Mata Kuliah:Pancasila
Di susun oleh:
Muhammad Defri
NIM.2212110073
NIM.2212110045
FAKULTAS SYARIAH
1
KATA PENGANTAR
Tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW,beserta keluarga,sahabat,pengikut,hingga akhir zaman
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dan pada kesempatan ini juga kami ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pancasila, yaitu Ibu Rabiatul Adawiyah S.Pd.I.,M.Pd
Dan tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yg sebesar-besar nya kepada
teman kelompok yang terlibat dalam pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini bisa terselesaikan dengan baik walaupun bisa di katakan jauh
dari kata sempurna.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 1
C.Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapat diartikan
kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi
yang dianut bangsa indonesia takk ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri
atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali
pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan
berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara
indonesia. Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilainilainya telah
dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya,
adat – istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri
bangsa indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.
Tindak –tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam
nilainilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilainilai
luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Pembahasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Laurensius Arliman S, Kedudukan Lembaga Negara Independen Di Indonesia Untuk Mencapai Tujuan
Negara Hukum, (Jakarta: Kertha Semaya Journal Ilmu Hukum, 2020).67.
2
Ibid 69
2
cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam suatu forum merupakan hal
yang sangat sulit,dalam demokrasi langsung ini menuntut partisipasi yang tinggi dari
rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari
semua permasalah yang ada.3 Banyaknya kekurangan demokrasi langsung ini apabila
dianut di masa modern ini salah satunya, waktu dan biaya anggaran yang cukup mahal
atau tinggi,sering terjadinya konflik sosial horizontal yang terjadi di masyarakat
dikarenakan elit politik yang tak memperdulikan,dan sulitnya diterapkan pada negara
yang memiliki warga negara yang cukup banyak. Demokrasi tak langsung merupakan
paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan.4 Corak pemerintahan
demokrasi yang dilakukan melalui badan perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat
dan bertanggung jawab kepada rakyat. Penerapan demokrasi tak langsung ini biasanya
dilakukan oleh negara yang jumlah penduduknya semakin banyak,wilayahnya
semakin luas dan permasalahan yang dihadapi semakin rumit. Prinsip-prinsip
demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam
konstitusi negara kesatuan republik Indonesia.5 Prinsip- prinsip demokrasi,dapat
dilihat dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal sebagai “soko guru
demokrasi” menurutnya prinsip-prinsip demokrasi yaitu :
1. Kedaulatan rakyat
3. Kekuasaan mayoritas
3
11. Nilai nilai toleransi,pragmatisme, kerjasama dan mufakat
2.Demokrasi dengan sistem pemisah kekuasaan yakni demokrasi dalam arti kekuasaan
dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,eksekutif dan yudikatif demokrasi dengan
sistem referendum yakni demokrasi perwakilan dengan kontrol rakyat secara langsung
terhadap wakil-wakilnya di dewan perwakilan rakyat,ada 2 macam referendum yakni
referendum obligator dan referendum fakultatif. Dalam referendum obligator
kebijakan atau undang undang yang diajukan oleh pemerintah atau dibuat dewan
perwakilan rakyat dapat dijalankan setelah disetujui oleh rakyat dengan suara
terbanyak. Referendum fakultatif, undang undang yang dibuat dewan perwakilan
rakyat baru diminta persetujuan rakyat,apabila dalam jangka waktu tertentu setelah
undang-undang diumumkan sejumlah rakyat memintanya. 7 Konsep demokrasi yang
ada Indonesia merupakan demokrasi pancasila yang memiliki ciri khusus yang sesuai
dengan ideologi negara pancasila yakni adanya musyawarah dan mufakat.
Musyawarah sendiri berawal dari sila yang keempat pancasila. Musyawarah
merupakan salah satu nilai luhur dari bangsa Indonesia yang dikenal di semua daerah
yang ada di Indonesia meskipun dengan istilah yang berbeda-beda tidak salah
musyawarah menjadi utama dari demokrasi pancasila. Musyawarah merupakan
6
Ibid 87
7
Ibid 87
4
sebuah sarana sebagai proses memperbincangkan suatu rencana yang sangat ideal
untuk mewujudkan suatu keputusan yang baik dan sejalan dengan kepentingan para
anggota masyarakat. Demokrasi Indonesia lebih mengedepankan musyawarah
mufakat, hal ini dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan baik dari desa
sampai pusat,Indonesia menjunjung tinggi musyawarah mufakat bukan mayoritas.
Dengan adanya musyawarah ini secara langsung telah melibatkan masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintah.Saat ini sistem demokrasi yang dipandang paling baik di
dunia, hal ini dikarenakan sistem demokrasi hampir sebagai asas fundamental dalam
memfasilitasi peran masyarakat dalam menyelenggarakan pemerintah.8 Negara
demokrasi merupakan negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut. Demokrasi selalu berhubungan dengan hak asasi
manusia. Upaya untuk menegakan demokrasi merupakan upaya umat manusia dalam
rangka menjamin dan melindungi hak asasi,karena demokrasi merupakan salah satu
sistem politik yang memberi penghargaan atas hak dasar manusia.9 Demokrasi
bukanlah hanya sebatas hak sipil dan politik rakyat,namun dalam perkembangannya
demokrasi juga berkaitan erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan
sosial budaya dan rakyatnya. Dengan demikian hak asasi manusia kan terwujud dan
terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya,demokrasi akan
terwujud apabila negara mau menjamin tegaknya hak asasi manusia. Prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat juga dapat menjamin peran serta masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan, sehingga setiap perturan perundang-undangan yang
diterapkan dan ditegakkan benar-benar mencerminkan perasaan keadilan masyarkat
hukum dan peraturan perundang-undangan tidak boleh ditetapkan dan diterapkan
secara sepihak oleh atau hanya untuk kepentingan penguasa saja.
Juan J. Linz dan Alferd Stephan membuat kriteria pokok mengenai demokrasi,
secara ringkas sebagai berikut : Kebebasan hukum untuk merumuskan dan
mendukung alternatif-alternatif politik dengan hak yang sesuai untuk bebas berserikat,
berbicara dan kebebasankebebasan dasar lain bagi setiap orang, persaingan yang
bebas dan anti kekerasan diantara pemimpin dengan keabsahan periodik bagi mereka
8
Laurensius Arliman S, Kedudukan Lembaga Negara Independen Di Indonesia Untuk Mencapai Tujuan
Negara Hukum, (Jakarta: Kertha Semaya Journal Ilmu Hukum, 2020).93
9
Ibid 94
5
untuk memegang pemerintahan, dimasukkanya seluruh jabatan politik yang efektif
didalam proses demokrasi dan hak berperan serta bagi semua anggota masyarakat
politik, apapun pilihan politik mereka. Secara praktis ini berarti kebebasan untuk
mendirikan partai partai politik dan menyelenggarakan Pemilihan Umum yang bebas
dan jujur pada jangka waktu tertentu tanpa menyingkirkan jabatan politik efektif
apapun dari akuntabilitas pemilihan yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.10
Menurut Franz Magnis Suseno ada 5 ciri hakiki negara demokratis, yaitu:11
1.Negara Hukum
Negara hukum adalah negara berdasarkan atas hukum dan keadilan bagi
warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat
perlengkapan negara atau dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal yang demikian
akan mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup warganya.12 Pemikiran negara
hukum di mulai sejak Plato dengan konsepnya “bahwa penyelenggaraan negara
yang baik adalah yang didasarkan pada pengaturan (hukum) yang baik yang
disebut dengan istilah nomoi”. Kemudian ide tentang negara hukum popular pada
abad ke-17 sebagai akibat dari situasi politik di Eropa yang didominasi oleh
absolutisme. Dalam perkembangannya, paham negara hukum tidak dapat
dipisahkan dari paham kerakyatan.13 Sebab pada akhirnya, hukum yang mengatur
dan membatasi kekuasaan negara atau pemerintah diartikan sebagai hukum yang
dibuat atas dasar kekuasaan dan kedaulatan rakyat. Dalam kaitannya dengan
negara hukum, kedaulatan rakyat merupakan unsur material negara hukum, di
samping masalah kesejahteraan rakyat. Salah satu asas penting negara hukum
adalah asas legalitas. Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan
gagasan negara hukum. Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk Undang-
undang dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan
sebanyak mungkin memperhatikan kepentingan rakyat. Gagasan negara hukum
menuntut agar penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintah harus didasarkan
pada Undang- undang dan memberikan jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat
10
Nurtjahyo, Hendra, Filsafat Demokrasi, (Jakarta, PT. Bumi Aksara 2006,) 33
11
Ibid 33
12
Abdul Aziz hakim, Negara Hukum dan Demokrasi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),8
13
Ni’matul huda, Negara Hukum dan Demokrasi & Judical Review, (Yogyakarta : UII Press, 2005),19
6
yang tertuang dalam Undang-undang. Menurut Sjachran Basah, asas legalitas
berarti upaya mewujudkan duet integral secara harmonis antara paham kedaulatan
hukum dan paham kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip monodualitas selaku
pilar- pilar, yang sifat hakikatnya konstitutif. Penerapan asas legalitas, menurut
Indroharto, akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan berlakunya
kesamaan perlakuan.14
Negara akan kacau-balau jika semua orang ikut memerintah, semua orang
menjalankan kekuasaan secara bersama. Maka, dalam buku teks ilmu politik,
demokrasi dibagi dalam demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
Demokrasi langsung tinggal catatan sejarah (antara lain terjadi pada zaman
Yunani kuno).Sesuai namanya, dalam demokrasi perwakilan, rakyat menitipkan
(sebagian) kedaulatan mereka kepada wakil-wakilnya di parlemen. Menitipkan
tentu berbeda dengan menyerahkan. Rakyat tidak pernah menyerahkan
kedaulatannya kepada wakil-wakil mereka di parlemen. Tidak pernah!
Kedaulatan tetap milik rakyat. Untuk menjalankan mandat tersebut, para wakil
rakyat dengan sendirinya harus senantiasa memperhatikan, mendengar, dan
melaksanakan suara serta aspirasi rakyat. Bilamana para wakil rakyat berkhianat,
bukan suara rakyat yang dijalankan, melainkan kehendak pribadi atau
kelompoknya, rakyat berhak bertindak, sampai ke penarikan mandat mereka dari
tangan wakil-wakil mereka di parlemen.Dalam bahasa populer, penarikan mandat
kepada pemimpin dan wakil rakyat lebih sering dikatakan identik dengan
pemecatan pemimpin atau penggulingan kekuasaan rezim. Bagaimana rakyat tahu
bahwa pemimpin yang dipimpin atau wakil-wakil rakyat yang dipilih itu telah
mengkhianati rakyat? Di sinilah peran sentral media massa. Supaya rakyat bisa
memilih pemimpin-pemimpin yang cakap dan dedikatif, dan rakyat dapat ikut
serta dalam menyusun kebijakan-kebijakan publik yang bermanfaat bagi
kesejahteraan dan kemakmuran mereka, serta mengawasi secara aktif
implementasi setiap kebijakan publik, rakyat membutuhkan informasi-informasi.
Dalam sistem demokrasi, sebagian besar informasi yang diperlukan rakyat
dipasok media massa. Rakyat yang memiliki kepekaan politik dan rasa
kepemilikan negara yang tinggi tentu senantiasa ikut pula mengawasi sepak
terjang pemerintah. Jika pemerintah atau ada pemimpin yang dinilai
menyeleweng --dalam arti mengkhianati aspirasi rakyat, rakyat dengan bantuan
media massa akan bangkit memprotes serta melakukan perlawanan.
7
maupun daerah.Pemilihan umum di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini yang
terakhir di Pemilu serentak 2019 mengalami banyak sekali perubahan dari aspek
kerangka hukum, penyelenggara, tahapan, peserta, kelembagaan, Pelanggaran,
maupun manajemen pelaksaannya. Salah satu ukuran dalam menilai sukses nya
penyelenggaraan pemilihan umum adalah partispasi politik yang diwujudkan
dengan pemberian hak suara oleh masyarakat yang telah mempunyai hak pilih.
Boleh dikatakan bahwa semakin tinggi partipasi masyarakat dalam pemilahan
umum itu lebih baik. 15Sebaliknya, tingkat partispasi yang rendah pada umumnya
dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa banyak
warga tidak menaruh perhatian terhadap negara.16
4.Prinsip mayoritas
Setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat berhak memilih dalam
Pemilu, sebagaimana tercantum dalam Pasal 6A ayat (1).,Setiap warga negara
berhak menyampaikan aspirasinya tentang Indonesia. Hal ini tercantum di dalam
UU RI Nomor 9 Tahun 1998, BAB I Pasal 1 ayat (1), "Kemerdekaan
menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk meyampaikan
pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku".
15
Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.)369.
16
Ibid 369
17
Ibid 370
8
Memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan, yang mana sesuai
dengan arti dari demokrasi itu sendiri, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. di dalam Pasal 19 ayat (1) UUD 1945. “Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dipilih melalui Pemilihan Umum".
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi
mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Landasan
demokrasi mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan
berbicara, inklusivitas dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang
terperintah, hak suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas
hak untuk hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.
2.Prinsip Demokrasi merupakan kombinasi dari dua kata yaitu ‘demos’ yang berarti
rakyat dan ‘kratos’ yang berarti pemerintahan. Secara umum, demokrasi diartikan
sebagai sistem pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan rakyat. Indonesia
menganut sistem demokrasi Pancasila yang merupakan sesuai dengan kepribadian
bangsa. Demokrasi Pancasila mengandung nilai-nilai dan tujuan yang tertuang dalam
sila-sila Pancasilayang menjelaskan tata cara bermusyawarah dan pengambilan
keputusan berdasarkan mufakat atau suara terbanyak..Prinsip-prinsip yang terkandung
dalam Pancasila kemudian menjadi dasar dalam hidup bernegara
10
DAFTAR PUSTAKA
- Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.)
- Hakim Aziz Abdul, Negara Hukum dan Demokrasi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011)
- Huda Ni’Matul, Negara Hukum dan Demokrasi & Judical Review, (Yogyakarta : UII Press,
2005)
11