Disusun Oleh
NIM
Ruangan
:APRIADI :S1-SI-09
:11.12.6012
Bismillahirramanirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-
pengikutnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah demokrasi dan Pendidikan demokrasi ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas Pendidikan Pancasila Semester 1
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Saya pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta,
Oktober 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BABI PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..
2. Permasalah....
3. Tujuan Penulisan.
.3
BAB II PEMBAHASAN
Tinjauan teori..
12
B. Saran....... 13
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
Amerika suatu republik, dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana kekuasaan pemerintah
dibagi menjadi tiga dan diserahkan masing-masing kepada tiga lembaga tinggi konstitusional,
legislatif kepada Congress, eksekutif kepada presiden, judikatif kepada supreme Court, dan
pengorganisasian kekuatan sosial politik yang longgar kedalam dua partai besar, juga merupakan
negara demokrasi.
"Tidak ada demokrasi tanpa democrat".Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu telah membuktikan
kebenaran itu:Demokrasi pertama jerman pada masa republic Weimar(1919-1933) akhirnya runtuh
dan berakhir dengan malapetaka terror kediktatoran rezim Nazi. Friedrich Ebert,presiden pertama
Jerman yang terpilih secara demokratis berjuang dengan susah payah untuk membawa demokrasi
kesetiap kehidupan masyarakat dimana ketika itu mayoritas penduduk tidak berpikiran demokratis.
Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “...dalam susunan Negara indonsia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab,persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia". Bahwa Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam pasal 1 ayat
(2) UUD 1945 yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat"....,tetapi bukan demokrasi liberal dan juga bukan demokrasi
Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus ditanamkan kesetiap
lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-sekolah dan universitas-
universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja
tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup mengharuskan
partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan
masyarakat pada umumnya.
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi.
2. Untuk mengenal dan memahami teori-teori dan model-model demokrasi.
3.Untuk mengetahui istilah demokratisasi dan penjabarannya.
4. Memberikan penjelasan mengenai Negara demokrasi dan cirinya.
5.Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Berikut ini empat teori demokrasi yang dalam prakteknya akan membawa makna tertentu
bagi semua negara saat ini :
@.Teori demokrasi ekonomis
Teori demokrasi ini berpandangan bahwa fungsi demokrasi pada prinsipnya sama dengan
pasar dalam ekonomi.Kaum elit menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi masalah-
masalah
politik suatu Negara. Kemudian rakyat memilih di antara elit-elit tersebut meskipun
mereka tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam perumusan maupun
pelaksanaan program-program yang di tawarkan. Baik elit yang bertujuan untuk
mendapatkan jabatan, kekuasaan dan penghasilan maupun para pemilih yang bertindak
untuk kepentingan pribadinya. Tetapi melalui pemilihan umum yang demokratis kedua
pihak pada akhirnya akan memperoleh apa yang mereka harapkan. Elit-elit politik
mengejar jabatan bukan untuk mencapai kepentingan politik yang berkaitan dengan nilai-
nilai tertentu tetapi untuk mendapatkan keuntungan dari jabatannya seperti kekuasaan,
penghargaan, dan penghasilan. Tetapi untuk mendapatkan dukungan mayoritas suara
mereka harus menumbuhkan kepercayaan dari para pemilih. Mereka hanya akan berhasil
apabila para pemilih menentukan pilihan yang sesuai dengan kepentingannya dan
program yang di tawarkan oleh elit politik tersebut cocok dengan keinginan mayoritas
pemilih. Para elit yang bersaing pada prinsipnya bersedia menawarkan semua program
kepada masyarakat pemilih melalui kampanye terbuka. Selain itu mereka juga berusaha
melaksanakan program-program tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga bisa meraih
suara mayoritas dalam pemilihan berikutnya.
Dalam konteks teori ini hanya pasar suara yang di jamin oleh system demokratis,yang
memberikan jaminan bahwa kepentingan masing-masing pemilih akan di perhatikan oleh
pemimpin politik demi mencapai kekuasaannya. Menurut teori ini hal-hal seperti sikap
demokratis para pemilih dan elit, luasnya partisipasi warga pada pembentukan kehendak
politik dan pengawasan terhadap pelaksanaan kekuasaan tidak diperlukan untuk
mrnciptakan demokrasi yang baik. Yang terpenting bagi teori ini hanya system pemilihan
umum yang mengamankan pasar politik dan masyarakat bebas yang menjamin arus
informasi.
@.Teori demokrasi langsung
Demokrasi langsung muncul dari pengalaman bahwa wakil-walkil politik maupun
lembaga-lembaga politik seperti partai, pemerintah dan parlemen pada umumnya
berusaha untuk memisahkan diri dari kepentingan rakyat. Mereka hanya
memperjuangkan kepentingannya sendiri dan kemudian secara perlahan mengabaikan
kepentingan rakyat yang di wakilinya. Demokrasi langsung berkeyakinan bahwa pada
akhirnya tidak perlu ada pemisahan antara pemerintahan dan rakyat demi mencapai
tujuan demokrasi.
Masyarakat yang dapat mengatur kehidupannya sendiri secara demokratis dapat
mempraktekan demokrasi langsung dan tidak memerlukan lembaga-lembaga atau
organisasi-organisasi sebagai perantara. Dalam demokrasi langsung waraga masyarakat
dapat merumuskan kepentingan bersama dan menemukan alternative pemecahan
masalah serta melaksanakanya dalam semangat kebersamaan. Menurut pandangan ini
“masyarakat sipil" merupakan satu-satunya wadah pembuat keputusan politik yang
memadai untuk semua masalah politik. Dengan demikian kehendak rakyat dapat
diwujudkan dalam praktek keputusan politik tanpa perantara dan tanpa manipulasi.
@. Demokrasi media yang populistik
Demokrasi media Populistik lebih merupakan bentuk kegiatan tertentu dari demokrasi
ketimbang sebuah model normative dari demokrasi modern. Dalam masyarakat modern
politik sepenuhnya ditentukan oleh media khususnya televisi. Demokrasi media
merupakan suatu
fenomena dimana media masa khususnya televisi tidak hanya mempengaruhi masyarakat
yang kesadaran politik dan opini masyarakat, tapi juga perilaku para politisi dan lembaga
politik. Dalam demokrasi media massa masih terdapat partai-partai, asosiasi-asosiasi dan
masyarakat bebas, tetapi fungsi dan peran mereka mengalami perubahan yang besar.
Dalam demokrasi media pembentukan kehendak rakyat secara demokrasi dan
pelaksanaanya dalam system politik tidak lagi memainkan peran sentral.
@. Demokrasi partai yang partisipatif
Sesuai dengan namanya model ini berupaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
ketiga teori yang telah disebutkan diatas. Demokrasi partai pluralistic dapat
menggabungkan efisiensi politik dan partisipasi. Dalam demokrasi multipartai terjadi
persaingan sejumlah partai untuk meraih pengauh dan kekuasaan, maupun untuk
merencanakan kondisi kehidupan masyarakat. Disatu pihak, partai-partai merupakan
organisasi besar dengan tingkat sentralisasi tertentu dan hadir diseluruh wilayah Negara.
Jika mereka terorganisir dengan baik maka mereka akan mampu melakukan
pembentukan aspirasi politik pada tingkat akar rumput, seperti di kabupaten, kecamatan
dan desa. Mereka juga akan mampu menggabungkan langkah-langkah pengambilan
keputusan pada semua tingkatan organisasi diseluruh wilayah Negara sampai ketingkat
nasional. Demokrasi partai yang berfungsi dengan baik berakar dalam masyarakat sipil
yang aktif dan efektif.
Sebelum kita berbicara mengenai negara demokrasi, kita harus mengenal terlebih
dahulu istilah demokratisasi, yaitu suatu penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip
demokrasi pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya
kehidupan politik yang bercirikan demokrasi. Demokratisasi melalui beberapa tahap:
1. Tahapan pertama adalah penggantian dari penguasa non demokrasi ke penguasa
demokrasi.
2. Tahapan kedua adalah pembentukkan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi.
3. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi.
4. Tahapan keempat adalah politik demokrasi sebagai budaya bernegara.
Negara demokrasi adalah suatu negara yang menganut sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik
yang menyangkut infrastruktur politik maupun suprastruktur politik berbeda satu
dengan yang lain. Dilihat dari paham yang dianut demokrasi dapat dibedakan menjadi:
1) Demokrasi Liberal (Negara Barat)
Sistem pemerintahan ini diterapakan di negara barat, kebebasan individu untuk
bergerak, berpikir dan mengeluarkan pendapat sangat dijunjung tinggi. Dengan
demikian, persamaan hak dalam bidang politik sangat dijunjung tinggi, namun pada
bidang ekonomi tetap memegang persaingan bebas. Akibatnya terjadi kesenjangan
antara golongan ekonomi kuat (kapitalis) dan golonagan ekonomi lemah (buruh). Di
negara yang menganut demokrasi liberal sistem masyarakatnya bebas merdeka, dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia setinggi-tingginya, bahkan kadang-kadang
diatas kepentingan umum.
2) Demokrasi Sosialis (Negara Komunis)
Di negara yang menerapkan demokrasi sosialis menitikberatkan pada paham
kesamaan yang menghapus perbedaan antara kelas sesama rakyat. Oleh sebab itu,
pada negara sosialis tidak ada hak perseorangan, yang ada adalah hak kolektif atau
hak umum.
Untuk mencapai masyarakat sosialis yang sejahtera dan sama rata(tujuan negara)
pada masyarakat itu masih berlaku kediktatoran proletar atau kediktatoran mayoritas
(buruh dan tani). Akan tetapi, kekuasaan negara hanya dikendalikan oleh satu partai
yaitu komunis baik pada bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Kekuasaan legislatif meliputi dua badan yaitu Dewan Uni atau Majelis Rendah yang
anggotanya dipilih oleh rakyat, dan Dewan Nasional yang anggotanya dipilih langsung
oleh rakyat negara bagian.
Badan eksekutif memegang kekuasaan sangat luas, antara lain mengeluarkan
keputusan-keputusan dan dekrit bahkan kalau perlu memberhentikan anggota kabinet.
3) Demokrasi Pancasila
Pada hakikatnya Demokrasi adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan adalah kekuasaan
yang tertinggi ada di tangan rakyat. Hikmat kebijaksanaan adalah penggunaan akal
pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa, kepentingan rakyat, dan dilaksanakan dengan sadar, jujur,
bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani yang
luhur.Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia dalam
merumuskan dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga
mencapai mufakat. Perwakilan adalah prosedur peran serta rakyat dalam
pemerintahan yang dilakukan melalui badan perwakilan.
Dari uraian di atas demokrasi Pancasila dapat diartikan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan
diliputi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beadab,Persatuan
Indonesiaserta untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang bersumberkan pada kepribadian dan
filsafat bangsa Indonesia,yaitu Pancasila.
1. Ciri negara demokrasi adalah adanya kebebasan bagi warganya untuk mengurus diri
sendiri. Salah satu wujudnya adalah dengan adanya otonomi daerah. Dengan otonomi
ini,pemerintah daerah diberikan kebebasan oleh pemerintah pusat utuk mengurus diri
sendiri. Ciri-ciri Negara Demokrasi menurut Bingham Power Jr,yaitu :
1. Legitimasi pemerintah
2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara paling tidak terdapat 2 partai politik
3. Setiap warga negara sudah memenuhi syarat berhak dalam pemilu
4. Setiap warga negara dalam pemilu dijamin kerahasiaannya
5. Masyarakat dijamin kebebasannya
Menurut persepsi liberal klasik, ekonomi adalah wilayah di luar kewenangan negara.
Meskipun negara harus menciptakan jaminan dan syarat-syarat bagi berjalannya
ekonomi tersebut, tetapi Negara tidak bertanggung jawab secara langsung dan tidak
memiliki kewenangan sah untuk melakukan intervensi atau kontrolterhadap ekonomi.
Teori ini tidak dapat dipertahankan dari
sudut pandang model demokrasi yang berdasarkan kedaulatan hukum. Oleh karena itu,
negara demokrasi yang mengakui kedaulatan hukum memiliki komitmen dan diberi
wewenang untuk melakukan intervensi dalam ekonomi dengan maksud untuk melindungi
dan membentuk kondisi-kondisi ekonomi rakyat dan implikasinya.
Negara juga berkewajiban untuk menjamin stabilitas nilai tukar mata uang dan kondisi
kerja yang manusiawi. Selain itu Negara juga harus mencegah penyalahgunaan
kekuasan ekonomi terhadap pekerja perusahaan-perusahaan bisnis terhadap politik serta
kekuatan-kekuatan lainnya. Kalau pasar dibiarkan berjalan menurut kekuatannya sendiri,
maka perekonomian akan mengalami siklus kegairahan atau pertumbuhan ekonomi,
depresi dan krisis. Dengan demikian akan muncul masalah-masalah yang berkaitan
dengan penggunaan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Selain itu negara
juga mengalami kesulitan dalam hal pemungutan pajak.
2.Kemerosotan Demokrasi
Demokrasi yang sedang merosot memang ditandai dengan adanya basis demokrasi yang
penting dengan diperkenalkannya hak suara yang sama untuk semua orangdalam
pemilihan umum. Tetapi dalam berbagai aspek penting lainnya bentuk demokrasi tersebut
tidak memenuhi norma-norma demokrasi. Kalaupun norma-norma dipenuhi tingkatannya
sangat tidak memadai.
Demokrasi yang mengalami kemerosotan memerlukan perhatian khusus. Ada dua hal
yang perku dilakukan. Melanjutkan demokratisasi yang sudah dimulaidengan tujuan yang
jelas dan terarah dan mencegah kemerosotan yang lebih parah.
3. Musuh-musuh Demokrasi
Sistem politik negara demokrasi memiliki beberapa cirri yang tidak disukai penentangnya.
Ciri-ciri tersebut mencakup pembatasan kekuasaan politik baik oleh waktu maupun
tindakan politik tertentu. Diseluruh dunia musuh demokrasi adalah pihak yang takut
bahwa pengakuan terhadap aturan-aturan demokrasi akan menghambat pencapaian
kepentinagan politik dan sosial mereka. Mereka juga khawatir system yang demokrasi
akan menimbulkan berbagai kerugian terhadap kepentingan mereka.
4.Pandangan kedepan
Demokrasi tidak bisa bertahan dalam jangkan panjang tanpa adanya jumlah pendukung
demokrasi yang memadai. Pendukung-pedukung tersebut benar-benar mengenal
lembaga-lembaga dan pilihan-pilihan demokrasi.Mereka mendukung demokrasi dengan
sepenuh hati berdasarkan keyakinannya tentang prinsip tersebut. Mereka bahkan
memberikan nafas hidup bagi demokrasi melalui keterlibatannya secara nyata dalam
demokrasi.
Demokrasi juga ditopang oleh kemampuannya untuk senantiasa menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapin oleh masyarakat secara menyakinkan dan efektif. Dengan
demikian demokrasi memerlukan perhatian terus menerus dari para democrat bahkan di
negara-negara yang sudah memiliki lembaga-lembaga yang dapat diandalkan. Demokrasi
menjadi kuat karena tahan uji dan dapat mengelola konflik kepentingan dan nilai yang
bisa menhancurkan
kediktatoran. Demokrasi menjadi rentan karena tidak dapat bertahan kalau orang tidak
menaruh kepercayaan terhadap demokrasi.
Selain itu demokrasi tersebut juga diterima demi kepentingan seluruh warga Negara
dengan menggunakan instrument kekuasaan yang sah. Dalam dunia zaman ini tugas
demokrasi untuk masa depan terletak dalam perluasannya menjangkau arena global.
Demokrasi dewasa ini ternyata memerlukan syarat hidup yaitu warga Negara yang
memeliki dan menegakan nilai-nilai demokrasi. Tersedianya demokrasi ini
membutuhkan waktu yang lama,berat dan sulit. Oleh karena itu, secara substantif
berdimensi jangka panjang, guna mewujudkan masyarkat demokratis, pendidikan
demokratis mutlak diperlukan. Karena pada hakikatnya pendidikan demokrasi adalah
sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh oleh warga
Negara.
Tujuan pendidikan demokrasi adalah mempersiapkan warga masyarakat berperilaku
dan bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan
pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.
@.Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
@.PKN sebagai Pendidikan Demokrasi
Sekarang ini banyak kalangan menghendaki Pendidikan Kewarganegaraan baik
sebagai mata pelajaran di sekolah maupun mata kuliah di perguruan tinggi
mengemban misi sebagai pendidikan nasional.
Tuntutan demikain tidak salah oleh karena secara teoritis, pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu ciri dari pemerintah yang demokratis.
International Commission of Jurist sebagai organisasi ahli hokum internasionaldalam
konferensinya di Bangkok 1965 mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk
terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Law ialah sebagai
berikut :
1. Perlindungan konstitusionil, dalam arti konstitusi, selain menjamin hak-hak individu,
harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak
yang dijamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial tribunals)
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasidan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “kedaulatan berada ditangan rakyat
dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar". Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi
dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR. Selanjutnya Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang
berbunyi “Indonesiaadalah merupakan negara hukum". Lembaga-lembaga negara
berdasarkan perubahan UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD,
BPK,MA,Mahkamah Konstitusi. Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak
melakukan amandemen pembukaan UUD 1945, maka demokrasi yang ditetapkan di
Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.
Menurut AbrahamLincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is goverment of the people, by the
people,for the people) yang kemudian kita kenal dengan demokrasi modern. Ada dua
asas pokok tentang demokrasi yaitu pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan
dan pengakuan hakikat dan martabat manusia.
3.2 Saran
Dari pengalaman sejarah kita harus banyak belajar dari keberhasilan kehidupan
demokrasi negara lain, antara lain dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik,
tanggung jawab sebagai bangsa dan kesadaran untuk mematuhi aturan main dalam
kehidupan demokrasi. Masalah praktik politik yang mengarah kepada tindakan anarkis,
money politic, dan kurang betanggung jawab harus kita hindarkan. Kita harus terbiasa
untuk mengakui keberhasilan orang lain dan kita siap belajar dari kegagalan untuk meraih
sukses dimasa depan.
Kita yang sebagai penerus bangsa harus bisa menjaga dan memelihara Negara kita agar
tetap selalu ada dikanca dunia.. amien.
DAFTAR PUSTAKA
Pamudji,S.1982.Demokrasi Pancasila Dan