Anda di halaman 1dari 2

Meningkatkan integrasi nasional secara horizontal antar masyarakat Indonesia yang plural.

Cara-cara yang dapat ditempuh adalah:


Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu.
Perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk menyatukan dirinya, sebutlah mulai Kebangkitan
Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, dan rangkaian upaya
menumpas pemberontakan dan saparatisme, harus terus dilahirkan dalam hati sanubari dan alam
pikiran bangsa Indonesia.
Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma
yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa tidak memandang perbedaan suku, agama,
ras, keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan lainnya yang sebenarnya tidak perlu
diperdebatkan. Menyuburkan integrasi nasional tidak hanya dilakukan secara struktural tetapi
juga kultural. Pranata di masyarakat kelak harus mampu membangun mekanisme peleraian
konflikk (conflict management) guna mencegah kecenderungan langkah-langkah yang represif
untuk menyelesaikan konflik.
Meningkatkan integrasi bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52), adalah penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional.
Diandaikan, masyarakat itu berupa masyarakat majemuk yang meliputi berbagi suku bangsa, ras,
dan agama. Di Indoonesia integrasi bangsa diwujudkan dengan a) penghapusan sifat kultural
utama dari kelompok minoritas dengan mengembangkan semacam kebudayaan nasional
biasanya kebudayaan suku bangsa yang dominan, atau b) dengan pembentukan kesetiaan
nasional tanpa menghapuskan kebudayaan kelompok kecil. Negara Indonesia menempuh cara b
ini, yakni menangani masalah integrasi bangsa dengan kebudayaan nasional yang dilukiskan
sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari kebudayaan daerah, tetapi tanpa menghilangkan
(bahkan mengembangkan) kebudayaan daerah.
Mengembangkan perilaku integratif di Indonesia Ramlan Surbakti (1999: 55), dengan upaya
bekerja sama dalam organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan individu, kekhasan kelompok, dan perbedaaan
pendapat bahkan persaingan sekalipun tidak perlu dipertentangkan dengan kesediaan bekerja
sama yang baik. Perilaku integrative dapat diwujudkan dengan mental menghargai akan
perbedaan, saling tenggang rasa, gotong royong, kebersamaan, dan lain-lain.
Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat. Integrasi nilai Ramlan Surbakti (1999:
54), adalah persetujuan bersama mengenai tujuan-tujuan dalam prinsip dasar politik, dan
prosedur-prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilai adalah penciptaan suatu system nilai

(ideology nasional) yang dipandang ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk masyarakat.
Integrasi nilai Indonesia ada dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai system nilai bersama.
Contoh wujud integrasi nasional yang telah dilakukan Indonesia, antara lain sebagai
berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat
anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan
menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian
daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga
atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari
budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang
merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di
dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agamaagama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen
dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui,
bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
4. Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga tingkat nasional
yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga Nasional akan
terpupuk persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet daerah untuk dapat berkembang
mewakili negara di tingkat internasional.

Anda mungkin juga menyukai