“DEMOKRASI”
KELAS 2C
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW. yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah “Demokrasi” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Penulis berharap makalah tentang
Demokrasi ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat agar diterapkan dalam
kehidupan-Nya.
Penulis menyadari makalah yang berjudul “Demokrasi” ini perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan dan penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................v
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................v
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................vi
C. Tujuan..........................................................................................................................vi
D. Manfaat.......................................................................................................................vi
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................1
A. Konsep Dan Prinsip Demokrasi.....................................................................................1
B. Pengertian Demokrasi & Pendidikan Demokrasi Khususnya di Indonesia....................3
C. Nilai Kemanusiaan Dalam Menjalankan Tugas Berdasarkan Agama, Moral dan Etika. 4
D. Sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta
rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa....................................................................6
E. Kontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila...............................................7
BAB III..................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan
diangkat sebagai berikut:
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep dan prinsip demokrasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan tentang demokrasi dan Pendidikan
demokrasi khususnya di Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara
dan bangsa.
5. Untuk mengetahui apa saja kontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila.
v
D. Manfaat
Makalah ini memiliki 2 manfaat :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktisi
Makalah ini diharapkan dapat membuat semua orang tau tentang demokrasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam menentukan
kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
b. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
menunjukan semangat dan sikap Bela Negara tidak hanya dilakukan melalui
peperangan yang menghasilkan kemerdekaan saja, akan tetapi dapat ditunjukan
dengan menampilkan perilaku-perilaku dan sikap yang sesuai dengan kerangka
ideologis dan konstitusional bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
7
Mengisi kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha Bela Negara, sebab melalui
usaha-usaha positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan
Indonesia sebagai sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang
justru mengikis rasa kebangsaan dan kecintaan warga negara terhadap tanah airnya.
mungkin akan ada. Karena pada dasarnya nilai ketuhanan inilah yang merupakan
sumber daripada nilai-nilai yang lainnya. Maka dari itu, Pancasila dalam
kaitannya sebagai pandangan hidup bangsa berarti bahwa seluruh masyarakat
Indonesia dalam menjalankan segala aspek kehidupannya harus berpegang teguh
dan berpedoman pada sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hal ini sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang
mengatakan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain
itu, senada juga dengan maksud dari pokok pikiran keempat pembukaan UUD
1945 yang mengatakan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Melihat Negara Indonesia yang kaya akan perbedaan, termasuk perbedaan dalam
agama dan keyakinan yang dianut oleh masyarakatnya, selain memiliki keyakinan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut agama yang dianutnya
masing masing, juga harus berkeja sama dalam :
(1) Mengembangkan sikap hormat meghormati dan bekeja sama meski memiliki
agama dan keyakinan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
relevan dengan QS.Yunus ayat 40-41 yang artinya “dan diantara mereka ada
orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan diantaranya ada pula
orang-orang yang tidak beriman kepadanya, sedangkan tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” Artinya bahwa didunia
ini, khususnya di Indonesia tidak hanya ada orang yang beragama Islam saja,
melainkan ada pula orang-orang yang diluar agama islam, atau tidak mengimani
AL-Qur’an. Dalam hal ini, ada dua tipe manusia yaitu orang yang beriman dan
orang yang tidak beriman. Maka sudah seharusnya bagi masyarakat Indonesia
yang memiliki keragaman agama untuk saling menghormati meskipun memiliki
kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda demi terwujudnya kerukunan
dalam kehidupan beragama.
(2) Membina Kerukunan hidup antar dan inter umat beragama dan kepecayaan
tehadap Tuhan Yang Maha Esa.
9
sesamanya sebagai manusia yang beradab. Artinya bahwa nilai kemanusiaan ini
mengandung nilai sikap moral, kesadaran masyarakat indonesia terhadap norma-
norma dan kebudayaan, baik terhadap dirinya sendiri, antar sesama, dan antar
lingkungannnya. Sehingga dalam hal ini seluruh masyarakat Indonesia diharapkan
untuk dapat mejalankan Social Welfare dan Justice Welfare secaya beiringan.
Social Welfar menuntut setiap orang untuk mengadakan hubungan baik secara
intepersonal, interlasi, dan intedependesi antar warga negara dan antara warga
negara dengan negaranya. Dalam menjalankan Social welfare harus diiringi
dengan Justice Welfare, yaitu dengan memperhatiakan dan menghormati hak
asasi orang lain, karena jika seseorang tidak menghormati hak orang lain, maka
orang tersebut dapat kehilangan haknya sesuai dengan apa yang telah ia perbuat
pada orang lain tesebut. Contohnya ketika seseorang secara terencana telah
menghilangkan hak hidup orang lain, maka orang tersebut pun akan dapat
kehilangan hak hidupnya melalui hukuman mati (Hariyanto, 2020: 37- 38). Selain
melaksanakan Social dan Justice Welfare, juga diharapkan bagi seluruh
masyarakat Indonesia untuk : (1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Karena
sebagaimana yang dimaksud pada UU HAM Pasal 3 ayat (1) bahwa setiap
dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan sederajat
serta dikaruniai akal dan hati murni untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam semangat persaudaraan. Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi
seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat saling menghormati, menghargai dan
sama-sama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, harkat dan martabat
manusia sebagai mahkluk Tuha Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan
suku, agama, keyakinan, keturunan, adat-istiadat, kedudukan sosial, maupun
warna kulit. Hal ini relevan dengan Q.S. Al-Hururat ayat 13 yang artinya “wahai
manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara
11
kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha
mengetahui, maha teliti. Ayat ini menerangkan bahwa semua manusia itu sama
dihadapan Allah SWT, sama sama merupakan anak cucu Adam. namun yang jadi
pembedanya ialah tingkat ketakwaannya saja. Selain itu, Allah juga sengaja
menciptakan manusia itu secara berpasang pasangan, ada laki-laki dan ada pula
perempuan, juga berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku. Sungguh, hal tersebut
sengaja diciptakan Allah agar ciptaannya bisa saling mengenal. Hal ini perlu
sekali untuk dipahami dan dihormati agar tidak terjadi konflik-konflik sosial yang
dapat merusak persatuan, serta untuk menciptakan suatu kerukunan dan
keharmonisan, dan mempererat persatuan dalam menjalani kehidupan, baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (3) Mengembangkan sikap
saling mencintai, tenggang rasa, tepat selira, dan tidak semena-mena terhadap
orang lain. (4) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan, serta
mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain. Hal ini relevan dengan QS. Al-Isra’ Ayat 70, bahwa pada ayat tersebut Allah
SWT mengingatkan kepada seluruh umat manusia tentang kedudukannya yang
begitu mulia dibanding makhluk yang lainnya. Hal tersebut sesuai dengan butir-
butir atau nilai yang terkadung dalam sila ke-2 Pancasila yaitu kemanusiaan yang
adil dan beradab, yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa
membeda-bedakan agama, keyakinan, warna kulit, adat istiadat, mapun status
sosialnya guna membetuk dan meningkatkan mutu kehidupan dalam
bermasyarakat.
2. Nilai Persatuan
Nilai Pesatuan ini diliputi dan dijiwai oleh nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan,
serta meliputi dan mejiwai nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, hal utama yang harus diralisasikan juga ialah
mewujudkan suatu persatuan menjalani kehidupan bermasyarakat dalam sebuah
negara. Oleh karna itu, persatuan itu merupakan suatu akibat dari adanya makhluk
Tuhan Yang maha Esa. Maka dari itu, untuk mewujudkan suatu persatuan
12
serta menjiwai nilai keadilan. Rakyat pada dasarnya merupakan sebuah akibat
dari bersatunya masyarakat yang merupakan manusia ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Nilai kerakyatan ini tidak terlepas dari nilai musyawarah. Ada beberapa nilai
kerakyatan yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, yaitu : (1)
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, karena semua masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. (2) Harus
megutamakan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan untuk kepentingan
bersama, dan diiringi dengan semangat kekeluargaan. Hal ini relevan dengan Q.S.
Ali-Imran ayat 159, yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw
diperintahkan oleh Allah swt untuk memaafkan orang-orang yang menentangnya,
dan mendoakannya, serta diperintahkan untuk bermusyawarah dengan mereka.
Dalam ayat tersebut, sungguh Allah SWT sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
musyawarah. Oleh karena itu, sudah semestinya bagi semua orang khususnya
masyarakat Indonesia untuk selalu bermusyawarah dalam mengambil suatu
keputusan untuk kepentingan bersama. (3) Menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah serta menjalankannya
degan baik dan penuh rasa tanggungjawab. (4) Keputusan yang diambil harus
dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, megutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. (5)
Membeikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melakukan
permusyawaratan. Hal tersebut relevan dengan Q.S. Ali-Imran ayat 159, yang
menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Allah swt untuk
memaafkan orang-orang yang menentangnya, dan mendoakannya, serta
diperintahkan untuk bermusyawarah dengan mereka. Dalam ayat tersebut,
sungguh Allah SWT sangat menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah. Oleh
karena itu, sudah semestinya bagi semua orang khususnya masyarakat Indonesia
untuk selalu bermusyawarah dalam mengambil suatu keputusan untuk
kepentingan bersama, dan hasil dari musyawarah tersebut hendaklah dijalankan
dengan tekad, sungguh-sungguh, ikhlas dan rasa tanggung jawab dalam upaya
14
Masyarakat dan Bangsa Indonesia (Nation and Character Building), yang dulu
selalu dikumandangkan Bung Karno tapi tak pernah dilaksanakan secara serius
dan intensif. Aspek ketiga Restorasi Pancasila adalah menjadikan Pancasila
referensi utama untuk memperkaya kebudayaan Indonesia ketika hendak
mengadopsi nilai-nilai bukan-Indonesia. Karena Pancasila adalah paham terbuka,
maka tidak mustahil bangsa Indonesia merasa perlu mengadopsi hasil kebudayaan
bangsa lain untuk peningkatan kehidupan sendiri, seperti dilakukan bangsa
Indonesia di masa dahulu ketika mengadopsi nilai-nilai agama Hindu, Buddha
dan Islam.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari demokrasi adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dengan konsep yang mengedepankan keadilan,
kejujuran dan keterbukaan pada konsepnya tujuan demokrasi dalam kehidupan
bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Ada
beberapa tujuan dari demokrasi yaitu Memberikan kebebasan dalam berpendapat
dan berekspresi, mencegah perselisihan antar kelompok, menciptakan keamanan
dan ketertiban bersama,mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan,
membatasi kekuasaan pemerintah.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah tentang demokrasi ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.html (Diakses pada tanggal 4/11/2017).
http://www.informasi-pendidikan.com/2016/02/ciri-ciri-demokrasi.html
(Diakses pada tanggal 4/11/2017).
https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-
sikap-dan-perilaku-bela-negara.html (Diakses pada tanggal 2/05/2023).