1
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah studi kasus penerapan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan dan kesadaran tentang pentingnya penerapan
demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Wavan Suarmini selaku dosen mata
kuliah kewarganegaraan. Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis dapat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………
…………………………………..2
BAB I
PENDAHULUAN……………………….…………………………………………………………………
………………………………….3
A. LATAR
BELAKANG…………………………………………………………………………………………
………………………………. 4
B. PERMASALAHAN…………………………………………………………………………………
…………………………………………5
C. TUJUAN
PENULISAN…………………………………………………………………………………………
…………………………….5
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………
…………………………………6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
sebagai warga negara indonesia sudah selayaknya kita tidak terpecah
belah dalam menghadapi permasalahan di negeri ini. mengutip pernyataan
dari Ir. Soekarno “Perjuangan ku lebih mudah karena melawan para
penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsan
sendiri”. ucapan beliau sungguh memiliki makna yang mendalam terkait
dengan kehidupan kita saat ini. kita menghadapi penjajahan di negeri kita
sendiri dengan perubahan dengan memanfaatkan adu domba diantara kita.
sebagai warga negara maka membela tanah air dan menjaganya juga
merupakan tugas kita bersama.
1.2 Permasalahan
berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat permasalahan terkait
dengan penyimpangan demokrasi di indonesia sebagai berikut:
1. apa definisi dari penyimpangan demokrasi di indonesia?
2. apa contoh penyimpangan demokrasi di indonesia?
3. bagaimana peran pemerintah dan warga negara dalam mengatasi
penyimpangan demokrasi yang ada saat ini?
6
BAB II
PEMBAHASAN
Kasus penyimpangan demokrasi yang dibahas adalah kasus pengeboman gereja di
Surabaya pada tanggal 13-14 Mei 2018 di Gereja Santa Maria Tak bercela, GKI Diponegoro,
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, dan juga di Polrestabes Surabaya. Dalam kasus pengeboman
ini, pelaku diduga berasal dari 2 keluarga yang berbeda. Keluarga pertama dengan kepala
keluarga Dita Oepriarto, dengan istrinya Puji Kuswati, anak pertama Yusuf dan anak kedua
Firman, serta 2 anak perumpuan. Untuk keluarga kedua dengan kepala keluarga Tri Murtiono,
dengan istrinya Tri Ernawati, dan ketiga anaknya yang masih kecil.
Pengeboman pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela ketika pukul 6.30 WIB
13 Mei 2018. Pada saat itu sedang berjalannya kegiatan ibadah ketika Yusuf dan Firman masuk
ke dalam halaman gereja dengan motor mereka dan meledakkan bom yang mereka bawa, dimana
terdapat 7 korban tewas termasuk pelaku. Pengeboman kedua terjadi di GKI Diponegoro di hari
yang sama yang dilakukan oleh Puji Kuswati dan 2 anak perempuannya, dimana ketiga pelaku
masuk ke dalam gereja untuk melakukan bom bunuh diri. Dalam pengeboman kedua ini tidak
ada korban tewas selain ketiga pelaku, namun seorang satpam yang sempat berusaha mencegah
para pelaku mengalami luka-luka akibat ledakan. Pengeboman ketiga terjadi di Gereja
Pantekosta Pusat Surabaya di hari yang sama yang dilakukan oleh Dita Oepriarto. Sang pelaku
menggunakan mobil untuk menabrak masuk ke dalam gereja dan meledakkan bom yang dia
bawa. Dari pengeboman ketiga terdapat 7 korban tewas termasuk pelaku dan puluhan luka-luka.
Pengeboman keempat terjadi pada tanggal 14 Mei 2018 di Polrestabes Surabaya yang
dilakukan oleh keluarga Tri Murtiono pada pukul 8.50 WIB. Para pelaku berusaha memasuki
Polrestabes dengan mengendarai sepeda motor, namun dicegat oleh beberapa polisi. Namun
ketika dicegat, bom yang mereka bawa meledak dan menewaskan para pelaku dan melukai para
polisi.
7
Namun dalam agama Islam dan agama lain diajarkan untuk tidak melakukan kekerasan dan
pembunuhan, agama-agama ini juga mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai
satu sama lain. Oleh karena itu tidak diperbolehkan satu pihak agama memaksakan kehendaknya
untuk menang sendiri. Perlu adanya toleransi dengan keberagaman agama yang ada, sesuai
dengan penerapan demokrasi di Indonesia.
8
Bab III
Penutup
Kesimpulan