Anda di halaman 1dari 12

KEBEBASAN BERPENDAPAT

DIMUKA UMUM

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr. Darmawati, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 7

 Widyah Astuti (210222068)


 Mardiana (210222069)
 Nur Afifah (210222070)
 Nurfadillah (210222071)

KELAS REGULER A RUANG 2 (AP)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI (UMSi)


TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
"Kebebasan Berpendapat Dimuka Umum" ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas makalah " Kebebasan Berpendapat di Muka Umum " pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dan menjadi salah satu sumber belajar bagi para pembaca
terutama mahasiswa(i) dalam memperdalam materi dalam lingkup mata kuliah
Pendidikan Pancasila.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan


Pancasila yakni ibu Dr.Darmawati,M.Pd yang telah memberikan tugas makalah
ini sehingga kami dapat menambah serta memperdalam pengetahuan dan
wawasan dalam materi kuliah. Dan kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan pembuatan makalah kami berikutnya.

Sinjai, 10 April 2022

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kebebasan Berpendapat Dimuka Umum ...................................... 3

B. Landasan Hukum Kebebasan Mengemukakan Pendapat ........................... 3

C. Tujuan dari Kebebasan Berpendapat di Muka Umum ............................... 4

D. Bentuk – Bentuk Menyampaikan Pendapat ............................................... 5

E. Asas – Asas Mengemukakan Pendapat ...................................................... 5

F. Kebebasan Berpendapat di Indonesia ......................................................... 6

G. Dampak Positif dan Negatif Adanya Kebebasan Berpendapat ................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 8

B. Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kebebasan mengeluarkan pendapat merupakan salah satu hak asasi yang


dimiliki oleh setiap manusia dan dijamin dalam UUD 1945. Pancasila sebagai
pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk
sangat menjunjung tinggi kebebasan warga negaranya untuk bebas
mengemukakan pendapatnya. Dalam perspektif Pancasila, kebebasan
merupakan kebebasan yang terkandung dalam setiap butir-butir Pancasila.

Kebebasan berpendapat merupakan hak setiap individu sejak dilahirkan


yang telah dijamin oleh konstitusi. Oleh karena itu, Negara Republik Indonesia
sebagai negara hukum dan demokratis berwenang untuk mengatur dan
melindungi pelaksanaannya. Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan
pendapat tersebut diatur dalam perubahan keempat Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28 E ayat (3). Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Kebebasan
berekspresi termasuk kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak paling
mendasar dalam kehidupan bernegara. Undang-undang No.9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka umum Pasal 1 ayat (1)
kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kebebasan berpendapat ?

2. Apa saja landasan hukum kebebasan berpendapat di muka umum ?

3. Apa tujuan adanya kebebasan berpendapat di muka umum ?

4. Apa saja bentuk penyampaian pendapat ?

5. Apa asas-asas dalam mengemukakan pendapat ?

6. Bagaimana kebebasan berpendapat di indonesia ?

7. Apa sajakah dampak positif dan negatif adanya kebebasan berpendapat di


muka umum ?

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun beberapa tujuan dari penulisan dan penyusunan makalah ini yaitu
sebagai berikut :

1. Memahami konsep kebebasan berpendapat di muka umum.

2. Mengetahui landasan hukum adanya kebebasan berpendapat di muka


umum.

3. Memahami tujuan adanya kebebasan berpendapat di muka umum.

4. Mengetahui bentuk-bentuk kebebasan berpendapat.

5. Mengetahui asas-asas dalam mengemukakan pendapat.

6. Memahami kebebasan berpendapat di indonesia.

7. Mengetahui dampak positif dan negatif berpendapat dii muka umum.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini memiliki manfaat untuk dijadikan sebagai salah satu media
atau sarana informasi terutama materi dalam lingkup mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan yang diharapkan dapat berguna bagi penulis maupun para
pembaca. Selain itu,manfaat lain dari penulisan makalah ini yaitu sebagai ajang
berbagi informasi atau sedikit pengetahuan kepada sesama yang sekiranya
dapat menjadi ladang ilmu bagi kita semua.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kebebasan Berpendapat Dimuka Umum

Kebebasan berarti setiap orang dapat melakukan segala sesuatu menurut


kehendak hatinya dan tentu saja dengan bijaksana. Kebebasan merupakan
salah satu hak dasar dari semua individu. Setiap manusia berhak atas posisinya
sebagai individu yang memiliki hak-hak dasarnya seperti bertindak, berpikir
dan berinteraksi dengan siapapun.

Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian dari


hak asasi manusia (HAM) sekaligus bagian dari proses berdemokrasi di
indonesia. Kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat
di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kebebasan berpendapat di indonesia
saat ini menurut tingkat presentase warga negara dalam mengemukakan
pendapatnya dan menurut apa yang sekarang ini terlihat bawasannya
kebebasan di indonesia sudah dipandang mulai dibatasi oleh penguasa negara.

B. Landasan Hukum Kebebasan Mengemukakan Pendapat

Kebebasan mengemukakan pendapat diatur dalam beberapa peraturan


yang dibuat oleh pemerintah,berikut beberapa diantaranya :

a) Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen IV)

 Pasal 28, yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan


berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”.

 Pasal 28 E Ayat 3, yang menyatakan bahwa “Setiap orang


berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat”.

 Ketetapan MPR No XV/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia


Pasal 19 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kemerdekaan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

3
b) UU Nomor 9 Tahun 1998 Pasal 2

Yang menjelaskan bahwa “Setiap warga negara, secara perorangan


atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan
hak dan tanggung jawab demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara”.

c) Pancasila

Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu


bangsa indonesia yang majemuk sangat menjunjung tinggi kebebasan
warga negaranya untuk bebas mengemukakan pendapatnya. Dalam
perspektif pancasila, kebebasan merupakan kebebasan yang terkandung
dalam setiap butir-butir pancasila.

C. Tujuan dari Kebebasan Berpendapat di Muka Umum

Keberadaan kebebasan dalam mengemukakan pendapat di muka umum


tentunya memiliki maksud ataupun tujuan yang ingin dicapai. Berikut
beberapa tujuan dari adanya kebebasan berpendapat di muka umum :

1) Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi


dan kreatifitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan
tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi.

2) Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu


pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

3) Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan


berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan
pendapat.

4) Mendapatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan
kepentingan perseorangan atau kelompok.

4
D. Bentuk – Bentuk Menyampaikan Pendapat

Bentuk-bentuk penyampaian pendapat di muka umum menurut pasal 9


Undang-undang No. 9 tahun 1998 dapat dibedakan menjadi :

a) Unjuk rasa, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih
untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.

b) Pawai, merupakan cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di


jalan umum.

c) Rapat umum, adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk


menyampaikan pendapat dengan tema tertentu.

d) Mimbar bebas, merupakan kegiatan penyampaian pendapat di muka


umum yang dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.

E. Asas – Asas dalam Mengemukakan Pendapat

Adapun 4 asas dalam mengemukakan pendapat menurut undang-undang


No. 9 tahun 1998 pasal 3 yaitu sebagai berikut :

1) Asas Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban

Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum


berhak untuk mengeluarkan pikiran secara bebas dan memperoleh
perlindungan hukum. Tapi, warga negara juga berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk menghormati hak-hak dan kebebasan orang
lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati
hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan
menghormati keamanan dan ketertiban umum, serta menjaga keutuhan
persatuan dan kesatuan bangsa. Agar tidak menimbulkan permasalahan,
penyampaian pendapat di muka umum haruslah seimbang antara hak
dan kewajiban.

2) Asas Musyawarah dan Mufakat

Musyarah dan mufakat merupakan hal penting dalam melakukan


pembahasan secara bersama dengan orang lain guna menyatukan
pendapat dalam mencapai kesepakatan bersama.

5
3) Asas Kepastian Hukum dan Keadilan

Makna dari asas kepastian hukum dan keadilan adalah jaminan


bahwa hukum harus dijalankan dengan tepat, harus merata, tidak
diskriminatif dan harus seimbang antara hak dan kewajiban. Oleh
karena itu, ketika menyampaikan pendapat, terdapat hukum yang
mengikat kita, baik untuk mengarahkan maupun melindungi kita. Selain
itu, setiap warga negara yang hendak berpendapat haruslah adil.

4) Asas Proporsional

Asas proporsional adalah asas yang mengutamakan suatu keahlian


yang berlandaskan kode etik negara dan ketentuan hukum yang berlaku.
Ketika berpendapat, kita diharapkan untuk selalu memiliki landasan
sehingga asas ini tercapai. Tidak jarang komunikasi yang terjalin antar
masyarakat sering kali berselisih pendapat. Hal tersebut apabila tidak
disikapi dengan bijaksana maka akan menimbulkan perpecahan antar
kelompok.

F. Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Jika kita berbicara tentang kebebasan berpendapat di indonesia tentu saja


kita akan mengaitkannya dengan demokrasi. Istilah demokrasi berasal dari
Yunani Kuno yang telah ada kurang lebih pada abad ke-5 SM. Namun, arti dari
istilah ini telah berubah sejalan dengan perkembangan sistem demokrasi di
berbagai negara. Kata demokrasi sendiri berasal dari dua kata, yaitu demos
yang berarti rakyat dan kratos/cratein yang berarti rakyat, sehingga demokrasi
secara etimologi diartikan sebagai pemerintahan rakyat, yaitu keadaan negara
dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh rakyat, atau yang kini lebih kita kenal
sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk kebebasan berpendapat di


indonesia. Setiap warga negaranya diberikan kebebasan untuk menyampaikan
pendapat atau pemikirannya di muka umum dan hal tersebut telah dipertegas
dalam beberapa peraturan negara dalam hal ini yaitu undang-undang.

Namun,jika kita berbicara tentang demokrasi yang sekarang ada di


indonesia tentu kita dapat melihat secara bersama bahwa kebebasan
berpendapat yang ada di indonesia sekarang perlahan berkurang dan mulai
dibatasi oleh para pemerintah (penguasa) negara. Misalnya saja ketika warga
6
negara merasa kurang puas dan mengkritisi keputusan atau tindakan yang
dilakukan pemerintah dan menyampaikannya dalam bentuk demonstrasi maka
para pemerintah tidak akan diam saja bahkan mereka tak akan segan
menangkap beberapa diantara orang-orang yang berdemo tersebut karena
dianggap menyulut kericuhan. Hal tersebut tentu sangat bertentangan dengan
prinsip negara indonesia sebagai negara demokrasi. Tak ayal dengan
dibatasinya kebebasan berpendapat ini seringkali menimbulkan gesekan fisik
antara masyarakat dengan aparat pemerintah negara.

G. Dampak Positif dan Negatif Adanya Kebebasan Berpendapat

Seperti yang kita ketahui, bahwasannya segala sesuatu yang ada di


lingkup kehidupan kita di dunia ini tentunya memiliki sisi positif dan negatif.
Kedua sisi itu sangatlah sulit dipisahkan. Sama halnya dengan kebebasan
berpendapat di muka umum pun memiliki dampak positif dan negatif. Berikut
beberapa dampak yang muncul oleh adanya kebebasan berpendapat :

 Dampak Positif :

Adapun dampak positif dari adanya kebebasan berpendapat yaitu


terciptanya lingkungan yang adil tanpa adanya pembatasan tertentu
dalam masyarakat, kemudian menciptakan iklim pemerintahan yang
semakin demokratis. Sebab meningkatnya partisipasi warga negara
dalam menyampaikan saran ataupun kritikan bagi keputusan-keputusan
yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip pelaksanaan pemeritahan
indonesia.

 Dampak Negatif :

Selanjutnya dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya


kebebasan berpendapat di muka umum yaitu munculnya informasi-
informasi yang tidak benar keberadaannya (hoax) di lingkup kehidupan
masyarakat yang datang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab, terjadinya kerenggangan antara masyarakat dengan pemerintah
sebab masyarakat dapat dengan bebasnya mengkritisi keputusan-
keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah, selain itu juga timbulnya
konflik antar individu satu dengan lainnya akibat perbedaan pendapat
yang ada.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kita tarik dari materi ini yaitu setiap warga
negara memiliki kebebasan untuk menyampai pemikiran dan pendapatnya di
muka umum seperti yang telah diatur dalam UU No. 9 tahun 1998 pasal 1 ayat
(1). Namun, pendapat yang dikemukakan pun harus memenuhi aturan dan
syarat yang telah ditetapkan oleh negara dengan mengutamakan keadilan serta
kesetaraan antar anggota masyarakat dan juga tidak boleh melanggar hak yang
dimiliki oleh orang lain.

B. Saran

1. Saran Bagi Pembaca

Seperti yang kita ketahui bahwasannya dengan adanya kebebasan


berpendapat di muka umum tentunya akan muncul berbagai perbedaan
pendapat antar individu satu dengan yang lainnya sehingga kita perlu
bijak dalam mengemukakan pendapat ataupun pemikiran yang kita
miliki.

2. Saran Bagi Penulis

Mengingat dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan,


maka kedepannya kami sebagai penulis dan juga penyusun akan
berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada penyusunan
makalah kami selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fajri.(2018).Kebebasan Berpendapat di Muka Umum..diakses dari


website https://scholar.unand.ac.id/369334/2/BAB%20I.pdf diakses
pada tanggal 10 April 2022.

OSF.(2018).tugas mata kuliah kebesasan berpendapat di muka umum. diakses dari


website https://osf.io/5cnym diakses pada tanggal 10 April 2022.

Komnasham.(1998).Standar Norma dan Pengaturan Hak Atas Kebebasan


Berpendapat. diakses dari website https://www.komnasham.go.id
diakses pada tanggal 10 April 2022.

Anda mungkin juga menyukai