Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWAJIBAN KEWARNEGARAAN DALAM


DEMOKRASI

Disusun oleh :

Raisya Miranti (220585201129)

Dosen Pengampu : Muhammad S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN ( FKIP)
2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas terselesaikan
Makalah Tentang Hak dan Kewajiban dalam demokrasi. Shalawat bernada salam kami
sanjung sajikan kepada kepangkuan nabi besar Muhammad SAW, dengan adanya
Rasulullah, kita dibimbing dan dibawa dari jaman Jahiliyah menuju Jaman yang penuh
ilmu dan pengetahuan ini..
Makalah ini kami buat berdasarkan referensi penunjang . Kami juga berterima
kasih kepada guru pembimbing, yang sebagaianya telah mendidik kita dan juga semua
terutama para Pembacanya. Kami sangat menyadari bahwa penulisan dan pembuatan
makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan ringkasan ini kedepan.
Akhir kata, wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

Raisya Miranti
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
2.1. Hak Warga Negara...................................................................... 4
2.2. Kewajiban Warga Negara........................................................... 6
2.3. Kewajiban Negara dan Pemerintah ............................................ 7

BAB III KESIMPULAN................................................................................ 8


3.1. Kesimpulan................................................................................. 8
3.2 Saran........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang


Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik.
Indonesia memiliki konstitusi yang menjadi sumber dan dasar pembuatan aturan atau
hukum positif yang mempunyai prinsip utama, seperti sebagai hak dan kewajiban warga
negara. Hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya telah diatur dalam
undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari
hak-hak umum yang di gariskan dalam UUD 1945. Hak asasi manusia maupun hak dan
kewajiban warga negara merupakan salah satu elemen penting dari demokrasi
disamping supremasi hukum.
Hak dan kewajiban warga negara yang ada termasuk ke dalam peraturan
perundang-undangan, alasan dilakukannya hal tersebut karena sebagai upaya untuk
terhindar dari tindakan sewenang-wenang saat proses optimalisasi tugas sebagai warga
negara. Antara hak dan kewajiban warga negara memang terdapat perbedaan, namun
kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.
Namun dalam menjalankan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan
kenegaraan, terkadang hak warga negara berhadapan dengan kewajibannya. Bahkan
tidak jarang kewajiban warga negara lebih banyak dituntut, sementara untuk hak-hak
warga negara kurang mendapatkan perhatian. hal tersebut menunjukan bahwa masih
sering terjadi ke tidak seimbangan atau harmonisasi antara hak dan kewajiban sebagai
warga negara. Untuk merealisasi keseimbangan atau harmonisasi antara hak dan
kewajiban ini dibutuhkan sebuah pendidikan sebagai sosialisasi, sehingga melalui
pendidikan akan melahirkan warga negara yang yang baik (good society), selain itu
diharapkan hendaknya kita sebagai warga negara meningkatkan pemahaman dan
pelaksanaan hak dan kewajibannya dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang-
undangan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Apa itu hak warga negara dalam demokrasi?
2. Bagaimana kewajiban warga Negara dalam demokrasi ?
3. Bagaimana kewajiban Negara dan pemerintah dalam demokrasi ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Definisi hak warga Negara dalam demokrasi.
2. Mengetahui apa saja kewajiban warga Negara dalam demokrasi .
3. Mengetahui apa saja kewajiban Negara dan pemerintah dalam demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari kata Demokratia yang
berarti “kekuasaan rakyat”. Demokratia sendiri terdiri dari dua kata yakni demos yang
mempunyai arti “rakyat” dan kratos yang mempunyai arti “kekuasaan atau
kekuatan”.Demokrasi mencakup kondisi budaya, ekonomi dan sosial yang
memungkinkan dalam terjadinya praktik kebebasan politik baik secara bebas ataupun
setara.
Secara umum pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang setiap
warga negara mempunyai hak yang setara dalam pengambilan suatu keputusan yang
akan memberikan efek dalam kehidupan mereka. Demokrasi juga bisa diartikan sebagai
bentuk kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Dalam demokrasi, warga negara
bisa diizinkan untuk berpartisipasi aktif secara langsung atau juga melalui perwakilan
dalam melakukan perumusan, pengembangan serta pembuatan hukum.
Demokrasi adalah suatu system yang ada dalam pemertintahan yang mana setiap
warga negaranya memiliki hak dan kesempatan yang sama. Demokrasi tidak mengenal
suku bangsa, tidak mengenal juga jenis kelamin dan tidak mengenal tentang golongan
atau status sosial. Karena demokrasi berarti dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
Dalam sistem demokrasi rakyatlah sebagai pelaku utama yang menjadi penentu
sebuah keputusan, tidak ada sebuah keputusan yang bisa diambil oleh pihak
pemerintahan tanpa melibatkan campur tangan suara dari rakyat. Demokrasi berasal dari
bahasa yunani Demokratia ” kekuasaan rakyat” demokratia itu terdiri dari dua kata yaitu
demos (rakyat ) dan kratos ( kekuasaan). Tujuan dari demokarasi itu sendiri adalah
untuk membangun kedaulatan negara kepada rakyat dengan tujuan menghasilkan
pemerintahan yang sah dan dikehendaki oleh mayoritas masyarakat.
Amerika adalah negara yang katanya paling demokrasi yang ada di dunia,
dengan sistem tersebut pemerintahan Amerika Serikat menjadi negara dengan tingkat
kebebasan yang tertinggi dalam hal apapun. Sebagai contohnya lihat saja kehidupan
Amerika baik itu dari segi ekomoni, sosial, termasuk budaya yang ada di Amerika.
Dengan modal demokrasi yang telah sukses di dalam pemerintahannya. Amerika
Serikat menyebarkan paham paham tersebut ke berbagai negara yang ada di seluruh
penjuru dunia. Ada yang berhasil mengadopsi sistem pemerintahan tersebut ada juga
yang tidak berhasil atau malah tidak cocok untuk diterapkan pada suatu negara.
Tidak ketinggalan dengan negara kita Indonesia pun telah lama menerapkan
sistem pemerintahan yang terlihat seperti menuhankan rakyat ini. Apakah Indonesia
berhasil menerapkan Demokrasi? Sejauh ini terlihat berhasil secara sistem namun
secara penerapan nya masihlah jauh dari kata dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
Kita ambil contoh penerapan demokrasi yang paling terlihat adalah pada saat
pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Peristiwa itu lebih di kenal sebagai
pesta demokrasi dalam rangka menentukan pemimpin yang akan memimpin negara atau
kepala daerah.

2.I. Hak Warga Negara


Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang
lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak. Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang
layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.
Hak warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi
negara. Hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaana sebagai manusia.
Hak asasi manusia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap
manusia sejak ia dilahirkan. Meskipun bukan pemberian negara, hak asasi manusia
harus dilindungi dan dijamin oleh negara dalam pelaksanaanya.
Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan atau diterima
secara penuh bertanggung jawab oleh masing-masing warga negara. Bahkan, tak hanya
hak sebagai warga negara, setiap manusia pada dasarnya telah memiliki hak sebagai
individu, seperti hak asasi. Negara menjamin hak asasi setiap warga negaranya. Hal ini
tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
A. Ragam Hak Warga Negara
Undang-undang telah mengatur sejumlah hak warga Negara indonesia. Pasal 27-
34 Undang-Undang Dasar 1945 Mencantumkan ragam hak warga Negara yang dijamin
oleh Negara, yaitu:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
4. Hak atas kelangsungan hidup.
5. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan Negara.
7. Hak mendapatkan kesejahteraan sosia.
8. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial.
B. Hak Warga Negara Dalam Demokrasi
Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk hak warga negara untuk
memberikan suaranya kepada tokoh yang dianggap layak menjadi wakilnya di
pemerintahan. Pemilihan umum ini merupakan sarana berdemokrasi bagi warga negara
yang dilindungi konstitusi.
Moh Kusnardi dan Hermaily Ibrahim yang dikutip situs Ditjen Peraturan dan
Perundang-undangan Kemenkumham menyebut dalam paham kedaulatan rakyat
(demokrasi) rakyatlah yang dianggap sebagai pemilik dan pemegang kekuasaan
tertinggi suatu negara. Rakyat juga yang menentukan corak dan cara pemerintahan
diselenggarakan, dan rakyat pula yang menentukan tujuan yang hendak dicapai oleh
negara dan pemerintahannya itu.
Lewat pemilihan umum (Pemilu), rakyat memilih wakil-wakilnya dalam
pemerintahan. Mengutip Andi Yuliani dalam artikel Hak Konstitusional Warga Negara
di situs Pemkab Sukabumi, dalam konteks manusia sebagai individu warga negara,
pemilu merupakan proses penyerahan sementara hak politiknya. Hak itu adalah hak
berdaulat untuk turut serta menjalankan penyelenggaraan negara.
Hak pilih warga negara mendapat jaminan dalam berbagai instrumen hukum.
Pasal 21 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) menentukan bahwa:
1. Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya sendiri, baik dengan
langsung maupun dengan perantaraan wakil-wakil yang dipilih dengan bebas.
2. Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan
pemerintahan negerinya.
3. Kemauan rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah; kemauan ini harus
dinyatakan dalam pemilihan-pemilihan berkala yang jujur dan yang dilakukan
menurut hak pilih yang bersifat umum dan berkesamaan, serta dengan pemungutan
suara yang rahasia ataupun menurut cara-cara lain yang juga menjamin kebebasan
mengeluarkan suara.
Kemudian ada pula beberapa pasal dalam Undang-Undang maupun putusan
Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga memberikan jaminan hak pilih warga negara
dalam demokrasi, yaitu:
 Pasal 28D UUD 1945:
Ayat (1) "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum."
Ayat (3) "Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan."
 Pasal 43 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
"Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum
berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”

2.2. Kewajiban Warga Negara


Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan
hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan
karena sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya. Sebagai warga negara kita wajib
melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai kemampuan masing-masing supaya
mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.
Dengan begitu, makna kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan
dengan penuh tanggung jawab untuk mendapatkan hak bagi seorang warga negara.
Sedangkan tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan perbuatan yang
disengaja maupun tidak.
Warga negara memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai perwujudan
tanggung jawabnya kepada negara. Kewajiban merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan oleh setiap warga negara terhadap negara. Menurut Notonegoro beban
untuk dapat memberikan sesuatu yang seharusnya diberikan oleh suatu pihak tertentu
dan tidak dapat diambil oleh pihak lain manapun yang terdapat prinsip untuk dapat
dituntut secara paksa oleh pihak yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang
harus dilakukan. Kewajiban pula merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh pihak
tertentu dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab yang memiliki berprinsip
dapat dituntut secara paksa oleh pihak yang berkepentingan.
Kewajiban yang harus dipenuhi warga negara Indonesia diatur oleh Undang-
Undang 1945 yang diantaranya diatur dalam pasal 27 ayat (1) dan (2) yang berisikan
bahwa setiap warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan asas
persamaan kedudukandengan tidak ada kecualinya dan setiap warga negara wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara, selanjutnya pasal 28J ayat 1yang berisikan bahwa
setiap warga negara wajib menghormati hak asasi m anusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta pasal 28J ayat 2 yang
berisikan bahwa setiap warga negra wajib untuk tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan undang-undang dengan maksud menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan milik orang lain. Selanjutnya pasal 30 ayat 1 yang berisikan
bahwa setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara dan pasal 31 ayat 2 yang berisikan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Contoh kewajiban warga negara adalah wajib wajib menjaga fasilitas umum
dengan membayar pajak tepat pada waktumya, misalnya pajak bumi dan bangunan
(PBB), wajib menjaga fasilitas umum dan tidak merusaknya, wajib menjaga ketertiban
dan keamanan lingkungan sekitar, wajib menaati peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku, wajib menaati norma yang berlaku, misalmya norma kesopanan dan
norma hukum. Wajib menaati peraturan lalu lintas, misalnya menggunakan helm saat
mengendarai sepeda motor. Wajib membayar sejumlah biaya setelah menggunakan
fasilitas umum, misalnya membayar biaya jalan tol dan transportasi umum. Wajib
menghormati serta menjaga toleransi antar umat beragama supaya persatuan dan
kesatuan Indonesia tetap utuh dan terjaga, wajib menghormati hak hidup serta HAM
setiap manusia dengan cara tidak mencelakai dan membahayakan hidup orang lain.
Serta wajib melakukan upaya bela negara, misalnya dengan menggunakan produk lokal
serta mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila (Masruroh, & Zulaikha, 2013).
Berikut beberapa contoh kewajiban sebagai warga Negara secara umum yang
telah diatur dalam Undang-Undang 1945. Ialah:
1. Wajib menaati hokum dan pemerintahan
2. Wajib ikut serta bela Negara
3. Wajib menghormati HAM orang lain
4. Wajib tunduk ke pembatasan sesuai undang-undang
5. Wajib ikut serta dalam pertahanan Negara
6. Wajib ikut serta dalam pendidikan dasar

2.3 Kewajiban Negara dan Pemerintah


Dalam wacana Kewarganegaraan, negara diposisikan sejajar dengan warga
negaranya. Secara normatif, hubungan antara negara dan warga negara harus selalu
berpegang pada hak dan kewajiban yang melekat antara keduanya, sehingga proses
dialogisnya berlangsung secara demokratis, adil, dan harmonis. Hal tersebut dapat
terjadi apabila keduanya memiliki kesadaran yang tinggi dan konsisten untuk
melaksanakan hak dan kewajibannya. Etika hubungan yang hendak dikembangkan
dalam proses komunikasi antara negara dan warga negara juga harus berlangsung secara
timbal balik (Hamidi&Lutfi, 2010:100). Hanya melalui tindakan timbal balik dalam
pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing pihak yaitu negara dan warga negara,
tujuan negara akan tercapai dan hak-hak warga negara akan terpenuhi.
Hubungan antara negara dan warga negara merupakan hubungan timbal balik yang
melibatkan unsur hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Hubungan itu secara
mendasar terbangun dari tujuan awal terbentuknya negara Indonesia. Hak dan
kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban
warga negara terhadap negara. Hak dan kewajiban negara (pemerintah) dan warga
negara bersumber dari, dan diatur dalam UUD 1945. Kewajiban negara secara implisit
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yakni pada alinea keempat. Di dalam alinea
keempat berisi tujuan dan kewajiban negara yang harus dilaksanakan setiap
pemerintahan yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hak-hak negara antara lain adalah ditaati hukum dan pemerintahnya; dibela; pajak;
dan menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat. Adapun kewajiban
negara yang dimuat dalam seluruh pasal tersebut, yaitu menjamin sistem hukum yang
adil; menjamin Hak Asasi Manusia; mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat; memberi jaminan sosial; dan memberi kebebasan beribadah kepada warga
negaranya. Secara garis besar, hak dan kewajiban negara terhadap warga negara yang
telah tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara
lain mencakup bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi, dan pertahanan. Semua bidang tersebut menunjukan adanya hubungan yang
inergis antara negara dengan warga negara. Negara memberikan suatu jaminan
pemberian hak yang diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara,
tindakan tersebut juga berlaku sebaliknya. Dalam tatanan teoritis, hubungan keduanya
sudah diatur dengan jelas dan disertai sanksi bagi siapapun yang melanggar. Hubungan
antara negara dan warga negara bersandar kepada norma yang dipersyaratkan oleh
konstitusi (Hamidi&Lutfi, 2010:97)
Dengan demikian adapat dikatakan bahwa Negara adalah suatu organisasi yang
berada dalam suatu wilayah ataupun daerah ataupun wilayah tertentu yang di dalamnya
meliputi rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat. Pemerintah dalam hal ini
memiliki kekuasaan serta wewenang untuk dapat pengatur penyelenggaraan suatu
pemerintahan dan mengatur rakyatnya. Rakyat dalam hal ini harus mnegikuti seluruh
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia tanpa terkecuali. Tujuan
negara untuk mengatur warga negara dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah
supaya tercapainya kepentingan bersama seluruh rakyat Indonesia. Negara pula
memiliki peran untuk menjaga dan mengatur ketertiban masyarakat, mengusahakan
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan meratanya kesejahteraan tersebut di seluruh
Indonesia, membentuk lapisan pertahanan dan keamanan negara serta negara dapat
menegakan keadilan terhadap seluruh rakyatnya (Sukmana, 2016).
Pemerintah dalam hal ini memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur jalannya
pemerintahan yang ada di Indonesia. Pemerintah dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama negara selain itu pemerintah pula memiliki kekuasaan mandiri dan bertanggung
jawab kepada negara. Pemerintahan yang baik dijalankan atas dasar kesejahteraan
rakyat bukan hanya kepentingan masing-masing pribadi saja. Peraturan pemerintahan
pula dibuat berdasarkan usulan dari rakyat. Hal ini dikarenakan Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang berarti dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Maka segala sumber daya yang dimiliki oleh negara dipakai sebaik-
baiknya untuk rakyat yang dikelola oleh pemerintah terkait. Karena orang-orang yang
menduduki pemerintahan dipilih berdasarkan suara rakyat dan bertanggung jawab
kepada rakyat (Thoha, 2002).
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Hak warga negara merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan setiap
warga negara dari negara dalam hal ini pemerintah. Sedangkan kewajiban merupakan
segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh setiap warga negara kepada negara sebagai
bentuk tanggung jawab kepada negara. Peraturan mengenai pemenuhan hak dan
pelaksanaan kewajiban warga negara Indonesia sudah jelas tercantum dalam UUD NRI
Tahun 1945. Hak dan kewajiban tersebut harus selalu berjalan beriringan, penuntutan
hak tanpa pelaksanaan kewajiban adalah hal yang bisa dianggap rancu dikarenakan
sebagai warga negara tanggung jawab kepada negara adalah dengan melaksanakan
kewajiban yang telah datur dalam Undang-Undang. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak
dan kewajiban harus terus berjalan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik lagi
menuju ke arah yang demokratis, adil dan harmonis dengan didasari norma yang
dipersyaratkan dalam konstitusi.
Hak warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi
negara. Hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaan sebagai manusia.
Rakyat bertanggung jawab dalam pelaksaaan kehidupan demokrasi. Dengan kata lain,
seluruh rakyat Indonesia harus mewujudkan situasi negara yang kondusif, aman, tertib
dan demokratis. Untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara menjalankan semua
kewajiban terhadap negara. Dengan menjalankan kewajiban terhadap negara, maka
secara otomatis negarapun akan menjalankan kewajiban terhadap yaitu dengan
pemenuhan hak rakyat secara maksimal.

3.2 Saran
Adapun saran yang bisa penulis berikan :
1. Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa
meluruskannya.
2. Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur yang berkenaan dengan
pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa lebih menyempurnakan kembali
pembahasan materi dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

safitrakusumaningtyas23-fisip12.web.unair.ac.id
aniiev.blogspot.co.id
www.artikelsiana.com
Hikam, M.A.S. (1999). Politik Kewarganegaraan: Landasan Redemokratisasi di
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kansil, (2003).Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya
Paramita.

Anda mungkin juga menyukai