Disusun Oleh:
Guru Pembimbing:
Nini Yunita Sulastri, S.Pd
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kami kemampuan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai “Kemerdekaan
Berpendapat Sesuai Nilai-Nilai Pancasila”.
Makalah ini pastilah memiliki kekurangan di dalamnya. Adapun harapan
penulis agar pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya pada makalah ini,
karena hasil tulisan penulis tidak terlepas dari kesalahan, seperti kesalahan dalam
penulisan ataupun yang lainnya. Untuk itu penulis memohon maaf jika terjadi
kesalahan dalam penulisan ataupun kesalahan lainnya, karena penulis adalah
manusia biasa yang memiliki keterbatasan kemampuan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kemerdekaan Berpendapat Sesuai Nilai Pancasila.....................3
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................7
B. Saran ...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, negara ini telah
mengemban komitmen untuk membangun bangsa yang demokratis dan
berdasarkan hukum, dengan mengakui hak-hak asasi manusia, termasuk hak
kemerdekaan berpendapat. Hal ini tercermin dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa salah satu tujuan berdirinya
negara Indonesia adalah "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial."
Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia memiliki peran sentral dalam mengatur dan membimbing
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu nilai
Pancasila yang sangat relevan adalah nilai "Ketuhanan Yang Maha Esa", yang
menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan. Nilai-nilai Pancasila
lainnya, seperti "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", "Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan",
"Persatuan Indonesia", dan "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia",
juga berperan penting dalam memastikan bahwa kemerdekaan berpendapat
dapat dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip yang adil dan berlandaskan
nilai-nilai kebajikan.
Namun, meskipun kemerdekaan berpendapat adalah salah satu prinsip
dasar dalam demokrasi Indonesia, ada sejumlah tantangan dan perdebatan
yang terus berkembang dalam pelaksanaannya. Termasuk di antaranya adalah
bagaimana menemukan keseimbangan antara kebebasan berpendapat dengan
tanggung jawab sosial dan hukum, serta bagaimana mengatasi potensi
penyalahgunaan kemerdekaan berpendapat untuk kepentingan pribadi atau
kelompok yang dapat merusak keutuhan negara.
1
Dalam konteks ini, makalah ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana
kemerdekaan berpendapat dapat dijalankan secara efektif dan sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila sebagai landasan ideologi negara Indonesia. Hal ini
melibatkan pemahaman mendalam tentang hak kemerdekaan berpendapat,
tanggung jawab individu dan masyarakat, serta upaya pemerintah dalam
menjaga keseimbangan yang tepat antara hak dan kewajiban dalam
berpendapat.
Melalui makalah ini, kita dapat memahami pentingnya menjunjung
tinggi kemerdekaan berpendapat dalam konteks nilai-nilai Pancasila, serta
bagaimana hal ini dapat mendukung pembangunan masyarakat yang
demokratis, adil, dan beradab sesuai dengan visi pendiri bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
pada makalah ini adalah bagaimana kemerdekaan berpendapat sesuai dengan
nilai-nilai pancasila?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan ini adalah untuk mengetahui kemerdekaan berpendapat sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk melihat kesamaannya sesuai dengan regulasi di Indonesia. Kesamaan
tersebut untuk mencari tahu terkait dengan tujuan dari penggunaan kebebasan
berpendapat di Indonesia.
Pengaturan hukum di Indonesia mengenai hak kebebasan berpendapat
terdapat dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
(selanjutnya disingkat UUD 1945) dan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum (selanjutnya disingkat UU Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum). Jaminan perlindungan hak kebebasan
meyampaikan pendapat ini diatur secara umum dalam dua peraturan
perundangundangan tersebut. Perlindungan kebebasan berpendapat diatur
secara spesifik dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945,
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.”
4
ruang publik, Pasal 1 angka 2 UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum menjelaskan.
“Di muka umum adalah dihadapan orang banyak, atau orang lain
termasuk juga di tempat yang didatangi dan atau dilihat setiap orang.”
5
juga dalam Pasal 4 huruf c UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum,
“Mewujudkan iklim yang kondusif bagi partisipasi dan kreativitas
setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab
dalam kehidupan berdemokrasi.”
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat diberikan atas paparan di atas terkait dengan hak
kebebasan menyampaikan pendapat sebagai upaya dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa merupakan hal yang patut diperhatikan. Perhatian yang
diberikan terhadap hak menyampaikan pendapat bisa digunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan kreativitas dan partisipasi publik yang pada
akhirnya berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan
tidak hanya diukur dengan seberapa banyak warga negara bisa menikmati
sistem pendidikan konvensional, melainkan tingginya atensi partisipasi publik
merupakan hal yang harus diperhatikan.
B. Saran
Dengan segala kekurangan di dalam makalah ini, penulis berharap agar
terdapat pembahasan lanjutan yang lebih mendalam mengenai tema ini, tentu
saja dengan aspek-aspek lain yang belum sempat dibahas di dalam makalah
ini.
7
DAFTAR PUSTAKA