Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL & DEMOKRASI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

1. INZIMAM EL HAQUE
2. AINI HANIFA CHAFSOH
3. ZULFA ULIN NUHA
4. KHOIRUL UMAM

Dosen Pengampu :
Dr. FEBRIANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT )


PRINGSEWU – LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan makalah demokrasi dan Pendidikan demokrasi ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas Dasar-dasar Pendidikan

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Saya pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. W

Pringsewu, 27 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Demokrasi

2. Pendidikan Demokrasi

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

4. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

5. Jalur Program Pendidikan Nasional

BAB III PENUTUP

1. Simpulan
2. Saran
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja pertanyaan ini kami
munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti dengan pertanyaan yang kami ajukan
tersebut di atas. Karena kami punya pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan
demokrasi itu merupakan produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki
kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi
dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir
dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita mencari
demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita mempunyai diri
demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa.

Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam demokrasi, yaitu
negara yang pemerintahanya dijalankan “oleh rakyat dan untuk rakyat”,sekalipun dalam
mekanisme pemerintahanya baik yang menyangkut infrastruktur politik maupun supra struktur
politik, berbeda satu dengan yang lain. Inggris misalnya, suatu kerajaan dengan system
pemerintahan parlementer dan pengorganisasian kekuatan social politiknya yang sederhana tetapi
mantap, yaitu terdiri dari dua partai besar yang secara menentukan jalanya pemerintahan, adalah
negara demokrasi.

Amerika suatu republik, dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana kekuasaan


pemerintah dibagi menjadi tiga dan diserahkan masing-masing kepada tiga lembaga tinggi
konstitusional, legislatif kepada Congress, eksekutif kepada presiden, judikatif kepada supreme
Court, dan pengorganisasian kekuatan sosial politik yang longgar kedalam dua partai besar, juga
merupakan negara demokrasi.

“Tidak ada demokrasi tanpa democrat”. Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu telah
membuktikan kebenaran itu:Demokrasi pertama jerman pada masa republic Weimar (1919 –
1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror kediktatoran rezim Nazi. Friedrich
Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih secara demokratis berjuang dengan susah payah
untuk membawa demokrasi kesetiap kehidupan masyarakat dimana ketika itu mayoritas penduduk
tidak berpikiran demokratis.

Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “…dalam susunan Negara indonsia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Bahwa Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam pasal
1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”….,tetapi bukan demokrasi liberal dan juga
bukan demokrasi Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus ditanamkan kesetiap
lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-sekolah dan universitas-
universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja
tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup mengharuskan
partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan
masyarakat pada umumnya.

2. Rumusan Masalah

 Sistem Pendidikan Nasional dan Jenis – jenisnya


 Pengertian demokrasi dan pendidikan demokrasi.

3. Tujuan
 Untuk mengetahui dan memahami Sistem Pendidikan Nasional
 Untuk mengetahui dan memahami mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi.
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian demokrasi

Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan. Jadi secara bahasa Demokrasi
adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Konsep demokrasi lahir dari yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara antara
abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu adalah
demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga Negara. Hal ini
dapat dilakukan karena yunani pada waktu itu berupa Negara kota (polis) yang penduduknya
terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya, yang berpenduduk sekitar 300.000 orang.
Meskipun ada keterlibatan seluruh warga, namun masih ada pembatasan, misalnya para anak,
wanita, dan budak tidak berhak berpartisipasi dalam pemerintahan.

Menurut International commission for jurist, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di
mana hak-hak untuk membuat keputusan-keputusan politik di selenggarakan oleh warga
Negara melalui wakil-wakil yang di pilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada
mereka melalui proses pemilihan yang bebas.

Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu system pemerintahan dalam mana mayoritas
anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar system perwakilan yang menjamin
bahwa pemerintahan akhirnya bmempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada
mayoritas.

Menurut Samuel Huntington, system politik sebagai demokratis sejauh para pembuat
keputusan kolektif yang paling kuat dalam system itu di pilih melalui pemilihan umum yang
adil, jujur, dan berkala dan di dalam system itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh
suara dan hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan tertinggi di Negara
tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan pula sebagai sistem pemerintahan kedaulatan rakyat.
2. Pendidikan demokrasi

Demokrasi dewasa ini ternyata memerlukan syarat hidup yaitu warga Negara yang memeliki
dan menegakan nilai-nilai demokrasi. Tersedianya demokrasi ini membutuhkan waktu yang
lama, berat dan sulit. Oleh karena itu, secara substantif berdimensi jangka panjang, guna
mewujudkan masyarkat demokratis, pendidikan demokratis mutlak diperlukan. Karena pada
hakikatnya pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima
dan dijalankan oleh oleh warga Negara.

Tujuan pendidikan demokrasi adalah mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan


bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan pula
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

4. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 9, sistem pendidikan Indonesia
ialah kelompok yang berbasis pada kespesifikan tujuan pendidikan dari suatu entitas. Jenis-jenis
program pendidikan nasional, meliputi :

1. Pendidikan umum
Pendidikan dasar dan menengah yang mengkhususkan perluasan ilmu pengetahuan
yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk meneruskan ke tahap yang lebih tinggi.

2. Pendidikan keagamaan
Pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi yang menyiapkan peserta didiknya
berperan dengan penguasaan ilmu pengetahuan agama atau menjadi ahli ilmu agama.

3. Pendidikan akademik
Pendidikan tinggi dengan program sarjana atau pascasarjana yang ditujukan untuk
menguasai disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

4. Pendidikan vokasi
Pendidikan tinggi yang menyiapkan peserta didiknya untuk memperoleh pekerjaan
dengan keterampilan terapan tertentu. Pendidikan ini setara dengan sarjana.
5. Pendidikan kejuruan
Pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki profesi di
bidang tertentu.

6. Pendidikan khusus
Pengadaan pendidikan untuk peserta didik dengan kecerdasan luar biasa atau
mempunyai kelainan. Pendidikan ini diselenggarakan secara inklusif dan berbentuk entitas
pendidikan khusus berjenjang dasar atau menengah.

7. Pendidikan profesi
Pendidikan tinggi sesudah program sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk
memperoleh profesi dengan syarat keahlian khusus.

5. Jalur Program Pendidikan Nasional

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Pasal 1 Ayat 7, sistem pendidikan


Indonesia menjadi wahana yang dilewati para peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
diri sesuai dengan tujuan pendidikan. Berikut adalah beberapa jalur pendidikan di dalam negeri:

1. Pendidikan formal
Jalur edukasi yang berjenjang dan terstruktur yang terbagi atas pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi.

2. Pendidikan nonformal
Jalur pendidikan yang bukan formal, tetapi tetap bisa diselenggarakan secara berjenjang
dan terstruktur.

3. Pendidikan informal
Jalur pendidikan yang berlangsung dalam lingkup keluarga atau lingkungan kecil.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “kedaulatan berada ditangan rakyat
dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”. Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi
dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR. Selanjutnya Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi
“Indonesiaadalah merupakan negara hukum”. Lembaga-lembaga negara berdasarkan
perubahan UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi.
Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak melakukan amandemen pembukaan
UUD 1945, maka demokrasi yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.
Menurut Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is goverment of the people, by the people,
for the people) yang kemudian kita kenal dengan demokrasi modern. Ada dua asas pokok
tentang demokrasi yaitu pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan dan pengakuan
hakikat dan martabat manusia.

2. Saran

Dari pengalaman sejarah kita harus banyak belajar dari keberhasilan kehidupan
demokrasi negara lain, antara lain dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik, tanggung
jawab sebagai bangsa dan kesadaran untuk mematuhi aturan main dalam kehidupan demokrasi.
Masalah praktik politik yang mengarah kepada tindakan anarkis, money politic, dan kurang
betanggung jawab harus kita hindarkan. Kita harus terbiasa untuk mengakui keberhasilan orang
lain dan kita siap belajar dari kegagalan untuk meraih sukses dimasa depan.
Kita yang sebagai penerus bangsa harus bisa menjaga dan memelihara Negara kita agar
tetap selalu ada dikanca dunia.. amien.

DAFTAR PUSTAKA

Pamudji,S.1982.Demokrasi Pancasila

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk Kelas 2 SMU..

Anda mungkin juga menyukai