Anda di halaman 1dari 10

KEBEBASAN BERBICARA SEBAGAI HAM DALAM

NEGARA DEMOKRASI

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRIO SAPUTA
NIM : 062030200052
KELAS : 3 ME

DOSEN PENGAMPU : Dr. Yuli Asmara Triputra, SH., M.Hum

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK MESIN PRODI D-III TEKNIK MESIN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Kebebasan Berbicara Sebagai Ham Dalam Demokrasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kebebasan Berbicara
Sebagai Ham Dalam Demokrasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Yuli Asmara,
S.H.,M.Si. Selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

PALEMBANG,24 JANUARI 2022

TRIO SAPUTRA

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
2.1 Kebebasan Berbicara Dalam Negara Demokrasi ..................................... 2
2.2 Cara Mengemukakan Pendapat Dalam Negara Demokrasi ..................... 3
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 6
3.2 Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satunya adalah hak berbicara dan mengeluarkan pendapat yang
dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia tanpa memandang suku, ras dan agama.
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk. Misalnya saja tulisan, buku, diskusi, artikel dan berbagai media lainnya.
Semakin dewasa suatu bangsa maka kebebasan berbicara dan mengeluarkan
pendapat semakin dihormati.
Kebebasan berpendapat di Indonesia hampir tidak terealisasikan sesuai
dengan yang tertera di Pancasila. Semua kebebasan berpendapata tidak berjalan
sesuai dengan semestinya. Bagi sebuah negara yang saat ini berkembang
kebebasan berpendapat sangat diperlukan agar negara ini terus berkembang
menuju negara yang demokrasi. Kebebasan berpendapat merupakan hak setiap
individu sejak dilahirkan yang telah dijamin oleh konstitusi. Maka, Negara
Indonesia sebagai negara hukum dan demokratis berwenang untuk mengatur dan
melindungi pelaksanaannya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebebasan berpendapat dalam hukum di Indonesia?


2. Cara Menyampaikan Pendapat di Indonesia

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kebebasan berpendapat dalam hukum di Indonesia
2. Untuk mengetahui cara menyampaikan pendapat di indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebebasan Berbicara Dalam Negara Demokrasi
Setiap makhluk hidup di dunia ini berhak untuk merasakan kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Hal yang paling sering terjadi
dan memicu timbulnya sebuah konflik dalam kehidupan ini berawal dari
menyalah artikan sebuah kata “memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat atau
menyampaikan pendapat” karena sejatinya setiap makhluk hidup bebas untuk
mengutarakan pendapat dan berekspresi di muka umum.
Banyak kasus yang berawal dari bentuk sebuah protes dan berujung pada
tindakan kekerasan, kerusuhan bahkan tindakan pidana. Sudah saatnya kita sadar
akan aturan dan tata tertib hukum yang mengatur perilaku maupun tindakan kita.
Bukankah kita merupakan salah satu bagian dari dunia ini yang menerapkan pilar
demokrasi.
Demokrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan bernegara karena
dia memberikan banyak arti penting yang apabila dijabarkan dan diterapkan akan
membuat kehidupan bernegara ini terasa adil dan nyaman. Kebebasan
berpendapat juga merupakan bagian penting dari sebuah demokrasi, kebebasan ini
memiliki dasar hukum yang telah diatur dalam pasal 28 UUD Negara Republik
Indonesia 1945 yang mengatakan bahwa kebebasan bertanggungjawab dan
bertindak untuk menyampaikan pendapat dimuka umum.
Jadi demokrasipun memiliki pilar yang mana bependapat itu bebas namun
berpendapatlah yang bertanggungjawab yang di dasarkan pada fakta yang ada,
dan janganlah menyakiti satu sama lainnya karena di dalam kehidupan ini kita
juga diatur oleh hak asasi manusia, karena hak kita juga dibatasi oleh hak orang
lain. Berpendapatlah secara cerdas dan tidak memunculakn perpecahan karena
SARA.

2
2.2 Cara Mengemukakan Pendapat Dalam Negara Demokrasi
Dalam pelaksanaan sistem demokrasi, Indonesia mengenal beberapa bentuk-
bentuk demokrasi, salah satu diantaranya adalah demokrasi parlementer.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia tentunya tidak lepas dari asas-asas pokok
demokrasi agar proses jalannya demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Salah satu ciri utama
pemerintahan yang mendukung adanya demokrasi adalah:
▪ Diberikannya kebebasan masyarakat untuk menyampaikan pendapat di
muka umum.
▪ Kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum dijamin oleh
pemerintah melalui UUD 1945 pasal 28 dan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum.
▪ Kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan dan dijamin oleh pemerintah
dalam menyampaikan pendapat bukanlah kebebasan atau kemerdekaan yang
sebebas-bebasnya melainkan kebebasan yang disertai dengan rasa tanggung
jawab dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ketika anggota masyarakat atau warga negara di Indonesia ingin


menyampaikan pendapatnya di muka umum, tentunya harus berpegang
pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila agar proses penyampaian pendapatnya
dapat dipertanggung jawabkan baik secara moral maupun hukum. Ada beberapa
cara atau prosedur yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menyampaikan
pendapatnya di muka umum. Cara atau prosedur inilah yang akan membantu
masyarakat untuk meminimalisir dampak atau akibat yang ditimbulkan dari
pendapat yang disampaikan. Adapun cara untuk menyampaikan pendapat di muka
umum secara baik dan benar diantaranya:
1. Memikirkan Terlebih Dahulu Pendapat Yang Akan di Sampaikan
Memikirkan terlebih dahulu mengenai pendapat yang akan disampaikan di
muka umum adalah sesuatu yang penting. Terkadang dalam menyampaikan
pendapatnya, manusia tidak memikirkan terlebih dahulu dampak yang mungkin

3
ditimbulkan dari pendapat yang dilontarkan. Oleh karena itu, sebelum pendapat
dilontarkan, perlu dilakukan kajian dan analisis yang mendalam untuk
meminimalisir terjadinya pengertian konflik menurut para ahli.
2. Didasarkan Pada Akal Sehat
Cara mengemukakan pendapat perlu didasarkan pada akal sehat agar orang
lain dapat menerima informasi yang terkandung di dalam pendapat dengan baik.
Didasarkan pada akal sehat tentunya berlandaskan kepada fakta-fakta empiris dan
tidak berkesan mengada-ada. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk
memperlajari teori atau fakta-fakta yang berkaitan dengan pendapatnya agar
pendapat yang disampaikan menjadi kuat secara teori dan fakta. Sedapat mungkin,
akal sehat yang menjadi dasar dalam menyampaikan pendapat tetap berpegang
teguh pada Pancasila sebagai filsafat. Tujuannya, selain didasarkan pada teori
maupun fakta, pendapat yang disampaikan juga berlandaskan pada filsafat
terkandung dalam Pancasila.
3. Mengutamakan Kepentingan Umum
Dalam suatu forum yang terdapat di lingkungan masyarakat, demokrasi
harus ditegakkan secara menyeluruh khususnya dalam proses penyampaian
pendapat. Pendapat yang disampaikan di dalam forum haruslah mengutamakan
kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat kehidupan demokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat dan kebijakan yang ditujukan pada kepentingan
umum dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, setiap masyarakat yang
terlibat dalam penyampaian pendapat dalam forum sebaiknya menahan diri untuk
demi kepentingan bersama.
4. Menyampaikan Dengan Sopan
Pendapat yang akan disampaikan harus disertai dengan rasa sopan.
Seseorang tidak dianjurkan untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang
tidak dikehendaki agar tidak memperkeruh suasana di dalam forum tersebut.
Penyampaian pendapat harus dilakukan dengan sopan dan disertai dengan kepala
dingin agar tidak menjadi konflik sosial dalam masyarakat khususnya yang
terlibat di dalam forum.

4
5. Tidak Menyinggung SARA
Sedapat mungkin pendapat yang disampikan tidak menyinggung suku,
agama, ras maupun antar golongan tertentu. Penyinggungan terhadap SARA
sangat tidak dianjurkan karena dapat menjadi salah satu faktor penyebab konflik
sosial di dalam masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebebasan berpendapat di era demokrasi saat ini merupakan hak untuk
bebas berbicara dan juga termasuk sebagai salah satu kebebasan mendasar yang
dijamin regulasi negara terhadap penindasan, menjadi hak yang dijamin baik oleh
instrumen hukum nasional maupun internasional. Kebebasan berpendapat dianggap
sebagai hak yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.2 Saran

Selain hak setiap warga manusia, kemerdekaan mengemukakan pendapat


juga merupakan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kebebasan berpendapat merupakan salah satu upaya
pemenuhan Hak Asasi Manusia, maka agar kebebasan berpendapat tidak
menimbulkan konflik, masyarakat dituntut untuk pandai dalam mengutarakan
maksud dengan baik dan benar, tidak mengandung SARA dan juga mentaati
aturan yang berlaku.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=makalah+kebebasan+berbicara+sebagai+ham+

dalam+negara+demokrasi&sxsrf=AOaemvKxJ3_RGl4Y-

P3A3_fsaEw5rlU7Jw%3A1643289337562&ei=-

ZryYY7eIcWzmgeKg5CoDA&oq=makalah+kebebasan+berbicara+sebagai+ham

+dalam+NEGAdemokrasi&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYADIHCCMQsAIQJzIH

CCMQsAIQJzoHCCMQsAMQJzoHCAAQRxCwA0oECEEYAEoECEYYAFDF

FViDGmD-

JGgBcAB4AIABiwGIAeYDkgEDMC40mAEAoAEByAEJwAEB&sclient=gws-

wiz#:~:text=Search%20Results,osf.io%20%E2%80%BA%20download

Anda mungkin juga menyukai