Anda di halaman 1dari 23

Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen : Mariyani, M.Pd

Demokrasi Pancasila

Kelompok 1 :

1. Rahma Haifa Nada (10011382227197)


2. Agustina Aulia Putri (10011182227012)
3. Bunga Cyntia Bella (1011382227171)
4. Shella Leni Nathania (10011382227220)
5. Salsabila Aprilia (10011382227219)
6. Fatimah Nur Mutmainah (10011382227192)
7. Maria Desmonda Fabiani (10011282227043)
8. Fahrianda Arzetti (10011282227047)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Demokrasi Pancasila”

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, untuk itu
masukan dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diperlukan
selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, Mariyani, M.Pd yang telah memberi kesempatan
bagi penulis melalui penugasan.

Demikian, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan kita semu

Palembang, 12 Oktober
2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………. i

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….... 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………... 2
C. Tujuan ……………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………... 3

A. Pengertian Demokrasi ……………………………………………………………………. 3


B. Pengertian Demokrasi Pancasila …………………………………………………………. 4
C. Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila ………………………………………………………….... 6
D. Asas dan Prinsip Demokrasi Pancasila …………………………………………………... 7
E. Fungsi dan Tujuan Demokrasi Pancasila ……………………………………………….. 10
F. Contoh Penerapan dan Pelanggaran Demokrasi Pancasila ……………………………… 11

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….. 18

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………... 18
B. Saran ……………………………………………………………………………………. 18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang artinya rakyat dan kratos yang
artinya pemerintahan. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam pemerintahan
baik secara langsung maupun melalui perantara wakil rakyat. Demokrasi dilandasi oleh
konsep berpikir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi jjuga mengenal
konsep Trias Politica yaitu diamana pemerintahan terbagi menjadi tiga bagian.

Indonesia pernah menerapkan bentuk pemerintahan demokrasi diantaranya demokrasi


parlementer, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila. Ir. Soekarno, berpendapat
bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi yangyang lahir dari kehendak
memperjuangkan kemerdekaan. Lebih lanjut lagi, bagi Soekarno, demokrasi adalah
suatucara dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak kepada rakyat untuk
ikut serta dalam proses pemerintahan. Demokrasi Parlementer diberlakukan pada tahun
1945-1959 dan berakhirsecara yuridis pada 5 Juli 1959. Selanjutnya, diberlakukan
Demokrasi Terpimpin yang ternyata terjadi banyak penyimpangan dari nilai Pancasila.
Maka dari itu, lahirlah Demokrasi Pancasila yang berpangkal kekeluargaan dan gotong
royong.

1
Demokrasi Pancasila ini bersumber dari sila pancasila yang dilihat sebagai satu kesatuan
yang menyeluruh dan utuh. Nilai-nilainya digali dari kepribadian bangsa Indonesia.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional berdasarkan
mekanismekedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan seperti yang
terkandung dalam UUD 1945. Hal ini sesuai dengan sila keempat yakni, “Kerakyatan
yang Dimpimin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” yang
mementingkan musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama. Demokrasi yang
mementingkan musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama Demokrasi Pancasila
dinilai sebagai bentuk pemerintahan yang paling sesuai untuk diterapkan pada bangsa
Indonesia yang plural.

A. Rumusan Masalah
• Apa pengertian demokrasi?
• Apa pengertian demokrasi pancasila?
• Apa saja ciri demokrasi pancasila?
• Bagaimana Asas dan prinsip demokrasi pancasila?
• Apa fungsi dan tujuan demokrasi pancasila?
• Bagaimana contoh penerapan dan pelanggaran demokrasi pancasila?

B. Tujuan
• Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi dan demokrasi pancasila
• Untuk mengetahui ciri-ciri dari demokrasi pancasila
• Untuk mengetahhui asas dan prinsip demokrasi pancasila
• Untuk mengetahui fungsi dan tujuan demokrasi pancasila
• Untuk mengetahui contoh penerapan dan pelanggaran demokrasi Pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.

Menurut Wikipedia Indonesia, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem


pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :


1. Demokrasi menurut Montesque yaitu kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama
lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam
melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang
kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Masing-masing institusi
tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

3
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip
demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan

4. Apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama
saja seperti budak.

5. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,


karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan
dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.

6. Demokrasi menurut International Commission of Juris adalah bentuk pemerintahan


dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh
rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.

B. Pengertian Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila adalah sebuah paham demokras yang dilandasi oleh prinsip-prinsip
yang terdapat dalam Pancasila. Demokrasi ini berdasarkan kekeluargaan dan gotong-
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budipekerti luhur serta
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.

4
Pengertian Demokrasi Pancasila menurut Ensiklopedia Indonesia adalah, peran Pancasila
dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan penyelesaian masalah nasional melalui
permusyawaratan, untuk mencapai mufakat. Demokrasi Pancasila berdasarkan asas
kekeluargaan dan gotong royong untuk kesejahteraan rakyat. Mengutip dari
Kemdikbud.go.id, demokrasi Pancasila berlangsung dari 1945 sampai 1950.

Berikut definisi Demokrasi Pancasila menurut para ahli:


1. Menurut Notonegoro, Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab,
mempersatukan Indonesia, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

2. Menurut Dardji Darmodihardjo makna Demokrasi Pancasila menurut Dardji


Darmodihardjo, yakni paham demokrasi dari kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia. Perwujudan demokrasi ini ada di dalam pembukaan
undang-undang dasar (UUD) 1945.

3. Menurut S. Pamudji, demokrasi Pancasila mengandung 6 aspek yaitu:

- Aspek Formal, menjelaskan tentang proses dan cara rakyat


menunjuk wakil dalam Badan Perwakilan Rakyat serta mengatur
musyawarah wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur.
- Aspek Material, Aspek ini menjelaskan tentang pengakuan
terhadap harkat dan martabat manusia.
- Aspek Normatif/Kaidah, Aspek ini membahas tentang tujuan atau
kehendak yang ingin dicapai.

5
- Aspek Optatif, Aspek ini fokus membahas tujuan atau kehendak
yang ingin dicapai.
- Aspek Organisasi, menjelaskan wadah pelaksanaan demokrasi.
- Aspek Kejiwaan, Aspek ini menjelaskan semangat penyelenggara
negara dan pemimpin negara.

C. Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila


1. Kedaulatan Berada di Tangan Rakyat
Dalam demokrasi Pancasila, rakyat adalah pemegang kedaulatan penuh atau dengan
kata lain rakyat merupakan penguasa tertinggi dalam sistem pemerintahan sehingga
rakyat bisa memberikan kritik terhadap kinerja pemerintah yang belum baik agar
berjalan lebih baik.

2. Pemilu Dilakukan dengan Asas LUBER dan JURDIL


Pemilu (Pemilihan Umum) di Indonesia dilaksanakan selama 5 tahun sekali dan
berdasarkan asas LUBER (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) serta JURDIL
(Jujur dan Adil), hal ini bertujuan agar mendapatkan wakil rakyat yang bisa mewakili
suara rakyat. Selain itu, dengan adanya Pemilu tersebut, maka rakyat Indonesia dapat
mengetahui visi dan misi dari setiap wakil rakyat.

3. Menghargai dan Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)


Menghargai dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi hal yang sangat
penting karena Hak Asasi Manusia dapat melindungi warga negara dari perselisihan
dengan cara saling menghargai satu dengan yang lain. Selain itu, dengan menjujung
HAM maka akan muncul sikap dan perilaku toleransi sehingga kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga dengan baik.

6
4. Pengambilan Keputusan Melalui Musyawarah untuk Mencapai Mufakat
Dengan adanya musyawarah sebagai cara pengambilan suatu keputusan, maka
nantinya setiap keputusan yang diambil akan mengutamakan kepentingan bersama
dan bukan kepentingan pribadi maupun kelompok, selain itu musyawarah juga
membuat kehidupan warga negara menjadi lebih aman dan damai.

5. Mendahulukan Kepentingan Rakyat


Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh wakil rakyat harus berdasarkan
kepentingan rakyat terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan dalam demokrasi Pancasila,
rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam sistem pemerintahan.

D. Asas dan Prinsip Demokrasi Pancasila


1. Asas-Asas Demokrasi Pancasila
Asas merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan dalam mengambil suatu keputusan
penting. Demokrasi Pancasila mempunyai beberapa asas dalam pelaksanaannya.
Adapun asas-asas yang menjadi dasar dalam pelaksanaan asas-asas adalah sebagai
berikut :
a. Asas Kerakyatan
Asas ini mempunyai makna bahwa proses demokrasi dilakukan oleh rakyat dan
untuk rakyat. Jadi, demokrasi Pancasila dilakukan semata-mata untuk kepentingan
seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dari asas kerakyatan adalah untuk
meminimalisir dampak ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

b. Asas Musyawarah
Asas yang menghimpun suara dan kehendak rakyat dalam kelompok
musyawarah. Hal tersebut dilakukan untuk menyatukan berbagai pendapat demi
mencapai kesepakatan Bersama.

7
c. Asas Penjaminan HAM
Setiap masyarakat yang ikut dalam proses demokrasi Pancasila mempunyai hak
asasi yang dapat diperjuangkan karena Indonesia menjaminnya atas dasar hukum
HAM.
Negara tidak boleh menghalang-halangi atau bahkan menutup kebebasan
penyampian aspirasi yang dilakukan oleh warga negara karena dijamin dalam
UUD 1945 pasal 28, khususnya pasal 28D ayat 1

d. Asas Kekeluargaan
Dalam Dalam menghadapi perbedaan yang terjadi dalam proses demokrasi, tiap
anggota keluarga setidaknya dapat menghadapi perbedaan dengan menggunakan
kepala dingin agar tidak menjadi penyebab konflik sosial di dalam anggota
keluarga. Asas kekeluargaan juga menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan
persatuan sebagai bentuk implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

e. Asas Toleransi
Asas toleransi ini mengedepankan rasa toleran terhadap pandangan yang berbeda
dari golongan atau kelompok tertentu. Melalui asas ini, semua perbedaan yang
ada dalam proses demokrasi harus dihargai agar tidak terjadi konflik dalam
masyarakat.

2. Prinsip Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila merupakan budaya demokrasi dengan karakteristik khas
Indonesia yang mengandung prinsip-prinsip. Berikur prinsip-prinsip demokrasi
Pancasila:

8
a. Perlindungan hak asasi manusia.
Demokrasi Pancasila mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja
menghormati hak-hak asasi manusia, melainkan terlebih-lebih untuk
meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.
b. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.
Dalam proses demokrasi mengedepankan musyawarah sebagai proses
pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil melalui proses musyawarah
adalah keputusan bersama yang dihasilkan berdasarkan kesepakatan.
c. Badan peradilan merdeka yang berarti tidak terpengaruhi akan kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lain.
d. Terdapat partai politik dan juga organisasi sosial politik yang berfungsi
mrnyalurkan aspirasi rakyat.
e. Sebagai dasar pelaksanaan pemilihan umum.
f. Kedaulatan ada di tanga rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar
atau UUD 1945.
g. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
h. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara.
i. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
j. Menerapkan otonomi daerah untuk membatasi kekuasaan legislatif dan eksekutif
di tingkat pusat. Pemerintah menurut hukum, dijelaskan dalam UUD 1945, yaitu:
• Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) bukan
berdasarkan kekuasaan (machtstaat).
• Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi sebagai hukum dasar, tidak
bersifat absolutisme atau kekuasaan tidak terbatas.
• Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.

9
E. Fungsi dan Tujuan Demokrasi Pancasila
1. Fungsi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Fungsi dari demokrasi pancasila adalah untuk mengatur keseimbangan kehidupan
bangsa Indonesia untuk dapat bersikap demokratis dan bersikap sesuai dengan norma
kesopanan yang ada dalam pancasila.

2. Tujuan Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat


Penerapan prinsip-prinsip demokrasi pancasila di atas dimaksudkan untuk mencapai
kemakmuran bersama. Pancasila adalah ideologi Negara Indonesia. Ideologi ini
dipandang sebagai pedoman hidup, cita–cita dan cara hidup bangsa.

Dari norma dan nilai– ilai kehidupan bangsa Indonesia sudah diatur dalam pancasila.
Pancasila secara bahasa berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari 2 suku kata.
Kata tersebut adalah Panca dan Sila. Panca berarti lima, dan sila berarti dasar.

Arti pancasila itu sendiri diambil dari buku Sutasoma karya Empu Tantular. Pancasila
itu sendiri mempunyai arti lima dasar kesusilaan, atau bisa disebut juga panca karma.
Lima dasar kehidupan dalam pancasila itu sendiri yaitu:
• Pertama tidak boleh melakukan kekerasan baik itu kepada sesama manusia,
binatang maupun tumbuhan.
• Kedua tidak boleh mencuri.
• Ketiga, tidak boleh berjiwa pendengki.
• Keempat, tidak boleh berbohong.
• Kelima, tidak boleh mabuk minuman keras.
Dengan demikian tujuan demokrasi pancasila adalah untuk menyeimbangkan
bagaimana bangsa Indonesia mengatur kehidupannya dan bagaimana cara untuk
bersikap demokratis. Mengatur norma kesopanan supaya tidak terjadi adanya
pelanggaran norma.

10
F. Contoh Penerapan dan Pelanggaran Demokrasi Pancasila
Berikut contoh nilai-nilai penerapan Demokrasi Pancasila:
1. Pengakuan dan Tanggung Jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
Penerapan demokrasi yang dijiwai tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
akan melahirkan sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran,
kebaikan dan keadilan. Dalam pengambilan keputusan bagi kepentingan umum, akan
memperhatikan hal-hal yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan dilandasi hati nurani yang luhur.

2. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Kemanusiaan yang adil dan beradab bersumber dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya demokrasi yang dijiwai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab akan
melahirkan sikap serta perilaku. Sikap dan perilaku tersebut adalah menjunjung nilai-
nilai kemanusiaan dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan keputusan.

3. Menjamin dan Menciptakan Persatuan serta Kesatuan Bangsa


Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang menduduki wilayah tumpak
darah Indonesia, dengan memiliki cita-cita yang sama untuk meuwujudkan
kemerdekaan, dan tercapainya tujuan Nasional. Budaya demokrasi yang dijiwai nilai
persatuan Indonesia akan menumbuhkan sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku
tersebut adalah mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan dalam pengambilan serta pelaksanaan keputusan.

4. Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Demokrasi Pancasila yang dihubungkan dengan nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia tediri dari:
- Keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga

11
- Kesamaan hak pribadi dalam keluarga
- Pengakuan hak organisasi poitik, ekonomi dan social
- Prinsip yang menolak paham etatisme (negara mematikan potensi unit ekonomi di
luar sektor negara), monopoli (penjual tunggal), monopsoni (pembeli tunggal) dan
free fight liberalism (persaingan bebas yang mengeksploitasi manusiaatau bangsa
lain).

Sikap Positif Terhadap Pelaksanaan Demokrasi.


Berikut contoh sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek
kehidupan:
1. Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan tempat tinggal manusia yang tetap. Selain itu, keluarga
merupakan dasar dari terbentuknya kelompok masyarakat, bangsa dan negara.
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di dalam lingkungan keluarga dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Menghargai pendapat semua anggota keluarga
- Tidak memaksakan kehendak kepada sesama anggota keluarga
- Menghargai adanya perbedaan karakter/sikap sesama anggota keluarga
- Saling menyanyangi sesama anggota keluarga
- Melakukan musyawarah dalam pembagian kerja
- Terbuka dalam memecahkan masalah

2. Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Sekolah


Pembentukan perilaku siswa di sekolah akan sangat menentukan perilaku moral
bangsa di masa yang akan datang. Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di
dalam lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan sehari-hari
- Menghormati adanya perbedaan agama, suku bangsa, ras, dan perbedaan lain

12
- Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan dalam menyelesaikan
masalah
- Menghargai pendapat orang lain/teman
- Melaksanakan pemilihan pengurus OSIS, ketua kelas, kegiatan pramuka dan lain-
lain secara bebas
- Menghindari adanya segala bentuk pemaksaan
- Mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban antara sesama teman
- Memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengajukan gagasan, pikiran atau
pendapat demi kebaikan dan kemajuan.

3. Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Masyarakat


Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah tempat pergaulan antara manusia yang ruang lingkupnya luas.
Sehingga sangat mempengaruhi pelaksaan demokrasi. Sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi di dalam lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Membiasakan diri dan membentuk pimpinan organisasi melalui pemilihan
- Bersedia dipilih menjadi pimpinan dan bersedia dipimpin
- Bersedia menerima segala bentuk perbedaan yanga da dalam masyarakat
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
- Menghindari segala bentuk kekerasan terhadap orang lain
- Tidak mencampuri urusan pribadi orang lain
- Kesediaan hidup bersama dengan semua warga tanpa membeda-bedakan
- Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kesepakatan/musyawarah
- Tidak merasa benar/menang sendiri dalam berbicara dengan orangf lain.
- Bersedia mengakui kesalahan sendiri
- Menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya
- Mengakui persamaan hak dan kewajiban di antara sesama warga masyarakat

13
4. Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Kenegaraan
Sikap Positif terhadap Pelaksanaan Demokrasi di dalam Lingkungan Kenegaraan
Dalam kehidupan bernegara, sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dapat
dilakukan oleh para pemegang pemerintahan atau pemimpin politik.
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di dalam lingkungan kenegaraan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik
- Bersedia menerima kesalahan atas kekalahan secara dewasa dan ikhlas
- Sikap mengedepankan kedamaian dan kesejukan kepada masyarakat
- Perilaku taat kepada hukuman peraturan perundang-undangan bukan kekuasaan
- Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat
warganya
- Mengutamakan musyawarah atau kesepakatan bersama untuk menyelesaikan
masalah-masalah kenegaraan
- Tidak saling menghujat, memfitnah, mengatakan buruk kepada sesama pemimpin
- Sikap terbuka dan tidak suka berbohong kepada publik

Berikut adalah 6 contoh pelanggaran demokrasi pancasila yang pernah terjadi di


Indonesia :

1. Kegagalan Presiden Dalam Menjalankan Kekuasaannya


Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Ini membuat posisi presiden presiden kuat
dalam ati sulit untuk digulingkan. Namun, di parlemen tidak terdapat partai yang
dominan, termasuk partai yang mengusung pemerintah. Ditambah lagi peran lagislatif
yang besar pasca reformasi ini dalam menentukan banyak kebijakan presiden.
Dalam memberhentikan menteri misalnya, presiden sulit untuk memberhentikan
menteri karena partai yang “mengutus” menteri tersebut akan menarik dukungannya
dari pemerintah dan tentunya akan semakin memperlemah pemerintah. Hal ini
membuat presiden sulit mengambil langkah kebijakannya dan di-“setir” oleh partai
sebgaimana juga contoh pelanggaran ham di lingkungan bangsa dan negara .

14
2. Kesejahteraan Masyarakat Yang Semakin Rendah
Tingkat kesejahteraan menurun setelah reformasi, yang justru saat itulah dimulainya
kebebasan berekspresi, berpendapat, dll. Ini aneh mengingat sebenarnya tujuan dari
politik adalah kesejahteraan. Demokrasi atau sistem politik lainnya hanyalah sebuah
alat. Begitu pula dengan kebebasan dalam alam demokrasi, hanyalah alat untuk
mencapai kesejahteraan sebagi contoh pelanggaran hk warga negara .

3. Partai Politik Tidak Menjalankan Fungsinya


Fungsi partai politik paling tidak ada tiga: penyalur aspirasi rakyat, pemusatan
kepentingan-kepentingan yang sama, dan sarana pendidikan politik masyarakat.
Selama ini dapat dikatakan ketiganya tidak berjalan. Partai politik lebih
mementingkan kekuasaan daripada aspirasi rakyat.Fungsi partai politik sebagai
pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama pun tidak berjalan mengingat tidak
adanya partai politik.
Partai politik sebagai sarana pendidikan politik masyarakat lebih parah. Kita melihat
partai mengambil suara dari masyarakat bukan dengan pencerdasan terhadap visi,
program partai, atau kaderisasi. Melainkan dengan uang, artis, kaos, yang sama sekali
tidak mencerdaskan malah membodohi masyarakat sebagimana contoh pelanggaran
ham di masyarakat .

4. Ketidakstabilan Pemimpin Nasional


Jika kita cermati, semua pemimpin bangsa ini mualai dari Soekarno sampai Gus Dur,
tidak ada yang kepemimpinannya berakhir dengan bahagia. Semua berakhir tragis
alias diturunkan. Ini sebenarnya merupakan dampak dari tidak adanya pendidikan
politik bagi masyarakat.

15
Budaya masyarakat Indonesia tentang pemimpinnya adalah mengharapkan hadirnya
“Ratu Adil” yang akan menyelesaikan semua masalah mereka. Ini bodoh. Masyarakat
tidak diajari bagaimana merasionalisasikan harapan-harapan mereka. Mereka tidak
diajarkan tentang proses dalam merealisasikan harapan dan tujuan nasional.
Hal ini diperburuk dengan sistem pemilihan pemimpin yang ada sekarang (setelah
otonomi), termasuk pemilihan kepala daerah yang menghabiskan biaya yang mahal.
Calon pemimpin yang berkualitas namun tidak berduit akan kalah populer dengan
calon yang tidak berkualitas namun memiliki uang yang cukup untuk kampanye
besar-besaran, memasang foto wajah mereka besar-besar di setiap perempatan.
Masyarakat yang tidak terdidik tidak dapat memilih pemimpin berdasarkan value
seperti pada perbedaan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban .

5. Separatisme
Misalnya Aceh, Papua, RMS, dll. Ini merupakan dampak dari dianaktirikannya
daerah-daerah tersebut semasa orde baru, yang tentunya adalah kesalahan pemerintah
dalam “mengurus anak”. Tentunya ini membuat ketahanan nasional Indonesia
menjadi lemah, mudah diadu domba, terkurasnya energi bangsa ini, dan mudah
dipengaruhi kepentingan asing seperti pada ciri ciri masyarakat hukum adat .

6. KKN dan Birokrasi yang Berbeli-belit


Birokrasi semasa orde baru sangat politis. Setiap PNS itu Korpri dan wadah Korpri
adalah Golkar. Jadi sama saja dengan PNS itu Golkar. Ini berbahaya karena birokrasi
merupakan wilayah eksekusi kebijakan. Jika birokrasi tidak netral, maka jika suatu
saat partai lain yang memegang pucuk kebijakan, maka dia akan sulit dalam
menjalankan kebijakannya karena birokrasi yang seharusnya menjalankan kebijakan
tersebut memihak pada partai lain. Aknibatnya kebijakan tinggal kebijakan dan tidak
terlaksana.

16
Lebih parahnya, ini dapat memicu reformasi birokrasi besar-besaran setiap kali ada
pergantian kepemimpinan dan tentunya ini bukanlah hal yang baik untuk stabilitas
pemerintahan. Maka seharusnya birokrasi itu netral. Banyak sekali kasus KKN dalam
menimbulkan ketidakpercayaan yang akut dari masyarakat kepada pemerintah. Selain
itu berdampak pula pada iklim investasi. Investor tidak berminat untuk berinvestasi
karena adanya kapitalisasi birokrasi dalam ciri ciri hukum anglo saxon .
KKN adalah suatu tindakan yang sangat merugikan bagi setiap kalangan masyarakat
dan negara , dikarenakan KKN hanya menguntungkun suatu pihak tertentu yang
memiliki kekuasaan berlebih sehingga orang-orang kecil dan jujur akan dirugikan.
Oleh karena setiap hal yang berhubungan dengan KKN harus cepat di hilangkan dan
dihapuskan dari kebiasaan masyarakat , khususnya negara Indonesia . KKN sendiri
adalah gabungan dari kata Korupsi , Kolusi , dan Nepotisme.
Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara. Korupsi merupakan
suatu tindakan yang sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan
negara. Korupsi di Indonesia bukanlah hal yang baru, Indonesia merupakan salah satu
negara dengan jumlah kasus korupsi yang terbilang cukup banyak. Akan tetapi
banyak juga kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat atau pemegang
kekuasaan yang telah dibungkar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi Pancasila adalah sebuah paham demokrasi yang dilandasi oleh prinsip-prinsip
yang terdapat dalam Pancasila. Ciri demokrasi pancasila ini diantaranya adalah
kedaulatan yang ada di tangan rakyat, pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil serta
menjunjung tinggi HAM. Penerapan prinsip-prinsip demokrasi pancasila tersebut
dimaksudkan untuk mencapai kemakmuran bersama serta mengatur keseimbangan
kehidupan bangsa Indonesia untuk dapat bersikap demokratis dan bersikap sesuai dengan
norma kesopanan yang ada dalam pancasila. Dalam penerapan demokrasi pancasila ini
masih terdapat banyak pelanggaran diantaranya adalah maraknya kasus KKN yang
menyebabkan kesejahteraan masyrakat menurun.

B. Saran
Bangsa indonesia menganut sistem demokrasi dimana rakyat berperan penting dalam
penyelenggaraan negara. Salah satu peran yang dapat dilakukan rakyat diantaranya
adalah berperan aktif dalam pemilu. Harapannya peran ini dapat dimanfaatkan dengan
baik sebagai peran serta rakyat dalam pemilihan wakil rakyat. Selain itu wakil rakyat
yang telah diamanahkan untuk memegang jabatan tertentu sudah seharusnya menjalankan
fungsinya dengan baik, mendahulukan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-demokrasi-pancasila/

https://hukamnas.com/contoh-pelanggaran-demokrasi

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2022/03/07/nilai-nilai-demokrasi-pancasila-
di-indonesia-dan-contoh-sikap-positif-terhadap-pelaksanaan-demokrasi

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c38de8a798f624eab38b1fe
6f7e97ff.pdf

https://www.academia.edu/16697234/Makalah_demokrasi_pancasila_indonesia_PK
N_

19

Anda mungkin juga menyukai