Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas UAS (ulangan akhir semester) pada mata pelajaran
Hadis IT
Di susun Oleh:
Ilmu Hadis
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk-Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Di dalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang dapat kami
sajikan dengan topik Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi. Dimana di dalam topik tersebut
ada beberapa hal yang dapat kita pelajari khususnya pengetahuan tentang pengertian
demokrasi, jenis-jenis demokrasi dan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi, serta arti
penting pendidikan demokrasi di indonesia.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk
sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bpk. Maimun MA, M.S.I. Selaku
Dosen Pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarga Negaraan. Atas bimbingan dan
dukungannya kami ucapakan trimakasih.
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A.Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C.Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 1
D.Manfaat ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A.Arti dan Makna Demokrasi ................................................................................................. 3
B.Jenis-jenis Demokrasi ......................................................................................................... 7
C.Nilai-nilai Demokrasi .......................................................................................................... 9
D.Pendidikan demokrasi ....................................................................................................... 12
E.Demokrasi di Indonesi ....................................................................................................... 13
1.Demokrasi parlemetar (liberal) ...................................................................................... 13
2.Demokrasi pancasila terpimpin. ..................................................................................... 14
3.Demokrasi pancasila ...................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 17
A.Kesimpulan ....................................................................................................................... 17
B.Saran .................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak digulirkannya reformasi tahun1998, wacana dan gerakan demokrasi terjadi
secara masif dan luas di indonesia. Demokrasi yang sejak awal di ciptakan oleh para
pendiri negara memperolrh momentum kebangktanya di akhir abad ke-20. Hasil
penelitian UNESCO tahun 1949 menyatakan “mungkin untuk pertama kali dala
sejarah demokrasi sinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua
sistem oraganisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh para pendukungnya
yang berpegaruh” (Miriam Budiardjo 1997).
Demokrasi diyakini sebagai tolak ukur yang tak terbantah dar keabsahan politk
hampir semua negara di dunia. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama
kewenangan pmerintah menjadi basis bagi kokohnya sisitem politik demokrasi. Awal
abad ini pun kita akan terus menyaksikan glombang aneksasi paham demokrasi
mewanah keseluruh negara berbarengan denga isu-isu global lainya, seperti hal asasi
manuisa, keadilan, masalah gender, dan persoalan lingkupan hidup.
Pada saat ini hampir semua negara mengaku bahwa sistem politiknya adalah
demokrasi. Hal ini menjnjukan bahwa rakyat diletakan pada posisi penting dan
berdaulat, walaupun secara operasiona implikasinya di berbagai negara tidak selalu
sama. Tidak ada negara yang ingin di katakan sebagai negara yang demokratis atau
negara otoriter.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Ada berapa jenis-jenis demokrasi?
3. Apa sajakah nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi?
4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
5. Bagaiman sistem pendidikan demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1
1. Untuk mengetahui apa demokrasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi
3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi
4. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di indonesia
5. Untuk mengetahui sistem pendidikan di indonesia
D. Manfaat
Pembuatan makalah mengenai demokrasi dan pendidikan demorasi ini diharapkan
bisa memberikan pemahaman bagi kita semua, khusunya bagi kaum pelajar yang
sedang melakukan kegiatan belajarnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Heri Herdiawanto, Jumata Hamdayama.2010.cerdas, kritis, dan aktif berwarga negara. Hal.80.
3
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(governmen of the people, by tehe people and for the people). Hal ini
merupakan pengertian demoraksi yang paling populer dari pengertian yang
ada.
Istilah demokrasi pertama kali dipakai di Yunani kuno, khusunya di kota
Arthea, untuk menunjukaan sisitem pemerintahan yang berlaku disana. Kota-
kota didaerah Yunani pada waktu itu merupakan kota kecil. Penduduknya tidak
begitu banyak sehingga mudah dikumpulakn oleh pemerintah dalam satu rapat
untuk musyawarah. Dalam rapat itu diambil keputusan bersama mengenai
garis-garis besar kebijaksanaan pemerintah yang akan dilaksanakan dan segala
permasalahan mengenai kemasyarakatan.2
Lanadasan poko atau gagasan dasar suatu pemerintah demokrasi ialah pengakuan
hakikat manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu mempunyai kemampuan
yang sama dlam hubunganya antar ang satu dan yang lain. Berdasarkan gagsan dasar
itu, dapat ditarik dua buah asas pokok sebagi berikut:
1. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung dikarenkan rakyat itu ikut serta secara langsung, jadi
pemerintahan itu disebut pemerintahan demokrasi langsung. Yang mana, bisa kita
lihat perintahan di indonesia khususnya di pemerintahan desa. Kepala desa atau
lurah dipilih langsung oleh oleh rakyat desa itu sendiri. Pemilihan kepala desa itu
dilakukan sangat sederhan sekali. Para calon mengunkan tanda gambar hasil
pertanian, seperti padi atau pisang. Rakyat memberikan suara kepda calong
masing-masing, yang dipilih dengan memasukan lidi ke dalam tabung bambu
milik calong yang dipilihnya. Calon yang memiliki lidi terbanyaklah yang terpilih
menjadi lurah. Di samping memilih kepala desa, pada hari-hari tertentu warga desa
2
Winarno.2015.pradigam pendidikan kewarganegaraan. hal.100-101
3
Syahrial syarbani.2014.pendidikan kerganegaraan untuk perguruan tinggi. Hal.73
4
di kumlpulkan pleh kepala desa di blai desa untuk membicarakan masalah yang
menyangkut kepentingan bersama.
Demokrasi langsung adalah demokrasi yang mengikut sertakan setiap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijkasanaan umum dan
undang-undang. Winanro (2015, hal.99).
فبما رحمة من هللا لنت لهم ولو كنت فظاغليظ القلب ال نفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفرلهم
)١٥٩:وشاورهم فى المر فاذا عزمتم فتوكل على هللا ان هللا يحب المتوكلين (العمران
Yang artinya: “maka disebbakan rahamat adari Allah lah kamu ber;aku
lemah lembut terhdap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari seklilingmu. Karaena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian pabila kamu telah membukatkan tekad maka
bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepadanya”.
5
،الوكاله فى لشرع تفويض شخص شيئا له فعله مما يقبل الى غيره ليفعله حال حياته (فتح القريب
)٢٣.صحيفه
Artinya: “Wakalah adalah pelimpahan seseorang keoda orang lain atas urusan
yang boleh ia lakukan sendiri dan boleh diambil orang lain agar dilakukan ketika
ia masih hidup”.
Hukum wakalah atau demokrasi tidak langsung
)٢٣. صحيفه،وكل ما جازلال نسان التصرف فيه جاز له ان يوكل (القريب
Artinya: “setiap hal yang boleh ditasorufkan oleh seseorang dengan dirinya
sendiri, maka boleh baginya untuk diwakilkan atau menjadi wakil atas urudsn
tersebut”.
Syarat orang yang mewakili (DPR RI, DPRD, Mentri Dll.)
)٢٣. صحيفه،الوكيل امين فيما يصرفه واليضمن الوكيل اال بالتفريط (القريب
Artinya: “Wakil (orang yang mengganti atau mengambil urusan orang lain atas
izinya) adalah orang yang dapat dipercaya atas apa yang ia terima atau apa yang ia
tasorufkan, sehingga ia tidak wajib mengganti kecuali ceroboh”.
a. penduduk yang selalu berubah-ubah sehingga suatu musywarah pada suatu tempat
tidak mungkin dilakukan.
b. Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintaha munhgkin rumit dan tidak
sederhana sperti yang dihadapi oleh pemerintahan desa yang trdisional.
c. Setipa warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di dalam kehidupanya
sehingga masalah pemerintahan cukup diserahkan kepada orang-orang yang
berminat dan mempunyai keahlian bidang pemerintahan negara.
Istilah demokrasi yang berati pemerinyah rakyat itu, sesudah zaman Yunani kuno,
tidak disebut lagi. Batu setalah meletusnya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis,
istilah demokarsi muncul kembali sebgai lawan sisitem pemerintahan yang absolut
(monarki muthlak), yang mengusai pemerinhan di dunia Barat sebelumnya.4
4
Heri Herdiawanto, Jumata Hamdayama,2010,cerdas, kritis, dan aktif berwarga negara, Hal.81-82.
6
1. Adanya pembagian kekuasaan.
2. Adanya pemilihan umum yan bebas.
3. Adanya menejemen pemerintahan yang bebas.
4. Adanya kebebasan individu.
5. Adanya persadilan yang bebas.
6. Adanya pengakuan hak minoritas.
7. Adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum.
8. Adanya pers yang bebas.
9. Adanya multi partai politik.
10. Adanya musyawarah.
11. Adanya persetujuan parlemen.
12. Adanya pemerintahan yang konstitusional.
13. Adanya ketentuan pendukung tentang sistem demokrasi.
14. Adanya pengawasan terhadap administrasi publik.
15. Adanya perlindungan hak asasi manusia.
16. Adanya pemeritahan yang bersih.
17. Adanaya mekanisme politik.
18. Adanya kebijakan negara yang berkeadilan.
19. Adanay pemeritahan yang mengutamakan bertanggung jawab.
20. Adanya persaingan keahilian.5
B. Jenis-jenis Demokrasi
5
Ahmad ubaidillah, abdul razak, dkk,2000,pedididkan kewargaan,demokrasi,ham dan masyarakat madani,
hal.166-169.
7
lembaga perwakilan rakyat, tetpai wakil rakyat dalam menjalankan
tugasnya diawasi rakyat melalui referendum (pemungutan suara untuk
mengetahui kehendak rakyat secra langsung) dan inisatif rakyat.
Demokrasi ini anatara lain dijalankan di Swiss.
2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya terdiri dari sebagai
berikut:
Demokrasi formal.
Denokrasi ini secara hukum menempatkan seseorang dalam kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan
ekonomi. Individu di beri kebebasa yang luas sehingga demokrasi ini
disebut juga demorasi liberal.
Demokrasi material
Demokrasi meterial memandang manusia mempunyai kesamaan dalam
bidang sosial-eknomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi
prioritas. Demokrasi semacam ini dekembangkan di negara sosialis-
komunis.
Demokrasi campuran
Demorasi ini merupakn campuran dari kedua demokrasi tersebuat
diatas. Demokrasi ini menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan
menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
3. Berdasarkan prinsip idiologi, demorasi dibagi kedalam sebagi berikut.
Demorasi liberal
Demorasi ini memeberikan kebebasan yang luas pada individu.
Campur tangan pemerintah diminimalkan, bahkan di tolak. Tindakan
seweng-wenang pemerintah terhadap warganya di hindari. Pemerintah
bertindak atas dasar konsitusi (hukum dasar).
Demokrasi rakyat atau proletar
Demokrasi ini bertujuan menyejahteraan rakyat. Negara yag di bentuk
tidak mengenal perbadaan kelas. Semua warga negara mempunyai
persamaan dala hukum dan politik.
4. Berdasrkan wewenang dan hubungan anatara alat kelengkapan negara,
demokrasi dibagi menjadi berikut ini.
Demokrasi sistem parlementar
Ciri-ciri pemerintahan parlementar, antar lain sebgai berikut.
- DPR lebih kuat dari pemerintah.
8
- Menteri bertanggung jawab pada DPR.
- Program kebijaksanaan Kabinet disesuaikan dengan tujuan politik
anggota parlemen.
Demokrasi sistem pemisahan atau pembagia kekuasaan (presidensial)
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sisitem presidensial adalah
sebagai berikut.
- Negara dikepelai Presiden .
- Kekusaan eksekutif Presiden dijalankan berdasarkan
kedaulatanyang dipilih dari rakyat oleh rakyat melaui badan
perwakilan.
- Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentika
menteri.
- Menteri tidak bertanggung jawab pada DPR, melainkan pada
Presiden.
- Preseden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebgai
lembaga negara dan tidak dapat saling membubarkan.6
1. Berdasarkan persamaan.
Dalam demokrasi ini hukum mengatakan bahwa tetaplah bagi kaum miskin
untuk tidak mempunyai keuntungan lebih besar dari pada kaum kaya; dan
bahwa tidak boleh satu pun menjadi tuan, kedua-duanya sama.
2. Pemerintahan dipilih berdasarkan kualifikasi pemilikan tertentu, tetapi
pemilikan yang sedikit; ia yang memiliki jumlah harta benda
dipersyaratkan berhak ambil bagian dalam pemeritahan, tetapi ia yang tak
punya hrta milik kehilangan hak-haknya.
3. Semua warga-negara yang tidak terkena diskulifikasi ikut ambil bagian
dalam pemerintahan, tetapi hukum masih merupakan kedaulatan tertinggi.7
C. Nilai-nilai Demokrasi
6
Heri Herdiawanto, Jumata Hamdayama.2010.cerdas, kritis, dan aktif berwarga negara. Hal.83-85.
7
Franz Magins, Suseno SJ, 2005, Demokrasi Klasik Modrn, hal.15
9
kebudayaan. Suatu mnegara dapat memberikan isi dan sifat kepada demokrasi yag
berbeda dengan isi dan sifat demokrasi di negara lain. Dengan demikian, bentuk
demokrasi suatu negaara akan berbeda dengan benbtuk demokrasi negara yang lain
dan bentuk demokrasi itu pada suatu masa aka berbeda dengan bentuk dmokrasi pada
suatu masa yang lain. Misalnya, bnetuk demokrasi pada masa sekarang berbeda
bentukdemokrasi pada masa UUD RIS tahun 1949 dan UUD sementara tahun 1950.
Atas dasar itu, berikut ini Henry B. Mayo akan mencoba untuk merinci kepada
ilai-nilai demorasi ini, dengan catatn tentu saja tidak berarti bahwa setiap masyarakat
demoratis semua menganut nilai ini, melainkan tergantung perkembangan sejarah,
aspirasi, dan budaya politik masing-masing. Nilai-nilai yang di tuturkan olehnya
antara lain:
1. Menyelesaikan perselisihan denga damai dan secara melembaga.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara alami dan dalam suatu
masyarakat yang kadang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan seminimal mungkin.
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman.
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Sedangkan menurut Nurcholish Majid dalam Tim ICCE UIN jakarta (2003)
menyatakan adanya tujuah norma atau pandangan hidup demokratis sebgai berikut.
1. Kesadran akan pluralisme.
2. Prinsip musywarah.
3. Adaaya petimbangan moral.
4. Permufakatan yag adil dan jujur.
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi.
6. Kerja sama antar negara.
10
7. Padangan hidup demokrasi sebagai unsur yang menyatu dengn sistem
pendidikan. Winarno (2015, hal.111)
Dengan demikian, untuk melakasakan nilai-nilai demokrasi, perlu diselengarakan
beberapa lembaga, yaitu:
1. pemerintah yang bertanggung jawab.
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan da
kepentingan-kepentingan dalam masyarakat yang di pilih melalui pemilihan
umum secara bebas dan rahasia.
3. Suatu oraganisasi politik ytang mencangkup satu atau lebih partai politik, yang
menjalin hubungan yang rutin dan kesinambungan antara rakyat dengan
pemerintah.
4. Pers dan media massa yang bebas dan dan untuk menaytakan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan pertahanan
keadilan.8
Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam
kehidupan bermasyarakat . demokrasi perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
10
8
Heri Herdiawanto, Jumata Hamdayama.2010.cerdas, kritis, dan aktif berwarga negara. Hal.85-86.
9
Muhamad najib Dkk,1996, Demokrasi dalam Perspektif Budaya, hal.77-78.
10
Winarno.2015.pradigam pendidikan kewarganegaraan. hal.112.
11
D. Pendidikan demokrasi
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh negara dan
masyarakat untuk memfaisilitasi individu warga negara agar memahami, menhayati,
mengamalkan, dan mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai demokrasi sesuai
dengan setatus dan eranya di masyarakat (Udin s. Winataputra, 2012).
Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat untik
berperilaku dan bertindak demokratis, melaui aktifitas yang menamakan pada generasi
muda akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-niali dempkrasi. Pengetahuan dan
kesadaran akan nilai demokrasi itu meliputi tiga hal. Pertama, kesadaran bahwa demo-
krasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu
sendiri,
demokrasi adalah pilihan yang terbaik diantara yang buruk tentang pola hidup
bernegara. Kedua, demokrasi adalah sebuah learning proses yang lama dan tidak
sekedar meniru dari masyarakat lain. Ketiga, kelangsunagn demikrai tergantung pada
keberhasilan mentranspormasikan nilai-nilai demokrasi pada masya-rakat (Zamroni,
2001).
Pada tahap selanjutnya, pendidikan demokrasi akan menghasilakan masyarakat
yang mendukdung sistem politik yang demokrstis. Sistem politik demokratis kan
langgeng apabila di dukung oleh masyrakat demokratis, yaitu masyrakat yang
berlandasan pada nilai-nilai demokrasi serta berpastisipasi aktif mendukung
kelangsungan pemerintahan demiokrasi di negaranya.11
Aspek-aspek yang terkandung dalam demokrasi:
1. Formal, partisipasi rakyat dalam kehidupan bernegara dapat disalurkan melalui
lembaga-lembaga perwakilan rakayat seprti DPRD kabupaten atau kota, DPR RI,
dan oraganisasi-organisasi serta partai pilitk lainya.
2. Material, dalam demikrasi tetpa menjamin tegaknya hak-hak asasi manusia,
terpeliharanya hak-hak warga negara dan masyarakat.
3. Kaidah, kaitan negara dengan rakyat dibatasi sturan yang terkandung dalam UUD
1954. Denan demokian pemerinytah tidak akan berbuat sewenang-wenang
terhadap raknyatnya serta warga negaranya.
4. Tujuan, penetepan tujuan negara sangat penting karena arah dan tutjuan demokrasi
adalah untuk mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat yanf adil dan makmur.
11
Winarno.2015.pradigam pendidikan kewarganegaraan. hal.131-132.
12
5. Organisasi, demokrasi juga menetapakan struktur organisasi mulai dari pusat
sampai daerah-daerah.
6. Semnagat, semangat itu adalah nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi negara
yang diterapkan dalam kehuidupan ber,asyarakat, berbangsa dan bernegara. 12
E. Demokrasi di Indonesi
12
Syahrial syarbani.2014.pendidikan kerganegaraan untuk perguruan tinggi. Hal.83.
13
Mengapa dalam sisitem pemerintahan parlementar, sering terjadi pergantian
kabinet? Hal ini terjadi karena dalam negara demokrasi denagan sistem kabinet
parlementar, kedudukan kabinet di bawah DPR (parlemen) dan keberadaanya sangat
tergantung pada dukungan DPR. Faktor lain yang tidak menyebabkan tidak setabilitas
politik adaah timbilnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantar partai poltik
yang ada pada saat itu. Sebagi contoh dapat kita kaji pristiwa kegagalan konstituante
memeperoleh kesepakatan tentang dasar negara.
3. Demokrasi pancasila
Menurut prof.Dardji darmo diharjo dalam pendapatnya mengatakan bahwa
demokrasi pancaila ialah paham demokrasi yang bersumber dari kepribadian dan
14
falsafah hidup bangsa indonesia, yang perwujudanya seperti dalam ketentuan-
ketentuan pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.13
Demokrasi sendiri merupakan pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan
penting didalamnya.14
Sedangkan pancasila sendiri merupakan lima sila, kelima sila ini merupakan
landasan ideologi negara dan juga merupakan sumber dari segala sumber hukum. 15
13
A zmi, Demokrasi dalam Negara berdasarkan Hukum Pancasila dan Masyarakat Islam.
. Jakarta: penerbit ALQALAM, 2016
14
Herdiawanto & jumanta hamdayama., Cerdas,kritis, dan aktif berwarganegara. Jakarta: Penerbit erlangga.
2010, Hal 79
15
Mursalim imas, tanya jawab pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Surabaya: penerbit indah, 1996 hal
179
15
sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari (Qs. Al-An-Naml:18).
Ayat diatas membahas tenatang seekor semut yang berseru kepada teman-temanya
untuk berlindung dari bahaya. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang sikap
tanggung jawab terhdapa sesama manusia untuk saling mengingatkan dalan kebaikan
dan keselamatan.
Demokrasi pencasila memiliki ciri khas anatara lain bersifat kekluargaan dan
kegotong roryongan yang berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa; menghargai hak-
hak manusi serta menjamin adanya hak-hak minoritas; pengambilan keputusan sedapat
mungkin berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat dan bersendi atas hukum. 16
Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai pancasila tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kedaulatan rakyat.
2. Republik.
3. Negara berdasr atas hukum.
4. Pemerintahan yang konsitusional.
5. Sistem perwakilan.
6. Prinsisp musyawarah.
7. Prinsisp ketuhanan.
Unsur utama dari demokrasi indonesia yang berdasarkan pancasila adalan prinsip
“musyawarah”. Prinsip ini bersumber dari sila keempat pancasila, yang artinya “win-
win solution” artinya dengan prinsip muasyawarah tersebue diharapkan memuaskan
semua pihak yang berbeda pendapat.17
16
Heri Herdiawanto, Jumata Hamdayama.2010.cerdas, kritis, dan aktif berwarga negara. Hal.93-94.
17
Winarno.2015.pradigam pendidikan kewarganegaraan. hal.131-132.
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(governmen of the people, by tehe people and for the people). Hal ini merupakan
pengertian demoraksi yang paling populer dari pengertian yang ada.
Istilah demokrasi pertama kali dipakai di Yunani kuno, khusunya di kota Arthea,
untuk menunjukaan sisitem pemerintahan yang berlaku disana. Kota-kota didaerah
Yunani pada waktu itu merupakan kota kecil. Penduduknya tidak begitu banyak
sehingga mudah dikumpulakn oleh pemerintah dalam satu rapat untuk musyawarah.
Dalam rapat itu diambil keputusan bersama mengenai garis-garis besar kebijaksanaan
pemerintah yang akan dilaksanakan dan segala permasalahan mengenai
kemasyarakatan. Demokrasi mempunyai jenis yang banyak dan juga mempunyai nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya sebagaimana yang saya jelaskan diatas tersebuat.
Sehingga demokrasi sangatlah penting urntuk di terapkan di indonesia sebagai wujud
kesejahteraan bangsa dan warga neganya.
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh negara dan
masyarakat untuk memfaisilitasi individu warga negara agar memahami, menhayati,
mengamalkan, dan mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai demokrasi sesuai
dengan setatus dan eranya di masyarakat.
Di negara indonesia pernah melaksankan tiga demokrasi, diantanya adalah
demokrasi parlemnter, demokrasi pancasila terpimpin, dan demokrasi pancasila.
B. Saran
Dari pembahsan mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi diharapakan bagi
semuanya untuk lebih memhami lebih dalam mengenai hal ini, karena dalam
pemhasan demokrasi ini banyak sekali jenis-jesnis dan nilai yang terkandung di
dalamnya sehingga, ditakutkan ada sebuah kesalah pahaman yang akan
mengakibatkan suatu hal yang fatal.
17
DAFTAR PUSTAKA
18