Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB VI

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Di susun oleh :
 Citra Aprilia (193402001)
 Ananda Wulan Agustin (193402009)
 Farah Maulida Hanifah (193402023)
 Dini Lestari (193402084)
 Gina Khoerunnisa (193402121)
 Ica Cahyani Fatimah (193402137)

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadiran Allah swt karena atas rahmat dan hidayah-nya lah sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Negara Hukum dan HAM ” dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana ini.
 Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau pun pedoman bagi para
pembaca sekalian.harapan saya semoga makalah ini dapat menjadi salah satu sumber ilmu dan
juga menambah wawasan bagi pembaca sekalian.
Saya menyadari bahwasannya makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami harapkan kritikan dan masukannya dari pembaca supaya saya bisa memperbaiki
makalah saya selanjutnya.
Daftar Isi :
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
A. Konsep Hukum
1. Pengertian Hukum
2. Sifat-Sifat Hukum
3. Tujuan Hukum
B. Hakikat Hak Asasi Manusia
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
2. Macam Hak Asasi Manusia
3. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep rechtstaat atau rule of law yang
bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa abad ke-19 dan ke-20. Oleh
karena itu, negara demokrasi pada dasarnya supremasi hukum. Perwujudan hukum tersebut
terdapat dalam UUD 1945, serta peraturan perundang-undangan di bawahnya. Negara bertujuan
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,serta turut memajukan
kesejahteraan umum dan kecerdasa rakyat. Negara hukum Indonesia menganut konsep negara
hukum materiil atau negara kesejateraan (welfare state). Negara hukum berkaitan dengan hak
asasi manusia. Sebab salah satu ciri dari negara hukum adalah adanya jaminan atas hak asasi
manusia. Oleh karena itu, negara hukum bertanggung jawab atas perlindungan dan penegakan
hak asasi para warganya.

1.2. Rumusan Masalah.


1.  Mengetahui konsep dan ciri negara hukum?
2.  Mengetahui sifat-sifat hukum indonesia?
3.  Mengetahui Tujuan Hukum?
4.  Mengetahui Teori dalam Hukum?
5.  Mengatahui Penggolongan Hukum di indonesia?
6. Mengetahui Macam-Macam Pembagian Hukum?
7. Mengetahaui Pengertian HAM, Macam- Macam HAM, Sejarah HAM dan Perkembangan
HAM di Indonesia

1.3. Tujuan.
Mengetahui konsep dan ciri negara hukum?
2.  Mengetahui sifat-sifat hukum indonesia?
3.  Mengetahui Tujuan Hukum?
4.  Mengetahui Teori dalam Hukum?
5.  Mengatahui Penggolongan Hukum di indonesia?
6. Mengetahui Macam-Macam Pembagian Hukum?
7. Mengetahaui Pengertian HAM, Macam- Macam HAM, Sejarah HAM dan Perkembangan
HAM di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM )


A. Konsep Hukum
1. Pengertian Hukum
 Kelsen (1995) mengemukakan hukum adataah suatu tata tertib yang membahas. Tata
guna sehingga menghimbau para individu sesuai dengan apa yang diharapkan melalui peng-
ajakan tindakan-tindakan  paksaan. (Winata Pu-tra, 2006: 8). Di dalam literatur penemuan
hukum merupakan suatu proses pembentukan hukum oleh hakim atau aparat penegak hukum
lainnya yang ditugaskan untuk mengimplementasikan peraturan perundangan umum (das Sollen)
yang berhubungan dengan masyarakat umum dengan  Mengingat akan terjadi konkret (das Sain)
tertentu. Hakim selalu dihadapkan pada konferensi konkret, konflik, atau yang harus diselesaikan
atau dipecahkannya dan untuk itu perlu dicarikan hukumnya. Pembentukan hukum harus
disesuaikan dengan perkara yang konkret. Contoh pengertian hukum menurut para ahli :
a. Plato 
Hukum adalah peraturan yang mengatur sistem yang mengatur sistem  arakat. 
b. Aristoteles
Menegaskan bahwa hukum juga mengikat hakim dalam melaksanakan tugasnya.
c. Austin 
Hukum adalah alat pembimbing yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
d. Cicero
Hukum sebagai hasil pemikiran atau akal yang tinggi yang bertugas mengatur tentang hal yang
baik dan buruk.
e. Utrecht 
Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup yang mengatur tentang tata tertib dalam
masyarakat. 
f. Mayers 
Hukum adalah aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada tingkah laku
manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman penguasa dalam melakukan tugas nya.
g. Immanuel Kant
Hukum adalah keseluruhan syarat dengan kehendak dari orang yang satu dapat menyesuaikan
dengan kehendak bebas dari orang lain.
h. Van Apeldoorn 
Hukum sebagai gejala sosial. Dengan demikian, hukum menjadi aspek agama, kesusilaan, adat
istiadat dan kebiasaan. 

2. Sifat – Sifat Hukum


a. Hukum Bersifat mengatur 
Hukum sebagai peraturan dalam bentuk larangan maupun perintah berfungsi mengatur berbagai
sikap manusia dalam kehidupan. Hukum diciptakan untuk melindungi hak setiap orang dan
menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan yang ada dalam kehidupan bangsa dan
negara.
b. Hukum Bersifat Memaksa
Adanya sanksi bagi pelanggar aturan-aturan dalam pergaulan hidup membuktikan bahwa hukum
bersifat memaksa. Artinya, hukum memiliki kekuatan ( power ) dan kewenangan ( authority )
untuk memaksa setiap orang mematuhi setiap peraturan. 
c. Hukum Bersifat Melindungi 
Keharmonisan antara ketertiban dan keamanan perlu dijaga demi tercapainya kedamaian.
Ketertiban dan keamanan merupakan pencerminan keterikatan dan sikap disiplin yang tidak
dapat dipisahkan. Kedua nilai tersebut berpasangan dan selalu harus diserasikan supaya tidak
mengganggu masyarakat maupun pribadi-pribadi yang menjadi bagiannya. 

3. Tujuan Hukum
Soerjono Soekanto (1993) mengemukakan bahwa norma atau kaidah hukum bertujuan
mencapai kedamaian dalam hidup bersama. Kedamaian dapat tercapai dengan keharmonisan
antara ketertiban dan kedamaian. Tujuan hukum vaitu suasana yang kondusif di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketertiban merupakan sebuah cerminan sebuah keterikatan
dan sikap disiplin, untuk itu, ketertiban dan keamanan merupakan pencerminan dari konsep
kebebasan, sehingga di dalam kehidupan bersama kedua nilai tersebut berpasangan dan selalu
harus diserasikan supaya tidak menggangu masyarakat maupun pribadi-pribadi yang menjadi
bagiannya (Soekanto, 1986:13). Tujuan hukum sebenarnya mempunyai sifat universal seperti
ketertiban, ketentraman, kedamaian, kesejetahteraan, dan kebahagiaan di segala aspek
kehidupan. 
Menurut Subekti, S.H., setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan keadilan melalui
kemampuan dan kecakapan masing-masing.

B. Hakikat Hak Asasi Manusia


1. Pengertian Hak Asasi Manusia

 Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sejak
lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Mustafa pasha (2002) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir yang melekat
pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT.

Dan Pengakuan terhadap ham itu  memiliki dua landasan,yaitu :


a.       Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia, bahwa  kodrat manusia
adalah sama sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya
b.      Landasan yang kedua dan yang lebih dalam, yakni tuhan menciptakan manusia. Bahwa
semua manusia adalah mahkluk dari pencipta yang sama, yaitu tuhan yang maha esa. Karena itu
di hadapan tuhan manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.
Selama manusia belum mengakui adanya persamaan harkat dan martabat manusi maka hak asasu
manusia belum bisa ditegakan. Hak dasar seseorang atau kelompok tidak diakui dan dihargai
selama mereka dianggap tidak memiliki harkat dan derajat yang sama sebagai manusia. Jika hak
asasi manusia belum dapat ditegakkan maka akan terus terjadi pelanggaran dan penindasan atas
hak asasi manusia, baik oleh masyarakat, bangsa, dan pemerintah suatu negara. Hak asasi
manusia wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

2. Macam Hak Asasi Manusia


Berdasarkan pada pengertian hak asasi manusia, maka ciri pokok dan hakikat hak asasi manusia
adalah (tim ICE UIN,2003) :
1)      Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. Hak asasi manusia
adalah bagian dari manusia secara otomatis.
2)      Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul,
ras, agama, etnik, dan pandangan politik.
3)      Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Setiap orang tetap memiliki hak asasi manusia
meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi
manusia.
Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang sebagai berikut :
a)      Hak asasi pribadi (personal rights), misalnya hak kemerdekaan,hak menyatakan pendapat,
hak memeluk agama.
b)      Hak asasi politik (political rights), yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara. Misalnya,
memilih dan dipilih, hak berserikat, hak berkumpul.
c)      Hak asasi ekonomi (property rights), misalnya hak memiliki sesuatu, hak mengadakan
perjanjian, hak bekerja, hak mendapat hidup layak.
d)     Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural rights), misalnya mendapatkan
pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pension, hak mengembangkan kebudayaan, hak
berekspresi.
e)      Hak untuk mendapatkan perlahukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of
legal equality).
f)       Hak untuk mandpatkan perlakuan sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan
(procedural rights).

3. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia


1)      Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia
     Pada hakikatnya muncul karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagi
akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan, ketidakadilan, dan
kezaliman. Perkembangan pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara perlahan dan
beraneka ragam. Perkembangan nya sebagai berikut :
2)      Perkembangan hak asasi manusia pada masa sejarah :
1.      Perjuangan nabi Musa dalam membebaskan umat Yahudi dari perbudakan (tahun
6000 sebelum Masehi)
2.      Hukum Hammurabi di Babylonia yang member jaminan keadilan bagi warga
negara (tahun 2000 sebelum Masehi)
3.      Socrates (469-399 sm), Plato (429-347), dan Aristoteles (384-322 sm) sebagai
filosof Yunani peletak dasar diakuinya hak asasi manusia. Mereka mengajarkan untuk
mengkritik pemerintah yang tidak berdasarkan keadilan,cita-cita,dan kebijaksanaan.
4.      Perjuangan nabi Muhammas SAW untuk membebaskan para bayi wanita dari
penindasan bangsa Quraisy (tahun 600 Masehi).

3)      Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris


            Perjuangan untuk HAM di Inggris tampak dari beberapa dokumen berikut ini :
1.      Tahun 1215 munculnya piagam “Magna Charta” atau Piagam Agung.
2.      Tahun 1628 keluarnya piagam “Petition of right”
3.      Tahun 1679 munculnya “Habeas corpus act”
4.      Tahun 1689 keluar “Bill of rights”

4)       Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat


Didasari pemikiran John Locke tentang hak-hak alam, seperti hak hidup (live),  hak
kebebasan (liberty), dan hak milik (property). Dasar inilah yang kemudian dijadikan landasan
bagi pengakuan hak-hak asasi manusia. Di amerika serikat perjuangan hak-hak asasi manusia
disebabkan oleh rakyat amerika serikat yang berasal dari Eropa sebagai emigran yang merasa
tertindas oleh pemerintahan Inggris, yang pada waktu itu merupakan jajahan Inggris. Dalam
sejarah perjuangan hak asasi manusia ,negara Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai negara
pertama yang menetapkan dan melindungi hak asasi manusia dalam konstitusinya.

5)      Perkembangan Hak Asasi Manusia di Perancis


       Dirumuskan dalam suatu, naskah pada awal revolusi Perancis pada tahun 1789, sebagai
pernyataan tidak puas dari kaum Borjuis dan rakyat terhadap kesewenang-wenangan raja Louis
XVI. Naskah tersebut dikenal dengan declaration des droits de L’homme et du citoyen
(pernyataan mengenai hak-hak asasi manusia dan warga negara).
6)      Atlantic Charter tahun 1941
   Muncul pada saat terjadinya perang dunia II yang dipelopori oleh franklin d. Roosevelt yang
menyebutkan the four freedoms (4 kebebasan), yakni :

1.      Kebebasan untuk beragama (freedom of religion).


2.      Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech).
3.      Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
4.      Kebebasan dari kemiskinan (freedom from want).

7)      Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan bangsa-bangsa


     Pada tanggal 10 desember 1948, PBB berhasil merumuskan naskah yang dikenal sebagai
universal declaration of human rights,yaitu pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia.
Atas peristiwa tersebut tanggal 10 desember diperingati sebagai hak asasi manusia.         
Isi pokok deklarasi itu tertuang dalam pasal 1 yang menyatakan :
“sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka
dikaruniai akal dan budi dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.

8)      Hasil Sidang Majelis Umum PBB  tahun 1966


     Dalam sidang majelis umum PBB tahun 1966,”international covenhants on human rights”
telah diakui dalam hukum Internasonal dan diratifikasi oleh negara-negara anggota pbb.
Konvensi tersebut antara lain :
1.      The international covenant on civil political rights, yaitu tentang hak sipil dan hak politik
(konvensi tentang hak sipil dan politik 1966)
2.      The international covenant on economic,social,and cultural rights,yaitu berisi syarat-syarat
dan nilai-nilai bagi system demokrasi ekonomi,social,dan budaya (konvensi tentang hak
ekonomi,social,dan budaya 1966)
3.      Optional protocol,adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan
planggaran hak asasi manusia kepada komisi hak asasi manusia PBB setelah melalui upaya
pengadilan di negara nya.
Berdasarkan sejarah perkembangannya, ada 3 generasi hak asasi manusia,yaitu :
a)      Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yang bermula di dunia barat
(Eropa),contohnya hak atas hidup,hak atas kebebasan dan keamanan,hak atas kesamaan di muka
peradilan,hak kebebasan berpikir dan berpendapat,hak beragama,hak berkumpul,dan hak untuk
berserikat.
b)      Generasi kedua adalah hak ekonomi,social,dan  budaya yang diperjuangkan oleh negara
sosialis di eropa timur,misalnya hak atas pekerjaan,hak atas penghasilan yang layak,hak
membentuk serikat pekerja ,hak atas pangan,hak atas kesehatan,hak atas perumahan,hak atas
pendidikan,dan hak atas atas jaminan social.
c)      Generasi ketiga adalah hak perdamaian dan pembangunan yang diperjuangkan oleh negara-
negara berkembang (Asia-Afrika), misalnya hak bebas dari ancaman msuh,hak setiap bangsa
untuk merdeka,hak sederajat dengan bangsa lain,dan hak mendapatkan kedamaian.
BAB III
PENUTUP

2.1.  KESIMPULAN
Negara hukum  merupakan terjemahan dari istilah rechtstaat atau rule of law. Istilah
rechstaat diberikan oleh ahli hukum continental,sedang istilah rule of law diberikan oleh ahli
hukum Anglo-saxon. Rechstaat atau rule of law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk
perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Negara yang menganut gagasan ini
dinamakan constitutional state atau rechstaat (Miriam budiarjo,2008). Negara Hukum Adalah
Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat
abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih
bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul
kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari
Freidrich Julius Stahl.

2.2.  SARAN
Pengawalan penegakan HAM kian berat. Tak semudah membalik telapak tangan.
Buktinya dibangsa ini belum bisa sepenuhnya menancapkannya. Walau masih bangsa muda
dibandingkan dengan bangsa-bangsa barat, namun waktu seperti itu bukanlah sempit bagi
pemerintah kita untuk mewujudkannya. Namun kembali lagi pada kenyataanya. Bangsa
indonesia belum menjamin HAM pada warganya. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk
mempelopori penegakan HAM di indonesia. Tentu saja itu tidak cukup hanya pemerintah,
namun partisipasi dan kerja sama antara warga negara masih sangat dibutuhkan.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai mahasiswa sudah semestinya membantu
pemerintah untuk terus menegakkan HAM di indonesia.
Penguasa negara harusnya bisa memproyeksikan dan men-real-kan ( menjadi kenyataan ) sebuah
tujuan negara yang terkandung dalam alinea IV UUD NRI 1945. Dengan tidak bertindak
sewenang-wenang. Rakyat juga harus membantu mewujudkannya dengan mematuhi segala
peraturan perundang-uandangan yang ada dalam negara indonesia, serta membantu pemerintah
dalam mewujudkan negara aman, dan makmur.
Daftar Pustaka

Winarno.2013.paradigma baru pendidikan kewarganegaraan,Jakarta:PT.Bumi Aksara.


http://suraya-atika.blogspot.com/2014/08/negara-hukum-dan-ham-hak-asasi-manusia.html.
http://tugaskuliah-ilham.blogspot.com/2011/03/negara-hukum-dan-hak-asasi-manusia.html.
http://henawan.blogspot.com/2014/01/makalah-lengkap-negara-hukum-dan-ham.html.

Anda mungkin juga menyukai