Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN

DEMOKRASI

DI SUSUN OLEH :
A ANISAH AINIYYAH FIRDAUS (220802502021)
Umi Kaltsum W (220802501034)
Novenia Silanan (
Ruth Siante (
Jeremy Daf (

FAKULTAS SENI DAN DESAIN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat dan Karunia-NYA makalah ini dapat dibuat dan tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

harapan kami adalah semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, dan semoga untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar 18 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................4
1.4 MANFAAT.......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ARTI DEMOKRASI........................................................................................................................6
2.2 MANFAAT DEMOKRASI..............................................................................................................7
2.3 CIRI CIRI DEMOKRASI DEMOKRATISASI...............................................................................7
2.4 NILAI-NILAI DAN PRINSIP DEMOKRASI.................................................................................8
2.5 JENIS JENIS DEMOKRASI..........................................................................................................12
2.6 PILAR SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA.........................................................................13
2.7 PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA......................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................18
3.2 SARAN..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari semua sistem pemerintahan,
yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun
masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan
diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum.

Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik
secara bebas dan setara.

Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar
belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk
dan berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia
Tuhan yang patut kita syukuri.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut.

© Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?

© Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?

© Apasajakah ciri-ciri demokrasi ?

© Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ?

© Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.

© Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.

© Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.

© Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.

© Untuk mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.

© Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

4
© Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

© Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat memenuhi tugas
pendidikan kewarganegaraan yang diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan
pengetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi,
demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat
menenentukan.

Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi
juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga Negara,
menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga
Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.

© Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.

© Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos
(pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.

© Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

© Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini
berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.

© Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada rakyat.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan
oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung makna (Mas’oed, 1997) adalah partisipasi
rakyat dalam penyelenggaraan . (partisipasi politik), yaitu;

 Penduduk ikut pemilu;


 Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;
 Penduduk ikut kampanye pemilu;
 Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;
 Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah.
 Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi dan
situasi dari negara yang bersangkutan.

Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan


Demokrasi pada masa lalu dipahami sebagai bentuk pemerintahan.Demokrasi adalah salah satu
bentuk pemerintahan.Tetapi sekarang ini demokrasi dipahami lebih luas lagi sebagai sistem
pemerintahan atau politik.
Demokrasi sebagai Sistem Politik

6
Pada masa sekarang demokrasi dipahami tidak semata-mata suatu bentuk pemerintahan tetapi
sebagai sistem politik.Sistem politik cakupannya lebih dari sekedar bentuk pemerintahan.
Demokrasi sebagai Sikap Hidup
Perkembangan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya dipahami sebagai bentuk
pemerintahan dan sistem politik,tetapi demokrasi dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan
hidup demokratis.
Demokratisasi
Disamping kata demokrasi,kita mengenal istilah demokratisasi.Demokratisasi adalah penerapan
kaisah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada setiap kegoatan politik kenegaraan.
2.2 Manfaat Demokrasi
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu:

Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat.
Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga
Negara.

Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat mencerminkan keinginan rakyatnya. Semakin besar suara
rakyat dalam menentukan semakin besar pula kemungkinan kebijakan itu menceminkan keinginan dan aspirasi
rakyat.

Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan kemajemukan dalam masyarakat maupun
kesamaan kedudukan diantara para warga Negara. Dalam demokrasi untuk mengatasi perbedaan-perbedaan adalah
lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan bukan dengan paksanaan atau pameran kekuasaan.

Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar tentang hak-hak sipil dan politis; hak
kebebasan berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan
pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan kolektif yang lebih baik.

Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya pembawan kehidupan social. Penghapusan
kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan dengan cara yang santun,
dan damai. Demokrasi memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan

Ciri-Ciri Demokratisasi
1.Berlangsung secara evolusioner.berlangsung dalam waktu yang lama

2.Proses perubahan secara persuasif bukan koersif,dilakukam dengan paksaan,kekerasan,atau tekanan.

3.Proses yang tidak pernah selesai,yang berlansung secara terus menerus.

2.3 Ciri-Ciri Sistem Demokrasi


Menurut Henry B. Mayo dalam Miriam Budiarjo (1990: 62 ) dalam bukunya ”Introduction to Democratic Theory“,
memberikan ciri-ciri demokrasi dari sejumlah nilai yaitu:

1) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.

7
2) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.

3) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.

4) Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.

5) Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat.

6) Menjamin tegaknya keadilan.

Beberapa ciri pokok demokrasi menurut Syahrial Sarbini (2006 : 122) antara lain :

1) Keputusan diambil berdasarkan suara rakyat atau kehendak rakyat.

2) Kebebasan individu dibatasi oleh kepentingan bersama, kepentingan bersama lebih penting daripada kepentingan
individu atau golongan.

3) Kekuasaan merupakan amanat rakyat, segala sesuatu yang dijalankan pemerintah adalah untuk kepentingan
rakyat.

4) Kedaulatan ada ditangan rakyat, lembaga perwakilan rakyat mempunyai kedudukan penting dalam system
kekuasaan negara.

Ciri-ciri kepribadian yang demokratis:

(1) Menerima orang lain;

(2) terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;

(3) bertanggungjawab;

(4) Waspada terhadap kekuasaan;

(5) Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;

(6) Emosi-emosinya terkendali;

(7) Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan

2.4 Nilai-Nilai dan Prinsip Demokrasi


Nilai (Kultur) Demokrasi
Henry B.Mayo dalam Mirriam Budiardjo (208) menyebutkan adanya 8 nilai demokrasi
• Menyelesaikan pertikaian-pertikaian secara damai dan sukarela
• Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang selalu berubah.
• Pergantian penguasa dengan teratur
• Penggunaan paksaan sesedikit mungkin
• Pengakuan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman
• Menegakkan keadilan

8
• Memajukan ilmu Pengetahuan
• Penakuan dan penghormatan terhadap kebebasan
A. Nilai-Nilai Demokrasi

Mengutip pendapatnya Zamroni dalam Winarno (2007: 98), nilai-nilai demokrasi meliputi :

1) Toleransi.

Bersikap toleran artinya bersikap menenggang (menghargai,membiarkan dan membolehkan) pendirian


(pendapat, pandangan,kepercayaan, kebiasaan kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda
dengan pendirian sendiri. Dalam mayarakat demokratis seorang berhak memiliki pandangannya sendiri, tetapi
ia akan memegang teguh pendiriannya itu dengan cara yang toleranterhadap pandangan orang lain yang berbeda
atau bahkan bertentangan dengan pendirianya. Sebagai nilai, toleransi dapat mendorong tumbuhnya sikap
toleran terhadap keanekaragamaan, sikap saling percaya dan kesediaan untuk bekerjasama antarpihak yang
berbeda-beda keyakinan, prinsip,pandangan dan kepentingan.

2) Kebebasan mengemukakan pendapat.

Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat,pandangan, kehendak, atau perasaan yang
bebas dari tekanan fisik,psikis, atau pembatasan yang bertentangab dengan tujuan pengaturan tentan
kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di
muka umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secar bebas dan memperoleh perlindungan hukum. Dengan
demikian, orang bebas mengeluarkan pendapat tetapi perlu pengaturan dalam mengeluarkan pendapat tersebut
agar tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan antar-anggota masyarakat.

3) Menghormati perbedaan pendapat.

Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secar
bebas dan orang lain harus bisa menghormati perbedaan pendapat orang tersebut.

4) Memahami keanekaragaman dalam masyarakat.

Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat yang memiliki banyak dan
beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam
memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Oleh karena itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya
bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain.

5) Terbuka dan komunikasi.

Demokrasi termasuk bersikap setara pada sesama warga ataupun terbuka terhadap kritik, masukan, dan
perbedaan pendapat, bukanlah sekadar sebuah keputusan politik, apalagi kemauan pribadi perorangan belaka.
Demokrasi adalah sebuah proses panjang kebiasaan dan pembiasaan bersama yang terus-menerus. Demokrasi
pada dasarnya adalah sebuah kepercayaan akan kebijakan orang banyak. Jauh dalam lubuknya, lebih dari
sekadar kepercayaannya akan kebebasan sebagai fitrah manusia, demokrasi adalah haluan yang berusaha
menempatkan kesetaraan manusia di atas segalanya.

6) Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan.

9
Setiap manusia mempunyai hak yakni hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai kodrat dan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib untuk dilindungi dan dihargai oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Pengakuan bahwa semua
manusia memiliki harkat dan martabat yang sama, dengan tidak membeda-bedakan baik atas jenis kelamin,
agama, suku.

7) Percaya diri.

Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai
diri sendiri dan bebas dari pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri maupun orang lain
menilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. Individu yang mempunyai rasa percaya diri
adalah mengatur dirinya sendiri,dapat mengarahkan,mengambil inisiatif,memahami dan mengatasi kesulitan-
kesulitan sendiri,dan dapat melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri.

8) Tidak menggantungkan pada orang lain.

Kekuasaan yang diberikan rakyat melalui satu proses demokratis dan dilaksanakan secara benar bersifat
mengikat semua warga. Tetapi warga tetap memiliki kewenangan untuk melakukan kontrol atas
penyelenggaraan kekuasaan. Hal ini hanya dapat tercapai apabila semua orang yang terlibat Di dalam aksi
massa itu adalah warga yang berpikir mandiri dan serius. Rakyat yang menjadi pendukung utama demokrasi
adalah rakyat yang madani, yang mandiri dalam pemikirannya. Dia mesti menjadi orang yang mengetahui apa
yang dilakukannya dan mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatannya.

9) Saling menghargai.

Salah satu sifat yang mesti diwujuddkan dalam kehidupan sehari-hari ialah saling menghargai kepada sesama
manusia dengan berlaku sopan,tawadhu, tasamuh, muru‟ah (menjaga harga diri), pemaaf, menepati janji,
berlaku „adil dan lain- lain. sebagainya. Harga menghargai ditengah pergaulan hidup, setiap anggota
masyarakat mempunyai tanggung jawab moral untuk mempertahankan dan mewujudkan citra baik dalam
masyarakat dengan menampakkan tutur kata, sikap dan tingkah laku, cara berpakaian, cara bergaul, lebih bagus
daripada orang lain.

10) Mampu mengekang diri.

Dengan kemampuan mengekang diri, maka hidup akan lebih tertata, dan lebih memungkinkan baginya
mencapai sukses. Sebagai orang yang mampu mengekang diri, maka ia akan: Pertama, membangun komitmen
yang kuat untuk tidak berpikir, bertindak, bersikap, dan berperilaku yang bertentangan dengan firman Allah
SWT. Kedua, karena Allah SWT juga memerintahkan agar setiap manusia mampu memberi manfaat optimal
bagi lingkungannya, maka ia berkomitmen untuk menjadikan pikiran,sikap, tindakan, dan perilakunya
bermanfaat optimal bagi lingkungannya. Ketiga, ia bersungguh-sungguh mewujudkan komitmennya agar ia
dapat mewujudkan komitmennya.

11) Kebersamaan.

Manusia adl makhluk sosial yang tdk bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dlm
kehidupannya. Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang kuat
ada yang lemah ada yang kaya ada yang miskin dan seterusnya. Demikian pula Tuhan ciptakan manusia dengan
keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling
mengambil manfaat.

12) Keseimbangan

10
Satu hal yang juga hampir boleh dikatakan tidak dapat lepas dari diri kita adalah kenyataan bahwa kita juga
menjadi bagian dari kelompok kemasyarakatan dimanapun lingkungan kita berada, otomatis semua orang
mempunyai fungsi dan peran sosialnya masing-masing dalam struktur kemasyarakatan tersebut, walau sekecil
apapun peranan tersebut. Kehidupan masyarakat yang seimbang dapat dibayangka sebagai kehidupan
masyarakat yang tumbuh secara bebas dan positif, penuh dengan variasi dan dinamikanya dalam suatu
keteraturan uang serasi dan harmonis.

Prinsip Demokrasi

Salah satu pilar demokrasi adalah trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara
(eksekutif,yudikatif,dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen
) dalam berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga
negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini dapat saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan
prinsip cheks and balances.

Ketiga lembaga negara tersebut adalah lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan
melaksanakan kewenangan eksekutif , lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan yudikatif
dan lembaga perwakilan rakyat (DPR,untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasan
legislatif .Di bawah sistem ini,keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan
bertindak sesuai dengan aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses
pemilian umum legislatif,selain sesuai dengan hukum dan peraturan.

Selain pemlihan umum legislatif , banyak keputusan atau hasil- hasil penting,misalnya pemilihan presiden
suatu negara ,diperoleh melalui pemilihan umum.Di Indonesia , hak pilih hanya diberikan kepada warga negara
yang telah melewati umur tertentu ,misalnya umur 18 tahun , dan yang tidak memiliki catatan criminal
(misalnya,narapidana atau bekas narapidana).Pada dasarnya prinsip demokrasi itu sebagai berikut:

a. Kedaulatan di tangan rakyat

Kedaulatan rakyat maksudnya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.Ini berarti kehendak rakyat merupakan
kehendak tertinggi. Apabila setiap warga negara mampu memahami arti dan makna dari prinsip demokrasi

b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia

Pengakuan bahwa semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama, dengan tidak membeda-bedakan baik
atas jenis kelamin, agama, suku dan sebagainya. Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi Universal PBB
yang lahir pada tanggal 24 Desember 1945. Peraturan tentang hak asasi manusia

Undang-Undang Dasar 1945 dimuat dalam: Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama dan empat,
Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia Indonesia telah tertuang
dalam ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang hak
asasi manusia, Undang-Undang yang mengatur dan menjadi hak asasi manusia di Indonesia adalah Undang-Undang
No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.

c. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)

11
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak
tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya
dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.

d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama di depan hukum, pengadilan, dan
pemerintahan tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku, agama, kekayaan, pangkat, dan jabatan. Dalam
persidangan di pengadilan, hakim tidak membeda-bedakan perlakuan dan tidak memihak si kaya, pejabat, dan orang
yang berpangkat. Jika merekabersalah, hakim harus mengadilinya dan memberikan hukuman sesuai dengan
kesalahannya.

e. Pengambilan keputusan atas musyawarah

Bahwa dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan bersama(musyawarah) untuk
mencapai mufakat.

f. Adanya partai plitik dan organisasi sosial politik

Bahwa dengan adanya partai politik dan dan organisasi sosial politik ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi
rakyat.

g. Pemilu yang demkratis

Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

2.5 Jenis-Jenis Demokrasi


Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya diberbagai kondisi dan
tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis demokrasi dapat dilihat dari beberapa hat, sebagai berikut:

A. DEMOKRASI BERDASARKAN CARA MENYAMPAIKAN PENDAPAT :

 Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
menjalankan kebijakan pemerintahan.
 Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil
rakyat yang dipilihnya melalui pemilu. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk
di lembaga perwakilan rakyat.
 Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan langsung dari rakyat (referendum) yang dapat
diklasifikasi; a) referendum wajib; b) referendum tidak wajib; dan c) refendum fakultatif.

B. DEMOKRASI BERDASARKAN TITIK PRIORITASNNYA :

 Demokrasl formal.

12
Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonorni.

 Demokrasi material.

Demokrasi ini memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan
bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialis-komunis.

 Demokrasi campuran.

Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua demokrasi tersebut Demokrasi ini berupaya menciptakan
kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

C. DEMOKRASI BERDASARKAN PRINSIP IDEOLOGI

 Demokrasi liberal,

yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak.
Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).

 Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar.

Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga
Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.

D. DEMOKRASI BERDASARKAN WEWENANG DAN HUBUNGAN ANTARALAT


KELENGKAPAN NEGARA

Demokrasi system parementer; dengan ciri-ciri antara lain:

 DPR lebih kuat dari pemerintah.


 Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri dan memimpin kabinet dengan sejumlah
menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
 Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
 Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagal symbol
Negara. Tugas kepala Negara sebagiari besar bersifat serimonial seperti melantik kabinet dan duta besar
sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata (kehormatan).
 Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya
kepada parlemen untuk membubarkan pemerinta. Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka
pemerintah bubar, dan kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk
pemerintahan baru hasil pemilu.

Demokrasi system presidensial. Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan System presidentil, adalah:

 Negara dikepalai presiden.


 Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung
atau melalui badan perwakilan.
 Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.

13
 Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada presiden.
 Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara, dan tidak dapat saling
membubarkan.

2.6 Pilar Demokrasi di Indonesia / Demokrasi Di Indonesia


1. Demokrasi Desa,Menurut Mohammad Hatta (1960),Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah
mempraktikkan ide tentang demokrasi,meskipun sederhama dan bukan dalam tingkat kenegaraan.

2. Demokrasi Pancasila, demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah demokrasi pancasila.nilai-nilai dari
setiap sila pada Pancasila sesuai dengan ajaran demokrasi pancasila.

3. Perkembangan Demokrsi Indonesia,Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang


surut dan setia dengan usia Republik Indonesia itu sendiri.

Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sanusi (2006) mengetengahkan sepuluh pilar demokrasi yang
dipesankan oleh para pembentuk negara (the founding fathers) sebagaimana diletakkan di dalam UUD 1945 sebagai
berikut:

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Esensinya adalah seluruh sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI haruslah taat asas,
konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Demokrasi dengan kecerdasan

Demokrasi harus dirancang dan dilaksanakan oleh segenap rakyat dengan pengertian-pengertiannya yang jelas,
dimana rakyat sendiri turut terlibat langsung merumuskan substansinya, mengujicobakan disainnya, menilai dan
menguji keabsahannya. Sebab UUD 1945 dan demokrasinya bukanlah seumpama final product yang tinggal
mengkonsumsi saja, tetapi mengandung nilai-nilai dasar dan kaidah-kaidah dasar untuk supra-struktur dan infra-
struktur sistem kehidupan bernegara bangsa Indonesia. Nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar ini memerlukan
pengolahan secara seksama. Rujukan yang mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa tidak dimaksudkan untuk
diperlakukan hanya sebagai kumpulan dogma-dogma saja, melainkan harus ditata dengan menggunakan akal budi
dan akal pikiran yang sehat. Pengolahan itu harus dilakukan dengan cerdas.

3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat

Demokrasi menurut UUD 1945 ialah demokrasi yang berkedaulatan rakyat, yaitu kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki atau memegang kedaulatan itu. Kedaulatan itu kemudian
dilaksanakan menurut undang-undang dasar.

4. Demokrasi dengan rule of law

Negara adalah organisasi kekuasaan, artinya organisasi yang memiliki kekuasaan dan dapat menggunakan
kekuasaan itu dengan paksa. Dalam negara hukum, kekuasaan dan hukum itu merupakan kesatuan konsep yang
integral dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Implikasinya adalah kekuasaan negara harus punya legitimasi hukum.
Esensi dari demokrasi dengan rule of law adalah bahwa kekuasaan negara harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth). Kekuasaan negara memberikan keadilan hukum (legal justice)
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan kepura-puraan. Kekuasaan negara menjamin kepastian

14
hukum (legal security), dan kekuasaan ini mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum (legal interest) seperti
kedamaian dan pembangunan. Esensi lainnya adalah bahwa seluruh warga negara memiliki kedudukan yang sama di
hadapan hukum, memiliki akses yang sama kepada layanan hukum. sebaliknya, seluruh warga negara berkewajiban
mentaati semua peraturah hukum.

5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara

Demokrasi dikuatkan dengan pembagian kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara yang
bertanggung jawab menurut undang-undang dasar.

6. Demokrasi dengan hak azasi manusia

Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi,
melainkan untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya. Hak asasi manusia bersumber pada sifat
hakikat manusia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia bukan diberikan oleh negara atau
pemerintah. Hak ini tidak boleh dirampas atau diasingkan oleh negara dan atau oleh siapapun.

7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka

Lembaga peradilan merupakan lembaga tertinggi yang menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kepastian hukum.
Lembaga ini merupakan pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka (independent). Ia tidak boleh diintervensi
oleh kekuasaan apapun. Kekuasaan yang merdeka ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua pihak
yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya. Di muka pengadilan, semua pihak
mempunyai hak dan kedudukan yang sama.

8. Demokrasi dengan otonomi daerah

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini
merupakan pelaksanaan amanat UUD 1945 yang mengatur bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai
pemerintahan daerah (Pasal 18 UUD 1945).

9. Demokrasi dengan kemakmuran

Demokrasi bukan sekedar soal kebebasan dan hak, bukan sekedar soal kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula
sekedar soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan. Demokrasi bukan pula sekedar soal
otonomi daerah dan keadilan hukum. sebab berbarengan dengan itu semua, demokrasi menurut UUD 1945 ternyata
ditujukan untuk membangun negara berkemakmuran/kesejahteraan (welfare state) oleh dan untuk sebesar-besarnya
rakyat Indonesia.

10. Demokrasi yang berkeadilan sosial

Demokrasi menurut UUD 1945 menggariskan keadilan sosial diantara berbagai kelompok, golongan, dan lapisan
masyarakat. Keadilan sosial bukan soal kesamarataan dalam pembagian output materi dan sistem kemasyarakatan.
Keadilan sosial justru lebih merujuk pada keadilan peraturan dan tatanan kemasyarakatan yang tidak diskriminatif
untuk memperoleh kesempatan atau peluang hidup, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, politik, administrasi
pemerintahan, layanan birokrasi, bisnis, dan lain-lain.

2.7 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah diterapkan dalam
kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu:

15
1. Demokrasi Parlementer (liberal)

Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan
pada bertakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara
yuridis resmi berakhir pada tanggal 5 Juti 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembal UUD 1945.

Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil,
sehingga program dari suatu pemerintahan tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya
perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin

Mengapa lahir demokrasi terpimpin?, yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan
yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirikan terpecahnya masyarakat, baik
dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.

Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante
tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;

 Demokrasi terpimpin bukanlah dictator


 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia
 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang
politik, ekonomi, dan social
 Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan.
 Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam demokrasi
terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta
budaya bangsa Indoesia. Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana
mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-riilai Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya
adalah selain terletak pada presiden, juga karena kelemahan legislative sebagai patner dan pengontrol eksekutiI serta
situasi social poltik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru

Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa
tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi
nilal-nilal kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan
bangsa, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk
mewujudkan keadilan social. Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat
kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat
pedesaan.

Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan
permasalahan yang di alami oleh bangsa Indonesia pada berlakunya demokrsi parlementer dan demokrasi terpimpin.
Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok doterapkan diindonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong
royong.

Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila sampai saat ini. Meskipun demojrasi ini
tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa

16
orde baru masih terdapat berbagai peyimpangan yang tidak ejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi pancasila,
diantaranya:

1) Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil

2) Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

3) Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim adalah anggota PNS Departemen
Kehakiman

4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat

5) System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah

6) Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme

7) Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota MPR

4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak
pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat
beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde
reformasi sekarang ini yaitu :

 Pemilihan umum lebih demokratis


 Partai politik lebih mandiri
 Lembaga demokrasi lebih berfungsi
 Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat otonom penuh.

Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat be\rdasarkan kehendak rakyat,
ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan
atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia berdasarkan
konstitusi.

Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya
dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik
pendukungnya.

Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde baru, bukan berasal dari konsep dasar demokrasi
pancasila, melainkan lebih kepada praktik atau pelaksanaanya yang mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila

17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih
melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati
hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan
kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan
dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga
Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social.

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi
tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-
hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan
kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan.
demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.

18
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah diterapkan dalam
kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer (liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi
Pancasila Pada Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi.

3.2 SARAN
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah menjadi salah satu sistem
politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih
wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah
bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang “melupakan” rakyatnya ketika mereka telah duduk
enak di kursi “empuk”. Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan kepentingan
golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah
tidak aneh lagi bagi bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan tetapi
berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya, adanya sengketa hasil pemilu, black
campaign ketika kampanye dan sebagainya, yang penting bisa mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya.

Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar menuju Indonesia yang lebih
baik.

DAFTAR PUSTAKA
Adi, 2011. (http://www.adipedia.com/2011/04/perkembangan-demokrasi-di-

indonesia.html?=1) diakses pada tanggal 20 Oktober, pukul 14:00

Anonim, 2010. Tuntas Pendidikan Kewarganegaraan. Graha Pustaka. Jakarta

Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi.html) diakses


pada tanggal 23 Oktober, pukul 14:00

Krisiyanto, 2009 (http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalahperkembangan-demokrasi-di-indonesia.html)


diakses pada tanggal 23 Oktober 2016, pukul 14:00

Rogaiyah, Alfitri. 2009. Jurnal PPKn dan Hukum: Demokrasi Kesetaraan atau Kesenjangan. Universitas Sriwijaya.
Sumatera Selatan

Sulfa, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo.Kendari

Wikipedia, 2013 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html) Diakses pada tanggal 23 oktober, pukul 14:00

Arif Dikdik Baehaqi.2012.Diktat Mta Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.Universitas Ahmad Dahlan:Yogyakarta

Dr.Sahya Anggara,M.Si.2013.Sistem Politik Indonesia.CV PUSTAKA SETIA:Bandung

Rauf Maswadi,dkk.2009.Manakar Demokrasi di Indonesia’Indeks Demokrasi di Indonesia 2009’.UNDP:Jakarta

19
20

Anda mungkin juga menyukai