Anda di halaman 1dari 5

BAB IX

INTEGRASI NASIONAL

A. Pengertian Integritas Nasional


Integritas nasioanl berarti penggabungan bangsa atau penggabungan
unsur-unsur yang ada dalam sebuah bangsa. Secara pengertian dapat
didefinisikan sebagai berikut.
1. Integritas nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
2. Integrasi nasional adalah penyatuan bagian bagian yang berbeda
dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
jumlahnya menjadi suatu bangsa
3. Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu
bangsardengan pemerintah dan wilayahnya.
Integritas nasional selalu diawali oleh integritas sosial. Integrasi sosial
dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Interasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat meiliki
kesepakatan tentang batas-batas terorial, nilai-nilai, norma-norma, dan
pranta-pranata sosial. Ketika integrasi sosial sudah terbentuk akan segara
menghantarkan terbentuknya integritas nasional.
B. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
1. Faktor Pendorong Integritas Nasional
Beberapa faktor yang menjadi pendorong dalam menggembangkan
integritas nasional di Indonesia, yaitu;
a) Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor sejarah.
b) Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara
yakni Garuda Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c) Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam
kalangan Bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam
Sumpah Pemuda.

d) Adanya ancaman dari luar yang


munculnya semangat nasionalisme
Indonesia.

menyebabkan adanyadan
dalam kalangan Bangsa

e) Keinginan unuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana


dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
f)
Adapun contoh-contoh terbentuknya integrasi nasioanl dapat dilihat,
yaitu;
a) Adanya rasa ingin untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih
maju dan tangguh di masa yang akan datang
b) Rasa cintah tanah air terhadap bangsa Indonesia
c) Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari
kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit
d) Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi
pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi
perpecahan bangsa
e) Adanya rasa senasib dan sepnaggungan
2. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional
Hambatan merupakan usaha yang beraslah dari dalam diri sendiri yang
bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalang asecara
konseptual keinginan atau kemajuan yang ingin dicapai. Faktor yang
menjadi penghambat, yaitu;
a) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam
faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan
bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak
puas dan keputusasaan di masalah SARA ( Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi
dan unjuk rasa.
e) Adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa
yang
menonjolkan
kelebihan-kelebihan
budayanya
dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

f) Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh


budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik
melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak
langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan
kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah,
tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon
seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).

3. Contoh Wujud Integrasi Nasional


Contoh yang dapat dikemukakan sebagai wujud integrasi nasional, yaitu:
a) Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh
Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976.
Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari
semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap
anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil
budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas
daerah, dan sebagainya.
b) Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda
dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling
menghormati.
c) Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain,
bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat
Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah
satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di
Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga
terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama
Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk
agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di
Indonesia baru 5 (lima) macam.

C. Upaya Meningkatkan Integrasi Nasional


a) Meningkatkan integrasi nasional secara vertical (pemerintah dengan
masyarakat). Cara cara yang di tempuh;
Menerapkan rezim terbaikk bagi Indonesia Ramlan Surbakti
(1999: 32), yaitu rezim yang sebagaiman terdapat dalam UUD
1945 dan Pancasila.
Menerapkan rezim terbaikk bagi Indonesia Ramlan Surbakti
(1999: 32), yaitu rezim yang sebagaiman terdapat dalam UUD
1945 dan Pancasila.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan
tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan

bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak, semua


wilayah.
Upaya
bersama
dan
pembinaan
integrasi
nasional
memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif
Meningkatkan Intergrasi wilayah Ramlan Surbakti (1999:53),
dengan membentuk kewenangan nasional pusat terhadap
wilayah atau daerah politik yang lebih kecil.
b) Meningkatkan integrasi nasional secara horizontal antar masyrakat
Indonesia yang plural. Cara-cara yang ditempuh
Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran,
dan kehendak untuk bersatu.
Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang
berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa tidak memandang perbedaan
suku, agama, ras, keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan
lainnya yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.
Meningkatkan integrasi bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52),
adalah penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam
satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional.
Mengembangkan perilaku integratif di Indonesia Ramlan
Surbakti (1999: 55), dengan upaya bekerja sama dalam
organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat
membantu pencapaian tujuan organisasi.
Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat. Integrasi
nilai Ramlan Surbakti (1999: 54), adalah persetujuan bersama
mengenai tujuan-tujuan dalam prinsip dasar politik, dan
prosedur-prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilai
adalah penciptaan suatu system nilai (ideology nasional) yang
dipandang ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk
masyarakat.
D. Strategi Integrasi Nasional
Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategi, policy
assimilations dan policy bhinnka tunggal ika. Strategi pertama degnan
cara penghapusan sifat-sifat cultural utama dari komunitas kecil yang
berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Sedangkan kedua,
dengan penciptaan kesetiaan nasional tanpa menghapus kebudayaan
lokal.
Dengan demikian maka diperlukan suatu upaya pembinaan yang
efektif dan berhasil, serta tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat,
guna memperkukuh integrasi nasional, hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara:

Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan


kehendak untuk bersatu.

Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu


membangun consensus.

Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan


norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat


dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang
mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.

Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan


kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif

E. Permasalahan yang Dihadapi


Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji dengan
serius untuk mencapai Integrasi Sosial Integrasi Nasional yang mantap,
yaitu:

Pembauran Bangsa
Pembauran bangsa (dalam hal ini bangsa Indonesia) Merupakan
usaha untuk menyatukan suku-suku bangsa dalam masyarakat
bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh atau pemaduan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu
bangsa baru, yaitu Indonesia.
Kerukunan Antar Umat Beragama
Perubahan Nilai-nilai

Anda mungkin juga menyukai