DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ISRAWANA
INDRI SETYA NINGRUM
DEWI SARTIKA MARIANI
AHMAD ARYAN IKHFAL
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“pemahaman ilmu hadis,cabang-cabang hadis,sejarah perkembangan ilmu
hadis,karya-karya yang terkenal dalam ilmu hadis” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan tugas ini kami buat untuk memenuhi kewajiban yang telah
diberikan oleh dosen mata Ulumul Qur’an. Dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat memenuhi tugas yang diberikan dan dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang menjadi motivasi
kami untuk terus belajar. Kami menyadari bahwa stugas makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon bimbingannya demi perbaikan
dimasa mendatang .
Binjai,Oktober 2021
PEMAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur’an,
hadits meliputi sabda Nabi, perbuatan, dan taqrir (ketetapan) darinya. 1[1]Sebagai
sumber ajaran Islam yang kedua hadits perlu mendapat pengkajian yang
mendalam karena hadits memiliki bebrapa fungsi tehadap al-Qur’an, salah
satunya adalah melengkapi hukum agama yang tidak diatur di dalam al-Qur’an.
Mempelajari dan mengkaji hadits harus secara secara mendalam dan
menyeluruh mencakup sisi periwayatan maupun kualitas dan kesahihan hadits.
Mempelajari dan mengkaji hadits ini merupakan kegiatan yang kopleks mengingat
kodifikasi hadits dilakuan dua abad setelah nabi hijrah, sehingga terdapat
kemungkinan terjadi distorsi terhadap hadits. Oleh karena itu penelitian terhadap
hadits harus meneyeluruh dan serius, agar diperoleh hadits yang berkualitas.
Hadits sebagai sumber ajaran Islam terntunya memiliki peran yang sangat
fundamental bagi kehidupan manusia terutama umat Islam. Baik pada zaman
duhulu ataupun di zaman yang modern seperti sekarang ini, hadits harus tetap
dijadikan rujukan atau pedoman dalam menghadapi permasalahan-permasalahan
yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian makalah ini menabhas tentang tujuan mengkaji dan
mempelajari hadist dan untuk menilai apakah secara historis sebuah hadist itu
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan keshahihannya berasal dari nabi, atau
tidak. Sehingga memberikan kemudahan untuk bersikap terhadap hadits yang
diterima ataupun hadits yang tertolak. Hal tersebut sangat menentukanmengingat
kadar kualitas hadist kuat sekali hubungannya dengan dapat atau tidaknya suatu
hadits dapat dijadikan sebagai hujah agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu hadits?
1
2. Apa saja cabang-cabang ilmu hadits?
3. Bagaimana sejarah dan perkembangan ilmu hadits?
4. Apa saja karya-karya yang terkenal dalam ilmu hadits?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian ilmu hadis
2. Mengetahui cabang-cabang ilmu hadis
3. Mengetahui sejarah dan perkembangannya ilmu hadis
4. Mengetahui karya-karya yang terkenal dalam ilmu hadis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Hadits
Imu hadits (‘ulum al-hadits), secara kebahasaan berarti ilmu-ilmu tentang
hadits.Kata ‘ulum adalah bentuk jamak dari kata ‘ilm (ilmu). Secara etimologis,
seperti yang diungkapkan oleh As-Suyuthi, ilmu hadits adalah ilmu pengetahuan
yang membicarakan cara-cara persambungan hadits sampai kepada Nabi
SAW.dari segi hal ihwal para rawinya, yang menyangkut kedhabitan dan ke
adilannya dan dari bersambung dan terputusnya sanad, dan sebagainya.
Secara garis besar, ulama hadits mengelompokkan ilmu hadits tersebut ke
dalam dua bidang pokok, yakni ilmu hadits riwayah dan ilmu hadits dirayah
1. Ilmu hadits riwayah. Kata riwayah artinya periwayatan atau cerita. Ilmu hadits
riwayah, menurut bahasa, berarti ilmu hadits yang berupa periwayatan.
Menurut ‘Itr secara istilah adalah ilmu yang membahas ucapan, perbuatan,
ketetapan, dan sifat-sifat Nabi SAW., periwayatannya, dan penelitian lafaz-
lafaznya.
2. Ilmu hadits dirayah. Ilmu ini dikenal juga dengan sebutan ilmuushulal-hadits,
‘ulum al-hadits, musththalah al-hadits, dan qawa’id al-hadits. Definisi yang
paling baik, seperti yang diungkapkan oleh ‘Izzuddin bin Jama’ah, yaitu, ilmu
yang membahas pedoman-pedoman yang dengannya dapat diketahui keadaan
sanad dan matan. Dari pengertian tersebut, kita bisa mengetahui bahwa ilmu
hadits dirayah adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah untuk
mengetahuai hal ihwalsanad, matan, cara menerima dan mnyampaikan hadits,
dan sifat rawi.
Yaitu ilmu yang membahas para perawi hadits, baik dari sahabat, dari tabi`in,
mupun dari angkatan-angkatan sesudahnya. Hal yang terpenting di dalam ilmu
Rijal al-Hadits adalah sejarah kehidupan para tokoh tersebut, meliputi masa
kelahiran dan wafat mereka, negeri asal, negeri mana saja tokoh-tokoh itu
mengembara dan dalam jangka berapa lama, kepada siapa saja mereka
memperoleh hadis dan kepada siapa saja mereka menyampaikan Hadis. Ada
beberapa istilah untuk menyebut ilmu yang mempelajari persoalan ini. Ada yang
menyebut Ilmu Tarikh,ada yang menyebut Tarikh al-Ruwat, ada juga yang
menyebutnya Ilmu Tarikh al-Ruwat
Yaitu ilmu untuk mengetahui nama orang-orang yang tidak disebut di dalam
matan atau di dalam sanad. Misalnya perawi-perawi yang tidak tersebut namanya
dalam shahih Bukhory diterangkan selengkapnya oleh Ibnu Hajar Al
`Asqollany dalam Hidayatus Sari Muqaddamah Fathul Bari.
4. Ilmu `Ilalil Hadits
Yaitu ilmu yang membahas tentang sebab-sebab tersembunyi yang dapat merusak
keabsahan suatu Hadis. Misalnya memuttasilkan Hadis yang munqathi`,
memarfu`kan Hadis yang mauquf, memasukkan suatu Hadis ke Hadis yang lain,
dan sebagainya. Ilmu yang satu ini menentukan apakah suatu Hadis termasuk
Hadis dla`if, bahkan mampu berperan amat penting yang dapat melemahkan suatu
Hadis, sekalipun lahirnya Hadis tersebut seperti luput dari segala illat.
5. Ilmu Gharibul-Hadits
Yaitu ilmu yang membahas dan menjelaskan Hadis Rasulullah SAW yang
sukar di ketahui dan di pahami orang banyak karena telah berbaur dengan bahasa
lisan atau bahasa Arab pasar. Atau ilmu yang menerangkan makna kalimat yang
terdapat dalam matan hadis yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang
terpakai oleh umum.
Yaitu ilmu yang membahas Hadis-hadis yang bertentangan dan tidak mungkin di
ambil jalan tengah. Hukum hadis yang satu menghapus (menasikh) hukum Hadis
yang lain (mansukh). Yang datang dahulu disebut mansukh, dan yang muncul
belakangan dinamakan nasikh. Nasikh inilah yang berlaku selanjutnya.