Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Aalamiin, segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam, berkat
rahmat, hidayah dan ma’unahnya tugas makalah dengan judul "Perkembangan Islam masa
dinasti Abbasiyah” dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah perdaban Islam yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami sebagai penyusun makalah berharap bahwa makalah ini dapat menjadi
pendukung bahan ajar, khususnya pada materi “Perkembangan Islam masa dinasti
Abbasiyah" untuk mahasiswa Pendidikan Agama Islam B di kampus STAI At-Taqwa
Bondowoso pada khususnya dan menjadi ilmu pengetahuan bagi pembaca pada umumnya
diluar kampus STAI At-Taqwa Bondowoso.
Dalam pembuatan makalah ini penyusun sadar bahwa terdapat banyak kekurangan
didalamya dari segi keilmuan, penyusunan maupun kesalahan lainnya yang tanpa sengaja
kami buat maka dari itu kami selaku penyusun mengaharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca apabila ada kesalahan didalamnya sebagai bahan evaluasi bagi
kami untuk perbaikan dan pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
F. Kesimpulan......................................................................................................................13
G. Kritik dan Saran...............................................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers
sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Makna Dan Hakekat Demokrasi ?
2. Apa Saja Norma-Norma, Unsur-Unsur, Dan Macam-Macam Demokrasi ?
3. Bagaimana Munculnya Demokrasi Di Indonesia ?
4. Bagaimana Perkembangan Demokrasi Di Indonesia ?
5. Bagaimana Demokrasi Yang Ideal Bagi Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Makna Dan Hakekat Demokrasi
2. Untuk Mengetahui Norma-Norma, Unsur-Unsur, Dan Macam-Macam Demokrasi
3. Untuk Mengetahui Munculnya Demokrasi Di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
5. Untuk Mengetahui Demokrasi Yang Ideal Bagi Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
4. Henry B. Mayo
Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem
yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil- wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan
secara normatif ( demokrasi normatife) dan empirik ( demokrasi empirik):
1. Demokrasi Normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan
oleh sebuah Negara.
2. Demokrasi Empirik adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia
politik praktis.
Makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara
mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-
masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karena
kebijakan Negara tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian
Negara yang menganut sistem demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan
berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut organisasi, demokrasi berarti
pengorganisasian Negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan
rakyat karena kedaulatan ditangan rakyat.
Kesimpulan-kesimpulan dari beberapa pendapat diatas adalah bahwa
hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan
rakyat baik dalam penyelenggaraan berada di tangan rakyat mengandung
pengertian tiga hal, yaitu:
1. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)
Mengandung pengertian yang berhubungan dengan pemerintah yang sah dan
diakui (ligimate government) dimata rakyat. Sebaliknya ada pemerintahan yang
tidak sah dan tidak diakui (unligimate government). Pemerintahan yang diakui
adalah pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan rakyat. Pentingnya
legimintasi bagi suatu pemerintahan adalah pemerintah dapat menjalankan roda
birokrasi dan program- programnya.
2. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
4
pada 1955. Pemilu 1955 mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari
negara-negara asing. Pemilu ini diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih
dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan. Beberapa hal yang menarik
dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran berkompetisi secara sehat. Misalnya,
meski yang menjadi calon anggota DPR adalah perdana menteri dan menteri yang
sedang memerintah, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya
kepada pejabat bawahan untuk menggiring pemilih yang menguntungkan
partainya.
2. Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)
Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan
atau keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu
pemimpin pemerintahan. Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang paling
khas dari konsep demokrasi terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan
presiden selaku pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi yakni Presiden
Sukarno. Di lain sisi, demokrasi terpimpin juga terlihat dari pengaruh komunis
dan peranan tentara (ABRI) di politik Indonesia. Pada masa demokrasi terpimpin
banyak terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, seperti:
Pembentukan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom)
Tap MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai presiden
seumur hidup Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden Pengangkatan ketua
DPR Gotong Royong/MPRS menjadi menteri negara oleh presiden GBHN yang
bersumber pada pidato presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul
'Penemuan Kembali Revolusi Kita' ditetapkan oleh DPA bukan MPRS
3. Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 - 1998)
Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian
pemimpin dari Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan
istilah Demokrasi Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai landasan
demokrasi. Akan tetapi, rezim yang berkuasa selama 32 tahun juga dihantui
dengan beberapa penyimpangan, seperti:
a. Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil
b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
c. Kekuasaan kehakiman (Yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim
adalah anggota PNS Departemen kehakiman
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang diidealkan. Banyak
negara menerapkan sistem politik demokrasi. Masing-masing negara menerapkan
sistem demokrasi dengan pemahaman masing-masing. Demokrasi sebagai dasar hidup
bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan
ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai
kebijakan Negara, karena kebijakan Negara tersebut akan menentukan kehidupan rakyat.
Dengan demikian Negara yang menganut sistem demokrasi adalah Negara yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut organisasi,
demokrasi berarti pengorganisasian Negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas
persetujuan rakyat karena kedaulatan ditangan rakyat.
Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang – surutnya.
Masalah pokok yang kita hadapi ialah bagaimana, dalam masyarakat yang beraneka
ragam pola budayanya, mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi di samping membina
suatu kehidupan sosial politik yang demokratis. Pada pokoknya masalah ini berkisar pada
menyusun suatu system politik dimana kepemimpinanya cukup kuat untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi serta Nation Building, dengan partisipasi rakyat seraya
menghindarkan timbulnya diktator, apakah diktator ini bersifat perorangan, partai atau
militer.
B. Kritik dan Saran
Dalam pembuatan makalah ini penyusun sadar bahwa terdapat banyak kekurangan
didalamya dari segi keilmuan, sistematika, pemilihan kata maupun kesalahan lainnya
yang tanpa sengaja kami buat. Maka dari itu kami selaku penyusun mengaharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca apabila ada kesalahan didalamnya sebagai bahan
evaluasi bagi kami untuk perbaikan dan pembuatan makalah selanjutnya.
14
15
Daftar Pustaka
Sulisworo, Dwi. 2012. Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional. Universitas Ahmad
Dahlan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/03/02000021/demokrasi-pancasila--pengertian-
aspek-ciri-dan-prinsip
https://portal.sukabumikota.go.id/1362/indonesia-merupakan-salah-satu-negara-demokrasi-
terbesar-di-dunia/
https://inmind.id/demokrasi-ideal-bagi-indonesia-menurut-bung-hatta/