TUGAS MAKALAH
Dosen Pengajar :
Zaini M.Pd.I
Kelas : Tarbiyah C
Disusun Oleh :
Kelempok 4
Ahmad wasit aulawi
Musyafa An-Nur
Muhamad Rizky Aditya
Kholilirrahman
Kaisul Ulum
Bismillahirrahmanirrahim….
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Civic Education dengan tema Teori dan Praktek Demokrasi. Pembahasan
demokrasi dalam makalah ini terdri dari 3 Teori:
1. Hakikat demokrasi
2. Demokrasi dalam tatanan hidup berbangsa dan bernegara
3. Islam dan Demokrasi
(Penyusun)
DAFTAR ISI:
Kata Pengantar.......................................................................................
BAB I ......................................................................................................
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang................................................................................
2) Rumusan Makalah...........................................................................
3) Tujuan ..............................................................................................
BAB II......................................................................................................
PEMBAHASAN
Kesimpulan .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Mengetahui hakikat demokrasi
B. Mengetahui pandangan dan tatanan kehidupan bersama
C. Mengetahui sejarah demokrasi
D. Mengetahui demokrasi di indonesia
E. Mengetahui unsur-unsur pendukung tegaknya demokrasi
F. Mengetahui parameter tatanan kehidupan demorkasi
G. Mengetahui partai politik dan pemilu dalam kerangka demokrasi
H. Mengetahui keterkaitan islam dan demokrasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat demokrasi
Secara garis besar demokrasi adalah sebuah sistem sosial-politik modern
yang paling baik dari sekian banyak sistem maupun idiologi yang ada dewasa
ini.[1]
Secara etimologis “demokrasi “ terdiri dari dua kata Yunani yaitu
“demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Gabungan dua kata demos-
cratein atau demos-cratos (demokrasi) memiliki arti suatu keadaan negara
dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat.
Sedangkan pengertian demokrasi secara istilah (terminologi) adalah
seperti yang dinyatakan oleh para ahli sebagai berikut: (a) Joseph A.
Schmeter mengatakan demokrsi merupakan suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat. (b) Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan
di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa. (c) philippe C. Schmitter dan Terry Lynn
Karl menyatakan demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan di mana
pemerintah diminta tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah
publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah terpilih. (d)
Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan
suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.[2]
Sedikit berdeda dengan pandangan para ahli di atas, pakar politik
Indonesia Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu
pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif) dan empirik (demokrasi
empirik). Demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak
dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik adalah
demokrasi dalam perwudannya pada dunia politik praktis.[3]
Namun demikian, di luar perbedaan pengertian demokrasi di kalangan
para ahli demokrasi, terdapat titik temu, yakni sebagai landasan hidup
bermasyarakat dan bernegara demokrasi meletakkan rakyat sebagai
komponen penting dalam proses dan praktik-praktik dalam berdemokrasi.
Dengan demikian negara yang menganut sistem demokrasi adalah negara
yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat.[4]
Dari beberapa pendapat di atas dapatlah disimpulkan bahwa sebagai
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara hakikat demokrasi adalah peran
utama rakyat dalam proses sosial dan politik. Dengan kata lain sebagai
pemerintahan di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal: pemerintahan
dari rakyat (government of the people), pemerintahan oleh rakyat (government
by the people), pemerintahan untuk rakyat (government for the people), ketiga
faktor ini merupakan tolak ukur umum dari suatu pemerintahan yang
demokratis.[5]
file:///C:/Users/HEAVEN/Downloads/JAWABAN%20SOAL%20UAS%20
S2%20MK.PI.pdf
Azra, Azyumardi. 1999. Menuju Masyarakat Madani. Cetakan ke-1.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Budiman, Arief. 1990. State And Cicil Society. Clayton: Monash Paper
Southeas Asia No. 22.
Culla, Adi Suryadi. 1999. Masyarakat Madani Pemikiran: Teori Dan
Relevansinya Dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.