Makalah
Disusun Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
1
KATA PENGANTAR
1. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan dalam segala bentuk.
2. Bapak Randy Fadillah Gunawan, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan . Rekan-rekan yang telah memberikan
berbagai bantuan dan dukungan sehingga memudahkan penulis dalam
menyusun makalah ini.
3. Pihak-pihak lainnya yang telah ikut berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
terbuka dengan semua kritik yang konstruktif disertai saran yang aplikatif dari
pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Demokrasi.......................................................................................3
1. Pengertian Demokrasi............................................................................3
2. Konsep Demokrasi.................................................................................3
3. Prinsip prinsip Demokrasi.....................................................................4
4. Landasan Demokrasi di Indonesia........................................................6
5. Periodisasi Demokrasi di Indonesia......................................................9
B. Demokrasi Pancasila..................................................................................10
1. Konsep Demokrasi Pancasila...............................................................10
2. Nilai Nilai Demokrasi Rakyat..............................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hakikat Demokrasi?
2. Apa pengertian Demokrasi?
3. Apa saja Konsep dalam Demokrasi?
4. Apa saja Prinsip Prinsip Demokrasi?
5. Apa Landasan Demokrasi di Indonesia?
6. Apa itu Periodisasi Demokrasi di Indonesia
7. Apa itu Demokrasi Pancasila?
4
8. Apa itu Konsep Demokrasi Pancasila?
9. Apa saja Nilai Nilai Demokrasi Rakyat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Hakikat Demokrasi
2. Untuk mengetahui Demokrasi
3. Untuk mengetahui Konsep dalam Demokrasi
4. Untuk mengetahui Prinsip Prinsip Demokrasi
5. Untuk mengetahui Landasan Demokrasi di Indonesia
6. Untuk mengetahui Periodisasi Demokrasi di Indonesia
7. Untuk mengetahui Demokrasi Pancasila
8. Untuk mengetahui Konsep Demokrasi Pancasila
9. Untuk mengetahui Nilai Nilai Demokrasi Rakyat
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat demokrasi
Demokrasi merupakan istilah yang tidak asing dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Hampir semua orang mengetahui atau pernah mendengar kata
“demokrasi”. Dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang demokrasi
sebagai berikut.
1. Pengertian Demokrasi
Kata “demokrasi” dilihat dari segi kebahasaan atau etimologis berasal dari
kata “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “cratos” yang diartikan
sebagai kekuasaan dan kedaulatan. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa
Yunani.
a. Abraham Lincoln
b. Sidnet Hook
2. Konsep Demokrasi
Torres berpendapat bahwa demokrasi ditinjau dari dua aspek, yaitu formal
democracy dan subtantive democracy, pandangan ini di lihat dari proses
dilakukannya demokrasi (Winataputra,2006). Berikut adalah konsep
demokrasi berdasarkan filosofis sebuah negara:
6
a. Demokrasi Liberal
b. Demokrasi Komunis
Prinsip demokrasi ini adalah prinsip yang berdasar dari nilai nilai komunal
dan seyogiannya pda sistem demokrasi ini segala sesuatu aspek kehidupan
berapa dalam monopoli negara.
c. Demokrasi Pancasila
Nilai Niilai yang harus di penuhi dalam kehidupan yang demokratis sebagai
berikut:
7
legislatif, yaitu DPR dan DPRD. Sistem kontrol yang dilakukan dewan dapat
dilihat dari penyusunan anggaran, peraturan perundag undangan, dan
melakukan uji kepatutan serta kelayakan pengangkatan pejabat negara.
Demokrasi menjamim hak pilih dan dipilih warga negara. Hak pilih dapat
digunakan warga negara untuk terlibat secara langsung dalam pemilihan
umum.warga negara yang memenuhi syarat dapat mencalonkan diri sebagai
calon kepala daerah atau calon legislatif. Hak memilih memberikan hak
kepada warga negarauntuk menentukan pilihan calon wakil rakyat yang akan
meewakilinya dalam pemerintahan. Perlaksanaan hak ini harus dimanfaatkan
dengan baik. Sebagai warga negara yang baik harus paham cara
memanfaatkan hak pilih dan dipilih dengan cara yang cerdas.
8
mendapatkan ruang dalam demokrasi sebagai penyambung informasi dari
pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya.
9
harus didasari oleh sumber hukum yang berlaku. Setiap warga negara
memiliki persamaan dan kedudukan yang sama di hadapan hukum. Asas
persamaan ini harus tercermin dalam menjalankan roda kehidupan bernegara.
Negara berlandaskan nilai-nilai konstitusional dan tidak bersifat absolutisme.
Dengan sistem konstitusional diharapkan pemerintah dalam menjalankan roda
pemerintahan dapat dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
konstitusi. Demokrasi merupakan sebuah konsep yang tidak muncul begitu
saja, melainkan dengan adanya sebuah proses panjang. Dalam proses panjang
tersebut terdapat beberapa faktor pendorong tumbuhnya nilai-nilai demokrasi.
Untuk tegaknya nilai nilai demokrasi, dibutuhkan landasan yuridis yang jelas
bagi tegak nya budaya demokrasi. Landasan yuridis demokrasi di Indonesia
yaitu Pancasila. Berikut adalah dasar yuridis (hukum) yang melandasi
tegaknya demokrasi di Indonesia.
10
Terhambatnya penyusunan undang undang dasar yang baru dianggap
menjadi sebuah ancaman terhadap kondisi ketatanegaraan Indonesia.
Untuk itu, Presiden menerbitkan dekret yang berisi pengambilan sebuah
keputusan penting dimana UUDS yang menjadi hukum dasar negara
Indonesia yang bersifat sementara sudah tidak diberlakukan lagi dan
indonesia kembali menggunakan UUD 1945 sebagai hukum dasar negara
Indonesia yang di dalam nya terdapat konsep dasar demokrasi di
Indonesia.
11
7. Pasal 28E UUD 1945 ayat (3)
Pasal 28E UUD 1945 ayat 3 yang bebunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Dalam
pasal ini penjaminan terhadap kebebasan rakyat dalam penyampaian
pendapat dan aspirasinya.
12
berbangsa dan bernegara pemerintah dianggap tidak sejalan dengan prinsip-
prinsip demokrasi Pancasila. Ketidak demokratisan pemerintah orde baru
ditandai oleh dominannya peranan militer, birokratisasi dan sentralisasi
pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik,
campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan politik dan publik, politik
masa mengambang, monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi lembaga
pemerintah.
d. Periode Reformasi
Penyelenggaraan pemerintahan Indonesia mulai masuk pada masa reformasi.
Masa reformasi diinisiasi oleh gerakan reformasi rakyat yang menuntut
pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia secara
konsisten. Salah satu tuntutan reformasi, yaitu pergantian pimpinan tertinggi
negara Indonesia dari tampuk kekuasaan. Kejadian yang menimpa Pancasila
secara inklusif, sangat terbuka, dan penuh dengan nuansa hak asasi manusia
berdampak pada keengganan kalangan tokoh reformasi untuk menambahkan
atribut tentang Pancasila. Demokrasi yang berkembang setelah jatuhnya
rezim orde baru, yaitu demokrasi tanpa nama. Dengan perkembangan politik
yang ada, pada akhirnya konsep demokrasi Pancasila yang murni kembali
disuarakan, ini diakibatkan karena rakyat menyadari bahwa prinsip-prinsip
Pancasila apabila di implementasikan dengan benar maka sesuai karakter dan
kepribadian bangsa Indonesia.pada saat ini walaupun demokrasi Indonesia
tanpa nama, tetapi dalam pelaksanaanya sistem demokrasi yang dibangun
sesuai nilai-nilai Pancasila dan asas kekeluargaan, serta gotong royong.
B. Demokrasi Pancasila
13
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan Yang Masa Esa, diri sendiri, dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah.
f. Mengutamakan persatuan Nasional dan kekeluargaan
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
14
manusiawi yang bisa dijadikan pegangan dalam mengantisipasi tantangan
globalisasi(latif,2011:244).
c. Persatuan dalam kebinekaan/persatuan indonesia
Dalam sila ini termuat nilai-nilai(value) sistem di negara
indonesia yang berbentuk republik dan dapat mewakili seluruh etnik,baik
minoritas ataupun mayoritas.
15
d. Anti imperialisme dan kolonialisme.
e. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kemakmuran bersama.
f. Memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi bagi sesama
anak bangsa.
g. Menghargai pluralitas.
h. Menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
umum.
i. Menolak liberalisme, kapitalisme,dan neoliberalisme.
j. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
k. Komitmen terhadap konstitusi.
Sebagai warga negara yang lebih memahami demokrasi Pancasila,
sudah selayaknya dapat mengimplementasikannya dengan sifat dan
sikap seperti berikut :
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
17
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun
kini telah menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau
penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil
rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih menjadi
anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja untuk
rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang
“melupakan” rakyatnya ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”.
Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan
kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal
mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi bangsa
Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan
tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya,
adanya sengketa hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya,
yang penting bisa mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun
telah luntur dalam dirinya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Setialaksana,Nana. Fadillah, Randy.(2019). Buku: Teori-Teori Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan. Ciamis: Galuh Nurani [17 Febuari 2020]
Wikipedia.(2019).Demokrasi.[online]:Tersedia :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi [17 Febuari 2020]
19