Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pina Sopiana

NIM : 202300427014

Mata Kuliah : Pendidikan Kewargaan Negara

Jurusan/semester : PIAUD/Semester 1

Dosen Pengampu : Mutmain Natulaila Noviana, M.Pd,

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

Soal :

1) Pancasila terdiri dari 5 sila yang di rumuskan dari nilai-nilai yang hidup pada masyarakat
Indonesia.
PERTANYAAN: Apakah Pancasila sebagai identitas sudah tercermin dalam sikap dan
perilaku bangsa Indonesia pada saat ini (perilaku keTuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Permusyawatan dan Keadilan Sosial) Berikan masing-masing contohnya
2) Kemukakan sebuah kasus nyata yang berpotensi terjadinya penyimpangan terhadap 5 sila
pada
bangsa Indonesia saat ini (pilih salah satu) & (cantumkan secreenshoot headline berita
dari media masa tersebut). Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-
aspek berikut ini:
a). Isi Pokok Berita tersebut;
b). Faktor penyebab terjadinya
c). Alternatif penyelesaiannyan terhadap kasus tersebut.

Ketentuan Tugas UTS :

1. Buatlah tugas dalam format pdf, ketik dengan ukuran font 12, Jenis font TNR
2. Tugas mencantumkan Daftar Pustaka / Sumber
3. File dikumpulkan melalui email atau google form (link pengumpulan menyusul)
4. Dikumpulkan paling lambat tanggal 22 November 2023 jam 22.00 WITA

..SELAMAT MENGERJAKAN..
JAWABAN

1) Agaknya Pancasila sebagai identitas dalam sikap dan perilaku itu masih jauh
dari kata terwujud.

1. KETUHANAN

Orang seringkali menyalah artikan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha


Esa itu adalah bahwa setiap orang haruslah menjalankan setiap aturan agama
yang telah digariskan. Padahal dari yang saya pelajari dulu ketika duduk di
bangku SMA, sila pertama itu bermakna bangsa Indonesia itu tidak mengakui
atheisme. Artinya, setiap penduduk diwajibkan memeluk salah satu agama,
terlepas apakah dalam praktiknya, penduduk itu menjalankan setiap kewajiban
dan menjauhi setiap larangan yang diatur di dalam agama itu sendiri, atau
bahkan menjadi seorang atheis. Yang penting di KTP tercantum satu agama,
selesai urusan.

Contoh terkait sila pertama ini, kita masih sering terbentur dengan isu
keberagaman agama berikut praktik/ritual yang mengikutinya. Tidak jarang
kelompok minoritas agama, tidak benar-benar bisa menjalankan
agama/kepercayaannya, walaupun agama/kepercayaannya tersebut diakui oleh
negara.

2. KEMANUSIAAN

Sila ke 2 ini masih sangat jauh dari kata tercapai di Indonesia, karena
masih sering kali terjadinya tindak pelanggaran HAM di Indonesia. Contonya,
Kekerasan fisik atau seksual, atau pembatasan hak-hak perempuan seperti hak
atas pendidikan dan kebebasan berbicara.

3. PERSATUAN

Selama kita masih tidak bisa menerima perbedaan satu dengan yang
lain, maka mustahil bangsa kita bisa menjadi bangsa yang bersatu. Contonya,
sering terjadi tawuran di beberapa daerah di Indonesia seperti yang baru-baru
terjadi di mataram yaitu tawuran antara desa taliwang dan desa monjok.

4. PERMUSYAWARATAN

Menyelesaikan masalah dengan masalah agaknya adalah pilihan


favorit bagi kebanyakan penduduk Indonesia. Alih-alih duduk bersama-sama
bermusyawarah, masyarakat lebih suka melakukan persekusi dan main hakim
sendiri. Tidak perlu saya jelaskan kasus yang mana saja, saya yakin koran
sudah tahu beberapa persekusi yang sempat diangkat oleh media seperti
pencuri motor yang di persekusi sampai meninggal di tempat.
5. KEADILAN
Keadilan di Indonesia belum merata. Karena keadilan itu belum
diperoleh oleh mereka yang ada di golongan bawah. Sering juga keadilan itu
tidak diperoleh oleh kaum minoritas. Contohnya, para koruptor yang
mendapatkan hukuman ringan sementara rakyat biasa yg terpaksa mencuri
karena kelaparan mendaptkan hukuman yang lebih berat.

2) Saya akan mengangkat penyimpangan yang berkaitan dengan sila ke-3, yaitu
persatuan Indonesia.

a. Isi pokok berita


Empat anggota Polres Kota Mataram terkena panah saat mengamankan
bentrok antar pemuda di Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang, Kecamatan
Cakranegara, Kota Mataram, Kamis malam (5/10/2023) hingga Jumat pagi
(6/10/2023).
Anggota polisi yang terkena panah langsung dibawa ke Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Tiga korban di antaranya masih
menjalani perawatan di ruang rawat inap RSUD Kota Mataram, setelah
menjalani operasi karena tertusuk panah yang cukup dalam ke tubuh mereka.
"Ini bentrokan yang terjadi Kamis malam sampai Jumat pagi, dan
anggota kami yang mengamankan situasi terkena tembakan panah, hingga kita
juga berhasil mengamankan dua orang yang membawa sajam dan panah tadi
pagi," kata Kapolres Kota Mataram Kombes Pol Mustofa kepada
Kompas.com.
b. Faktor penyebab terjadinya konflik
Peristiwa saling serang berawal dari tindakan oknum warga yang
membunyikan mercon di Karang Taliwang, yang kemudian dibalas oleh warga
Monjok, terjadilah aksi saling balas bunyikan mercon tersebut. Kedua belah
pihak kemudian terpancing dan hendak saling serang menggunakan mercon.
c. Alternatif penyelesaian terhadap kasus tersebut
Untuk menyelesaikan kasus konflik Monjok- Taliwang, sebuah
pertemuan kembali digelar di sebuah rumah makan di jalan Ade Irma Suriyani
Kota Mataram Sabtu (7/10/2023) malam. Dalam pertemuan tersebut
menghadirkan Kapolresta Mataram bersama tokoh agama dan tokoh
masyarakat, dan perwakilan Kesbangpol dan Kasat Pol PP Kota Mataram.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa, S.I.K.,MH dalam
pertemuan tersebut memberikan jaminan keamanan kepada warga dan
mengajak mereka untuk tetap beraktivitas seperti biasa. Pihaknya juga
meminta agar semua senjata dari kejadian tersebut diserahkan kepada pihak
kepolisian.
Kombes Mustofa juga menyampaikan jika perwakilan masyarakat
Karang Taliwang telah bersepakat agar senjata-senjata di wilayah Monjok-
Taliwang, diserahkan kepada aparat kepolisian demi terciptanya perdamaian.
"Adanya kesadaran menyerahkan senjata belumlah langkah cukup. Karena itu,
para tokoh juga bersepakat membentuk atau menyusun awig-awig, yang
nantinya dijadikan landasan bagi untuk bergerak bersama mencari solusi
bersifat berkelanjutan," jelasnya.
Selain pembuatan awig-awig sebagai ketentuan yang mengatur tata
krama pergaulan hidup dalam masyarakat, mereka juga merencanakan
kegiatan maulid bersama untuk memperkuat silaturahmi.
Diusulkan pula pemasangan CCTV dengan resolusi tinggi di wilayah
tersebut untuk mengurangi tindak kejahatan seperti pencurian kendaraan,
sekaligus untuk memonitor adanya provokasi dari pihak tertentu.

d.
Sumber :

https://id.quora.com/Apakah-Pancasila-sebagai-identitas-sudah-tercermin-dalam-sikap-dan-
perilaku-bangsa-Indonesia

https://regional.kompas.com/read/2023/10/06/181214778/kronologi-bentrok-warga-di-
mataram-yang-sebabkan-4-polisi-terkena-panah

https://www.rri.co.id/mataram/hukum/390674/polresta-mataram-bersama-toga-dan-toma-
sepakat-selesaikan-konflik-monjok-taliwang

Anda mungkin juga menyukai