA
LOMBOK NTB
2024/2025
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT,yang telah melimpahkan Rahmat serta InayahNya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah Ulumul Hadits dan tak lupa kami ucapakan
terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.sarana penunjang makalah ini kami susun berdasarkan referensi yang
bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk
mengetahui,memahami bahkan menerapkannya.

Adapun makalah ini kami susun dengan tujuan: Pertama, mempermudah


mahasiswa untuk menyampaikan materi yang ada. Kedua, mempermudah
mahasiswa untuk belajar. Ketiga, dapat memperlancar proses belajar dan
mengajar,sehingga mahasiswa menjadi aktif.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan


dan kekurangan.oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di
harapkan.

Akhirul kalam,semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada


para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di
Kampus.Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Keruak,17 februari 2024

Kelompok 4
Daftar Isi
Cover

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
Bab I PENDAHULUAN......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Hadits Riwayah........................................................................................................5
A. Pengertian.................................................................................................................5
B. Objek Kajian.............................................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat..................................................................................................5
2.2 Ilmu hadits Dirayah..................................................................................................6
A. Pengertian.................................................................................................................6
B. Objek Kajian.............................................................................................................6
C. Manfaat dan Tujuan..................................................................................................7
Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah.................................................................7
2.3 Cabang-Cabang Ilmu Hadits....................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................11
Daftar Rujukan...................................................................................................................12
Bab I

A. Latar Belakang

PENDAHULUAN
Mempelajari proses belajar mengajar hadits merupakan ilmu
pengetahuan yang penting dalan kehidupan kita, karena hadits merupakan
sumber hukum kedua setelah Al-Quran.
Hadits merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara
persambungan hadits sampai kepada Rasulullah SAW., dari segi hal ihwal
para perawinya, yang menyangkut kedabitan dan keadilannya dan dari segi
bersambung dan terputusnya sanad dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian ilmu hadits riwayah ?
2. Bagaimana pengertian ilmu hadits dirayah ?
3. Bagaimana perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
4. Apa saja cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian hadits riwayah.
2. Mengetahui pengertian hadits dirayah.
3. Mengetahui perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah.
4. Mengetahui cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hadits Riwayah

A. Pengertian
Jumhur ulama’ memberikan batasan tentang definisi hadits riwayah, ialah :
suatu ilmu untuk mengetahui sabda-sabda nabi perbuatan-perbuatan nabi takrir-
takrir nabi dan sifat-sifat beliau.

B. Objek Kajian
Objek kajian Ilmu Hadits Riwayah adalah diri Nabi saw. baik dari segi
perkataan, perbuatan, maupun persetujuan beliau yang diriwayatkan secara teliti
dan berhati-hati, tanpa membicarakan shahih atau tidaknya. Dengan demikian
ilmu hadits riwayah mempelajari periwayatan yang mengakumulasi apa, siapa dan
dari siapa berita itu diriwayatkan tanpa mempersyaratkan shahih atau tidaknya
suatu periwayatan. Dengan kata lain yang menjadi objek kajian Ilmu Hadits
Dirayah adalah :

1. Cara periwayatan dari satu rawi ke rawi lain,


2. Cara pemeliharaan Hadits, yaitu dalam bentuk penghafalan,
penulisan, dan pembukuannya.

Ilmu yang mempelajari shahih atau tidaknya suatu periwayatan bukanlah


Ilmu Hadits Riwayah.

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits riwayah ini ialah untuk :

1. Memelihara hadits secara berhati-hati dari segala kesalahan dan


kekurangan dalam periwayatan,
2. Memelihara kemurnian Syariah Islamiyah karena sunnah atau
hadits adalah sumber hokum islam,
3. Menyebarluaskan sunnah kepada seluruh umat Islam sehingga
sunnah dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991). 61-62

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal.69-70

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
4. Menekuni dan meneladani akhlak Nabi saw. Karena tingkah laku
dan akhlak beliau terperinci dimuat dalam hadits.
5. Malaksanakan hukum-hukum Islam serta memelihara etika-
etikanya, kerena seseorang tidak mampu memelihara hadits
sebagai sumber syari’at Islam tanpa mempelajari Ilmu Hadits
Riwayah.

Adapun pendiri Ilmu Hadits Riwayah adalah Muhammad bin Syihab Az-
Zuhry yakni orang pertama yang melakukan penghimpuna Ilmu Hadits Riwayah
secara formal berdasarkan instruksi Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Kemudian
jejak Az-Zuhry dilanjutkan oleh Ulama’-Ulama’ hadits lain, seperti : Al-Bukhari,
At-Tirmidzi, dll.

2.2 Ilmu hadits Dirayah


A. Pengertian
Yang dimaksud ilmu hadits dirayah adalah : ilmu yang mempelajari
tentang kaedah-kaedah untuk mengetahui hal ikhwal sanat, matan.

B. Objek Kajian
Adapun objek kajian atau pokok bahasan Ilmu Hadits Dirayah ini adalah
sanad dan matan Hadits.

Pembahasan tentang sanad meliputi:

a. Segi persambungan sanad ittishal al-sanad, yaitu bahwa suatu rangkaian


sanad Hadits haruslah bersambung mulai dari Sahabat sampai kepada
periwayat terakhir yang menuliskan atau membukukan Hadits tersebut;
oleh karyanya, tidak dibenarkan suatu rangkaian sanad tersebut yang
terputus, tersembunyi tidak diketahui identitasnya atau tersamar.
b. Segi keterpercayaan sanad tsiqat al-sanad, yaitu bahwa setiap perawi yang
terdapat di dalam sanad suatu Hadits harus memiliki sifat Hadits atau
dhabith kuat dan cermat hafalan atau dokumentasi Haditsnya.
c. Segi keselamatannya dari kejanggalan syadz.
d. Keselamatan dari cacat i’llat.
e. Tinggi dan rendahnya martabat suatu sanad.

Sedangkan pembahasan mengenai matan adalah meliputi segi ke


shahihan atau ke dha’ifannya. Hal ini dapat terlihat melalui kesejalanannya
dengan makna dan tujuan yang terkandung di dalam Al-Quran, atau selamatnya:

Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991). 61-62

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal.69-70

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
a. Dari kejanggalan redaksi rakyat al-faz Dari cacat atau kejanggalan pada
maknanya lafaz al-ma’an , karena bertentangan dengan akal dan
pancaindera, atau dengan fakta sejarah.
b. Dari kata-kata asing gharib , yaitu kata-kata yang tidak bisa dipahami
berdasarkan maknanya yang umum dikenal.

C. Manfaat dan Tujuan


Dengan mempelajari Ilmu Hadits Dirayah ini, banyak sekali faedah yang
diperoleh, antara lain:

a. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hadits dari masa ke masa


sejak masa Rasul SAW sampai sekarang.
b. Dapat mengetahui tokoh-tokoh dan usaha-usaha yang telah mereka
lakukan dalam mengumpulkan, memelihara dan meriwayatkan hadits.
c. Mengetahui kaidah-kaidah yang dipergunakan oleh para Ulama dalam
mengklasifikasikan hadits lebih lanjut.
d. Dapat mengetahui istilah-istilah, nilai-nilai, dan kriteria-kriteria hadits
sebagai pedoman dalam beristimbat.
Dari beberapa faedah di atas, apabila diambil intisarinya, maka faedah
mempelajari Ilmu Hadis Dirayah adalah untuk mengetahui kualitas sebuah hadits,
apabila ia maqbul diterima dan mardud ditolak, baik dilihat dari sudut sanad
maupun matannya.

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Tinjauan Ilmu Hadits Riwayah Ilmu Hadits Dirayah


Objek pembahasan Cara periwayatan dari Hakikat, sifat-sifat dan
satu rawi ke rawi kaidah-kaidah dalam
lain, periwayatan.

Cara pemeliharaan
Hadits, yaitu dalam
bentuk penghafalan,

Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991). 61-62

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal.69-70

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
penulisan, dan

Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991). 61-62

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal.69-70

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
pembukuannya.

Pendiri Muhammad bin Syihab Abu Muhammad Al-


Az-Zuhri (w. 124 H). Hasan bin Abdurrahman
bin Khalad Ar-
Ramahurmuzi (w. 360
H)
Tujuan Memelihara syari’ah Meneliti hadits
Islam dan otentisitas berdasarkan kaidah-
Sunnah kaidah atau persyaratan
dalam periwayatan.
Faedah Menjauhi kesalahan Mengetahui periwayatan
dalam periwayatan. yang diterima (maqbul)
dan yang tertolak
(mardud)

2.3 Cabang-Cabang Ilmu Hadits


Banyak sekali jumlah ilmu hadits, para ulama’ menghitungnya secara
beragam. Ibnu Ash-Shalah menghitungnya 65 cabang, ada juga yang
menghitung hanya 10 hingga 6 cabang tergantung kepentingan penghitungan
itu sendiri, ada yang menghitungnya secara terperinci ada juga yang
menghitungnya secara global saja. Berikut akan dipaparkan cabang-cabang
ilmu hadits secara global, yakni ada 10 cabang :

1. Ilmu Rijal Al-Hadits


Ilmu Rijal Al-Hadits dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Ilmu Tawarikh Ar-Ruwah, yaitu ilmu yang membahas
tentang hal keadaan para perawi hadits dan biografinya dari
segi kelahiran kewafatan mereka, siapa guru-gurunya atau
dari siapa mereka menerima sunnah dan siapa murid-
muridnya atau kepada siapa mereka menyampaikan
Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991).

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal. 84-92

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
periwayatan hadits, baik dari kalangan para sahabat, tabi’in,
dan tabi’ tabi’in.

b) 'Ilrn al-Jarh wa at-Ta'dil adalah ilmu yang membahas hal


ikhwal rawi periwayat dengan menyoroti kesalehan dan
kejelekannya, untuk menentukan periwayatannya dapat
diterima atau ditolak. Untuk menunjukkan atau menilai
kekuatan periwayatan seseorang digunakan ungkapan-
ungkapan seperti:

"orang yang paling terpercaya",


"orang yang kuat lagi teguh",
dan
"orang yang tidak cacat"

2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil


Dr. Shubi Ash-Shahih memberikan definisi Ilmu Al-Jarh
wa At-Ta’dil yaitu ilmu yang membahas tentang para perawi dari
seg apa yang dating dari keadaan mereka, dari apa yang mencela
mereka atau yang memuji mereka dengan menggunakan kata-kata
khusus. Jadi, ilmu ini membahas tentang nilai cacat atau adilnya
seorang perawi dengan menggunakan ungkapan kata-kata dan
memiliki hirarki tertentu.
3. Ilmu Ilal Al-Hadits
Dalam bahasa al-illah diartikan al-maradh = penyakit. Dalam
istilah ilmu hadits Ilmu Ilal Al-Hadits adalah suatu sebab
tersembunyi yang membuat cacat pada hadits sementara lahirnya
tidak nampak adanya cacat tersebut.
4. Ilmu Gharib Al-Hadits
Ilmu Gharib Al-Hadits adalah ilmu yang mempelajari makna
matan hadis dari lafal yang sulit dan asing bagi kebanyakan
manusia, karena tidak umum dipakai orang Arab.
5. Ilmu Mukhtalif Al-Hadits
Ilmu Mukhtalif Al-Hadits adalah adalah ilmu yang membahas
hadis-hadis yang lahirnya terjadi kontradiksi akan tetapi dapat
dikompromikan, baik dengan cara di taqyid (pembatasan ) yang

Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991).

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal. 84-92

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
mutlak, takhshish al-‘am (pengkususan yang umum), atau dengan
yang lain.

6. Ilmu Nasikh wa Mansukh


Ilmu Nasikh wa Mansukh membahas hadis-hadis yang kontradiktif
yang tidak mungkin dikompromikan, maka salah satunya yang
datangnya belakangan sebagai nasikh dan yang lain datangnya
duluan sebagai mansukh.
7. Ilmu Fann Al-Mubhamat Ilmu Fann Al-Mubhamat adalah ilmu yang
membicarakan tentang seseorang yang samar namanya dalam matan atau
sanad.
8. Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits
Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits adalah ilmu yang menerangkan
sebab-sebab datangnya hadis dan beberapa munasabahnya (latar
belakangnya).
9. Ilmu Tashhif Wa Tahrif
Ilmu Tashhif Wa Tahrif adalah ilmu yang membahas hadis-hadis
yang diubah titiknya (mushahhaf) atau dirubah bentuknya
(muharraf).
10. Ilmu Mushthalah Al-Hadits
Ilmu Mushthalah Al-Hadits adalah ilmu yang membahas tentang
pengertian istilah-istilah ahli hadis dan yang dikenal antara mereka.

Ismail, Drs. M Syuhudi. Ilmu HaditsI. (Angkasa. Bandung. 1991).

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag. Ulumul Hadis. ( AMZAH:

Jakarta.2010)hal. 84-92

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-dan.html.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi hadits riwayah, ialah : suatu ilmu untuk mengetahui sabda-
sabda nabi perbuatan-perbuatan nabi takrir-takrir nabi dan sifat-sifat beliau.
Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits riwayah ini ialah untuk
mengetahui segala yang berpautan dengan pribadi nabi dalam usaha
memahami dan mengamalkan ajaran beliau guna memperoleh kemenangan
dan kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Sedangkan Yang dimaksud ilmu hadits dirayah adalah : ilmu yang


mempelajari tentang kaedah-kaedah untuk mengetahui hal ikhwal sanah,
matan, cara-cara menerima dan menyampaikan hadits, sifat-sifat rawi dan
sebagainya. Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits dirayah ini ialah
untuk mengetahui dan menetapkan tentang maqbul (dapat diterima) dan
mardudnya (tertolaknya ) suatu hadits nabi saw.
Daftar Rujukan

Ismail, Drs. M Syuhudi(1991). Ilmu HaditsI. Angkasa. Bandung

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag (2010). Ulumul Hadis. AMZAH:

Jakarta

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-
dan.html.

Anda mungkin juga menyukai