Anda di halaman 1dari 19

DEMOKRASI

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaran

Disusun Oleh:

Savira Dwi Amellia 193402006

Tasya Syahwa Maulida 193402014

Syafira Novia Ardhana 193402026

Shifa Munifah Budiarsa 193402139

Haifa Hasna Nabilla 193402145

Novita Cahya B 193402191

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr. wb.


Puji serta syukur penyusun panjatkan kepada Allah swt. yang telah
memberikan kita berbagai kenikmatan sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dan selesai pada waktunya. Setelah itu, selawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi utusan Allah swt dan
membimbing kita ke jalan yang di-ridhai-Nya.

Makalah yang berjudul “Demokrasi” ini merupakan tulisan yang diajukan


untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penyusun
berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi awal tentang pengenalan
Demokrasi. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh sebab itu penulis menyampaikna terima kasih kepada:

1. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan dalam segala bentuk.
2. Bapak Randy Fadillah Gunawan, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan . Rekan-rekan yang telah memberikan
berbagai bantuan dan dukungan sehingga memudahkan penulis dalam
menyusun makalah ini.
3. Pihak-pihak lainnya yang telah ikut berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
terbuka dengan semua kritik yang konstruktif disertai saran yang aplikatif dari
pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Tasikmalaya, 17 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Demokrasi.......................................................................................3
1. Pengertian Demokrasi............................................................................3
2. Konsep Demokrasi.................................................................................3
3. Prinsip prinsip Demokrasi.....................................................................4
4. Landasan Demokrasi di Indonesia........................................................6
5. Periodisasi Demokrasi di Indonesia......................................................9
B. Demokrasi Pancasila..................................................................................10
1. Konsep Demokrasi Pancasila...............................................................10
2. Nilai Nilai Demokrasi Rakyat..............................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.


Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era
reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi.
Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini.
Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang
sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan
aspirasinya masing-masing.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem


pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara
langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan
setara.

Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa


Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hakikat Demokrasi?
2. Apa pengertian Demokrasi?
3. Apa saja Konsep dalam Demokrasi?
4. Apa saja Prinsip Prinsip Demokrasi?
5. Apa Landasan Demokrasi di Indonesia?
6. Apa itu Periodisasi Demokrasi di Indonesia
7. Apa itu Demokrasi Pancasila?

4
8. Apa itu Konsep Demokrasi Pancasila?
9. Apa saja Nilai Nilai Demokrasi Rakyat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Hakikat Demokrasi
2. Untuk mengetahui Demokrasi
3. Untuk mengetahui Konsep dalam Demokrasi
4. Untuk mengetahui Prinsip Prinsip Demokrasi
5. Untuk mengetahui Landasan Demokrasi di Indonesia
6. Untuk mengetahui Periodisasi Demokrasi di Indonesia
7. Untuk mengetahui Demokrasi Pancasila
8. Untuk mengetahui Konsep Demokrasi Pancasila
9. Untuk mengetahui Nilai Nilai Demokrasi Rakyat

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat demokrasi
Demokrasi merupakan istilah yang tidak asing dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Hampir semua orang mengetahui atau pernah mendengar kata
“demokrasi”. Dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang demokrasi
sebagai berikut.

1. Pengertian Demokrasi

Kata “demokrasi” dilihat dari segi kebahasaan atau etimologis berasal dari
kata “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “cratos” yang diartikan
sebagai kekuasaan dan kedaulatan. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa
Yunani.

Pengertian Demokrasi menurut para ahli

a. Abraham Lincoln

Pengertian demokrasi yang paling populer diutarakan oleh Abraham


Lincoln. Be;iau menyatakan bahwa democracy is government of the people,
by the people, and for the people (pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat)

b. Sidnet Hook

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan. Dalam


penyelenggarannya, suara mayoritas mempengaruhi keputusan pemerintah.
Rakyat diberikan kebebasan dalam memberikan hak suaranya.

2. Konsep Demokrasi

Torres berpendapat bahwa demokrasi ditinjau dari dua aspek, yaitu formal
democracy dan subtantive democracy, pandangan ini di lihat dari proses
dilakukannya demokrasi (Winataputra,2006). Berikut adalah konsep
demokrasi berdasarkan filosofis sebuah negara:

6
a. Demokrasi Liberal

Sistem demokrasi liberal didasari sebuah filsafat kenegaraan yang


berpandangan bahwa manusia merupakan makhluk individu yang bebas. Oleh
karena itu dalan sistem demokrasi liberal kebebasan individu dijadikan
sebagai basic concept dalam pelaksanaan demokrasi.

b. Demokrasi Komunis

Prinsip demokrasi ini adalah prinsip yang berdasar dari nilai nilai komunal
dan seyogiannya pda sistem demokrasi ini segala sesuatu aspek kehidupan
berapa dalam monopoli negara.

c. Demokrasi Pancasila

Filosofi dan core values konsep demorasi yang di kembangkan secara


konstektual berdasarkan filosofi bangsa indonesia, identitas nasional
indonesia (National Identity), persfektif sejarah bangsa indonesia (historical
experince),serta elemen elemen budaya bangsa (element of civic culture).
Pada sistem ini, rakyat merupakan sumber mutlak dalam aspek bernegara.
Demokrasi bertujuan agar rakyat seluas-luasnya dapat berperan dalam
kehidupan bernegara.

Nilai Niilai yang harus di penuhi dalam kehidupan yang demokratis sebagai
berikut:

a. Penyelesaian konflik dengan baik


b. Menjunjung tinggi nilai nilai plurarisme
c. Menghargai keanekaragaman
d. Penegakan keadilan
e. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
f. Penjaminan terhadap kebebasan

3. Prinsip Prinsip Demokrasi

Robbert A. Dahl mengemukakan prinsip prinsip demokrasi yang di kutip oleh


Abdulkarim(2007:54) sebagai berikut:

a. Aadanya Kontrol atau kendali atas pemerintahan

Pemilihan umum dilakukan untuk memilih pemimpin. Pemerintah yang telah


terbentuk bertugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah tetap diawasi oleh lembaga

7
legislatif, yaitu DPR dan DPRD. Sistem kontrol yang dilakukan dewan dapat
dilihat dari penyusunan anggaran, peraturan perundag undangan, dan
melakukan uji kepatutan serta kelayakan pengangkatan pejabat negara.

b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur

Partisipasi warga negara sangat di butuhkan dalam demokrasi. Partisipasi


aktif warga negara akan membantu dalam mewujudkan tujuan demokrasi. Ini
akan membantu dalam mewujudkan kehidupan suatu negara yang lebih
demokratis. Partisipasi yang dilakukan warga negara tidak hanya sekedar ikut
ikutan dalam meramakan demokrasi. Warga negara harus memiliki sikap
teliti dan jujur dalam berpartisipasi.

c. Adanya hak dipilih dan memilih

Demokrasi menjamim hak pilih dan dipilih warga negara. Hak pilih dapat
digunakan warga negara untuk terlibat secara langsung dalam pemilihan
umum.warga negara yang memenuhi syarat dapat mencalonkan diri sebagai
calon kepala daerah atau calon legislatif. Hak memilih memberikan hak
kepada warga negarauntuk menentukan pilihan calon wakil rakyat yang akan
meewakilinya dalam pemerintahan. Perlaksanaan hak ini harus dimanfaatkan
dengan baik. Sebagai warga negara yang baik harus paham cara
memanfaatkan hak pilih dan dipilih dengan cara yang cerdas.

d. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman

Negara demokrasi adalah negara yang memberikan kebebasan kepada warga


negaranya untuk menyalurkan pendapat secara aman. Warga negara harus
mendapatkan uang untuk menyampaikan aspirasi secara bebas dan
bertanggung jawab. Pemenuhan hak menyatakan pendapat membantu dalam
menyukseskan program pembangunan. Berbeda halnya apabila pemerintah
menutup saluran aspirasi atau membuat warga merasa terancap dengan
menyalurkan aspirasi akan menghambat terhadap pembangunan.

e. Adanya kebebasan mengakses informasi

Setiap warga negara membutuhkan informasi yang akurat. Informasi yang


diterima harus dapat diakses dengan mudah dan memiliki keakuratan yang
baik, oleh karena itu, pemerintah harus menyampaikan informasi terkait
kebijakan pemerintah dengan benar. Untuk memberikan informasi yang
benar, pemerintah harus menyosialisasikan setiap kebijakan yang
dibuatsebagai uaya untuk mewujudkan kebebasan akses informasi,
pemerintah harus memberikan kebebasan kepada Pers. Pres harus

8
mendapatkan ruang dalam demokrasi sebagai penyambung informasi dari
pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya.

f. Adanya kebebasan berserikat dan terbuka

Kebebasan berserikat harus dijamin dalam negara demokrasi. Setiap warga


negara memiliki hak berserikat dan menyampaikan aspirasi dan ide ide
untuk pembangunan melalui perserikatan. Dengan adanya serikat kerja
membantu rakyat dalam menyampaikan aspirasi secara terbuka dan lebih
baik. Selain itu dengan adanya perserikatan pengelolaan aspirasi menjadi
lebih mudah.

Untuk mendukung semua konsep demokrasi di atas, perlu didukung dengan


adanya sebuah lembaga negara sebagai berikut.

a. Pemerintahan yang bertanggung jawab.


b. Dewan legislatif yang mewakili golongan serta kepentingan rakyat.
c. Organisasi-organisasi politik yang mewakili prinsip yang kuat.
d. Pers yang bebas sebagai sarana menyampaikan informasi.
e. Sistem hukum yang dapat memberikan rasa keadilan.
Menurut pendapat dari Zamroni (2003: 810 mayarakat yangdemokratis
akan tumbuh kukuh dalam masyarakatyang memiliki kultur dan nilai-
nilai demokrasi seperti;
1. Toleransi;
2. Menjunjung tinggi perbedaan pendapat;
3. Memahami hidup dalam masyarakat yang beragam;
4. Terbuka dalam komunikasi;
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat manusia;
6. Mampu mengekang diri; dan
7. Saling menghargai.

4. Landasan Demokrasi Di Indonesia

Negara indonesia adalah sebuah negara yang dalam berbagai aspek


kehidupannya berdasarkan sistem hukum (rechsstaat). Dapat dimaknai bahwa
antara pemerintah dan lembaga-lembaga negara dalam pelaksanaan tugasnya

9
harus didasari oleh sumber hukum yang berlaku. Setiap warga negara
memiliki persamaan dan kedudukan yang sama di hadapan hukum. Asas
persamaan ini harus tercermin dalam menjalankan roda kehidupan bernegara.
Negara berlandaskan nilai-nilai konstitusional dan tidak bersifat absolutisme.
Dengan sistem konstitusional diharapkan pemerintah dalam menjalankan roda
pemerintahan dapat dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
konstitusi. Demokrasi merupakan sebuah konsep yang tidak muncul begitu
saja, melainkan dengan adanya sebuah proses panjang. Dalam proses panjang
tersebut terdapat beberapa faktor pendorong tumbuhnya nilai-nilai demokrasi.

a. Faktor pendorong tumbuhnya nilai nilai demokrasi

Menurut Cholisin, (2013:29) faktor pendorong tumbuhnya nilai nilai


demokrasi sebagai berikut:

1. Pendidikan kewarganegaraan sebagai komponen untuk membentuk sikap


demokratis dikalangan warga negara, sebagai basis sumber daya politik.
2. Organisasi masyarakat dan partai politik menyosialisasikan demokrasi
dalam masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap demokrasi.
3. Pemilihan umum dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil. hasil dari pelaksanaan pemilihan umum ditujukan untuk rakyat.
4. Perwakilan politik atau DPR, MPR secara tidak langsung merupakan
ujung tombak yang dilakukan oleh rakyat guna mengaspirasikan pendapat
mereka.
5. Pemerintah yang bertanggung jawab.
6. Sistem peradilan independer atau merdeka.
7. Pers dan media masa yang independen.

b. Landasan Yuridis Demokrasi Di Indonesia

Untuk tegaknya nilai nilai demokrasi, dibutuhkan landasan yuridis yang jelas
bagi tegak nya budaya demokrasi. Landasan yuridis demokrasi di Indonesia
yaitu Pancasila. Berikut adalah dasar yuridis (hukum) yang melandasi
tegaknya demokrasi di Indonesia.

1. Proklamasi 17 Agustus 1945


Proklamasi dijadikan sumber yuridis (hukum) karena proklamasi
merupakan sebuah dasar lahirnya negara Indonesia. Proklamasi dianggap
sebagai norma tertulis pertama setelah indonesia merdeka sehingga akan
berdampak bagi terciptanya tatanan hukum yang baru dan berkeadilan.

2. Dekret Presiden 5 juli 1959

10
Terhambatnya penyusunan undang undang dasar yang baru dianggap
menjadi sebuah ancaman terhadap kondisi ketatanegaraan Indonesia.
Untuk itu, Presiden menerbitkan dekret yang berisi pengambilan sebuah
keputusan penting dimana UUDS yang menjadi hukum dasar negara
Indonesia yang bersifat sementara sudah tidak diberlakukan lagi dan
indonesia kembali menggunakan UUD 1945 sebagai hukum dasar negara
Indonesia yang di dalam nya terdapat konsep dasar demokrasi di
Indonesia.

3. Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966)


Supersemar sebagai sebuah kebijakan yang dianggap sebagai babak baru
sistem pemerintahan di Indonesia. Beberapa pendapat beranggapan bahwa
supersemar mampu mengembalikan supremasi pancasiladan UUD 1945
sebagai landasan yuridis dalam menjalankan kehidupan yang demokrtis.

4. Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke 4, terkandung sebuah makna yang
menjadi dasar pengembangan demokrasi di Indonesia. Dengan makna
bahwa di Indonesia sendiri terdapat sebuah konsttusi yang berkedaulatan
rakyat dan berdasar kepada: Ketuhanan yang maha esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan, dan juga bersama
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dapat
disimpulkan bahwa pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke 4
meniktikberatkan pada jalannya kehidupan demokrasi dan nilai nilai
Pancasila.

5. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945


Landasan Yuridis (hukum) mengenai demokrasi tercantum dalam pasal 1
ayat 2 UUD 1945 yang berisi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang undang dasar”. Dengan ini sudah bisa
dibuktikan bahwa negara Indonesia dalam menjalankan roda kehidupan
berbangsa dan bernegara menggunakan prinsip demokrasi.

6. Pasal 28 UUD 1945


Pasal 28 dalam UUD 1945 menyebutkan bahwa rakyat atau warga negara
Indonesia, bebasuntuk berkumpul, mengeluarkan pendapat baik tulisan,
lisan, ataupun bentuk bentuk lainnya. Dari pasal 28 UUD 1945 dapat
dianalisis bahwa rakyat diberikan akses yang seluas luasnya untuk ikut
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

11
7. Pasal 28E UUD 1945 ayat (3)
Pasal 28E UUD 1945 ayat 3 yang bebunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Dalam
pasal ini penjaminan terhadap kebebasan rakyat dalam penyampaian
pendapat dan aspirasinya.

5. Periodisasi Demokrasi Di Indonesia

Perjalanan demokrasi di Indonesia begitu dinamis. Dinamisasi


perjalanan demokrasi di Indonesia dipengaruhi oleh penguasa. Dinamisasi
yang terjadi dapat dijadikan sebagai langkah dalam mewujudkan demokrasi
Pancasila yang ideal.

a. Demokrasi di Indonesia periode 1945-1959


Pada periode ini Indonesia menggunakan prinsip demokrasi parlementer.
Sistem parlementer yang didasari oleh Undang Undang Dasar 1945 dan 1950,
dinyatakan tidak cocok diterapkan di negara Indonesia. Persatuan yang dapat
di galang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat di bina dengan
kekuatan-kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai, dikarenakan
lemahnya benih-benih demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk
dominasi partai-partai politik dan dewan perwakilan rakyat.

b. Demokrasi di Indonesia periode 1959-1965


Dekrit presiden 5 Juli 1959 dianggap salah satu solusi dalam sebuah
kebuntuan politik dengan pembentukan pemerintahan yang kuat dan benar.
Pada periode ini pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan
menganut sistem demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin memiliki konsep
dimana segala aspek kehidupan bernegara berada dalam kendali presiden.

c. Demokrasi di Indonesia periode 1965-1998


Periode ini ditandai dengan bergantinya rezim pemerintahan dari orde lama
menjadi orde baru. Pada mulanya pergantian rezim pemerintahan diharapkan
mampu untuk mengembalikan dan meluruskan penyelewengan terhadap
UUD 1945 yan terjadi pada era demokrasi terpimpin. Konsep demokrasi
terpimpin kemudian digantikan oleh demokrasi pancasila. Pada periode ini
demokrasi terpimpin digantikan oleh konsep demokrasi Pancasila. Akan
tetapi, demokrasi Pancasila yang digalakkan oleh rezim pemerintahan pada
saat itu dianggap sebagai retorika semata. Dalam tataran proses kehidupan

12
berbangsa dan bernegara pemerintah dianggap tidak sejalan dengan prinsip-
prinsip demokrasi Pancasila. Ketidak demokratisan pemerintah orde baru
ditandai oleh dominannya peranan militer, birokratisasi dan sentralisasi
pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik,
campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan politik dan publik, politik
masa mengambang, monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi lembaga
pemerintah.

d. Periode Reformasi
Penyelenggaraan pemerintahan Indonesia mulai masuk pada masa reformasi.
Masa reformasi diinisiasi oleh gerakan reformasi rakyat yang menuntut
pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia secara
konsisten. Salah satu tuntutan reformasi, yaitu pergantian pimpinan tertinggi
negara Indonesia dari tampuk kekuasaan. Kejadian yang menimpa Pancasila
secara inklusif, sangat terbuka, dan penuh dengan nuansa hak asasi manusia
berdampak pada keengganan kalangan tokoh reformasi untuk menambahkan
atribut tentang Pancasila. Demokrasi yang berkembang setelah jatuhnya
rezim orde baru, yaitu demokrasi tanpa nama. Dengan perkembangan politik
yang ada, pada akhirnya konsep demokrasi Pancasila yang murni kembali
disuarakan, ini diakibatkan karena rakyat menyadari bahwa prinsip-prinsip
Pancasila apabila di implementasikan dengan benar maka sesuai karakter dan
kepribadian bangsa Indonesia.pada saat ini walaupun demokrasi Indonesia
tanpa nama, tetapi dalam pelaksanaanya sistem demokrasi yang dibangun
sesuai nilai-nilai Pancasila dan asas kekeluargaan, serta gotong royong.

B. Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang hanya dianut oleh


negara Indonesia. Nilai- nilai yang terkandung dalam demokrasi Pancasila
berasal dari kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secarakonstektual
demokrasi Pancasila merupakan demokrasi berdasarkan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan yang dijiwai oleh ketuhanan yang maha
esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

1. Konsep Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi yang didasari


asas kebersamaan dalam perbedaan. Kemajemukan yang mewarnai bangsa
Indonesia sebagai berikut:

13
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan Yang Masa Esa, diri sendiri, dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah.
f. Mengutamakan persatuan Nasional dan kekeluargaan
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

2. Nilai-nilai Demokrasi Rakyat

Secara khusus prinsip demokrasi merupakan kebalikan dari sistem


otoritarianisme. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya demokrasi
sebagaimana yang disampaikan Cholisin sebagai berikut

a. Egalitarian yang dibandingkan dengan feodal.


b. Pluralisme yang dibandingkan dengan homogen.
c. Terbuka yang dibandingkan dengan tertutup.
d. Dialogis yang dibandingkan dengan dogmatis.
e. Persuasif yang dibandingkan dengan prepesif.
f. Distribusi kekuasaan yang dibandingkan dengan akumulasi
kekuasaan.
g. Sensorkuratif yang dibandingkan dengan sensor prepentif.
h. Pemilihan yang dibandingkan dengan penunjukan.
Nilai-nilai pancasila yang ideal digali dan dirumuskan oleh para
pendiri bangsa ini. Berikut penjabaran nilai sila-sila pancasila
murni berdasarkan pemikiran beberapa ahli sebagai berikut.

a. Ketuhanan yang berkebudayaan/Ketuhanan Yang Maha Esa


Ketuhana adalah kerangka pancasila dalam mewujudkan
komitmen bangsa indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan yang
berlandaskan nilai-nilai moral dan budi pekerti yang luhur(latif,2011:110).
Dengan demikian,kehidupan bangsa indonesia haruslah didasari nilai-nilai
religius. Dibawah panduan nilai-nilai ketuhanan,pancasila bisa
memberikan landasan moral dan filosofis bagi sistem demokrasi yang
hendak kita kembangkan(latif,2011:116)

b. Kemanusiaan universal/kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila peri kemanusiaan yang adil dan beradab,apabila digali
merupakan visi bangsa indonesia yang mengandung begitu banyak nilai

14
manusiawi yang bisa dijadikan pegangan dalam mengantisipasi tantangan
globalisasi(latif,2011:244).
c. Persatuan dalam kebinekaan/persatuan indonesia
Dalam sila ini termuat nilai-nilai(value) sistem di negara
indonesia yang berbentuk republik dan dapat mewakili seluruh etnik,baik
minoritas ataupun mayoritas.

d. Demokrasi permusawaratan/kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Sila ke empat merupakan sila dari pancasila yang paling jelas dan
sangat berdampak pada stabilitas demokrasi di indonesia. Sila ini
memberikan solusi dalam pemecahan sebuah masalah ataupun
pengembalian keputusan dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat bersama. Konsep musayawarah dianggap dapat mewakili semua
keinginan masyarakat serta mampu menyeimbangkan kepentingan
golongan minoritas dan mayoritas. Menurut pandangan Hatta ada tiga
dasar yang dapat mewarnai demokrasi yaitu: stimulus demokrasi
desa,stimulus islam dalam demokrasi,stimulus barat atas demokrasi.
Pandangan Moch Hatta sesuia dengan pendapat yang dikemukakan oleh
penggali pancasila yaitu Ir. Soekarno mengenai gotong
royong,keluarga,dan perjuangan bersama.

e. Keadilan sosial/keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia


Syar baini(2011:42) menyatakan bahwa keadilan sosial
merupakan keadilan yang berlaku dalam segala bidang kehidupan,baik
material maupun spiritual. Makna keadilan sosial yang diharapkan
bukanlah merupakan makna keadilan sosial yang disama artikan dengan
konsep keadilan sosial yang diterapkan di negara-negara yang menganut
sistem komunis. Keadilan sosial mengandung makna terwujudnya
keselarasan antara kehidupan individu dan kehidupan bermasyarakat.
Demokrasi pancasila tidak hanya mencakup aspek dari
demokrasi politik saja,akan tetapi juga mencakup tentang konsep
demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial,demokrasi politik merupakan
arti primer dari demokrasi,sedsngkan arti sekundernya ialah demokrasi
ekonomi dan sosial(Cholisin,2013:30)
Sementara menurut(Cholisin,2013:120) nilai nilai demokrasi
pancasila sebagai berikut.
a. Religius,tidak sekuler apalagi atheis.
b. Memiliki toleransi.
c. Adil dalam arti tidak diskriminatif/humanistis.

15
d. Anti imperialisme dan kolonialisme.
e. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kemakmuran bersama.
f. Memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi bagi sesama
anak bangsa.
g. Menghargai pluralitas.
h. Menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
umum.
i. Menolak liberalisme, kapitalisme,dan neoliberalisme.
j. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
k. Komitmen terhadap konstitusi.
Sebagai warga negara yang lebih memahami demokrasi Pancasila,
sudah selayaknya dapat mengimplementasikannya dengan sifat dan
sikap seperti berikut :

1. Bebas dengan penuh tanggung jawab.


2. Jujur dan berani mengungkapkan pendapat sesuaidengan etika
yang berlaku.
3. Menghargai perbedaan.
4. Menghormati orang lain.
5. Memiliki pemikiran kreatif dan inovatif dalam mengisi
kemerdekaan.
6. Taat terhadap peraturan hukum yang berlaku.
7. Tidak meninggalkan budaya asli bangsa Indonesia.

Demokrasi Pancasila merupakan sebuah konsep yang paling ideal ketika


di implementasikan di Indonesia. Seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara sudah terinterpretasikan di dalamnya. Demokrasi Pancasila dalam dunia
pendidikan khususnya pada proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
akan mampu mendorong kualitas warga negara menjadi warga yang baik (good
citizenship) dan cerdas (smart). Selain itu dengan pemahaman konsep demokrasi
Pancasila akan membentuk peradaban bangsa yang beradab dan bermartabat.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi


merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih
melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan
menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat setiap warga
Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak
kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama
untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari


rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang


demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-
kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social.

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka


harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi
yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal
diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat.
demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad
baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan
pertimbangan moral.

Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang


politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu,
Demokrasi Parlementer (liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila
Pada Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi.

B. SARAN

17
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun
kini telah menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau
penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil
rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih menjadi
anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja untuk
rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang
“melupakan” rakyatnya ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”.
Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan
kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal
mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi bangsa
Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan
tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya,
adanya sengketa hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya,
yang penting bisa mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun
telah luntur dalam dirinya.

Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya


pemerintahan agar menuju Indonesia yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA
Setialaksana,Nana. Fadillah, Randy.(2019). Buku: Teori-Teori Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan. Ciamis: Galuh Nurani [17 Febuari 2020]

Wikipedia.(2019).Demokrasi.[online]:Tersedia :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi [17 Febuari 2020]

19

Anda mungkin juga menyukai