MATERI 6
Disusun oleh :
2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan Materi 6 Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi
Manusia tanpa ada halangan apapun. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia khususnya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan. Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan berupa
arahan maupun bimbingan yang dalam hal ini telah memberi motivasi dalam bentuk materi
maupun pemikiran sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar.
Untuk itu, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama pada dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yakni Bapak
Suripno, S.H., M.Pd. serta rekan mahasiswa dan semua pihak yang terlibat didalamnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi
semua pihak khususnya bagi para pembaca dan penyusun makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.. 1
Kata Pengantar.. 2
Daftar Isi.. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..... 4
B. Rumusan Masalah........ 4
C. Tujuan....... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Upaya Perlindungan HAM... 5
B. Menghargai Upaya Penegakan HAM..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...
B. Saran..
Daftar Pustaka......
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.
Permasalahan HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi daripada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak,
kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri. Sehingga untuk menghindari hal-hal terkait pelanggaran HAM,
maka penulis ingin memaparkan pengetahuan tentang perlindungan dan penegakan HAM di
Indonesia. Jadi, dari permasalahan inilah yang melatarbelakangi penulisan makalah dengan
judul Perlindungan dan Penegakan HAM.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya dalam perlindungan HAM?
2. Bagaimana menghargai upaya dalam penegakan HAM?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan upaya dalam perlindungan HAM.
2. Untuk menjelaskan upaya dalam menghargai penegakan HAM.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui upaya-upaya dalam melakukan penegakan HAM.
2. Dapat mengetahui upaya dalam menghargai penegakan HAM.
BAB II
PEMBAHASAN
4
antara hak dan kewajiban, yang dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945, alinea I, II, dan IV.
Alinea I menunjukkan pengakuan HAM berupa hak kebebasan/hak kemerdekaan dari segala
bentuk penjajahan/penindasan atas bangsa lain. Pada alinea II menunjukkan adanya
pengakuan bahwa kemerdekaan itu berkat anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedang alinea
IV juga merumuskan dasar filsafat negara (Pancasila) yang maknanya mengandung
pengakuan akan hak-hak asasi manusia.
5
Political Right (CCPR) pasal 19, disebutkan bahwa setiap orang berhak mempunyai pendapat
dan setiap orang berhak mengeluarkan pendapat tanpa mengalami gangguan.
6. Perlindungan HAM dalam Keppres No.36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi
tentang Hak-Hak Anak
6
Agar HAM benar-benar dapat ditegakkan atau dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,
telah ditetapkan Pengadilan HAM. Pengadilan HAM merupakan pengadilan khsusus
dilingkungan peradilan umum, yaitu kedudukan peradilan HAM didaerah Kabupaten/Kota
yang bersangkutan. Peradilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 26 tahun
2000. Peradilan HAM memiliki wewenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran
hak-hak asasi manusia yang berat, termasuk yang dilakukan di luar teritorial wilayah negara
Republik Indonesia oleh warna negara Indonesia.
Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi kejahatan genosida dan kejahatan
tehadap kemanusiaan. Kejahatan genosida merupakan perbuatan yang dilakukan dengan
maksud menncurkan atau memusnahkan selru atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis,atau kelompok agama yang diantaranya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. membunuh anggota kelompok
2. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok.
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan fisik baik
seluruh atau sebagian
4. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok
5. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
Kejahatan kemanusiaan merupakan perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya. Seorang tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.
7
Terdapat bentuk umum pelanggaran HAM pada era orde baru eperti dikemukakan berikut
ini. Pertama, masih cukup populernya praktik represi plitik oleh aparat negara. Kasus
penanganan konflik-konflik politik baik demonstasi, protes, kerusuhan, serangan bersenjata,
maupun pembunuhan dengan alasan politik. Penanganan kasus Tanjung Priok, Kedung Ombo,
Santa Cruz, Sampang, Peristiwa 27 Juli 1996, semua itu oleh Komnas HAM dinyatakan
sebagai pelanggaran HAM berat. Penggunaan UU Anti Subversi secara amat longgar, serta
tergantung penafsiran penguasa, merupakan contoh dari Pelanggaran HAM dalam politik.
Kedua, praktik pembatasan partisipasi politik, juga merupakan bentuk pelanggaran HAM.
Eksploitasi ini bisa dilakukan oleh negara,
b. Pengadilan HAM
Proses ini berawal dengan penangkapan. Jaksa agung melakukan penangkapan
untuk kepentingan penyidikan, dengan memperlihatkan surat tugas. Surat tugas atau
surat perintah tidak diperlukan apabila yang bersangkutan tertangkap tangan. Untuk
itu cukup dengan penyerahan barang bukti. Langkah berikutnya ialah penahanan.
8
Jaksa agung berwenang melakukan penahanan untuk keperluan penyidikan paling
lama 90 hari dan dapat diperpanjang paling lama 60 hari. Penahanan untuk keperluan
penuntutan paling lama 30 hari dan dapat diperpanjang paling lama 20 hari.
Penahanan untuk keperluan pemeriksaan di sidang pengadian HAM paling lama 90
hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari. Penahanan untuk banding
pengadilan tinggi paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari.
Penahanan untuk kepentingan Kasasi di Mahkamah Agung lamanya sama untuk
kepentingan banding di Pengadilan Tinggi. Berikutnya ialah Penyidikan.
Penyelidikan dilakukan oleh Komnas HAM . untuk kepentingan penyelidikan
Komnas HAM dapat membentuk tim ad hocyang terdiri atas komnas HAM dan unsur
masyarakat. Proses selanjutnya ialah penyidikan. Penyidikan dilakukan oleh jaksa
agung. Tahap berikutnya ialah penuntutan. Dan tahap selanjutnya ialah pemeriksaan
di Sidang Pengadilan.
c. Peradilan HAM ad hoc
Proses pengadilan hukum ad hoc pada dasarnya sama dengan pengadilan HAM.
Perbedaannya pada kasus pelanggaran HAM yang diperiksa, yakni khusus menangani kasus
pelanggaran HAM yang terjadi sebelum diundangkannya UU No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR berdasarkan peristiwa tertentu
dengan Keputusan Presiden. Jadi sifatnya tidak permanen, sedangkan pengadilan HAM
permanen.
9
b. Mendukung pemerintah dalam penegakkan HAM melalui Komisi Kebenaran dan
Konsiliasi.
c. Memberikan masukan agar setiap kebijakan publik selalu bernuansa HAM.
d. Melakukan kontrol terhadap pemerintah agar berbagai kebijakannya sejalan dengan
HAM.
e. Melaporkan setiap pelanggaran HAM kepada aparat yang berwenang.
f. Mendesak DPR untuk mencabut UU yang praktiknya melanggar HAM.
g. Mengkritisi kinerja Komnas HAM.
h. Memberdayakan masyarakat lemah, akan kesadaran tentang HAM.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Dalam menghargai penegakan HAM telah dilakukan berbagai upaya, antara lain :
a. Melalui peradilan HAM
b. Jaminan terhadap para korban dan saksi
c. Pengakuan pelanggaran HAM era orde baru
d. Upaya HAM di Indonesia pasca reformasi
e. Berbagai proses penegakan HAM, melalui lembaga Komnas HAM, Pengadilan
HAM, dan Pengadilan HAM ad hoc.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai
berikut :
1. ..
2. ..
DAFTAR PUSTAKA
10
Sunarso, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta :
UNY Press.
Bahar, Safroedin. 1997. Hak Asasi Manusia : Analisis Komnas HAM dan Jajaran Hankam.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Mansyur, Efendi. 1997. Membangun Kesadaran HAM dalam Praktik Masyarakat Modern.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
11