Anda di halaman 1dari 22

Demokrasi Di Indonesia

Kelompok 7 :
Pintaria Mubarokah (2110201019)
Dosen Pembimbing
Wahfihuddin Rahmad Harahap, S.pd, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiratTuhan Yang MahaEsa, berkat


limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul
“Demokrasi di Indonesia”.
Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Pak Wahfihuddin Rahmad Harahap,S.pd,MA Selaku dosen pengampu mata
kuliah kewarganegaraan. Dan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan
pembahasan yang keliru dari kami. Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga
makalah kami inidapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang demokrasi di Indonesia. Kami sadar dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah inidapat
bermanfaat untuk kita semua.

Palembang,10 April 022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................................III
BABI PENDAHULUAN...................................................................................................IV
A.Latar Belakang Masalah……………………………………………………………….
4............................................

B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………... .5

C.Tujuan…………………………………………………………………………………..
5............................................

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...
6............................................

A.Pengertian Demokrasi……………………………………..............................................6

B.Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli…………………...........................................7

C.Ciri-Ciri Demokrasi……………………………………….............................................7

D.Bentuk Demokrasi Serta Kriteria Pemerintahan Demokrasi...........................................8

E.Demokrasi,Pemilu,dan Partai Politik………………………...........................................8

F.Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi……………………............................................8

G.Komponen Penegak Demokrasi…………………………..............................................9

H.Prinsip-prinsip Demokrasi…………………………………...........................................10

I.Sejarah dan Perkembangan di Indonesia…………………...............................................10

J.Landasan-landasan Demokrasi Indonesia………………….............................................11

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...


13..........................................
A.Kesimpulan…………………………………………………………………………….
13..........................................

B.Saran……………………………………………………………………………………
14..........................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Negara merupakan suatu organisasi Yang didalamnya terdapat
wilayah,masalah,danpemerintah. Negara Dikatakan suatu organisasi karena
didalamnya terdapat struktur. Contohnya presiden yang dibantu oleh wakil
presiden dan Menteri-menterinya. Terbentuknya suatu negara harus mempunyai
3 syarat utama yaitu wilayah,masyarakat dan pemerintah. Setiap negara
mempunyai atau bentuk pemerintah tersendiri. Bentuk-bentuk pemerintah itu
diantaranya oligarki,anarki,moboraksi,diktator dan demokrasi.
Oligarki adalah system pemerintah yang dijalankan oleh segelintir orang
banyak. Partisipan rakyat dalam pemerintahan dibatasi atau bahkan ditiadakan
dengan menghapus Lembaga perwakilan rakyat dan keputusan hukum tertinggi
ada pada tangan segelintir orang tersebut.
Anarki adalah pemerintahan yang kekuasaanya tidakjelas,tidak ada
peraturan yang benar-benar dapat dipatuhi. Setiap individu bebas menentukan
kehendaknya sendiri-sendiri tanpa aturan yang jelas.
Moboraksi adalah pemerintah yang dikuasai oleh kelompok orang untuk
kepentingan kelompok yang berkuasa ,bukan untuk kepentingan rakyat biasa.
Moboraksi dipimpin oleh sekelompok orang yang mempunya imotivasi yang
sama.
Diktator adalah kekuasaan yang terpusat pada seseorang yang berkuasa
mutlak (otoriter),dan Demokrasi adalah kekuatan rakyat atau suatu bentuk
pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Dari beberapa
bentuk pemerintah ini,demokrasi yang paling umum digunakan dalam suatu
system pemerintah di Indonesia.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana sejarah pertumbuhan demokrasi?
3. Bagaimana bentuk demokrasi serta criteria pemerintahan demokrasi?
4. Apa saja prinsip demokrasi?

C. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui demokrasi di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.PengertianDemokrasi
Demokrasi bukan merupakan suatu istilah asing bagi semua orang. Hampir semua
negara di dunia ini menanamkan dirinya sebagai negara demokrasi. Hal ini menunjukan
bahwa gagasan demokrasi saat ini semakin mendunia dan diakui sebagai bentuk
pemerintahan yang lebih bagus dibandingkan dengan sejumlah bentuk pemerintahan
yang lain. Namun demikian,pelaksanaan demokrasi di suatu negara tidak akan sama
dengan di negara lain. Sebab ada jumlah factor yang mempengaruhi pelaksanaan
demokrasi di suatunegara,seperti: ideologi,latar belakang sejarah,kondisi social budaya
dan lain sebagianya.
Secara etimologi (bahasa), demokrasi berasal dari bahasa Yunani,yakni demos
yang berartirakyat dan cratos yang berarti pemerintahan atau kekuasaan,sehingga secara
bahasa demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Konsep
pemerintahan rakyat mengandung tiga pengertian berikut:
a.Pemerintahan dari rakyat, yang berhubungan dengan pemerintah yang sah dan tidak
sah.
b.Pemerintahan oleh rakyat, dimana kekuasaan yang dijalankan atas nama dan dalam
pengawasan rakyat.
c.Pemerintahan untuk rakyat, dimana kekuasaan diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat. 1
Secara terminologi (istilah),pada hakikatnya demokrasi merupakan suatu perencanaan
insitusuiona luntuk mencapai keputusanpolitik dimana indivudu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara memperjuangkan kompetisi atas suara rakyat. Selain
itu,demokrasi juga dapat diartikan dengan bentuk pemerintahan dimana keputusan
pemerintah yang pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa.

B.PengertianDemokrasiMenurut Para Ahli

Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa yunani “Demokratia” yang


dibagi dalamdua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti
pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat atau pemerintahan
yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan. Secara harfiah, demokrasi
berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai
pemegang kedaulatannya.
Berikut ini pengertian demokrasi menurut beberapa ahli:

1
Ravietch, Diane.Apa Demokrasi itu? (edisi terjemah). Jakarta : Kencana Ungu.1991
² I Putu Ari Astawa , Demokrasi Indonesia , Jakarta : Universitas Udayana press,2017
1.Aristoteles
Menurut Aristoteles Demokrasi adalah suatu negara suatu kebebasan karena
melalui kebebasanlah setiapwarga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalamnya.

2.Abraham Lincoln

Menurut Abraham Lincoln Democracy is government of the people, by the


people, and for the people (Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat).

3.Hans Kelsen

Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negaraialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.
Dimana rakyat telahyakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan
diperhatikan didalam melaksanakan kekuasaan negara.

4.Sidney Hook

Menurut Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana


keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan
pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

5.Mohammad Hatta

Menurut Mohammad Hatta Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan


penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

C.Ciri-Ciri Demokrasi

1.Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat

a.Demokrasi langsung (direct democracy)

Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan
politik kenegaraan.
b.Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)

Yaitu aspiresi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga


perwakilan rakyat (parlemen).

c.Demokrasisistem referendum

Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam


melaksanakan tugasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum.

2.Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut

a.Demokrasi liberal

Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideology liberalis yang


cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.

b.Demokrasi rakyat atau proletariat (komunis)

Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara
ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan.

c.Demokrasi pancasila

Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan
rakyat.

3.Dilihat dari perkembangan paham

a.Demokrasi klasik : Yaitu paham demokrasi yang menitik beratkan pada pengertian
politik kekuasaan atau politik pemerintahan negara

b.Demokrasi modern : Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang
politik saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan
kesejahteraan rakyat.

4.Dilihat dari hubungan antara pemerintahan denganrakyat


a.Demokrasi liberal : Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang
dan pemilihan umum yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.

b.Demokrasi terpimpin : Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin


bahwa semua tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan
dalam pemilihan umum untuk menduduki kekuasan.

c.Demokrasi sosial :Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial


dan egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.

d.Demokrasi partisipasi :Demokrasi yang menekankanhubungan timbal


balikantarapenguasaataupemimpindengan yang dipimpin.

e.Demokrasi konstitusional : Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi


kelompok-kelompok budaya dan menekankan kerjasama yang erat diantara elite
yang mewakili bagian budaya umum.
D. Bentuk Demokrasi serta Kriteria Pemerintahan Demokrasi
Secarateoretis,demokrasi yang dianut oleh negara-negara di dunia terbagi
menjadi dua yaitu:
a. Demokrasi langsung,yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan
warganegaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum
dan undang-undang.
b. Demokrasi tidak langsung,yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui
system perwakilan yang biasanya dilakukan melalui pemilihan umum.
Pada hakikatnya, pemerintahan atau system politik demokratis tidak datang,
tumbuh, dan berkembang dengan sendirinya. Demokrasi bukanlah takenfor granted
(warisan), demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap warga maupun
penyelenggara negara untuk berprilaku sedemikian rupa sehingga mendukung
pemerintahan atau system politik demokrasi.perilaku demokrasi yang terkait dengan
nilai-nilai demokrasi akan membentuk kultur(budaya) demokrasi.

E.Demokrasi , Pemilu , dan PartaiPolitik


Unsur pentingdemokrasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah pemilu dan
partai politik. Pemilu merupakan mekanisme demokrasi untuk memutuskan pergantian
pemerintah dimana rakyat dapat menyalurkan hak politiknya secara bebas dan aman.
Partai politik juga dapat diartikan juga sebagai wadah penampungan bagi aspiresirakyat.
Pada hakikatnya, baik buruknya pelaksanaan demokrasi di suatu negara sangat
tergantung dari kinerja dan pelaksanaan peranan dari alat-alat demokrasi yang ada
dalam negara tersebut. Alat-alatdemokrasiituadalah : 1) Partaipolitik, )
PemilihanUmum, 3) Lembaga-lembaga negara.

F. Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi

Pelaksanaan prinsip demokrasi sebetulnya menyangkut dengan perilaku


manusia,baik secara individu maupun secara kelompok, dalam kedudukanya sebagai
warga negara ataupun sebagai pejabat yang diberi wewenang. Perilaku adalah
manifestasi dari kebudayaan sebab kebudayaan terwujud dan di salurkan melalui
perilaku manusia.
Landasan hokum pelaksanaan Pendidikan demokrasi di Indonesia adalah pasal 3
UU RI NO. 0 Tahun 003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa :
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
2
menjadi manusia yang berinam dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,dan mandiri. Serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertangungjawab”.
Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan negara
dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warganegaranya agar memahami,
menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep.Pada hakikatnya Pendidikan
demokrasi adalahsosialisasinilai-nilaidemokrasisupayabisaditerima dan dijalankan oleh
warga negara .
Pada dasarnya, demokrasi Pendidikan demokrasi dapat dilakukan melalui tiga
cara yaitu:

1.Pendidikan demokrasi secara formal: Pendidikan yang lewat tatap muka,diskusi


timbal balik,presentasi,sertastudikasus.
2
³ Diane Ravietch. Apa Demokrasi itu? (edisi terjemah). Jakarta : Kencana Ungu,1991.
2.Pendidikan Demokrasi secara informal: Pendidikan yang lewat tahap pergaulan di
rumah maupun di masyarakat, sebagai bentuk aplikasi nilai berdemokrasi sebagai hasil
interaksi terhadap lingkungan sekitarnya dan langsung dapat dirasakan hasilnya.

3.Pendidikan Demokrasi secara Nonformal: Pendidikan yang melewati lingkungan


masyarakat secara lebih makro karena Pendidikan diluar sekolah memiliki parameter
yang signifikasi terhadap pembentukan jiwa seseorang, seperti kelompok masyarakat,
Lembaga swadaya,partaipolitik,pers, dan lain-lain.

G. Komponen-Komponen PenegakDemokrasi

Tegaknya demokrasi sangat terkait dengan komponen-komponen yang


mengantarkan tegaknya demokrasi antara lain:
1.Negara Hukum
Konsepsi Negara hokum mengandung pengertian bahwa Negara memberikan
perlindungan hokum bagi warga Negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas dan
tidak memihak serta penjaminan hak asasi manusia. 3
Istilah hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945 bahwa
“Negara Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan
atas kekuasaan belaka”.
Adapun ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya perlindungan HAM
b. Adannya supremasi hokum dan penyelenggaraan pemerintah.
c. Adanya pemisahan dan kekuasaan Negara.
d. Adanya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri.
2.Masyarakat Madani
Masyarakat madani dengan cirinya sebagai masyarakat terbuka, masyarakat
yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang
berpartisipasi aktif serta masyarakat egaliter merupakan bagian yang integral dalam
menegakkan demokrasi. Selain itu masyarakat madani merupakan elemen yang
signifikan dalam membangun demokrasi sebagaimana yang dikatakan oleh Soetandyo
3
⁴ A.Joseph schumpeter. Capitalis,Socialism,and Democracy.New York: Harper and Brothers,1950
wignyosoebroto,Adi SuryadiCulla,Muhammad AS.Hikam, Ryaas Rasyid, Samsuddin
Haris sebagai prasyarat demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi
adalah terciptanya partisipasi masyarakat secara aktif dalam proses proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh Negara atau pemerintahan.
3.Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan
kelompok penerkanan. Partai politik adalah struktur kelembagaan politik yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi,nilai-nilai,dancita-cita yang sama yaitu memperoleh
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan-
kebijakannya.
Begitu pula aktivitas yang dilakukan oleh kelompok gerakan dan kelompok
penekanan merupakan perwujudanya kebebasan berorganisasi, kebebasan menyampai
kan pendapat dan melakukan oposisi terhadap Negara dan pemerintahan.
4.Pers Yang Bebas dan Bertanggung Jawab
Sebagai institusi penegak demokrasi, pres mempunyai peran yang sangat
strategis. Salah satu peranan strategis pers adalah sebagai penyedia informasi bagi
masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan dan pemerintahan maupun
masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

H. Prinsip-PrinsipDemokrasi

Menurut Kencana prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut :

1.Adanya pembagian kekuasaan (Sharing Power)


Untuk timbulnya iklim dan budaya demokratis, kekuasaan (power) dipisahkan
atau dibagi-bagi antara pembuatan undang-undang dengan pelaksanaan undang-undang,
agar terjadi pengawasanatau control ( checking power with power )
2.Adanya pemilihan umum yang bebas( general election )
Untuk terpilihnya pemerintahan yang dikehendaki oleh rakyat atau anggota-
anggota perwakilan yang akan mewakili suara rakyat itu sendiri diperlukan pemilihan
umum yang jujur adil, bebas, dan demokratis dilakukan oleh lembaga independen.
3.Adanya manajemen pemerintahan yang terbuka
Untuk tidak terciptanya Negara tirai besi yang kaku dan otoriter,perlu
keikutsertaan rakyat dalam menilai pemerintahan.Hal tersebut terwujud bila manajemen
pemerintahan dilakukan secara transparan ,menerapkan akuntabilitas public.
4.Adanya kebebasan individu
Untuk membuktikan bahwa rakyat tidak dihantui rasa ketakutan, setiap lapisan
masyarakat mesti memilki kebebasan berbicara, beribadah, dan kebebasan mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Apabila mahasiswa, wartawan,
aktivis partai resmi yang bersuara lantang lalu diciduk ,hal ini sama sekali tidak
demokratis.
5.Adanya peradilan bebas
Untuk tidak ikut campurnya aparat pemerintah (dalam arti sempit) dalam
peradilan umum dan penegakan hukum , maka aparat pengadilan harus bebas dari
pengaruh eksekutif,sehingga keluarga pejabat pemerintah itu sendiri dapat diproses di
pengadilan dan dapat diputuskan hukumannya dengan adil.
6.Adanya pengakuan hak minoritas
Untuk adanya perlindungan terhadap kelompok minoritas ,mesti ada pengakuan
baik terhadap agama yang minoritas penganutnya atau terhadap golongan ekonomi
lemah seperti pedagang kaki lima.
7.Adanya pemerintah yang berdasarkan hukum
Untuk tidak timbulnya Negara yang berdasarkan kekuasaan belaka, maka hukum
di tempatkan pada rujukan tertinggi.Dengan demikian warga Negara sama kedudukan
nya di depan hukum dan lembagaperadilan.

8.Adanya pers yang bebas


Secara konsepsual kebebasan pers akan mememunculkan pemerintahan yang
cerdas, bersih, dan bijaksana. Untuk menjamin tegaknya demokrasi, persitu sendiri
harus bebas menyuarakan hati nurani rakyat, baik penyampaian kritik terhadap
kebijakan dan pelaksanaan pemerintah maupun terhadap diri seorang pejabat public
juga dalam penyampaian informasi pembangunan lainnya. Informasi yang disampaikan
pershendaknya didukung oleh akurasi data.
9.Adanya multi partaipolitik
Untuk tidak timbulnya dictator partai atau system monolitik partai politik,
system demokrasi memberikan ruang tumbuhnya multi partai politik bebas dan
mengemukakan dan mengartikulasikan kepentingan masyarakat untuk disampaikan
kepada Negara atau pemerintahan. Dalam alam demokrasi, partai politik berkompetisi
dalam pemilu untuk mendapat dukungan mayoritas rakyat. Karena itu ada partai yang
mendapat suara dan dukungan mayoritas dan ada yang mendapat dukungan minoritas.
Partai politik yang mendapat dukungan mayoritas berkesempatan memimpin
pemerintahan ,sedangkan partai politik yang mendapat dukungan minoritas berada
dalam parlemen atau diluar parlemen sebagai kelompok oposisi ( penyeimbang )
pemerintah, sehingga akan timbul check and balance.
10.Adanya musyawarah
Untuk menyelesaikan konflik secara damai seperti timbulnya protes dan
demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat hendaklah diselesaikan dengan musyawarah
atau negoisasi (syur), bukan dengan penekanan dan intimidasi apalagi dengan kekerasan
senjata. Dengan demikian dalam system demokrasi konflik baik vertical mupun konflik
horizontal bukan sesuatu yang menakutkan ,melainkan sesuatu yang harus diselesaikan
dengan damai.

Untuk menjalankan roda pemerintahan, pihak eksekutif terutama pengambilan


keputusan dan kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak, dalam Negara
demokrasi dibutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak legislative dan refresentasi
rakyat. Sehingga segala kebijakan dan keputusan eksekutif dikontrol oleh pihak
legislative.
12.Adanya pemerintah yang konstituonal
Untuk tidak timbulnya Negara yang bersifat absolutism, yaitu kekuasaan yang
tidak terbatas, maka pemerintah harus berdasarkan atas system konstitusi( hokum
dasar ). Karena konstitusi sebagai aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara.
13.Adanya ketentuan pendukung tentang system demokrasi
Untuk terciptanya system demokratis dalam kehidupan kenegaraan, diperlukan
adanya ketentuan tentang pendemokrasian yaitu UndangUndang Dasar suatu Negara
mesti tercantumkan secaratertulis ,bahwa kedaulatannya berada di tanganrakyat.
14.Adanya pengawasan terhadap administrasi public
Untuk terciptanya manajemen dan organisasi pemerintahan yang dapat
dipertanggung jawabkan (accountable) dalam mencapai tujuan nasional yaitu
kesejahteraan masyarakat seutuhnya dan kemerdekaan secara damai, mutlak dibutuhkan
adanya pengawasan terhadap jalannya dan pengaturan administrasi public itu sendiri4.

I. Sejarah dan Perkembangan di Indonesia

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam dua tahapan yaitu


tahapan prakemerdekaan dan tahapan pascakemerdekaan. Seperti dikemukakan oleh
Jimly Asshiddiqie telah tumbuh praktik yang dapat dikaitan dengan gagasan kedaulatan
rakyat( penulis menyebut gagasan demokrasi ) di wilayah nusantara ini terutama yang
terjadi di pedesaan. Dengan demikian bangsa Indonesia tradisi berdemokrasi sebenarnya
telah dimulai sejak zaman kerajaan Nusantara. Karena itu potensi tumbuhny aalam
demokrasi sangat besar.

1.Demokrasi periode 1945-1959

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer. Sistem


demokrasi parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamirkan dan diperkuat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan 1950, ternyata
kurang cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada
beberapa Negara Asia lain. Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh
bersama menjadi koridor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstruktif
sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih demokrasi system
parlementer member peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya system parlementer
dimana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala Negara

4
⁵ Tim Penyusun PUSLIT IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewargaan
Demokrasi,HAM & Masyarakat Madani, hlm 183-188.
⁶ Hendra Nurjahyo,Filsafat Demokrasi,Jakarta : PT Bumi Aksara,2006
konstitusional( constitutional head ) beserta mentri-mentrinya yang mempunyai
tanggung jawab politik.
Salah satuhal yang penting dalam periode ini adalah adanya perdebatan yang
tidak berkesudahan yang dilakukan oleh anggota parlemen dari partai yang berbeda.
Karena seperti diketahui bahwa pada periode ini tumbuh era multi partai. Era multi
partai diikuti oleh adanya alam kebebasan( tumbuhnya paham liberalism ) yang tumbuh
pada periodeini.
Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan DekritPresiden 5 Juli 1959 yang
menentukan berlakunya kembali UndangUndang Dasar 1945. Keluarnya Dekrit
Presiden tersebut merupakan intervensipresi dan terhadap parlemen. Dengan demikian
sejak Dekrit Presiden keluar masa demokrasi berdasarkan system parlemen berakhir.

2.Demokrasi Periode 1959-1965

Ciri system politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden,
terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya
peranan ABRI sebagai unsure social politik. Dalam praktik pemerintahan, pada periode
ini telah banyak melakukan distorsi terhadap praktik demokrasi.
Pada periode ini ada kekeliruan besar dalam demokrasi terpimpin Soekarno,
yaitu adanya pengingkatan terhadap nilai-nilai demokrasi. Demokrasi terpimpin
Soekarno sebenarnya bukan system demokrasi yang sebenarnya melainkan sebagai
suatu bentuk otoriterian. Karena itu pada periode ini sebenarnya alam dan iklim
demokrasi tidak muncul, karena yang sebenarnya terjadi dalam praktik pemerintahan
adalah rezim pemerintah sentralistikotoriter Soekarno. Demokrasi terpimpin ala
Soekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh
PKI ( PartaiKomunis Indonesia).

3.Demokrasi periode 1965-1998

Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya gerakan 30 september yang


dilakukan oleh PKI. Landasan formil periode iniadalah
Pancasila, UndangUndang Dasar 1945 serta ketetapan MPRS. Semangat yang
mendasari kelahiran periode ini adalah ingin mengembalikan dan memurnikan
pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945
secaramurni dan konsekuen.
Namun demikian“ Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baruhanya sebagai
retorika dan gagasan belum sampai pada tatanan praksis atau penerapan. Karena dalam
praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi
kehidupan berdemokrasi. Seperti dikatakan oleh M. Rusli Karim rezim orde baru
ditandai oleh ;dominan peranan ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik, pengebirianperan dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah
dalam berbagai urusan partai politik dan public, Masa mengambang,
Monolitisasiidologi Negara, Inkorporasi lembaga non pemerintahan. Tujuan tersebut
menjadikan hubungan Negara versus masyarakat secara berhadap-hadapan dan
subordinat, dimana Negara atau pemerintah sangat mendominasi. Dengan demikian
kejadian pengingkaran terhadap nilai-nilaidemokrasi juga terjadi dalam demokrasi
Pancasila pada masa rezimSoeharto.

4.Demokrasi 1998-sekarang denganSistemDemokrasi Pancasila ( OrdeReformasi)

Demokrasi Pancasila Era Reformasi berakar pada kekuatan multi 5partai yang
berupa yang mengembalikan perimbangan kekuatanan tarlembaga Negara. Demokrasi
yang dikembangkan pada masa reformasi ini adalah demokrasi dengan mendasarkan
pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan
peraturan-peraturan yang dianggap tidak demokratis, meningkatkan peran lembaga-
lembaga tinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab
yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan , dan tata hubungan yang jelas antara
lembaga-lembaga eksekutif , legislatif, dan yudikatif. Demokrasi pada periode ini telah
dimulai dengan terbentuknya
DPR-MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih Presiden dan Wakil presiden
serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi lainnya. Dalam perkembangannya,

5
⁷ Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran Ppkn (Teori pengajaran Abad 21 di SD/MI),
(Yogyakarta: Samudra Biru,2018),hlm.50
⁸ Budiyanto.Kewarganegaraan . Jakarta: Erlangga.2002
pemerintah fokus pada pembagian kekuasaan antar Presiden dan Parpol dalam DPR,
sehingga rakyat diabaikan.

J. Landasan-landasanDemokrasi Indonesia

1. Pembukaan UUD 1945

a. Alinea pertama yang berbunyi kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

b. Alinea kedua yang berbunyi mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang


kemerdekaan Indonesia yang merdeka,Bersatu,berdaulat,adil,dam Makmur.

c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas rahmat Allah yang Mahakuasa dan didorong oleh
keingginan luhur supaya berkehidupan bangsa yang bebas.

d. Alinea keempat yang berbunyi melindungi segenap bangsa.

2. BatangTubuh UUD 1945

a. Pasal 1 ayat yaituTentang “kedaulatan adalah ditangan rakyat”.

b. Pasal yaitu tentang Majelis permusyawaratan Rakyat.

c. Pasal 6 yaitu tentang pemilihan presiden dan wakil presiden.

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1.Pengertian demokrasi, secara etimologi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu : “demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein”
yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi “demos-cratos” atau demokrasi adalah
kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat,
rakyat yang berkuasa, pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh rakyat.

2.Komponen Penegak Demokrasi

a.Negara Hukum

b.Masyarakat Madani

c.Infrastruktur Politik

d.Pers yang bebas dan bertanggung jawab

3.Prinsip-prinsip Demokrasi

a.Adanya pembagian kekuasaan

b.Adanya manajemen pemerintahan yang terbuka

c.Adanya kebebasan Individu

d.Adanyaperadilan yang bebas

e.Adanya pengakuan hakminoritas

f.Adanya pemerintah yang berdasarkan hukum

g.Adanya pers yang bebas

h.Adanya multi partai politik

i.Adanya musyawarah

j.Adanya persetujuan parlemen

k.Adanya pemerintah yang constitutional

l.Adanya ketentuan pendukung tentang system demokrasi

m.Adanya pengawasan terhadap administrasi public

4.Perkembangan demokrasi di Indonesia, terdiri dari empat periode, yaitu :


a.Demokrasi periode 1946-1959

b.Demokrasi periode 1959-1965

c.Demokrasi periode 1965-1998

d.Demokrasi 1998 - sekarang

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan implementasi dan pengaplikasian


pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya penulis untuk kehidupan
pembaca dalam ranah pendidikan yang semakin berkembang saat ini dan yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto.2002.Kewarganegaraan . Jakarta: Erlangga.

I Putu Ari Astawa , Demokrasi Indonesia , Jakarta : Universitas Udayana press,2017

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran Ppkn (Teori pengajaran Abad 21 di SD/MI),


Yogyakarta: Samudra Biru,2018

Nurjahyo, Hendra,Filsafat Demokrasi,Jakarta : PT Bumi Aksara,2006

Ravietch, Diane. 1991. Apa Demokrasi itu? (edisi terjemah). Jakarta : Kencana Ungu.
Schumpeter, A.Joseph. 1950. Capitalis,Socialism,and Democracy.New York: Harper
and Brothers.

Subiakto, Henry,Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, Jakarta : Kencana prenada


media grup, 2012

Tim Penyusun PUSLIT IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewargaan


Demokrasi,HAM & Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta press,2000

Anda mungkin juga menyukai