Anda di halaman 1dari 18

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan

Pancasila

UPAYA UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR


DEMOKRASI DI INDONESIA SEMAKIN BERKEMBANG

Untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila


Dosen Pembimbing : DRS. EDIJAN TANDJUNG, M.Si

Bambang Budiana NPM : CA116112092

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI


Program studi. Ilmu Administrasi Perpajakan
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………… i

Daftar isi……………………………………………………………… ii

BAB I. Pendahuluan

a. Latar belakang……………………………………………… 1-2


b. Rumusan masalah………………………………………… 2
c. Maksud dan tujuan………………………………………… 2

BAB II. Pembahasan

a. Pengertian demokrasi……………………………………. 3-5


b. Sejarah demokrasi di Indonesia………………………… 5-7
c. Demokrasi yang di anut oleh Indonesia……………….. 7
d. Demokrasi di Indonesia setelah kemerdekaan……….. 8-10
e. Demokrasi di Indonesia saat ini………………………… 10
f. Pelaksaan demokrasi pancasila di Indonesia………… 11
g. Upaya penegakan demokrasi di Indonesia agar
semakin berkembang……………………………………. 11-12
BAB III. Penutup
a. Kesimpulan……………………………………………….. 13-14
b. Saran……………………………………………………… 14
Daftar Pustaka…………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pancasila.

Selain sebagai tugas untuk memenuhi syarat Ujian Tengah Semester


(UTS), makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita
tentang mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila, tentang
demokrasi yang ada di indonesia, perkembangan demokrasi, juga
bagaimana cara agar kita bisa menjadikan Indonesia sebagai Negara yang
maju.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalh ini baik waktu,


sarana dan lain-lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata-
mata karena kemampuan saya, karena banyak pihak yang membantu dan
mendukung dalam isi dari makalah ini. Dan saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Saya harapkan makalah ini nantinya dapat berguna bagi para


pembaca, jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu


negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah
satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada
dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi
ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini
bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks
and balances.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi
demokrasi, untuk di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling
terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga
dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal
kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang
dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan
yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan
sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi
politik dan sosial yang diperjuangkan oleh para pendukungnya yang
berpengaruh (UNISCO 1949).
Mungkin karena hal tersebut, demokrasi menjadi sebuah pemacu
besar yang sangat diidam-idamkan oleh setiap bangsa. Tidak terkecuali di
Indonesia, demokrasi telah mengalami beberapa penyesuaian sehingga
lebih sejalan dengan falsafah hidup bangsa yakni pancasila. Maka dari itu,
Indonesia memiliki sebuah ideologi politik yang lebih khas dari bangsa lain,
demokrasi pancasila.
Namun di umurnya yang lebih dari setengah abad, ternyata demokrasi
di Indonesia belum mampu terealisasi dengan baik. Masyarakat kita bahkan
terkadang belum bisa memahami demokrasi dengan bijak. Masalah itulah
yang akan di bahas dalam makalah ini, yakni mengenai upaya penegakan
demokrasi di Indonesia agar lebih maju dan berkembang

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa


masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini
adalah:
1. Apakah arti demokrasi?
2. Bagaimanakah sejarah demokrasi di Indonesia?
3. Apa jenis demokrasi yang dianut negara Indonesia?
4. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia semenjak
kemerdekaan?
5. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia saat ini?
6. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pancasila di Indonesia ?
7. Bagaimana upaya penegakan demokrasi di Indonesia agar
semakin berkembang?

C. Maksud dan tujuan


Makalah ini di buat dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
a. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
b. Menambah ilmu pengetahuan antara pembuat dan pembaca
makalah tentang apa itu demokrasi
c. Menambah ilmu pengetahuan antara pembuat dan pembaca
makalah mengenai upaya penegakan demokrasi di Indonesia
d. Menambah ilmu pengetahuan antara pembuat dan pembaca
makalah mengenai pelaksanaan demokrasi pancasila di Indonesia
saat ini
e. Menambah ilmu pengetahuan antara pembuat dan pembaca
makalah bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di
Indonesia
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan atau
kratein yang berarti memerintah. Demokrasi dapat diterjemahkan sebagai
“rakyat berkuasa”. Dengan kata lain demokrasi adalah pemerintahan yang
dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung, setelah
melalui proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil. Dalam suatu negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi, kekuasaan tertingginya berada ditangan rakyat. Jadi demokrasi
berarti kekuasaan dari rakyat.
Secara historis demokrasi telah tumbuh sejak zaman yunani kuno
yaitu pada masa Negara Kota (City State) Athena sekitar abad ke 6 sampai
abad ke 3 sebelum Masehi. Sehingga sampai kini dikenal bahwa Negara
Kota Athena Kuno merupakan negara demokrasi pertama di dunia yang
mampu menjalankan demokrasi secara langsung dengan majelis sekitar
5000 sampai 6000 orang.
Dalam demokrasi para pejabat membuat undang-undang dan
menjalankan program untuk kepentingan umum atas nama rakyat. Hak-hak
rakyat di hormati dan di junjung tinggi, karena pejabat dipilih dan diangkat
oleh rakyat.
Dalam negara yang demokratis warganya bebas mengambil
keputusan melalui kekuasaan mayoritas, namun tidak dibenarkan bahwa
kekuasaan mayoritas itu selalu demokratis. Suatu negara dapat dikatakan
demokratis bila kekuasaan mayoritas disandingkan dengan jaminan Hak
Asasi Manusia. Sehingga kelompok mayoritas dapat melindungi kaum
minoritas, dan hak minoritas tidak dapat di hapuskan oleh suara mayoritas.
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli.
Meskipun terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-
pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan prinsip. Berikut ini adalah
pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat.
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun
dapat memilih diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan
dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain
dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan
pada kesempatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat
memerintah sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan
keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara
memilih wakil-wakil mereka.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut
serta memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu
demnokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan-persamaan yang sama bagi semua warga
Inegara
f. Ensiklopedi Populer Politik Pmebangunan Pncasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa
pemerintahnya bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi
adalah pola pemerintahan yang mengikutsertakan secara aktif semua
anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang
berwenang.

Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan
dimana kekuasaan atau kedaulatan adaditangan rakyat. Dengan kata
lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

B. Sejarah demokrasi di Indonesia


Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada
tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding
Fathers) melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945)
telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya
disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan
(kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga
NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi
Perwakilan (Representative Democracy).
Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan
antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri
Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa
dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah mengecap
pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara
Eropah Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui
pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa
sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang
berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan
lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran
demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal
kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang
dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan
yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950)
Indonesia mempraktekkan model demokrasi parlemeter murni (atau
dinamakan juga Demokrasi Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang
panjang tentang instabilitas pemerintahan (eksekutif = Kabinet) dan nyaris
berujung pada konflik ideologi di konstituante pada bulan Juni-Juli 1959.
Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI
tersebut di atas, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno
mengeluarkan dekrit presiden yang memberlakukan kembali UUD 1945, dan
sejak itu pula diterapkan model demokrasi terpimpin yang diklaim sesuai
dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik yang
mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.
Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun
dilaksanakan-nya demokrasi terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali
terancam akibat konflik politik dan ideologi yang berujung pada peristiwa
G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan turunnya Ir. Soekarno dari
jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden
ke-2 RI dan menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu
dinamakan demokrasi pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim
bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai dengan
ideologi negara pancasila.
Demokrasi pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama
dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah
diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup
dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan
Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan
kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya.
Sejak runtuhnya orde baru yang bersamaan waktunya dengan
lengsernya Presiden Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan
kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi yang
dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara
yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di
amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap
sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde
Baru.
Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan
kelembagaan negara, khususnya laginya perubahan terhadap aspek
pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan antar lembaga-lembaga
negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan
terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model
demokrasi pancasila di era orde baru.
Model demokrasi pasca reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini
dinamakan saja sebagai demokrasi reformasi, karena memang belum ada
kesepakatan mengenai namanya) yang telah dilaksanakan sejak beberapa
tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda
kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang
stabil (ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga
eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR
dan DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi
persyaratan sebagai mekanisme demokrasi.

C. Demokrasi yang di anut oleh Indonesia


Setelah berbicara sedikit mengenai demokrasi itu sendiri, maka
kemudian akan kita lihat bagaimana implikasi atau aplikasi demokrasi itu
sendiri di Indonesia. Indonesia yang sudah kita kenal dengan sebutan
negara yang berlandaskan demokrasi sebenarnya memiliki model demokrasi
yaitu demokrasi pancasila.
Dikemukakan beberapa pengertian demokrasi pancasila yang
dikemukakan oleh beberap ahli tata negara di Indonesia. Prof. Dardji
Darmodihardjo,S.H mengungkapkan bahwa demokrasi pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan
seperti dalam pembukaan UUD 1945.
Kemudian ditambahkan oleh Prof. dr. Drs. Notonagoro,S.H. bahwa
demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

D. Demokrasi di Indonesia setelah kemerdekaan


Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa
periode, yaitu:
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi
belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi
fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu
terlihat Pasal 4 aturan peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR,
DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
• Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945,
KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
• Maklumat pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang
Pembentukan Partai Politik.
• Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama


a. Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang
atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif.
Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan
berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi
pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
• Dominannya partai politik
• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti
UUDS 1950 atas dasar kegagalan itu maka Presiden
mengeluarkan dekrit presiden 5 Juli 1959
• Bubarkan konstituante
• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS

b. Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966


Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.
VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk
mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang
progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
 Dominasi Presiden
 Terbatasnya peran partai politik
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
 Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang
dipenjarakan
 Peranan parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR
 Jaminan HAM lemah
 Terjadi sentralisasi kekuasaan
 Terbatasnya peranan pers
 Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC
(Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.

c. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998


Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya surat
perintah 11 Maret 1966, orde baru bertekad akan melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal orde baru memberi
harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II,
III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian
perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
 Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
 Rekrutmen politik yang tertutup
 Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
 Pengakuan HAM yang terbatas
 Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru:
 Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
 Terjadinya krisis politik
 TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
 Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden
Soeharto untuk turun jadi Presiden
 Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d
sekarang.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan
dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei
1998.

E. Demokrasi di Indonesia saat ini


Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya
adalah demokrasi dengan mendasarkan pada pancasila dan UUD 1945,
dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan
yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi
dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan
yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR
– MPR hasil pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden
serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang
demokratis antara lain:
 Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok reformasi
 Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR
tentang Referandum
 Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan
Negara yang bebas dari KKN
 Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
 Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
F. Pelaksaan demokrasi pancasila di Indonesia
Pengertian demokrasi pancasila secara umum adalah Demokrasi
yang berintikan sila keempat pancasila, dan diintegrasikan dengan sila-sila
pancasila yang lainnya.
Dardji Darmodihardjo dalam Budiyanto (2004) mengemukakan bahwa
demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya
seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945. Menurut Ruyadi
demokrasi pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pelaksanaan demokrasi harus berdasarkan atas Pancasila.
2. Bertolak dari paham kekeluargaan.
3. Ada jaminan keselarasan antara kepentingan perorangan dan
kepentingan masyarakat.
4. Menghargai hak-hak asasi manusia, serta menjamin hak-hak
minoritas.
5. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan atas
kelembagaan (institusional).
6. Bersendi atas hukum.
7. Menjamin untuk menyampaikan pendapat dan berbeda pendapat.
8. Pengambilan keputusan yang dianjurkan dalam system pemerintahan
demokrasi pancasila adalah musyawarah mufakat. Akan tetapi, bila
dalam musyawarah tidak mencapai kata mufakat maka dimungkinkan
untuk melaksanakan voting (pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak).

G. Upaya penegakan demokrasi di Indonesia agar semakin


berkembang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, beberapa
hal yang telah kita tegakan dengan berlandaskan demokrasi pancasila
adalah seperti berikut ini.
1. Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, sehingga kapanpun dan
bagaimanapun rakyat bisa saja menggulingkan kekuasaan pemerintah
yang sedang berkuasa dengan alasan kuat yang rasional
2. Segala kegiatan dilakukan dengan berasaskan kekeluargaan dan
gotong-royong
3. Pengambilan keputusan didasari dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat, hal ini bisa terlihat pula dari organisasi-organisasi
intra dan ekstrakurikuler di sekolah ataupun di perguruan tinggi.
4. Tidak ada partai pemerintah atau oposisi, semua partai berlandaskan
untuk kepentingan bersama rakyat Indonesia
5. Hak dan kewajiban dijalankan dengan seimbang, tidak berat sebelah
ke satu sisi
6. Hak Asasi Manusia dijunjung tinggi dan dilindungi oleh hukum yang
jelas
7. Pendapat rakyat disampaikan melalui lembaga perwakilan rakyat dan
tidak menganut sistem partai tunggal
8. Pemilu dilaksanakan secara LUBERJURDIL dan sistem hukum
diterapkan secara fleksibel (tidaak kaku terhadap perkembangan
zaman namun juga tidak mudah terbawa arus perubahan), dll.
Ternyata kenyataan pelaksanaan demokrasi di Indonesia tidaklah
semulus yang kita bayangkan, hal-hal di atas merupakan kenyataan yang
kini mulai menjadi ekspektasi. Bangsa dan Negara kita perlahan mulai
membelot dari tujuan dan cita-cita demokrasi sesungguhnya. Hal itu bisa
dibuktikan dengan maraknya kasus pemerintah ataupun rakyat Indonesia
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma pancasila. Disini kita haruslah
mulai menata diri dan mendemokratisasi kembali kehidupan berbangsa dan
bernegara kita. Sehingga jangan sampai demokrasi hanya menjadi pemanis
bernegara saja, namun juga bisa terealisasi sesuai dengan hakikatnya.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi
penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri
khas dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri
khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri
menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat
diselewengkan begitu saja.
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi
yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya
Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden
terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat
disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama
ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud.
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa
demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan
bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam
kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum
membudanyakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah
daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan
nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di
antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian
yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya
diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar
betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-
nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain,
kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan,
kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang
perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik
belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk
merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan
seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai
demokrasi itu kurang di praktekan
Upaya penegakan demokrasi di Indonesia telah dilaksanakan
cukup lama dengan menggandeng beberapa sistem yang disesuaikan
dengan zamannya, mulai dari demokrasi liberal hingga demokrasi
pancasila.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini harus mulai kita
perhatikan kembali, karena dengan sengaja ataupun tidak ternyata kita telah
menyimpang dari cita-cita demokrasi yang sebenarnya.

B. Saran
Sebagai seorang pemuda dan warga Negara yang baik, sudah
sepatutnya kita menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem
politik di Negara kita sendiri, demokrasi pancasila. Nilai-nilai moral dalam
demokrasi pancasila harus ditinjau kembali dan diterapkan dalam segala
aktivitas berbangsa dan bernegara kita. Hal itu dimaksudkan agar demokrasi
pancasila memiliki nama dan realisasi yang harum sampai ke mata dunia
luar.
Daftar Pustaka

http:\pkb\materi\Demokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran


Demokrasi Indonesia.mht
http:\pkb\materi\Lingkaran Kehidupan_ Makalah Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia.mht
http:\pkb\materi\Makalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia «
Welcome to KRISIYANTO Blog.mht
https://wesleysinagabonar.wordpress.com/2012/10/23/demokrasi-
pancasila-dalam-kehidupan-masyarakat-indonesia/

https://www.academia.edu/5160513/MAKALAH_DEMOKRASI_DI_IN
DONESIA

https://www.academia.edu/11982952/Upaya_Penegakan_Demokrasi_
di_Indonesia

https://salmantabir.wordpress.com/tag/check-and-balances/

Anda mungkin juga menyukai