Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STUDI AL-HADITS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah; Studi Al-Hadits

Dosen pengampu:

Suwarno, S,ag.M.Si

DISUSUN OLEH:

Alfin Nizar Setiawan

Rizqi Nashukha

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARY
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Atas segala rahmatnya sehinggah
makalah ini yang berjudul: HADITS RIWAYAH DAN DZIROYAH dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terimaksih kepada Bpk. Suwarno selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu hadits dan pembelajarannya yang telah memberikan materi
sekaligus penialian untuk kami, serta teman – teman yang memeberikan bantuan pikiran demi
terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata
kesempurnaan, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bisa memebangun
demi kesempurnaan dari pembaca agar kami bisa menyempurnakan lagi pada makalah
selanjutnya.

Kediri, 15 Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2
BAB I………………………………………………………………………………………….3
PENDAHULUAN…………………………………..………………………….........………..3
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...3
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………...3
C. Tujuan penulisan………………………………………………………………………3
BAB II…………………………………………………………………………………………4
PEMBAHASAN……………..…………………………………………………..……...……4
A. Hadits Riwayah………………………………………………………………………..4
B. Hadits Diroyah………………………………………………………………………...4
C. Perbedaan ilmu hadits Riwayah dan Dirayah…………………………………………5
D. Cabang-cabang Ilmu Hadits…………………………………………………………...6
BAB III………………………………………………………………………………………..8
PENUTUP……………..………………………………………………………….…………..8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….8
B. Saran…………………………………………………………………………………...8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mempelajari proses belajar mengajar hadits merupakan ilmu pengetahuan yang penting
dalan kehidupan kita, karena hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran.
Hadits merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara persambungan hadits
sampai kepada Rasulullah SAW., dari segi hal ihwal para perawinya, yang menyangkut
kedabitan dan keadilannya dan dari segi bersambung dan terputusnya sanad dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian ilmu hadits riwayah ?
2. Bagaimana pengertian ilmu hadits riwayah?
3. Bagaimana perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
4. Apa saja cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian hadits riwayah.
2. Mengetahui pengertian hadits riwayah.
3. Mengetahui perbedaan antara ilmu hadits riwayah dan dirayah.
4. Mengetahui cabang-cabang ilmu hadits riwayah dan dirayah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadits Riwayah
1. Pengertian

Jumhur ulama’ memberikan batasan tentang definisi hadits riwayah, ialah : suatu ilmu
untuk mengetahui sabda-sabda nabi perbuatan-perbuatan nabi takrir-takrir nabi dan sifat-
sifat beliau.

2. Objek Kajian

Objek kajian Ilmu Hadits Riwayah adalah diri Nabi saw. baik dari segi perkataan,
perbuatan, maupun persetujuan beliau yang diriwayatkan secara teliti dan berhati-hati,
tanpa membicarakan shahih atau tidaknya. Dengan demikian ilmu hadits riwayah
mempelajari periwayatan yang mengakumulasi apa, siapa dan dari siapa berita itu
diriwayatkan tanpa mempersyaratkan shahih atau tidaknya suatu periwayatan. Dengan kata
lain yang menjadi objek kajian Ilmu Hadits Dirayah adalah :

a) Cara periwayatan dari satu rawi ke rawi lain,


b) Cara pemeliharaan Hadits, yaitu dalam bentuk penghafalan, penulisan, dan
pembukuannya. Ilmu yang mempelajari shahih atau tidaknya suatu periwayatan
bukanlah Ilmu Hadits Riwayah.
3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan faedah mempelajari ilmu hadits riwayah ini ialah untuk :

a) Memelihara hadits secara berhati-hati dari segala kesalahan dan kekurangan dalam
periwayatan,
b) Memelihara kemurnian Syariah Islamiyah karena sunnah atau hadits adalah sumber
hokum islam,
c) Menyebarluaskan sunnah kepada seluruh umat Islam sehingga sunnah dapat
diterima oleh seluruh umat manusia.
d) Menekuni dan meneladani akhlak Nabi saw. Karena tingkah laku dan akhlak beliau
terperinci dimuat dalam hadits.
e) Malaksanakan hukum-hukum Islam serta memelihara etika-etikanya, kerena
seseorang tidak mampu memelihara hadits sebagai suber syari’at Islam tanpa
mempelajari Ilmu Hadits Riwayah.

Adapun pendiri Ilmu Hadits Riwayah adalah Muhammad bin Syihab Az-Zuhry (w. 124
H) yakni orang pertama yang melakukan penghimpuna Ilmu Hadits Riwayah secara formal
berdasarkan instruksi Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Kemudian jejak Az-Zuhry
dilanjutkan oleh Ulama’-Ulama’ hadits lain, seperti : Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dll.

4
B. Hadits Dziroyah
1. Pengertian
Yang dimaksud ilmu hadits dirayah adalah : ilmu yang mempelajari tentang
kaedah-kaedah untuk mengetahui hal ikhwal sanah, matan.
2. Objek Kajian
Adapun objek kajian atau pokok bahasan Ilmu Hadits Dirayah ini adalah Sanad
dan matan Hadits.

Pembahasan tentang sanad meliputi:

a) Segi Persambungan Sanad (Ittishal Al-Sanad), Yaitu Bahwa Suatu Rangkaian


Sanad Hadits Haruslah Bersambung Mulai Dari Sahabat Sampai Kepada Periwayat
Terakhir Yang Menuliskan Atau Membukukan Hadits Tersebut; Oleh Karyanya,
Tidak Dibenarkan Suatu Rangkaian Sanad Tersebut Yang Terputus, Tersembunyi
Tidak Diketahui Identitasnya Atau Tersamar.
b) Segi Keterpercayaan Sanad (Tsiqat Al-Sanad), Yaitu Bahwa Setiap Perawi Yang
Terdapat Di Dalam Sanad Suatu Hadits Harus Memiliki Sifat Hadits Atau Dhabith
(Kuat Dan Cermat Hafalan Atau Dokumentasi Haditsnya).
c) Segi Keselamatannya Dari Kejanggalan (Syadz).
d) Keselamatan Dari Cacat (I’llat).
e) Tinggi Dan Rendahnya Martabat Suatu Sanad.

Sedangkan Pembahasan Mengenai Matan Adalah Meliputi Segi Ke-Shahi-Han


Atau Ke-Dha’ifan-Nya. Hal Ini Dapat Terlihat Melalui Kesejalanannya Dengan
Makna Dan Tujuan Yang Terkandung Di Dalam Al-Quran, Atau Selamatnya:

a) Dari Kejanggalan Redaksi (Rakyat Al-Faz).


b) Dari Cacat Atau Kejanggalan Pada Maknanya (Lafaz Al-Ma’an), Karena
Bertentangan Dengan Akal Dan Pancaindera, Atau Dengan Fakta Sejarah.
c) Dari Kata-Kata Asing (Gharib), Yaitu Kata-Kata Yang Tidak Bisa Dipahami
Berdasarkan Maknanya Yang Umum Dikenal.

3. Manfaat dan Tujuan

Dengan Mempelajari Ilmu Hadits Dirayah Ini, Banyak Sekali Faedah Yang
Diperoleh, Antara Lain:
1. Mengetahui Pertumbuhan Dan Perkembangan Hadits Dari Masa Ke Masa Sejak
Masa Rasul SAW Sampai Sekarang.
2. Dapat Mengetahui Tokoh-Tokoh Dan Usaha-Usaha Yang Telah Mereka
Lakukan Dalam Mengumpulkan, Memelihara Dan Meriwayatkan Hadits.
3. Mengetahui Kaidah-Kaidah Yang Dipergunakan Oleh Para Ulama Dalam
Mengklasifikasikan Hadits Lebih Lanjut.
4. Dapat Mengetahui Istilah-Istilah, Nilai-Nilai, Dan Kriteria-Kriteria Hadits
Sebagai Pedoman Dalam Beristimbat.

5
Dari beberapa faedah di atas, apabila diambil intisarinya, maka faedah
mempelajari Ilmu Hadis Dirayah adalah untuk mengetahui kualitas sebuah hadits,
apabila ia maqbul (diterima) dan mardud (ditolak), baik dilihat dari sudut sanad
maupun matannya.

C. Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Tinjauan Ilmu Hadits Riwayah Ilmu Hadits Ilmu Hadits Dirayah

Objek Pembahasan Cara Periwayatan Dari Hakikat, Sifat-Sifat Dan


Satu Rawi Ke Rawi Lain, Kaidah-Kaidah Dalam
Cara Pemeliharaan Periwayatan.
Hadits, Yaitu Dalam
Bentuk Penghafalan,
Penulisan, Dan
Pembukuannya.
Pendiri Muhammad Bin Syihab Abu Muhammad Al-
Az-Zuhri (W. 124 H). Hasan Bin Abdurrahman
Bin Khalad Ar-
Ramahurmuzi (W. 360
H)

Tujuan Memelihara Syari’ah Meneliti Hadits


Islam Dan Otentisitas Berdasarkan Kaidah-
Sunnah Kaidah Atau Persyaratan
Dalam Periwayatan.

Faedah Menjauhi Kesalahan Mengetahui Periwayatan


Dalam Periwayatan. Yang Diterima (Maqbul)
Dan Yang Tertolak
(Mardud)

D. Cabang-Cabang Ilmu Hadits

Banyak sekali jumlah ilmu hadits, para ulama’ menghitungnya secara beragam. Ibnu
Ash-Shalah menghitungnya 65 cabang, ada juga yang menghitung hanya 10 hingga 6
cabang tergantung kepentingan penghitungan itu sendiri, ada yang menghitungnya secara
terperinci ada juga yang menghitungnya secara global saja8 . Berikut akan dipaparkan
cabang-cabang ilmu hadits secara global, yakni ada 10 cabang :

1. Ilmu Rijal Al-Hadits

Ilmu Rijal Al-Hadits dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Ilmu Tawarikh Ar-Ruwah, yaitu ilmu yang membahas tentang hal


keadaan para perawi hadits dan biografinya dari segi kelahiran

6
kewafatan mereka, siapa guru-gurunya atau dari siapa mereka menerima
sunnah dan siapa murid-muridnya atau kepada siapa mereka
menyampaikan periwayatan hadits, baik dari kalangan para sahabat,
tabi’in, dan tabi’ tabi’in.
b) Ilrn Al-Jarh Wa At-Ta'dil Adalah Ilmu Yang Membahas Hal Ikhwal
Rawi (Periwayat) Dengan Menyoroti Kesalehan Dan Kejelekannya,
Untuk Menentukan Periwayatannya Dapat Diterima Atau Ditolak.
Untuk Menunjukkan Atau Menilai Kekuatan Periwayatan Seseorang
Digunakan Ungkapan-Ungkapan Seperti: "orangyang paling
terpercaya", "orang yang kuat lagi teguh", dan "orang yang tidak
cacat".
2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil
Dr. Shubi Ash-Shahih memberikan definisi Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil yaitu
ilmu yang membahas tentang para perawi dari seg apa yang dating dari keadaan
mereka, dari apa yang mencela mereka atau yang memuji mereka dengan
menggunakan kata-kata khusus. Jadi, ilmu ini membahas tentang nilai cacat (al-
jarh) atau adilnya (at-ta’dil) seorang perawi dengan menggunakan ungkapan kata-
kata dan memiliki hirarki tertentu.
3. Ilmu Ilal Al-Hadits
Dalam Bahasa Al-Illah Diartikan Al-Maradh = Penyakit. Dalam Istilah Ilmu
Hadits Ilmu Ilal Al-Hadits Adalah Suatu Sebab Tersembunyi Yang Membuat Cacat
Pada Hadits Sementara Lahirnya Tidak Nampak Adanya Cacat Tersebut.
4. Ilmu Gharib Al-Hadits
Ilmu Gharib Al-Hadits Adalah Ilmu Yang Mempelajari Makna Matan Hadis
Dari Lafal Yang Sulit Dan Asing Bagi Kebanyakan Manusia, Karena Tidak Umum
Dipakai Orang Arab.
5. Ilmu Mukhtalif Al-Hadits
Ilmu Mukhtalif Al-Hadits Adalah Adalah Ilmu Yang Membahas Hadis-Hadis
Yang Lahirnya Terjadi Kontradiksi Akan Tetapi Dapat Dikompromikan, Baik
Dengan Cara Di Taqyid (Pembatasan ) Yang Mutlak, Takhshish Al-‘Am
(Pengkususan Yang Umum), Atau Dengan Yang Lain.
6. Ilmu Nasikh Wa Mansukh
Ilmu Nasikh Wa Mansukh Membahas Hadis-Hadis Yang Kontradiktif Yang
Tidak Mungkin Dikompromikan, Maka Salah Satunya Yang Datangnya
Belakangan Sebagai Nasikh Dan Yang Lain Datangnya Duluan Sebagai Mansukh.
7. Ilmu Fann Al-Mubhamat
Ilmu Fann Al-Mubhamat Adalah Ilmu Yang Membicarakan Tentang Seseorang
Yang Samar Namanya Dalam Matan Atau Sanad.
8. Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits
Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits Adalah Ilmu Yang Menerangkan Sebab-Sebab
Datangnya Hadis Dan Beberapa Munasabahnya (Latar Belakangnya).
9. Ilmu Tashhif Wa Tahrif
Ilmu Tashhif Wa Tahrif Adalah Ilmu Yang Membahas Hadis-Hadis Yang
Diubah Titiknya (Mushahhaf) Atau Dirubah Bentuknya (Muharraf).
7
10. Ilmu Mushthalah Al-Hadits
Ilmu Mushthalah Al-Hadits Adalah Ilmu Yang Membahas Tentang Pengertian
Istilah-Istilah Ahli Hadis Dan Yang Dikenal Antara Mereka.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Definisi Hadits Riwayah, Ialah : Suatu Ilmu Untuk Mengetahui Sabda-Sabda
Nabi Perbuatan-Perbuatan Nabi Takrir-Takrir Nabi Dan Sifat-Sifat Beliau. Tujuan
Dan Faedah Mempelajari Ilmu Hadits Riwayah Ini Ialah Untuk Mengetahui Segala
Yang Berpautan Dengan Pribadi Nabi Dalam Usaha Memahami Dan Mengamalkan
Ajaran Beliau Guna Memperoleh Kemenangan Dan Kebahagiaan Hidup Dunia
Akhirat.
Sedangkan Yang Dimaksud Ilmu Hadits Dirayah Adalah : Ilmu Yang
Mempelajari Tentang Kaedah-Kaedah Untuk Mengetahui Hal Ikhwal Sanah, Matan,
Cara-Cara Menerima Dan Menyampaikan Hadits, Sifat-Sifat Rawi Dan Sebagainya.
Tujuan Dan Faedah Mempelajari Ilmu Hadits Dirayah Ini Ialah Untuk Mengetshui
Dan Menetapkan Tentang Maqbul (Dapat Diterima) Dan Mardudnya (Tertolaknya
) Suatu Hadits Nabi Saw.
B. SARAN

9
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Drs. M Syuhudi(1991). Ilmu Hadits. Angkasa. Bandung

Khon, Dr. H. Abdul Majid, M.Ag (2010). Ulumul Hadis. AMZAH: Jakarta

http://nisalah20.blogspot.com/2013/04/perbedaan-ilmu-hadits-riwayah-.html.

10

Anda mungkin juga menyukai