Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KRIMINALITAS DI PERKOTAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Perkotaan


Dosen Pengampu : Sri Damayanti,M.Si.

Disusun Oleh :
Muhamad Guntur Muntaha
1218030111

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023/1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Sosiologi Perkotaan yang berjudul “Kriminalitas Di Perkotaan” ini tepat pada
waktunya. Saya ucapkan terima kasih kepada Sri Damayanti,M.Si.Selaku dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Perkotaan yang telah membimbing saya. Juga
penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtua dan kakak saya yang sudah
mensupport dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan sebagaimana mestinya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sosiologi Perkotaan. Dengan terwujudnya makalah ini, saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan informasi, pelajaran dan ilmu yang
bermanfaat bagi pembacanya.

Saya menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempatan makalah ini.

Bandung, 10 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................

1.3 Tujuan..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

2.1 Pengertian kriminalitas ...............................................................................................

2.2 Sebab – sebab terjadinya kriminalitas.........................................................................

2.3 Jenis – jenis tindak kriminalitas..................................................................................

2.4 Akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal................................................................

2.5 Solusi untuk menghentikan tindakan kriminal ……………………….6

2.6 Manfaat dari kriminalitas……………………………………………..7

BAB III PENUTUP................................................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………………….11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kriminalitas atau kejahatan adalah suatu perbuatan yang dapat
mengakibatkan timbulnya masalah-masalah dan keresahan bagi kehidupan
masyarakat. Berdasarkan hasil survey tingkat kriminalitas di Indonesia
menduduki peringkat kelima di ASEAN (Asia, 2018). Semakin tinggi angka
kriminalitas, menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat
yang merupakan indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman (Taram,
2019). Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan manusia
(Maslow, 1943), rasa aman berada pada tingkatan yang kedua di bawah kebutuhan
dasar manusia sepersi sandang, pangan, dan papan. Hal ini menunjukkan bahwa
rasa aman merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Rasa aman
(security) merupakan salah satu hak asasi yang harus diperoleh setiap orang
seperti yang disebutkan dalam UUD Republik Indonesia 1945 Pasal 28G ayat 1
yaitu :”Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi”. Jumlah kejadian kejahatan atau tindak
kriminalitas di Indonesia pada tahun 2016-2018 cenderung fluktuatif. Menurut
Badan Pusat Statistik, Jumlah kejadian kejahatan pada tahun 2016 sebanyak
357.197 kejadian, menurun menjadi sebanyak 336.652 kejadian pada tahun 2017
dan menurun pada tahun 2018 menjadi 294.281.1

Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak
kriminalitas yang terjadi di Indonesia.Berbagai tindak pidana pun dilakukan mulai
dari pemerkosaan, pencurian motor, perampokkan, ranjau paku, pencurian. Para

2
1
Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung

1
pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa yang meraka lakaukan kepada orang
lain. Betapa kejamnya hati mereka yang mementingkan dirinya sendiri.

Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau
sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya
yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, teroris.
Walaupun begitu kategori terakhir teroris, agak berbeda dari kriminal karena
melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu kriminalitas? 


2. Apa saja sebab – sebab terjadinya kriminalitas?
3. Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di masyarakat
Indonesia?
4. Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
5. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal di
Indonesia?
6. Apa manfaat dari kriminalitas?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan makalah ini adalah penyampaian tinjauan penyebab


akibat dan solusi tindak kriminialitas.

Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa kriminalitas
terjadi bukan karena niat tetapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu dise
tiap tempat dan setiap keadaan kita wajib waspada guna menjaga diri kita dari tind
ak kriminal.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kriminalitas

Secara Umum :

Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai


sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti
segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum
pidana.Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum
atau sebuah tindak kejahatan.2

Menurut Para Ahli :

1. Menurut M.v.T :Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak


ditentukan dalam undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan
sebagi onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.

2. R. Susilo

- Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau


tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.

- Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau tingkah


laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan
masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban.

3. M. A. Elliat ;Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah


laku yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa
berupa hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.

2
Gujarati, Damodar. N. & Dawn. C. Porter. 2012. Dasar Dasar Ekonometrika. Edisi kelima Jakarta

3
4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro :Kejahatan adalah setiap
perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik untuk
melindungi

masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut
dihukum karena melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah
laku yang patut dari seorang warga negaranya

5. Mr. W. A. Bonge :Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang


memperoleh tantangan dengan sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.

2.2 Bentuk-Bentuk Kejahatan


Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:

1).White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)

Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya.Contohnya penghindaran
pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah
perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.

2).Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)


Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat
tindak pidana yang dilakukan.Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang
tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
3).Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (biasaya
lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum. Contohnya penyedia jasa
pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke luar negeri untuk
komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4).Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan
keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun
5
membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan terhadap
konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan
kejahatan terhadap karyawan.

2.3 Jenis-Jenis Kejahatan


1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya
 Kejahatan berdampak luas
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang berdampak
pada skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya: bom Bali, USA
menyerang Irak, penyebaran susu bermelamin
 Kejahatan berdampak local
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya dalam
skala kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya: perampokan,
pembunuhan, pemerkosaan.
 Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri.
Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
 Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel, mencontek.
2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran
 Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah istilah di dalam hukum internasional yang
mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh
dari orang-orang, sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain yang
mana objek sasarannya adalah manusia. Misalnya: pembunuhan, pembasmian,
perbudakan, pemerkosaan,
 Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state crime,
sedangkan dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa kejahatan negara dikatakan
6
identik dengan kejahatan politik yakni berupa tindakan/perbuatan yang melawan
negara seperti melanggar ketertiban umum, terorisme, subversive (menggulingkan
ideologi negara), mengganggu keamanan negara dan lainnya.Objek sasaran politik
adalah negara.
 Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda.Misalnya
perampokan dan pencurian.
3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan
 Kejahatan yang menyakiti orang lain
Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain. Misalnya
pembunuhan
 Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya merampok tas
dengan kasar.
 Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa menyakiti.
Misalnya mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
 Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara untuk
melakukan kejahatan dengan menggunakan media informasi yang lagi marak saat
ini. Misalnya kejahatan pembobolan ATM dengan menggunakan internet dan
adanya layanan primbon sms dengan cara ketik REG (spasi) Primbon, hal ini
secara tidak langsung merupakan penipuan karena biaya mahal yaitu 2000 rupiah
setiap info yang diberikan operator.

2.4 Sebab Akibat Dari Tindak Kejahatan


Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga kelompok pendapat yaitu:
 Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang
terdapat di luar diri pelaku

7
 Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang
terdapat di dalam diri pelaku sendiri
 Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik
karena pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si pelaku.
Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles)
2.Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis Bacon, 1600-an)
3.Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan
kontrak sosial (Voltaire & Rousseau, 1700-an)
4.Atavistic trait atau  Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku
kriminal ( Cesare  Lombroso, 1835-1909)
5.Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional (Teoritisi Klasik Lain)
Akibat dari tindakan kriminalitas
1.Kerugian materi :Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam
tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan, pencurian dll, yang
tanpa di sertai dengan tindak kekerasan
2.Trauma :Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan criminal
yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda
tajam seprti pisau, clurit, pistol dll.
3.Cacat tubuh dan tekanan mental :Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan
criminal di sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau jika seseorang
melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan criminal yang
berat. Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan,
atau pemerkosaan dan lain sebagainya.
4.Kematian :Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan oleh
seseorang kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan,
mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh beberapa motif.

8
2.5 Cara Penanganan Tindak Kejahatan

Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini.Yang bisa hanya dikurangi
melalui tindakan-tindakan pencegahan.
1. Hukuman.Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk
membuat jera pelaku kriminal.Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih
cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal.Hanya saja, perlu
kondisi tertentu, misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat waktunya.
2.Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata
pisau .Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat
tidak bersiap-siap.
3.Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal
dengan membatasi munculnya kesempatan untuk mencuri. Kalau pencuri akan
lewat pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk
mengurangi kesempatan untuk mencuri.   
4.Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan lain
sebelum terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh wargamasyarakat.Cara-
cara di atas memang tidak merupakan cara yang paling efektif, hanya saja akan
tepat bila diterapkan kasus per kasus.
5.Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi atau pihak
– pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan masyarakat secara
langsung dari masyarakat itu sendiri dan bisa membuat pihak yang bertanggung
jawab tersebut lebih mengenal daerah yang rawan akan tindakan
criminal.Misalnya bersedia bertindak atau melapor pada yang berwajib apabila
menjadi korban suatu tindakan kriminal atau melihat langsung suatu kriminalitas
6.Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan ikut
meronda, melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan pada anak dan
pemuda agar tidak terjadinya satu tindakan yang tidak di ingin kan oleh
masyarakat.
9
Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal yaitu:
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas
tanpa pandang bulu atau derajat.
2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak.
3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri.
4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai
sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan
organisasi masyarakat.

2.6 Manfaat Dari Terjadinya Kejahatan


1. Menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di masyarakat,
2.  Menciptakan kesatuan sosial dengan menciptakan dikotomi ‘kami’ dan
‘mereka’
3.  Mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4.  Perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap individu yang
menentang terhadap tujuan dan norma dalam kelompok.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

   Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta
merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang lain
serta dirinya sendiri.

   Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi juga
merugikan negara serta mengganggu stabilitas negara.

   Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi. Semua tindakan
itu dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab diantaranya yaitu
akibat himpitan ekonomi yang memaksa mereka melakukan itu semua. Memang
mereka tidak memikirkan dampak yang diakibatkan dari apa yang mereka
buat,mereka hanya memikirkan dirinya sendiri.

   Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang
salah satunya disebabkan oleh pencurian, trauma berat yang salah satunya
disebabkan oleh perampokan menggunakan senjata, cacat tubuh yang salah
satunya

3.2 Saran

Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau


mengadili tindak kriminal tindak pandang bulu atau memandang jabatan dan
status social serta memberikan hukuman yang seadil-adilnya agar penegakkan
hukum dinegara ini dapat berjalan baik.
10

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung: CV Remaja Karya.


BAPPENAS. 2004. Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan. Sebuah gagasan. BAPPENAS. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2013. Kriminalitas Indonesia. https://www.bps.go.id
Christian, John, dan Djoni Hatidja. 2012. Anlisis Jalur Faktor-Faktor Penyebab
Kriminalitas Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah. Fakultas Matematika dan
IlmuPengetahuan Alam. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Fitri, dan Setiawan. 2015. Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Kriminalitas di Jawa Timur dengan Analisis Regresi Spasial. Jurnal Sains.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS). Surabaya. Jawa Timur.
Gujarati, Damodar. N. & Dawn. C. Porter. 2012. Dasar Dasar Ekonometrika.
Edisi kelima Jakarta: Salemba Empat.
Hakim. 2009. Analisis Determinan Tingkat Kejahatan Properti di Jawa Tahun
2007. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Haluan. 2015. Polda Baru Tuntaskan 50 Persen Perkara. Koran Harian Haluan
(harianhaluan.com). Padang. Sumatera Barat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. Definisi Kriminalitas.
https://www.badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/
11

Anda mungkin juga menyukai