Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RUANG LINGKUP ULUMUL HADITS

Dosen pengampuh:

Irdawati Saputri, M. Ag

OLEH:

KELOMPOK 4

LA ODE AKBAR 2023030105044

MUH. AIDIL FAJAR 2023030105035

MUHAMMAD FAIZ ALFAUZAN 2023030105047

MAHARANI 2023030105043

UMI KULTSUM 2023030105045

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 5 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. PENGERTIAN ULUMUL HADITS.....................................................................2
B. RUANG LINGKUP ULUMUL HADITS..............................................................2
C. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU HADITS.....................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................6
A. KESIMPULAN......................................................................................................6
B. SARAN..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana telah maklum, Hadits merupakan sendi asasi yamg
telah membentuk pola pikir para sahabat serta sikap perbuatan dan etika
mereka. Sebab mereka senantiasa ikut dan tunduk kepada Rasulullah
SAW. dalam segala hal. Setiap kali mereka mendapatkan suatu kalimat
dari Nabi SAW. maka kalimat itu akan mendarah daging dan menjelma
dalam perilaku mereka. Hal seperti itu tidak diragukan lagi akan
menyebabkan mereka hafal dan menutup kemungkinan untuk lupa. Dan
dengan cara itu mereka dapat membebaskan diri dari tuntutan kewajiban
sekaligus sebagai manifestasi ketaatan mereka. Allah Swt. Menurunkan
kitab nya yang penuh dengan hikmah itu sebagai hidayah dan penerang
jalan kebahagiaan dan keselamatan bagi manusia di dunia dan di akhirat.
Di jadikannya sebagai mukjizat yang abadi bagi rasul nya Muhammad
SAW. untuk mengajak manusia kepada jalan yang benar. Kemudian
diberinya sunnah yang merupakan perincian dan penjelasan dari kitab itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Ulumul Hadits?
2. Apa sajakah ruang lingkup Ulumul Hadits?
3. Apa manfaat mempelajari ilmu hadits?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Pengertian ulumul hadits
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ulumul hadits
3. Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu hadits

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ULUMUL HADITS


Ulumul Hadits Ilmu hadits (ulum al hadits) terdiri dari dua kata,
yaitu (‘ulum) dan al hadits. Kata ulum dalam bahasa arab adalah bentuk
jamak dari ilm, yamg berarti “ilmu-ilmu”, sedangkan al hadits di kalangan
ulama-ulama hadits berarti “segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW baik dari perbuatan, perkataan, taqrir, atau sifat.”
Dengan demikian, gabungan kata „ulum al hadits mengandung pengertian
“ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan dengan hadits Nabi
Muhammad SAW.

Sedangkan definisi ulumul hadits menurut Mahmud Thahhan


adalah ilmu yang membahas tentang pokok-pokook dan kaidah-kaidah
yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan sanad dan
matan suatu hadits dari segi diterima dan ditolak.

B. RUANG LINGKUP ULUMUL HADITS


Ruang lingkup pembahasan ulumul hadits yaitu ilmu hadits riwayah dan
ilmu hadits diroyah

1. Ilmu Hadits Riwayah


Ilmu hadits riwayah adalah ilmu yang mengandung pembicaraan
tentang mengkhabarkan sabda-sabda nabi SAW, perbuatan-perbuatan
beliau, halhal yang beliau benarkan,sifat-sifat beliau sendiri. Objek
ilmu Hadits Riwayah adalah bagaimana cara menerima,
menyampaikan kepada orang lain, memindahkan atau mendewankan.
Dalam menyampaikan atau membukukan hadits hanya disebutkan apa
adanya, baik yang berkaitan dengan matan maupun sanadnya. Ilmu

2
yang membahas ucapan, perbuatan, ketetapan, dan sifat-sifat Nabi
SAW., periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian lafal-lafalnya.
Objek kajian ilmu hadis riwayah adalah segala sesuatu yang dinis
batkan kepada Nabi SAW., sahabat, dan tabiin, yang meliputi:
a. Cara periwayatannya, yakni cara penerimaan dan penyampaian
hadits dari seorang periwayat (rawi) kepada periwayat lain.
b. Cara pemeliharaan, yakni penghafalan, penulisan dan
pembukuan hadits. Ilmu ini tidak membicarakan hadis dari
sudut pandang kualitasnya, seperti tentang adalah (ke’adil-an)
sanad, syadz (kejanggalan), dan ‘ilat (kecacatan) matan.

Berdasarkan pengertiannya di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu


hadits riwayah adalah ilmu untuk mengetahui sejarah periwayatan
hadits, pemeriksaan/pemeliharaan dan penghafalannya, serta
pencatatan lafad-lafadnya baik apa-apa yang disandarkan pada
perkataan, perbuatan, taqrir, dan sifat Nabi SAW.

Demikianlah, periwayatan dan pemeliharaan hadis Nabi SAW.


berlangsung hingga usaha penghimpunan yang dipelopori oleh Az-
Zuhri. Usaha penghimpunan, penyeleksian, penulisan dan pembukuan
hadis secara besar-besaran dilakukan oleh ulama hadis pada abad ke
3H, seperti Imam Al-Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud,
Imam At-Tirmizi, dan ulama-ulama hadis lainnya melalui kitab hadis
masing- masing.

2. Ilmu Hadits Dirayah


Ilmu Hadits Dirayah adalah sebuah penelitian terhadap para perawi
hadits dan keadaan mereka yang meriwayatkan hadits, begitu juga
halnya dengan sanad dan matannya. Ilmu ini biasa juga disebut Ilmu
Musthalah Al-Hadits, Ilmu Ushul Al Hadits, Ulum Al Hadits, dan
Qawa‟id Al Tahdits Al-Tirmidzi mendefinisikan ilmu ini dengan:
Menurut Ibnu Al-Akfani, definisi ilmu hadits diroyah adalah: “Ilmu

3
pengetahuan untuk mengetahui hakikat periwayatan, syarat-syarat,
macam- macam, dan hukum-hukumnya serta untuk mengetahui
keadaan para perawi, baik syarat- syaratnya, macam-macam hadits
yang diriwayatkan dan segala yang berkaitan dengannya.

Yang dimaksud dengan:

a. Hakikat periwayatan adalah penukilan hadits dan penyandarannya


kepada sumber hadits atau sumber berita.
b. Syarat-syarat periwayatan adalah penerimaan perawi terhadap hadits
yang akan diriwayatkan dengan bermacam-macam cara penerimaan,
seperti melalui Al-Sima‟ (pendengaran), Al-Qiro‟ah (pembacaan), Al-
Washiyah (berwasiyat), Al-Ijazah (pemberian izin dari perawi).
c. Macam-macam periwayatan adalah memicarakan sekitar bersambung
dan terputusnya periwayatan, dll.
d. Hukum-hukum periwayatan adalah pembicaraan sekitar diterima atau
ditolaknya suatu hadits.
e. Keadaan para perawi adalah pembicaraan sekitar keadilan, kecacatan
para perawi dan syarat-syarat mereka dalam menerima dan
meriwayatkan hadits.
ilmu hadits dirayah adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah
untuk mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara menerima dan
menyampaikan hadis,sifat rawi, dan lain-lain.
Sasaran kajian ilmu hadits dirayah adalah sanad dan matan dengan
segala persoalan yang terkandung di dalamnya yang turut
memengaruhi kualitas hadis tersebut. Kajian terhadap masalah-
masalah yang bersangkutan dengan sanad disebut naqd as-sanad (kritik
sanad) atau kritik ekstern. Disebut demikian karena yang dibahas ilmu
itu adalah akurasi (kebenaran), jalur periwayatan, mulai sahabat
sampai kepada periwayat terakhir yang menulis dan membukukan
hadis tersebut.

4
Dengan mengetahui ilmu hadis dirayah, kita bisa mengetahui dan
menetapkan maqbul (diterima) dan mardad (ditolak)-nya suatu hadis.
Karena dalam perkembangannnya,hadis Nabi SAW. telah dikacaukan
dengan munculnya hadis-hadis palsu yang tidak saja dilakukan oleh
musuh-musuh islam, tetapi juga umat islam sendiri dengan motif
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan. Oleh karena itu, ilmu
hadis dirayah ini mempunyai arti penting dalam usaha pemeliharaan
hadis Nabi SAW. Dengan ilmu hadis dirayah, kita dapat meneliti hadis
mana yang dapat dipercaya berasal dari Rasulullah SAW., yang
shahih, dhaif, dan maudhu’ (palsu).

C. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU HADITS


Manfaat mempelajari ilmu hadits, diantaranya:
1. Untuk mengetahui hadits-hadits yang shohih, yakni mengetahui keadaan
dari suatu hadits, apakah hadits tersebut shohih, hasan, atau bahkan dhaif
(lemah sehingga tidak dapat digunakan sebagai pegangan)
2. Mengetagui istilah-istilah yang disepakati para ulama dalam menilai,
menyaring, dan mengklarifikasi baik daro segi kuantitas maupun kualitas
sanad dan matan hadits yang diterima dan mana yang bukan hadits.
3. Mengetahui usaha-usaha dan jerih payah para ulama dalam menerima dan
menyampaikan hadits, kemudian menghimpun dan mengodifikasinya
kedalam berbagai kitab hadits.
4. Membantu dalam pemahaman ajaran islam, karena hadits adalah sumber
utama hukum islam setelah Al-Qur’an.
5. Mempelajari sejarah islam, mengikuti tuntunan Nabi dan menyebarluaskan
pengetahuan.

5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ulumul hadis adalah ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan Hadis
nabi SAW. Ruang lingkup ulumul hadis ada 2 hal, yaitu ; ilmu hadis riwayah dan
ilmu hadis dirayah. Ilmu hadis riwayah adalah ilmu yang membahas ucapan-
ucapan dan perbuatan-perbuatan Nabi SAW. , periwayatannya, pencatatannya,
dan penelitian lafazh-lafazhnya. Sedangkan ilmu hadis dirayah adalah Ilmu yang
membahas pedomaan-pedoman yang dengannya dapat diketahui keadaan sanad
dan matan.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu demi pemahaman kita bersama, mari kita
membaca dari buku-buku lain yang bisa menambah ilmu dan pengetahuan
kita tentang ulumul hadis dan ruang lingkupnya, dan kami sangat
mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun, dari Dosen
Pembimbing dan para pembaca agar untuk berikutnya makalah ini bisa
lebih baik lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dr. M. Alfatih Suryadilaga, dkk. 2010. Ulumul Hadis. Yogyakarta: Teras. Fatchur

Rahman. 1974. Ikhtisar Musthalahul Hadits. Yogyakarta: Al-Ma’arif.

Endang Soetari AD. 2008. Ilmu Hadits Kajian Riwayah dan Dirayah. Bandung: Mimbar

Pustaka.

Itr. Nuruddin. 2012. ‘Ulumul Hadis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahmud Ath-Thahan. 2010. Taisir Musthalahul Hadits. Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif

Linnasyri Wa At-Tauzi’.

Muhammad ‘Ajaj Al-Khatib. 2013. Ushulul Hadits. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy. 2019. Sejarah & Pengantar Ilmu

Hadits. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Anda mungkin juga menyukai