Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA & RULE OF LAW

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Oleh :
Kelompok 5

1. Ni Kadek Wirastini 12/1902612011054


2. Luh NyomanWisnadewi 14/1902612011056
3. Ni Luh Utari Dewi 18/1902612011061
4. Dewa Ayu Taman Windari 29/1902612011071
5. Kadek Ayu Winda Lestari 31/1902612011073
6. Ni Kadek Astiani 33/1902612011075

KELAS A GIANYAR
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI 2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat beliau makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Kewarganegaraan yang diberikan
oleh dosen. Selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman penulis mengenai materi
Manajemen Keuangan.
            Dalam makalah ini penulis membahas mengenai pengertian dari Kewarganegaraan
mengenai HAM (Hak Asasi Manusia) dan Rule Of Law. Dengan membaca makalah ini
penulis berharap dapat membantu teman-teman serta pembaca dalam memahami materi ini
dan dapat memperkaya wawasan pembaca.
            Walaupun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun penulis yakin
bahwa manusia itu tak ada yang sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini ada yang
kurang, maka itulah bagian dari kelemahan penulis. Mudah-mudahan melalui kelemahan
itulah yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini. Untuk itu penulis selalu menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalahi ni.

Gianyar , 12 Oktober 2020

                                                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. HAM (Hak Asasi Manusia)
B. Rule Of Law
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 1 ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
menegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas negara hukum (the rule of law).
Pakar ilmu sosial,Franz-Magnis Suseno (1990), melihat bahwa perlindungan HAM
adalah salah satu elemendari the rule of law, selain hukum yang adil. Kita bisa melacak
akar prinsip the rule of lawdari putusan-putusan pengadilan internasional seperti
Pengadilan Hak Azasi Manusia(HAM) Eropa dan Komite HAM Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), untuk mengetahui pembahasan antara the rule of law dan Hak Asasi
Manusia. Pembukaan UUD 1945 menyatakan terbentuknya Negara adalah untuk
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Dinyatakan bahwa untuk  itu, UUD 1945 harus mengandung ketentuan yang
“mewajibkan Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-citamoral rakyat yang luhur.” UUD
1945 selanjutnya menegaskan bahwa “Negara
Indonesia berdasar atas hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hak asasi
manusia (HAM) merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakui secara universal sebagai
hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran manusia itu
sebagai manusia. Dikatakan ‘universal’ karena hak -hak ini dinyatakan sebagai bagian
dari kemanusiaan setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis
kelaminnya, usianya, latar belakang kultural dan pula agama atau kepercayaan
spiritualitasnya. Sementara itu dikatakan ‘melekat’ atau ‘inheren’ karena hak-hak itu
dimiliki sesiapapun yang manusia berkat kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan
karena pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan manapun. Karena dikatakan ‘melekat’
itu pulalah maka pada dasarnya hak-hak ini tidak sesaatpun boleh dirampas atau dicabut
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu HAM ?
2. Apa itu Rlue Of Law?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan bagian dari HAM
2. Mendeskripsikan bagian dari Rule Of Law
BAB II
PEMBAHASAN

Hak Asasi Manusia


HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu, manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan
kelahirannya atau kehadirannya didalam kehidupan masyarakat. HAM bersifat umum
(universal) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras,
atau jenis kelamim. HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu
negara atau undang-undang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih
tinggi karena berasal dari sumber yang lebih tinggi (Tuhan).

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia sesuai dengan
kodratnya. Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak asasi manusia
adalah hak yang dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan abadi
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia adalah seperangkat
ketentuan atau aturan untuk melindungi warga negara dari kemungkinan penindasan,
pemasungan, atau pembatasan ruang gerak warga negara oleh negara. Artinya, ada
pembatasan-pembatasan tertentu yang diberlakukan pada negara agar hak warga negara
yang paling hakiki terlindungi dari kesewenang-wenangan kekuasaan.

1. Ciri Pokok HAM


1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli maupun diwariskan
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jelis kelamin, ras, suku,
agama dan etnis.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun dapat melanggar dan membatasihak
orang lain.
2. Tujuan HAM
1. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-
wenangan.
2. HAM mengembangkan saling menghargai antar manusia.
3. HAM menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.
3. HAM di Indonesia
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang, di Indonesia telah berlaku 3 UUD
4 periode, antara lain:
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 brlaku UUD 1945
2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 berlaku konstitusi RIS
3. Periode 17 Agustus 1950 – ahun 1959 berlaku UUDS 1950
4. Periode 5 Juli 1959 – sekarang berlaku UUD 1945
Dalam UUD 1945 butir – butir HAM hanya tercantum beberapa saja. Sementara
konstitusi RIS 1945 dan UUDS 1950 hampir bulat – bulat mencantumkan isi
deklarasi HAM dari PBB.
4. Pelanggaran HAM
Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran
hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil
dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :


1) Pembunuhan masal
2) Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
3) Penyiksaan
4) Penghilangan orang secara paksa
5) Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
Rule Of Law
Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-19,
bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Ia lahir sejalan dengan tumbuh
suburnya demokrasi dan meningkatnya parlemen dalam penyelenggaraan negara dan sebagai
reaksi sebagai negara absolut yang berkembang sebelumnya. Ada tidaknya rule of law dalam
suatu negara ditentukan oleh kenyataan apakah rakyatnya benar-benar menikmati keadilan,
dalam arti perlakuaan yang adil, baik sesama warga negara maupun pemerintah.

A. Pengertian Rule Of Law

Friedman (1995) membedakan rule of law menjadi dua, yaitu pengertian secara
formal (in the formal sense) dan pengertian secara hakiki/materiil (ideologikal). Secara
formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi (organized
public power), misalnya negara. Sementara itu , secara hakiki, rule of law terkait dengan
penegakan rule of law karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and
unjust law). Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga rule of law harus
menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat/bangsa.

1. Prinsip – prinsip Rule Of Law di Indonesia


a. Prinsip Rule Of Law secara formla (UUD 1945)
1. Negara Idonesia adalah Negara hukum (pasal 1:3)
2. Semua warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa
terkecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atasa pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yanga adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D:2)
b. Prinsip – prinsip Rule Of Law secara materiil/hakiki
1. Rule Of Law merupakan suatu legalisme liberal
2. Rule Of Law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa
3. Rule Of Law merupakan suatu aliran pemikiran hukum, mengandung
wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan
Negara.
2. Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule Of Law di Indonesia
Agar pelaksanaan (Pengembangan) rule of law berjalan efektif sesuai dengan
yang diharapkan, perlu diterapkan hal-hal berikut:
1. Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
2. Rule of law sebagai suatu legalisme yang membuat wawasan sosial, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat
ditegakkan secara adil dan hanya memihak kepada keadilan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan isi dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan
dilindungi oleh setiap individu

2) Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan
perundang-undangan

3) Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk


hokum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi
(Undang-undang Dasar Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga,
dalam Undang-undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan
seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.

4) Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak
asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum
yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalammakalah yang kami buat ini
mohon dimaklumi, karena kami adalah hamba Tuhan yang tak luput dari kesalahan.
DAFTAR REFERENSI

http://aristhaserenade.blogspot.com/2011/01/hak-asasi-manusia-dan-rule-of-law.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai