KRIMINALITAS
DISUSUN OLEH :
AHDA SABILA
CACAKE SOPIA KARINA
GHAZIYA NADHIFA MATONDANG
JAUZA AZZAHRA ANHA
Puji dan syukur kami curahkan kepada Allah Ta’ala karena karunianya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini sebagai Tugas dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pemilihan
tema ini didasari atas kondisi Indonesia sekarang. Kami merasa tema ini sering menjadi
perbincangan dalam kehidupan sehari-hari namun jarang dibahas dengan detail. Semoga
dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui bersama - sama apa itu kriminalitas serta
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Bapak bidang studi IPS. Untuk itu kami ucapkan terima
kasih atas kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk. Kami menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika
maupun isi. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari
Demikian semoga makalah ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
kekayaan intelektual dalam bidang kajian media. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................5
I.1 Latar Belakang .........................................................................................................5
I.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................8
I.3 Perumusan Masalah .................................................................................................8
I.4 Maksud dan Tujuan .................................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................9
II.1 Pengertian Kriminalitas ........................................................................................10
II.2 Bentuk - Bentuk Kriminalitas ..............................................................................10
II.3 Faktor Penyebab Kriminalitas ..............................................................................11
II.4 Contoh Tindakan Kriminalitas yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat ...........13
II.5 Contoh Tindakan Kriminalitas yang sering Terjadi di Lingkungan Remaja .......17
II.6 Akibat Kriminalitas ..............................................................................................18
II.7 Hubungan Kriminalitas, Kesenjangan Sosial dan Globalisasi .............................18
II.8 Upaya mengurangi, mengantisipasi & menghentikan Tindakan Kriminalitas ....18
BAB III PENUTUP .................................................................................................................22
III.1 Kesimpulan .........................................................................................................23
III.2 Saran - Saran .......................................................................................................23
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................24
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Tingkat Risiko Terkena Kejahatan (Crime Rate) Tahun 2014 - 2016.................. 7
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak kriminalitas yang
terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun dilakukan mulai dari pembunuhan,
pencurian motor, perampokkan, ranjau paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah
dengan apa yang meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang
Kriminalitas atau tindak kejahatan adalah suatu tindakan yang melanggar hukum,
undangundang, norma, dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Tindak kejahatan tersebut
dapat merugikan dan mengancam keselamatan serta jiwa seseorang. Kejahatan sangat
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk melakukan suatu tindak kejahatan tersebut. Dewasa ini tindak kejahatan
seperti hal yang sudah biasa di masyarakat, ketika seseorang tidak perlu lagi berpikir panjang
untuk melakukan tindak kejahatan dan para pelaku tidak lagi memikirkan konsekuensi yang
terjadi dari perbuatanya tersebut, sehingga para pelaku juga tak segan-segan untuk melukai
Bahkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah
China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini sangat memilukan mengingat semakin banyaknya
penduduk maka kepadatan penduduk pun juga tinggi. Kepadatan penduduk sendiri masih
menjadi salah satu masalah di Indonesia. Tingginya tingkat kepadatan penduduk disuatu
Masalah kriminalitas atau kejahatan adalah masalah yang sering terjadi di negara-
negara berkembang seperti di Indonesia. Berita-berita kriminal akan menjadi salah satu hal
5
yang menarik perhatian masyarakat karena objek dalam setiap berita bisa terjadi kapanpun
dan dimanapun. Istilah kriminal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “berkaitan
pindana”. Sebagai komoditas, peristiwa kriminalitas juga tentu menjadi berita yang bisa
disajikan media untuk mempertahankan minat khalayaknya. Namun dengan melihat sudut
pandang pemberitaan yang berbeda, maka berita-berita kriminalitas akan berdampak luas
pada masyarakat.
melanggar norma hukum yaitu undang-undang hukum pidana. Perbuatan kriminalitas dapat
menimbulkan keresahan karena masyarakat merasa tidak aman, takut, dan cemas dengan
kondisi yang terjadi di lingkungannya. Berbagai cara yang dilakukan pemerintah guna
memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat pun kurang berhasil untuk
menghentikan atau mengurangi tindak criminal yang terjadi Indonesia. Mulai dari menambah
undang – undang sampai memperketat patrol, tapi para pelaku kriminal pun tak gentar dan
Masyarakat secara rasional akan memberikan reaksi terhadap sanksi yang berat
dengan menghindari atau mencegah untuk melakukan perbuatan kriminal atau melanggar
hukum. Seiring dengan itu salah satu kewajiban pemerintah dan negara Indonesia adalah
memberikan rasa aman pada seluruh rakyatnya. Kewajiban ini secara jelas juga tercantum
dalam Pasal 30 ayat (4), amandemen kedua UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat serta bertugas melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat
serta menegakkan hukum. Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat
yang harus terpenuhi. Indeks keamanan sebagai salah satu alat pengukuran tingkat keamanan
dan digunakan untuk mengukur perubahan tingkat keamanan, misalnya jumlah angka
6
kejahatan (crime total), jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate)
setiap 100.000 penduduk. Semakin tinggi angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak
tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi bahwa kondisi suatu wilayah
menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi
bahwa kondisi masyarakat menjadi semakin tidak aman. Selama periode tahun 2014–2016,
jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas di Indonesia cenderung meningkat. Data
Polri memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada tahun 2014 sebanyak
325.317 kasus, meningkat menjadi sebanyak 352.936 kasus pada tahun 2015 dan meningkat
pada tahun 2016 menjadi 357.197 kasus. Sementara itu, jumlah orang yang terkena tindak
kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 131 orang pada tahun
2014, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 sebanyak 140 orang.
Jumlah Kejahatan (Crime Total) dan Tingkat Risiko Terkena Kejahatan (Crime Rate)
Tahun 2014 - 2016
7
Belum bergesernya angka resiko penduduk Indonesia terkena tindak pidana sekaligus
mengingatkan setiap penduduk untuk waspada terkena korban tindak pidana. Hal ini
setidaknya dikarenakan angka tindak tindak pidana yang terus meningkat dan belum berhasil
ditekan ke level menurun. Bentuk dan modus kejahatan (tindak pidana) pun terus
berkembang sedemikian rupa dan tidak selalu berbanding lurus dengan angka crime rate.
Bahkan ada tindak kriminal yang terjadi sulit diterima akal sehat. Berbagai laporan
seperti, ekonomi, sosial, konflik dan rendahnya kesadaran hukum. Selain itu kemajuan
teknologi informasi mendorong terjadinya bentuk-bentuk tindak yang didasari atau pun tidak.
Sebuah studi menyatakan bahwa orang kelas bawah memiliki tingkat kejahatan yang
lebih tinggi dari kelompok lainnya. Orang yang berpenghasilan rendah, pengangguran,
pengangguran yang tinggi juga memberikan insentif untuk melakukan semua jenis tindak
kriminal. Tingkat pengangguran memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap
tingkat kriminalitas suatu wilayah. Di Indonesia sendiri angka pengangguran masih tergolong
tinggi, dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat tingkat pengangguran
8
terbuka (TPT) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 6,18% pada tahun 2016 sebesar 5,61%
dan pada tahun 2017 sebesar 5,33%. Berita tentang kriminalitas hampir sertiap hari dapat
pengangguran dan kepadatan penduduk bila terus tumbuh dan tidak segera diatasi maka akan
Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat kami
a. Pengertian kriminalitas.
I.3 Perumusan Masalah
c. Apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya tindak kriminalitas?
d. Apa saja contoh tindak kriminal yang terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia?
e. Apa saja contoh tindak kriminal yang sering terjadi di lingkungan remaja Indonesia?
9
g. Apa kaitan antara kriminalitas, kesenjangan sosial ekonomi dan globalisasi?
g. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengurangi dan menghentikan tindakan kriminal?
tindak kriminialitas. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa
kriminalitas terjadi bukan karena niat tetapi juga karena adanya kesempatan,
dan kepadatan penduduk di Indonesia. Maka dari itu disetiap tempat dan setiap keadaan kita
BAB 2
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah
berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia
motif politik atau paham.
Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang
ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum:
seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang
10
dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut
sebagai terpidana atau narapidana.
1. M.v.T
Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam undang-
undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi onrecht sebagai perbuatan yang
2. R. Susilo
· Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau tingkah laku yang
· Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau tingkah laku yang
selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa
3. M. A. Elliat
Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku yang gagal dan
melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa berupa hukuman penjara, hukuman
Kejahatan adalah setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik
untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan
11
tersebut dihukum karena melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah
5. Mr. W. A. Bonger
Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang memperoleh tantangan dengan sadar
Seseorang menyimpang karena adanya proses labelling (pemberian julukan, cap, etiket, atau
merek) yang diberikan masyarakat kepada seseorang. Proses ini terjadi di masyarakat.
Tindakan kriminal umumnya dilihat bertentangan dengan norma hukum, norma sosial
menyebabkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa.
Tindak kejahatan juga mencakup semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan
Emile Durkheim menyebut penyimpangan sebagai kejahatan. Kejahatan yang sering kita
bicarakan adalah jenis kejahatan yang tercantum dalm Kitab Undang-undang Hukum Pidana
12
1. Blue Collar Crime
Blue collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas bawah,
sering juga disebut kejahatan kerah biru atau street crime. Contoh blue collar crime adalah
White collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas ekonomi
3. Victimless Crime
tindakan kriminal ilegal yang tidak memiliki korban yang dapat diidentifikasi. Kejahatannya
mencakup tindakan yang hanya melibatkan si pelaku atau sekumpulan orang yang sukarela
narkoba, judi illegal, mabuk di tempat umum dan telanjang di tempat umum.
4. Organized Crime
Organized crime adalah kejahatan terorganisir atau terencana dan memiliki strategi. Dalam
sosiologi, kejahatan terorganisir mengacu pada organisasi rahasia yang memiliki tujuan
13
aturan, tujuan, dan memiliki konsekuensi bagi mereka yang tidak mengikutinya peraturan
perdagangan manusia, pencucian uang, pemerasan, rentenir, dan pemerasan tenaga kerja.
5. Corporate Crime
golongan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh individu atau kelompok orang dalam
6. Cyber Crime
Cyber crime adalah jenis kriminalitas berupa kejahatan dunia maya berbasis teknologi dan
jaringan. Cyber crime yang dikenal juga sebagai kejahatan dunia maya adalah setiap
tindakan melanggar hukum di mana komputer atau perangkat komunikasi atau jaringan
Materi pelecehan seksual anak (CSAM) mengacu pada materi yang berisi gambar seksual
dalam bentuk apapun kepada seorang anak yang dilecehkan atau dieksploitasi secara seksual.
14
Suatu bentuk pelecehan atau intimidasi yang dilakukan melalui penggunaan perangkat
seseorang, atau upaya untuk menghubungi seseorang untuk mendorong interaksi pribadi
berulang kali meskipun orang yang dihubungi tidak tertarik (tidak mau).
Cyber Grooming
Cyber Grooming adalah ketika seseorang membangun hubungan online dengan seorang
Penipuan Pekerjaan Online adalah upaya untuk menipu orang-orang yang membutuhkan
pekerjaan dengan memberikan harapan/janji palsu akan pekerjaan yang lebih baik dengan
Pemerkosaan Online
pribadi dan sensitif menggunakan media elektronik jika dia tidak memberikan gambar yang
7. Kejahatan Transnasional
15
Kejahatan transnasional adalah kejahatan terencana dan terorganisir, di mana perencanaan,
eksekusi, dan korbannya lebih dari 1 negara atau melintasi batas negara. Contoh kejahatan
transnasional adalah perdagangan senjata, pencucian uang, pencurian data, dan lain
sebagainya.
8. Kejahatan Internasional
Kejahatan internasional adalah kejahatan yang tidak berkaitan dengan batas-batas negara dan
bisa terjadi di lingkup domestik, namun kejahatan tersebut luar biasa serta menimbulkan
a. Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang terdapat di luar diri
pelaku
b. Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang terdapat di dalam diri
pelaku sendiri
c. Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik karena pengaruh di
Pandangan bahwa ada hubungan langsung antara keadaan ekonomi dengan kriminalitas
ekonomi, penyebab di luar diri pelaku dapat pula berupa tingkat gaji dan upah,
pengangguran, kondisi tempat tinggal bobrok, bahkan juga agama. Banyak penelitian yang
sudah dialakukan untuk mengetahui pengaruh yang terdapat di luar diri pelaku untuk
16
melakuakn sebuah tindak pidana. Biasanya penelitian dilakukan dengan cara statistic yang
Bagi para penganut aliran bahwa kriminalitas timbul sebagai akibat bakat si pelaku,
mereka berpandangan bahwa kriminalitas adalah akibat dari bakat atau sifat dasar si pelaku.
Bahkan beberapa orang menyatakan bahwa kriminalitas merupakan bentuk ekspresi dari
bakat. Para penulis Jerman mengatakan bahwa bakt itu diwariskan. Pemelopor aliran ini,
Lombroso, yang dikenal dengan aliran Italia, menyatakan sejak lahir penjahat sudah berbeda
dengan manusia lainnya, khususnya jika dilihat dari ciri tubuhnya. Ciri bukan menjadi
pendapat bahwa kriminalitas itu merupakan akibat dari bakat psikis atau bakat psikis dan
bakat ragawi.
1. Tingkat pendidikan yang rendah membuat pelaku tindak kriminal tidak berpikir dua kali
2. Kemajuan teknologi membuat informasi mudah tersebar, dan bagi pelaku yang sudah
mempunyai otak kriminal maka informasi tindak kriminal orang lain bisa menjadi
4. Kesenjangan sosial memicu iri dan dendam hingga akhirnya memicu perbuatan
17
5. Fanatisme pada sesuatu seperti klub olah raga membuat seseorang mudah tersinggung
dan akhirnya berujung pada perbuatan kriminal seperti menganiaya atau bahkan
membunuh.
6. Rasa kedaerahan yang kental membuat seseorang tidak mau berbaur sehingga ketika
ada pendatang berbuat kesalahan yang menyinggung egonya maka mereka tidak akan
7. Kepadatan penduduk yang tidak merata, dimana di kota besar lebih padat sehingga
susah untuk mencari kerja dan untuk memenuhi kebutuhan hidup akhirnya melakukan
tindak kejahatan.
1. Rasa iri terhadap orang lain memicu seseorang untuk melakukan tindakan kriminal
2. Sifat sombong bisa membuat seseorang mudah tersinggung dan tidak rela jika ada
orang lain yang melebihi dia. Hal ini bisa memicu tindakan kriminal seperti
3. Perbedaan pendapat yang tidak diikuti oleh rasa toleransi yang tinggi bisa memicu
4. Memiliki pola pikir matrealistis memicu pelaku tindak kriminal untuk melakukan
korupsi.
5. Degradasi mental akibat stres atau depresi dapat mengakibatkan orang tersebut
18
II.4 Contoh tindak kriminal yang terjadi di lingkungan masyarakat
1. Kekerasan seksual terhadap anak usia dini yang dilakukan oleh Ryan Jombang, yang
2. Praktek prostitusi online yang dilakukan oleh Vanessa Angel dan beberapa artis yang
terjerat kasus prostitusi. Yang akhirnya berdampak pada tingkat kriminalitas dan
undian berhadiah. Yang berdampak pada adanya korban yang tidak cermat akan
4. Praktik pelecehan seksual yang sering terjadi di dalam transportasi umum di kota-kota
besar. Yang berdampak pada adanya transportasi umum menjadi tidak nyaman lagi
6. Pemerkosaan secara bergilir yang menimpa seorang gadis remaja di beberapa kota
besar. Yang berdampak pada adanya rasa mecederai psikologis remaja tersebut dan
kekasih karena faktor dendam masa lalu. Yang berdampak pada keluarga korban
19
8. Pengeboman yang dilakukan oleh satu keluarga di Surabaya beberapa waktu lalu yang
9. Korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum pemerintahan yang telah merugikan
terhambat dan menimbulkan dampak masalah sosial yang lain akibat tindakan korupsi
tersebut.
10. Pembegalan motor yang sering terjadi di daerah yang jauh dari penduduk pada malam
hari. Yang berdampak pada hadirnya perasaan tidak aman saat berpergian pada
11. Pembunuhan terhadap aktivis HAM sebagai upaya pembungkaman terhadap fakta
yang ada. Yang berakibat pada hadirnya ketidakadilan terkait HAM akan terus terjadi
di lingkungan masyarakat.
12. Penipuan yang dilakukan salah satu agen perjalanan Haji dan Umroh. Yang
perjalanan.
13. Penghilangan dengan sengaja terhadap saksi kunci pada sebuah kasus yang dilakukan
oleh beberapa oknum. Yang berdampak pada fakta yang diketahui oleh saksi kunci
14. Penggusuran secara paksa lahan penduduk yang akan dijadikan perkebunan sawit.
15. Membayar seseorang untuk melakukan pembunuhan agar dirinya bersih dari jeratan
20
16. Adanya Pinjol (Pinjeman Online) ilegal yang akhir-akhir meresahkan masyarakat
lantaran mampu menyerang psikologis dari setiap individu yang terjebak dalam hal
tersebut, bahkan tak jarang pinjaman online ini menjadikan jalan pemikiran seseorang
untuk mengakhiri hidupnya (bunuh diri). Tentu saja alasannya selain bungga yang
Tindakan kriminalitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa yang secara
umur dianggap telah mampu bertanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukan. Akhir-
akhir ini kejahatan juga dilakukan oleh remaja tidak hanya berwujud dalam bentuk-bentuk
kenakalan tetapi juga telah bersinggungan dan masuk ke ranah hukum. Sebut saja aksi para
geng motor, kasus minuman keras oplosan, pengedar dan pemakai narkoba bahkan beberapa
kasus para remaja juga ikut andil dalam melakukan tindakan kejahatan seksual dan
pembunuhan. Dalam beberapa kasus kriminalitas yang dilakukan oleh remaja, seringkali aksi
yang dilakukan oleh para remaja ini dikaitkan dengan kondisi psikologis, kondisi keluarga
yang tidak harmonis, kondisi kemiskinan serta lingkungan yang tidak ramah terhadap
pertumbuhan dan perkembangan para remaja ini pada waktu masih kecil. Makarios, et., al
(2017), menyebut bahwa remaja dengan perkembangan sosial yang buruk akan cenderung
II.6 Akibat kriminalitas
1. Kerugian materi
21
Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam tahap agak berat. Seperti
pencopetan, penipuan penjambretan, pencurian dll, yang tanpa di sertai dengan tindak
kekerasan
2. Trauma
Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan criminal yang biasanya di
sertai dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda tajam seprti pisau, clurit, pistol
dll.
Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan criminal di sertai dengan tindakan criminal yang
lainnya atau jika seseorang melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan
criminal yang berat. Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan,
4. Kematian
Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan oleh seseorang kelompok sudah
memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan, mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini
7. Merugikan negara
22
II.7 Hubungan kriminalitas, kesenjangan sosial dan globalisasi
kesenjangan sosial yang tinggi menyebabkan meningkatnya angka kriminalitas. Hal ini
seiring laju globalisasi yang menyebabkan sebagian dari masyarakat menempuh langkah
instant untuk mendapatkan materi atau kekayaan secara singkat dengan melanggar hukum.
Globalisasi informasi juga menyebabkan gaya hidup negatif dari luar negeri seperti
Salah satu upaya untuk menekan tidakan kriminalitas adalah demgan cara membuat
pelaku menjadi jera. Formula yang tepat adalah dengan cara memberikan hukum yang tegas,
bagi pelaku seperti dalam akibat agresi militer dalam integrasi nasional . Oleh sebab itu,
diperlukan ketegasan hukum dari aparat hukum. Tentunya Indonesia adalah negara hukum
sehingga segala sesuatunya sudah berlandaskan dan didasarkan pada hukum. Namun, dalam
beberapa kasus masih terlihat adanya ketidaktegasan dari aparat. Kondisi inilah yang
Dalam hal ini, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat oleh para aparat
penegak hukum. Selain itu, negara harus mampu memberi jaminan penegakan hukum yang
berkeadilan. Sehingga para pelaku tindakan kriminalotas ditindak dan dihukun sesuai dengan
23
Tebang pilih yang dimaksud adalah kondiai dimana hukum tidak berlaku sama rata
kepada setiap orang sebagai contoh kejahatan kerah putih . Mereka yang memiliki jabatan
serta uang cenderung kebal hukum. Inilah yang kemudoan memunculkam stigma hukum
indonesia seperti runcing kebawah dan tumpul keatas. Bahkam juga banyak yang menilai
bahwa hukum Indonesia dapat dibeli. Meskipun tidak bisa mengabaikan fakta ini, tentunya
ini merupakan tugas dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Bagaimana menjadikan
hukum sama rata bagi semua orang dan semua kalangan tanpa memandang jabatan ataupun
Cukup miris memang saat kita mendengar seorang mencuri makanan karena tidak
memiliki kemampuan untuk membeli makan. Padahal makan merupakan salah satu
kebutuhan primer manusia. Hal ini menunjukkan bauwa faktor ekonomi sangat memberikan
perjudian online . Oleh sebab itu, salah satu cara untuk dapat mencegah tindaka kriminal
adalah dengan memberikan lapangan pekerjaan. Dengan adanya pekerjaan maka setiap orang
akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka yang memiliki penghasilan tetap pasti
tidak akam memiliki pemikiran untuk melakukan tindak kejahatan demi uang.
memberikan perlakuan yang berbeda kepada orang berdasarkan tingkat ekonomi dan
jabatannya seperti contoh kejahatan korporasi . Tentunya hal ini adalah fakta, sebab anda
sering menyaksikan bagaimana seseorang berlaku kepada orang yang dianggap kaya dan
24
dianggap tidak memiliki perekonomian yang baik. Selain itu, terkadang mereka yang merasa
mampu dan kaya cenderung menyepelekan kelompok yang lemah. Inilah yang kemudian
Salah satu fungsi pemerintahan dalam upaya mencegah kriminalitas adalah dengan
memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berusaha. Mendapatkan penghasilan dan
memperbaiki komdisi ekonomi. Tentu saja hal ini harus bersinergi dengan kemauan dari
individunya sendiri. Jika mereka ingin memperbaiki keadaan dan menjauhkan diri dari
Salah satu cara mencegah tindakan kriminal adalah dengan menjunjung tinggi norma
Tentunya dengan adanya upaya menjunjung kembali norma dan nilai dimasyarakat. Maka
tentu upaya tindakan kirimialitas dapat dicegah. Selain itu, masyarakat indonesia juga harus
menyadari bahwa nilai agama dan norma yang berlaku dimasyarakat merupakan bagian dari
tradisi dan budaya. Tentunya hal ini merupakan alarm bagi kita untuk bisa membedakan
Banyak tindakan kriminalitas yang dipicu karena emosi yang berlebihan. Oleh sebab
itu, salah satu cara mencegah kriminalitas adalah dengan cara jangan mudah terpancing
25
emosi atau kemarahan. Sebab emosi dan marah dapat membuat orang menjadi kalap dan
gelap mata. Dalam keadaan diaman emosi tidak terkendali maka seseorang dapat melakukam
tindak kriminalitas secara spontan. Oleh sebab itu, jangan mudah marah dan terpancing
emosi, sebab keadaan akan meburuk ketika anda hanya mengedepankan kemarahan dan
emosi.
Dalam hal ini, upaya mecegah tindakam kriminal juga dapat dimulai dengan
meningkatkan peran serta orang tua terutama kepada anak-anak. Sebab peran orang tua
amatlah sentral dalam memberikan pendidikan dan pengarahan bagi anda. Apalagi jika
dipresentasikan, anak memiliki lebih banyak waktu di rumah ketimbang di luar rumah.
Karenanya sangat tepat untuk kemudian menjadikan orang tua sebagai peran dominan untuk
Di era globalisasi dan era digital, kita akan begitu mudah mengakses segala informasi
yanh bisa berasal dari seluruh dunia seperti hukuman koruptor di china . Tentunya hal ini
dapat msmbuat budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai di Indonesia mudah masuk. Dari
situlah kemudoan pengaruh negatif dan buruk dapat mendoromg seseorang untuk melakukan
tindakan kriminalitas. Karenanya, dibutuhkan proteksi dari diri sendiri untuk mencegah
10. Menumbuhkan Kejasama yang Solid antara Aparat dan Masyarakat dalam
Menjaga Keamanan
26
Masalah kriminalitas buka sekedar problem yang sederhana sebagai
pelanggaran jenis-jenis hak asasi manusia . Namun hal ini merupakan problem kompleks.
Dimana untuk mencegahnya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Tentunya dalam hal
ini, masyarakat dan aparat perlu membentuk kerjasama yang solid dalam upaya pencegahan
preventif. Dengan demikian maka angka peningkatan kriminalitas akan dapat ditekan.
BAB 3
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta merupakan
salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang lain serta dirinya sendiri.
Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi juga merugikan
Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab diantaranya yaitu akibat
himpitan ekonomi yang memaksa mereka melakukan itu semua. Memang mereka tidak
memikirkan dampak yang diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya
Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang salah satunya
27
Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya dengan cara
memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau status sosial dan
memberikan hukuman yang pantas dengan apa yang mereka lakukan, agar para pelaku
tindak kriminal jera dana tak akan mengulangi tindakan kriminalitas. Penulis rasa cara itu
Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu kita bisa mengambil
bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan apapun kita harus bisa lebih waspada
dan berhati-hati. Dan kita lebih bisa menegaskan norma – norma yang berlaku di
masyarakat.
Jadi intinya kriminalitas itu bisa terjadi bukan karena niat dari pelaku tetapi jaga karena
adanya kesempatan maka dari itu kita harus bisa tidak memberikan kesempatan pada
Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau mengadili tindak
kriminal tidak pandang bulu atau memandang jabatan dan status sosial serta memberikan
hukuman yang seadil-adilnya agar penegakkan hukum dinegara ini dapat berjalan baik.
dimanapun kita berada dan seharusnya televisi tidak menayangkan tayangan yang
“bermata dua” artinya disatu sisi baik bagi konsumen atau masyarakat dan disisi yang
satunya malah membuat pelaku tindak kriminal lebih jago dalam menjalankan aksinya
28
Kita sebagai masyarakat yang cinta damai seharunya kita harus bisa lebih bertindak lebih
hati – hati dan selalu waspada dimanapun kita berada akrena tindak kriminal terjadi
Memasang slogan – slogan di spanduk, banner dan televisi yang isinya menghimbau
DAFTAR PUSAKA
29
Khaerul Umam Noer. 2015. "Kriminalitas Remaja". Diakses pada 8 November 2022, dari
id.scribd.com.
Puput Purwanti. 2018. "10 Akibat Kriminalitas yang Marak Terjadi Di Masyarakat".
Adminnyl. 2019. "Faktor - faktor penyebab terjadinya kriminalitas melalui Internal dan
Ratna Azis Prasetyo. 2020. "Mengenal Tindak Kriminalitas oleh Remaja". Diakses pada 8
Ahmad Ramli Tamim dan Deni Amriadi. 2016. "Kriminalitas". Diakses pada 8 November
30