Akhir-akhir ini, di Indonesia terdapat banyak kasus pembunuhan yang menghebohkan jiwa
masyarakat dan membuat masyarakat terheran-heran akan fungsi aparat kepolisian di Indonesia.
Oleh karena itu, kasus pembunuhan di Indonesia ini bisa terjadi di mana pun dan kapan pun, kasus
pembunuhan biasanya dilakukan oleh masyarakat dengan jangkauan umur 16-55 tahun (Fajar,
2022). Pada tahun 2020 saja terdapat 898 kasus pembunuhan di Indonesia yang memakan banyak
korban jiwa. Secara keseluruhan kasus pembunuhan di Indonesia seringkali disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan kepatuhan terhadap aturan dari pemerintah yang telah ditetapkan.
Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan hukum membuat masyarakat bertindak yang
tidak baik dan bertolak belakang terdahap aturan perundang-undangan dan hak asasi setiap
manusia (Roy, 2016).
Di Sulawesi, terdapat banyak kasus pembunuhan yang dilakukan dengan memakai busur.
Khusunya pada Kasus yang banyak terjadi pembusuran berada di Kota Makassar. Contohnya kasus
yang barusan terjadi pada tanggal 3 November 2022 lalu. Di saat malam hari, motor tersebut
dikejar oleh pemotor yang lain dan korbannya diduga dibusur oleh pemotor lainnya. Jasad korban
tersebut ditemukan oleh pihak kepolisian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kurangnya pemahaman hak asasi manusia yang tertera pada UUD NRI 1945 tentang hak asasi
manusia pada pasal 28I. Kurangnya pemahaman disebabkan oleh kenakalan remaja dan
ketidaksadarannya masyarakat Indonesia akan peraturan yang ada. Tindakan kenakalan remaja
terjadi karena berada di lingkungan yang negatif sehingga terjadi instabilitasnya emosi, merasa
tersinggung dengan ucapan atau panggilan yang kasar, dan adanya perintah atau ancaman dari
orang dewasa di dalam sebuah kelompok. Umur kelompok pemuda-pemuda yang sering
melakukan pembusuran sekitar 16-24 tahun.
Akibat adanya kasus pembusuran ini, maka hal tersebut memberikan kesenjangan sosial.
Kenakalan remaja dalam studimasalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.
Dalam perspektif perilaku yang menyimpang masalah sosial, terjadi karena terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang
berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial di Indonesia. Penyimpangan perilaku akan memberikan
dampak negatif kepada masyarakat, diri sendiri, dan negara. Alasannya karena dengan adanya
pembunuhan, masyarakat akan merasa khawatir untuk berpergian ke suatu tempat. Sehingga,
mereka akan cenderung berada di dalam rumah untuk menghindari bahaya yang akan mengancam
nyawa. Orang-orang yang sedang mangalami suatu masalah yang dapat menimbulkan stress dan
depresi dapat membuat mereka melakukan aksi pembusuran. Hal tersebut disebabkan oleh karena
pemikiran mereka yang tidak stabil. Sehingga, mereka dapat beransumsi bahwa dengan melakukan
pembusuran mereka dapat melampiaskan segala emosi yang mereka rasakan atau beransumsi
bahwa masalah akan selesai dengan melakukan pembunuhan. Menjadikan pembusuran sebagai
tempat pelampiasan akan memperburuk keadaan karena orang yang melakukan hal tersebut dapat
memberitahukan ke orang terdekatnya dan memotivasi orang tersebut untuk melakukannya juga.
Remaja tersebut harus menerima dampak negatif lainnya seperti membahayakan diri sendiri dan
orang lain seperti mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan menyakiti orang lain. Wawasan
Kristen Alkitabiah (WKA) yang bisa disimpulkan dari artikel ini adalah Striving for shalom.
Wawasan tersebut berarti bahwa kita sebagai saksi-saksi Kristus membawa shalom kepada setiap
aspek kehidupan kita. Di dalam Alkitab di hukum taurat ke-6 yang dituliskan di dalam Keluaran
20:13 sebagai berikut: "Jangan membunuh". Ayat ini melarang tindakan pembunuhan dengan
sengaja, yaitu mengambil nyama tanpa izin. Alasannya karena, kesucian hidup manusia harus
dijunjung tinggi. Tuhan sudah menetapkan hukuman mati, jika ada yang melakukan pelanggaran
dari hukum ini. Selain itu pembunuhan, PB telah mengutuk kebencian yang akan membuat
seseorang mengingingkan kematian orang lain dan tindakan seseorang yang menyebabkan
kematian orang lain. Sebagai saksi Kristus maka saya harus memberitakan injil tentang
pembunuhan bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, menyadari bahwa menyelesaikan masalah
bukan dengan cara saling membunuh. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mendalami firman-firman Tuhan, seperti mengikuti pelayanan gereja dan merenungi Alkitab agar
dapat mengembalikan kesadaran bahwa manusia tidak boleh saling membunuh, melainkan saling
mengasihi terhadap sesama. Jika pembusuran tidak terjadi, hal tersebut akan memberikan dampak
positif bagi masyarakat disekitar dan negara (Sabda, n.d.). Dampak positif bagi masyarakat adalah
orang-orang tidak perlu merasakan kekhawatiran, dan dapat beraktivitas dengan aman tanpa takut
akan ancaman yang mermpetaruhkan nyawa untuk berpergian keluar rumah. Selain itu, pemerintah
juga dapat meminimalisirkan tingkat ketinggigian angka kematian di Indonesia yang disebabkan
oleh pembunuhan.
Di dalam kehidupan sehari-hari sikap yang harus kita terapkan terhadap kasus pembunuhan ini
adalah dari Matius 5:21. Ayat tersebut berbunyi: “Kamu telah mendengar yang difirmankan
kepada nener moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.”
Pembunuhan berawal mula dari amarah dan kebencian, sehingga kita harus bisa menahan rasa
benci yang ada di dalam hati untuk mencegah dosa. Tuhan tidak mentoleransikan tindakan
pembunuhan sehingga seseorang yang melakukan pembunuhan akan diberikan hukuman.
Hukuman oleh pembunuh akan ditindaklanjuti oleh Komnas HAM. Sebagai siswa yang mengikuti
dan menjunjung tinggi peraturan Indonesia harus mempertanggungjawabkan dalam
mengembalikan kesadaran masyarakat Indonesia. Sebagai siswa, saya harus mementingkan
kehidupan orang lain melalui program komunitas untuk pemuda yang berada di lingkungan saya.
Pihak sekolah harus membuat program untuk mendidik murid-muridnya, seperti membuat seminar
dan mengundang pihak kepolisian untuk menjelaskan pentingnya tidak membunuh. Program
tersebut harus memiliki tujuan untuk mengembalikan kesadaran pemuda untuk bersatu dan tidak
saling membunuh. Dengan adanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan
mengeluarkan fatwa bahwa haram untuk menggunakan busur dan senjata tajam lainnya untuk
meneror dan melukai orang lain. Pemerintah bisa mengambil contoh dari peraturan yang telah
dibuat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melarang menggunakan senjata tajam untuk
melukai orang lain dan mengaplikasikan peraturan itu untuk skala nasional agar tidak terjadi lagi.
Para pemuda juga harus berantusias untuk menjaga solidaritas sebagai masyarakat Indonesia. Hal
tersebut karena peran pemuda sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pemuda yang akan
membangun negara Indonesia menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dampak yang pemuda dapat
berikan adalah mendorong pentingnya kesatuan dan persatuan di Indonesia agar negara Indonesia
tidak terpecah belah karena Indonesia merupakan negara kesatuan (Kompas, 2022).
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa pembunuhan merupakan tindakan yang keji
untuk dilakukan. Alasannya karena telah melanggar Undang-Undang Dasar, Hak Asasi Manusia
yaitu hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa dan sebagainya. Selain itu, pembunuhan antar
sesama manusia merusak karya atau ciptaan Tuhan yang telah Ia ciptakan. Kasus pembunuhan
disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap hukum-hukum yang telah dibuat. Cara-cara yang
dapat dilakukan adalah membuat seminar, dan larangan menggunakan senjata tajam yang dapat
melukai seseorang.
Setelah membuat artikel reflektif ini, saya merasakan perasaan kecewa akan pelaksanaan
hukum di Indonesia karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mementingkan hukum
yang berlaku. Sehingga merenggut banyak jiwa korban-korban. Selain itu, saya sebagai pemuda
merasa bersemangat untuk dapat mengembalikan rasa kesadaran masyarakat Indonesia akan
peraturan yang ada.
Daftar Pustaka
Fajar, I. (2022, November 5). Maraknya Aksi Pembusuran, Polrestabes Makassar Bentuk Tim Anti
Suram. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/marak-aksi-
pembusuran-polrestabes-makassar-bentuk-tim-anti-suram.html
Fajar, I. (2022, November 15). Mengungkap Fenomena Kejahatan Pembusuran di Makassar. Retrieved
from merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/mengungkap-fenomena-kejahatan-
pembusuran-di-makassar-be-smart.html
Kompas. (2022, November 22). Mui Sulsel haramkan sajam Dan Busur panah untuk Lukai Orang Lain.
KOMPAS.tv. Retrieved from https://www.kompas.tv/article/351086/mui-sulsel-haramkan-sajam-
dan-busur-panah-untuk-lukai-orang-lain
Sabda. (n.d.). Alkitab Sabda. Keluaran 20:13 - Tafsiran/Catatan - Alkitab SABDA. Retrieved from
https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=2&chapter=20&verse=13#:~:text=Full%20Life%
3A%20Kel%2020%3A13,atau%20perintah%20hukum%20(lihat%20cat.
Roy, S. P. (2016). Daftar Isi: Upaya Pihak Kepolisian Dalam Menangani Kasus Pembunuhan.
OneSearch. Retrieved from https://onesearch.id/Record/IOS5328.626/TOC
Fajar, I. (2022, November 4). Dua Pemotor di makassar tewas, Diduga Korban Pembusuran.
merdeka.com. Retrieved from https://www.merdeka.com/peristiwa/dua-pemotor-di-makassar-
tewas-diduga-korban-pembusuran.html