DISUSUN OLEH :
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah banyak membantu kami dalam penyusunan makalah ini, terkhusus kepada :
1. Kepada bapak Suryo Hilal, S.H., M.H. selaku dosen pengampu mata
kuliah Hukum Adat.
2. Kepada kawan-kawan yang terlibat dalam pembuatan makalah kali ini.
3. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moral dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberi ridho atas segala yang kita usahakan.
Aamiin. Sekian dan terima kasih.
Penyusun Makalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3
A. Kesimpulan ................................................................................... 20
Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak
asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-
Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.1 Bahwa pelanggaran HAM juga dapat
diartikan sebagai pelaku dalam pelanggaran tersebut tidaklah di proses
atau proses hukum sudah dilaksanakan namun tidak adil.
Hak Asasi Manusia (HAM) sudah lama diutarakan dalam kehidupan
peradabam manusia. Beberapa literatur ada yang mengatakan bahwa
konsep HAM hadir pada abad ke-20 sebelum masehi yaitu dengan Code
Of Law, oleh Babylonia King Hammurabi.2 Pemikiran Barat mengenai
HAM diilhami oleh Revolusi Prancis yang pecah pada tanggal 15 Mei
1789 di kota Versailes, slogan revolusi tersebut yaitu liberte, egalite et
fraternity (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).3 HAM merupakan
suatu perlindungan terhadap diri manusia sebagai manusia yang
merupakan konsep pengakuan terhadap hak manusia. Dalam hal ini
paham HAM berakar dari keyakinan bahwa Hak-hak Asasi Manusia
merincikan apa yang menjadi kepentingan hakiki manusia. Buka manusia
secara abstrak melainkan manusia dalam arti setiap orang atau setiap
kelompok orang.4
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration
of Human Rights atau selanjutnya di singkat DUHAM) yang diterima dan
diumumkan oleh Majelis Umum PBB 217 A (III) pada tanggal 10
Desember 1948 merupakan sebuah tonggak sejarah perkembangan hak
asasi manusia di dunia internasional yang bertujuan akhir untuk
1
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
2
2E. Shobirib Nadj & Naning Mardiniah (ed), Diseminasi HakAsasi Manusia
(Yogyakarta:CESDA-LP3ES, 2000), hal.3
3
Muhammad Alim, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Madinah dan
Undang-Undang Dasar 1945, (Jakarta: UII Pres, 2001), hal 49
4
Franz Magnis-Suseno, Hak Asasi Manusia: inti etika Politik Pasca-Tradisional, dalam Jurnal
Hak Asasi Manusia, “H A M dan Konstitusionalisme”, Elsam, Volume VI No. I Tahun 2010 ISSN
1693-3559, hal. 13
memartabatkan manusia dan perikemanusiaan, dengan menitikberatkan
pada berbagai prinsip-prinsip dasar Hak Asasi Manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pelanggaran HAM yang ada dalam film tersebut?
2. Bagaimana seharusnya Indonesia agar dapat menjamin Hak Asasi
Manusia?
3. Apa pesan edukatif dalam film tersebut, apakah metode pembelajaran
tersebut dapat diterapkan di Indonesia terhadap pelaku kejahatan yang
belum dewasa?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja pelanggaran HAM yang ada dalam film tersebut
dan apa konsekuensinya.
2. Mengetahui bagaimana cara Indonesia bisa menjamin Hak Asasi
Manusia pada rakyatnya.
3. Mengetahui nilai moral dalam film dan korelasinya dengan sistem
pembelajaran yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
5
https://heylawedu.id/blog/apa-saja-unsur-unsur-tindak-pidana-pembunuhan-dan-sanksi-bagi-pelaku-
tindak-pidana-pembunuhan
6
https://www.mkri.id/index.php?page=download.Putusan&id=2929
penyerangan atau perkelahian dimana terlibat beberapa orang, setiap
orangnya bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan olehnya.7
4. Penembakan yang salah sasaran di sebuah toko yang mana seorang
berkulit putih ingin menembak seseorang yang berkulit hitam lalu orang
berkulit hitam tersebut menghindar dan tembakan itu mengenai orang
yang berada di belakangnya. Jika di Indonesia itu termasuk dalam
pembunuhan tidak disengaja dalam pasal 359 hukuman terhadap
pembunuhan tidak sengaja yaitu berupa hukuman pidana kurungan paling
sedikit satu tahun dan paling lama lima tahun.8
5. Kekerasan dalam rumah tangga, pada masa lalu Brandy ketika sang ibu
dan dirinya kerap kali dianiaya oleh ayahnya sendiri. Di Indonesia hukum
yang dikenakan oleh ayah Brandy adalah UU Nomor 23 tahun 2004,
setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap
orang dalam lingkup rumah tangganya dengan cara :
Kekerasan fisik, perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit,
atau luka berat. Ancaman hukuman bagi pelaku kekerasan fisik dalam
rumah tangga meliputi : pidana paling lama lima tahun atau denda paling
banyak Rp 15.000.000 bagi setiap orang yang melakukan kekerasan fisik
dalam rumah tangga; pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau denda
paling banyak Rp 30.000.000 jika kekerasan fisik tersebut menyebabkan
korban jatuh sakit atau luka berat; pidana penjara paling lama 15 tahun
atau denda paling banyak Rp 45.000.000 jika kekerasan fisik tersebut
menyebabkan korban meninggal; pidana penjara paling lama empat bulan
atau denda paling banyak Rp 5.000.000 jika kekerasan fisik tersebut
dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak
7
https://www.hukumonline.com/berita/a/tindak-pidana-tawuran-pelajar-lt62875710f12c8
8
https://heylawedu.id/blog/apa-saja-unsur-unsur-tindak-pidana-pembunuhan-dan-sanksi-bagi-pelaku-
tindak-pidana-pembunuhan
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau
kegiatan sehari-hari.9
9
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/06/15/03150091/uu-kdrt-larangan-dan-sanksinya
26 tahun 2000 mengenai Pengadilan Hak Asasi Manusia yang dimaksudkan untuk
menjawab berbagai persoalan pelanggaran hak asasi manusia khususnya
pelanggaran hak asasi manusia berat. Banyak perkara yang telah masuk ke
pengadilan hak asasi manusia, yang terdiri atas Dua belas (12) perkara
pelanggaran hak asasi manusia berat di Timor-Timur, empat (4) Perkara peristiwa
Tanjung Priok dan dua (2) Perkara pelanggaran hak asasi manusia berat di
Abepura ,Papua tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan rasa keadalan
khususnya bagi para korban pelanggaran hak asasi manusia berat tersebut.
Pasal 2
Pasal 3
Sumber Berdasarkan:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
12
https://www.neliti.com/id/publications/3022/perlindungan-hukum-terhadap-saksi-dan-
korban-oleh-lembaga-perlindungan-saksi-dan
Sejak awal kehidupan, anak-anak bergantung kepada orang tuanya
untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan mereka. Ya, setiap orang
tua memiliki tugas untuk merawat anak mereka. Lebih lanjut, di
Indonesia, tanggung jawab orang tua terhadap anak ini diatur dalam
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Undang-undang tersebut
menyatakan bahwa ada empat hal yang menjadi kewajiban setiap
orang tua, yaitu:
14
http://misaelandpartners.com/perlindungan-terhadap-kekerasan-pada-anak/
C. Pesan Moral
Banyak pesan moral yang dapat diambil dari film ini, terutama untuk
tokoh Guru Erin Gruwell. Beliau yang sangat antusias dan bahagia
ketika pertama kali diterima oleh pihak sekolah untuk mengajar
pelajaran Bahasa Inggris. Akan tetapi semangatnya terpatahkan ketika
melihat kelakuan para murid-muridnya yang sangat sulit diatur, saling
ejek-mengejek, dan bahkan tidak menghormati dirinya sebagai
seorang guru. Akan tetapi, Erin Gruwell tidak menyerah dan selalu
tersenyum setiap saat dia mengajar murid-muridnya itu. Dengan
caranya sendiri yang diiringi rasa sabar dan kasih sayang terhadap
murid-muridnya karena dia sadar ada yang salah dalam kelas tersebut,
Erin dapat menghapuskan ketimpangan sosial yang terjadi di kelasnya
karena adanya diskriminasi antara kulit putih dan kulit hitam. Perlahan
tapi pasti, berawal ketika Erin sama sekali tidak dihormati oleh para
siswanya hingga sampai mereka menyebut kelas Erin itu sebagai
tempat mereka pulang dan menyebut Erin sebagai "Ibu" mereka.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil temuan dan hasil analisis data pada Film
Freedom Writers adalah suatu pemaknaan akan pesan sosial dengan
menggunakan sebuah pendekatan semiotika merupakan upaya penggalian
secara lebih mendalam perihal pesan-pesan yang terjadi dalam konteks
bersosial dewasa ini.
a. Nilai Vital. Erin Gruwell yang adalah guru kelas 203 membelikan
murid-muridnya buku tulis karena tidak diberikan bantuan fasilitas
dari sekolah untuk dipakai belajar menulis. Menulis pengalaman
pribadi, puisi, lagu, dll. Asalkan murid-muridnya bisa praktek
menulis dengan lebih baik.
b. Nilai Estetika. Ruang kelas 203 terdiri dari 5 ras berbeda yang
tidak jarang konflik antara satu dengan yang lainnya. Erin Gruwell
yang adalah seorang anti rasisme mencoba melunturkan tembok
pemisah diantara mereka. Berkat perjuangan keras dan sikap
ramah Erin, murid-muridnya akhirnya bersatu seperti keluarga
tanpa memandang perbedaan yang ada.
c. Nilai Religius. Seorang saksi hidup dari kekerasan di jaman.
pemusnahan kaum yahudi, Miep Gies, memberikan penanaman
kepercayaan akan arti seorang Hero. Tidak peduli apa latar
belakang, ras/suku, agama, warna kulit, pekerjaan, dan bahasa,
seorang heroik adalah mereka yang menyalakan penerangan di
tengah kegelapan sekitar.
d. Nilai Moral. Sikap Jujur adalah mengatakan yang sejujurnya. Tapi
bagi eva, berkata sejujurnya adalah bentuk pengkhianatan bagi
ayahnya dan saudara satu ras-nya. Tidak peduli apakah keluarga
atau saudara satu ras kita salah, tetap harus dibela. Namun berkat
pelajaran sosial dan moral yang didapatnya di kelas 203, dia
mengutamakan kejujuran.
e. Nilai Kebenaran Ilmu Pengetahuan. Sebagai seorang guru yang
baru ras/suku, agama, warna kulit, pekerjaan, dan bahasa, seorang
heroik adalah mereka yang menyalakan penerangan di tengah
kegelapan sekitar.
f. Nilai Moral. Sikap Jujur adalah mengatakan yang sejujurnya. Tapi
bagi eva, berkata sejujurnya adalah bentuk pengkhianatan bagi
ayahnya dan saudara satu ras-nya. Tidak peduli apakah keluarga
atau saudara satu ras kita salah, tetap harus dibela. Namun berkat
pelajaran sosial dan moral yang didapatnya di kelas 203, dia
mengutamakan kejujuran.
g. Nilai Kebenaran Ilmu Pengetahuan. Sebagai seorang guru yang
baru pertama kali mengajar, Erin Gruwell melaksanakannya
dengan penuh tanggung jawab. Tidak sedetikpun ia pernah
berpikir untuk tidak melaksanakan tugasnya. Ia mendedikasikan
dirinya untuk murid muridnya agar berhasil. Oleh karenanya tidak
perduli malam, dapat halangan dari siapa, dia pasti akan tetap ada
untuk murid-muridnya.
2. Makna Denotatif (Representasi Pesan Sosial dalam Film)
https://www.mkri.id/index.php?page=download.Putusan&id=2929
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU40-2008PenghapusanDiskriminasi.pdf
http://bpsdmbox.kemenkumham.go.id/index.php/publikasi/pojok-penyuluhan-
hukum/200-mengatakan-orang-betawi-bodo
https://www.neliti.com/id/publications/3022/perlindungan-hukum-terhadap-saksi-
dan-korban-oleh-lembaga-perlindungan-saksi-dan
/https://www.cussonskids.co.id/tanggung-jawab-orang-tua-terhadap-anak
/http://misaelandpartners.com/perlindungan-terhadap-kekerasan-pada-anak