Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN DEMOKRASI

PADA PERIODE 1965-1988

OLEH:
MARITZA NABIHA NARASARI
MELVIA PUTRI HENDRAWAN
NASYA DAVINA KIRANIA PUTRI
NAYSELLA ANANDA TARI
REVALINA AUDI CHAROLIN PUTRI
SEPTIANA PRADITA PUTRI PINAYUNGAN
KELAS X IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 03 BATU


1
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
karunia Nyalah, makalah yang berjudul “PELAKSANAAN DRMOKRASI DI INDONESIA
PADA PERIODE 1965-1988” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tanpa adanya halangan
yang berarti.

Dalam penyelesaiannya, setidaknya kami diharapkan mampu memahami materi mengenai


Demokrasi di masa orde baru.walaupun dalam penyelesaiannya banyak mengalami kesulitan
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya kekurangan
dalam makalah ini, kaami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, dan harapan
kami kedepan supaya makalah ini dan berikutnya dapat lebih baik dan lebih berguna bagi
kita semua.

Batu, 19 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................1

KATA PENGANTATAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4

C. TUJUAN
MASALAH.....................................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. PENGERTIAN
DEMOKRASI........................................................................................5

B. PRINSIP
DEMOKRASI..................................................................................................5

C. MODEL DEMOKRASI YANG DITERAPKAN SESIAI DENGAN KEADAAN


NEGARA...................................................................................................................................6

D. ORDE
BARU...................................................................................................................7

E. DEMOKRASI ORDE
BARU...........................................................................................7

BAB III
PENUTUP..................................................................................................................12

A. KESIMPULAN
.............................................................................................................12

B.
SARAN...........................................................................................................................13

3
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terdiri dari belasan ribu
pulau, negara yang akan sumber daya dan budaya, negara dengan penduduk terpadat ke-3 di
dunia, negara yang makmur, aman dan tentram, negara yang merupakan tanah air kita yang
selalu kita cintai dan banggakan dimanaapun kita berada, karena kita adalah puta putri
Indonesia.

Bangsa Indonesia dengan segala keanekaragamannya merupakan suatu ciri khas yang
tidak dimiliki oleh negara lain. Kita memiliki ideologi dan dasar hukum yag sama, tujuan
yang sama, dan jiwa yag sama, semuanya terekandung dalam pancasila dan pepmbukaan
UUD 1945. Semua yang kita yakini dan kita laksanakan semata mata agar seesuai dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.

Dalam dasar negara juga tercantum kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang kita amalkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sesuai dewan perwakilan, perwakilan inilah yang merupakan
jembatan penghubung antara penguasa dan asal dari kekuasaan itu sendiri yaitu rakyat.
Dalam pemerintahan Indonesia rakyat adalah aspek terpenting dalam kekuasaan karena
sistem pemerintahan Indonesia yang berlaku saat ini merupakan Demmokrasi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja pengertian dari Demokrasi?


4
2. Apa saja prinsip dari Demokrasi?

3. Apa saja model demokrasi yang diterapkan sesuai dengan keadaan negara?

4. Apa itu Orde Baru?

5. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Orde Baru?

C. Tujuan Penulisan

Seperti halnya rumusan masalah di atas, pada intinya makalah ini bertujuan untuk
membahas dan mempelajari maateri mengenai demokrasi pada masa orde baru, dari mulai
pengertian demokrasi, prinsip demokrasi, model demokrasi orde baru, serta yang dimaksud
dengan demokrasi Orde baru.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Istilah demkrasi berasal dari bahas yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau
“kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintah rakyat atau suatu
pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikuti
sertakana dalam pemerintahan negara.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanismme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Demokrasi dapat dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
Demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturann pelaksanaan dan praktik
penyelengaraan. Berdasarkan peaturan perundang-undangan dan praktiik pelaksanaan
demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pada Orde Baru Reformasi
sekarang ini, yaitu:

a. Pemilihan umum lebih demokrasi


b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias politik masing-masing bersifat otonom penuh
5
B. Prinsip Demokrasi

1. Kedaulatan Rakyat: Kedaulatan berada ditangan rakyat, dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat. Pemeerintah berdasarkan persetujuan dari pemerintah: seiap tindakan
yang dilakukan untuk pemerintah suatu negara harus disetujui oleh pemerintah.
2. Kekuasaan Mayoritas: Kekuasaan ini bukan kekuasaan mayoritas dalam hal negative,
tapi kekuasaan mayoritas yang diambil dari pendapat mayoritas.
3. Hak-hak minoritas: dalam demokrasi hak-hak minoritas diabaikan, karena setiap
anggota negara memiliki hak yang sama khususnya dan mengeluarkan pendapat agar
hak mereka juga didengar oleh pemerintah.
4. Jaminan HAM: manusia memiliki HAM, didalam HAM terdapat jaminan bagi
individu untuk mendapat haknya seperti menyampaikan pendapat.
5. Pemilihan yang bebas dan jujur: PEMILU yang diharapkan menjadi salah satu ajang
bagi masyarakat untuk mmberikan suara di negaranya sendiri yang bersifat jujur dan
bebas tanpa ada campur tangan maupun desakan dari suatu kelompok.
6. Persamaan didepan hukum: ini termasuk dalam HAM dalam Rule of Law, setiap
individu memiliki hak adn kewajiban yang sama didepan hukum. Tidak Terlihat siapa
dia dan dari mana individu tersebut berasal.
7. Proses hukum yang wajar: tidak ada yang ditutupi dan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

C. Model Demokrasi yang diterapkan Sesuai dengan Keadaan Negara

1. Demokrasi Liberal: demokrasi yang melindungi hak- hak individu dari kekuasaan
pemerintah
2. Demokrasi Pemimpin: demokrasi yang dipercayakan kepada rakyat seperti di
Indonesia.
3. Demokrasi Sosial: demokrasi yang peduli terhadap sosial.
4. Demokrasi Partisipasi: demokrasi yang menyebabkan timbal balik antara yang
menguasai dan yang disukai.
5. Demokrasi Konstitusional: demokrasi yang menegakkan ketentuan demokrasi.
Setiap hal memberikan dampak positif dan negatif begitu juga dengan demokrasi.
Karena demokrasi merupakan hal yang menyangkut kehidupan banyak orang pasti
sangat berpengaruh. Dari sisi positif, demokrasi dapat berkembang baik dalam
berbagai kehidupan masyarakat serta membuat perubahan yanag sangat cepat bagi
suatu negara seperti unjuk rasa yang dilaukan mahasiswa pada masa reformasi untuk
menurunkan jabatannya sebagai Presiden sehingga berbagai perubahanpun terjadi,
mulai dari pemerintahan hingga kehidupan individu. Dalam sisi negative, demokrasi
dapat merebut hak orang lain karena demokasi kadang hanya menjadi tebeng
aling-aling untuk mendapat hal yang diinginkan, merampas harta orang lain, dan
merusak lingkungan seperti pendirian pabrik yang tidak sesuai dengan peraturan yang
6
berlaku. Dari semua itu Bapak Abid menambahkan demokrasi berdasarkan konsensus
nasional yang terdiri dari sistem harus dikontrol oleh orang-orang baik dan demokrasi
akan berjalan baik apabila masyarakat sudah sejahtera. Kesejahteraan masyarakat
menjadi standart demokrasi, Kesejahteraan yang dimaksud adalah pendidikan yang
tinggi (standart), perit tidak kosong, dan hati nurani ( jujur, cerdas, tangguh, peduli).
Tambahan yang dikemukakan Bapak Adib menjadi sebuah penutup yang memberikan
titik terang yang lebih terang menegenai demokrasi dan pendidikan demokrasi.
Indonesia sudah memiliki alat dan sistem, namun semua itu tergantung pada si pelaku
atau pemegang alat tersebut.

D. Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat
Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam
jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi
bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Meski telah merdeka, Indonesia pada tahuhn 1950 hingga 1960-an berada
dalam kondisi yang relatif tidak stabil. Bahkan setelah belanda secara resmi mengakui
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, keadaan politik maupun ekonomi di
Indonesia masih labil karenna ketatnya persaingan di antara kelompok-kelompok
politik. Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi
Terpimpin memperparah kondisi inidengan memperuncing persaingan antara
angkatan bersenjata dengan partai Komuis Indonesia, yang kala itu berniat
mempersenjatai diri. Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 30 september
terjadi dan mengakibatkan diberangusnya Partai Komunis Indonesia dari Indonesia.
Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno Perlahan-lahan mulai melemah.

E. Demokrasi Orde Baru


Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah 11 Maret 1996
yang dilakukan dengan ketepatan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti
masa Orde lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan
TNI-AD sebagai kekuatan utama. Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai
perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan umum dengan asas lansung, umum, bebas,
dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat
II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas
menetapkan GBHN dam memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah
mengalami pergantian, hanya penjabat setingkat materi yang silih berganti. Pucuk
kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain, Soeharto manjabat 32 tahun karena
pada massa itu belum dikenal adanya pembatasan kekuasaan presiden tentang periode
jabatan. Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fisik dengan
bantuan menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi mmaka
7
pemerintahan menjadi goyah. Kita melepaskan PT.Frepootr mengalir ke devisa
Amerika sebagai negara kreditur kita. Selain itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan negara pada rezim orde baru kurang kosekuen dalam pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21 Mei 1998 presiden resmi mengundurkan diri.
Kekuasaan Orde baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraann Indonesia tidak
mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegraan Orde Baru dijankit korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa orde lama telah
menyebabkan instabilitas politik pada akhirnya menyebabkan penderitaan bagi
seluruh rakyat. Kondisi tersebut menimbulkan semangat untuk melakukan kebaikan
dengan melakukan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kemudian
lahirlah masa pemerintahan orde baru yang dimulai sejak 1966. Pemerintahan pada
masa orde baru diawali dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, yang diikuti
dengan pengangkatan jeneral Soeharto sebagai Presiden Repubik Indonesia yang
kedua. Rakyat menaruh besar pada pemerintah ini. Selama Orde Baru telah
dilangsungkan pemilu sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997. Masa Orde varu menjadi tumpuan harapan rakyat agar benar-benar
dapat mewujudkan negara demokratis. Seluruh proes penyelenggara negara harus
didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Masa Orde Baru berhasil melaksanakan pembangunan, dimulai dengan pelita (
pembangunan lima tahun) yang ditunjukkan dengan peningkatan pertubuhan
ekonomi, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Meskipun Indonesia mengalami
perkembangan ekonoi dan stabilitas politik yag cukup stabil pada masa orde baru,
akan tetapi dari ospek politik indonesia mengalami kemunduran. Hal tersebut terlihat
dari tersumbatnya aspirasi rakyat dalam jalannya pemerintah. Penyelenggaraan
pemerintah berpusat pada Presiden dan ruang-ruang publik atau anspirasi rakyat
cenderung terbugkam. Media massa atau parpol tidak dapat menjalankan fungsi
kontrol yang semestinya sebagai negara demokrasi. Pemerintahan pun cenderung
berjalan secara otoriter, kekuasaan negara berada di tangan presiden Soeharto selama
32 tahun.
Lahirnya Orde Baru Akibat adanya pemberontakan Gerakan 30 september
timbullah reaksi dari berbagai Parpol, Ormas, Mahasiswa dan kalangan pelajar. Pada
tanggal 8 oktober 1965 partai politik seperti IPTKI, NU, Partai Kristen Indonesia, dan
organisasi massa lainnya melakukan apel kebulatan tekad untuk mengamankan
Pancasila dan menuntut pembubaran PKI serta ormas-ormasnya. Pada tanggal 23
Oktober 1965 parpol yang anti komunis membentuk Front Pancasila dan diikuti oleh
pembentukan KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPI ( Kesatuan Aksi
Pelajar Indonesia). Pada tanggal 10 januari 1966 KAMI mencetuskan TRITURA (
Tiga Tuntutan Rakyat) “Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya, Bersihkan kabinet dari
unsur PKI, dan turunkan harga-harga”.
Kebijakan politik Orde Baru, Rezim Orde Baru memiliki kekuasaan penuh
mengendalikan kehidupan politik massa itu. Kebijakan politik yang diterapkan dalam
masa Orde Baru dapat dilihat dari awal lahirnya Orde Baru. Pemberangusan hak-hak
8
berpolitik bagi anggota PKI dan keluarganya, merupakan salah satu kebijakan yang
mengundang kontroversi dari masyarakat. Pemerintah Orde Baru memberikan
kesempatan politik hanya kepada golongan tertentu saja. Menjelang dilkasanakannya
pemilu pada tahun 1997, jumlah partai yang menjadi peserta, tidak sebanyak paartai
politik di tahun 1955. Dari hasil pemilu tersebut para wakil-wakil partai menduduki
360 kursi ditambah 100 kursi lagi yang anggota-anggotannya ddiangkat oleh Presiden
sehingga anggota DPR berjumlah 460 orang. Dari susunan kursi DPR yang semacam
ini maka DPR selalu mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Untuk
pemilu-pemilu selanjutnya tahun 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 pemerintah
menyederhanakan jumlah partai politik yang ada. Hal ini dilakukann sesuai dengan
Undang-Undang nomor 3 tahun 1975. Partai Persatuan Pembangunan merupakan fusi
fari partai-partai islam seperti NU, Parmusi, PSSI, dan PERTI. Sedangkan Partai
Demokrasi Indonesia adalah fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI
Parkindo, hanya Golkar yang tidak mempunyai fusi partai manapun.
Menguatnya peran negara daan dampaknya, pemegang pemerintahan di Orde
Baru adalah kalangan militer. Kekuasaan sentralistik yang digunakan oleh
pemerintahan Orde Baru menunjukkan berbagai akibatnya di akhir pemeritahan Orde
Baru. Kekuasaan militer hampir di seluruh bidang pembangunan. Pada akhir tahun
90-an dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan seiring dengan era reformasi terbuka
kesempatan bagi rakyat untuk menentang kekuasaan yang otoriter itu. Operasi militer
mengerikan selama 10 tahun tertutup rapat dari pengetahuan publikpun terbongkar.
Presiden Soeharto dan rezimnya menyadari bahwa, kemenangan mereka dapat
tercapai antara lain berkat dukungan tokoh-tokoh islam termasuk ormas-ormasnya
simpatisan masyumi. Tetapi ketika muncul tuntutan dari tokoh-tokoh masyumi yang
baru bebas dari tahanan rezim Orde lama, untuk merehabilitas partainya, Soeharto
tegas menolak dengan alasan “ yuridis, ketataegaraan, dan psikologi”. Bahkan
Soeharto dengan nada yang agak marah, menegaskan ia menolak setiap keagamaan
dan akan menindak setiap usaha eksploitasi masalah agama untuk maksud-maksud
kegiatan politik yang tidak ada pada tempatnya. Dalam kata lain, pemerintahan Orde
Baru yang didominasi militer tidak menyukai kebangkitan politik islam.
Masa kepimpinan Orde Baru merupakan masa kepempimpinan nasional yang
bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sserta
bertujuan menegakkan keadilan dan kebenaran dalam negaraa Repulik Indonesia.
Supersemar dan pelaksanaannya ternyya memperoleh dukungan rakyat dan aparatur
negara sehingga merupakan titik tolak terwujudnnya tata kehidupan baru dalam
struktur ketatanegaraan yang berdasarkan kemurnian Pancasila dan UUD 1945.
Namun disaat kepimpinan orde baru bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen, terjadi ketidakpuasan masyarakat akibat kemakmuran,
dan kesejahteraan penduduknya.
Demokrasi yang digunakan dalam hukum dasarnya adalah demokrasi pancasila,
demokrasi presidntil, dan demkrasi tidak langsung. Sementara pada realitanya
digunakan demokrasi pancasila saja. Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11

9
Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Berikut ini pelaksanaan demokrasi masa
Orde baru.
1. Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi pancasila sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat.
2. Ciri umum demokrasi Pancasila. Antara lain sebagai berikut:
a. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
b. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
c. Tidak memaksakan kehhendak kepada orang lain.
d. Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
e. Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.
f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nila-nilai kebenaran dan
keadilan.

3. Pelaksanaan demokrasi paancasila antara lain sebagai berikut:

a. Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan
presiden begitu dominan baik dalam suprastrukttur politik.
b. Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini
mengakibatkan negara Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang
berkempanjangan.
c. Masa Reformasi.
d. Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum
demokrasi pancasila masa Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi
Pnacasila. Selain itu juga lebih ditekankan pada:
⮚ Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan
sebagai lembaga negaara, lembaga politik, dan kemasyarakatan.
⮚ Pembagian secara tegass wewenang antara badan legislatif, eksekutif,
dan yudikatif.
⮚ Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan progam
parpol yang multipartai.
⮚ Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun
terakhir telah banyak mengalami perubahan yang mencakup berbagai
hal, yaitu sebagai berikut:
⮚ Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi
pancasila namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal.
⮚ Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demkrasi liberal.

10
⮚ Periode 1950-1959 dengan UUD 1950 berlaku demokrasi liberal
dengan multipartai.
⮚ Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi
Pancasila, namun yang terapkan demokrasi terpmpin (cenderung
otoriter).
⮚ Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi pancasila
(cenderung otoriter).
⮚ Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrai
Pancasilaa (cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).

Adapun beberapa penyebab kegagalan masa Orde Baru anatara lain sebagai berikut:

a. Hancurnya ekonomi nasional dengan ditandai terjadinya krisis ekonomi yang


tidak kunjung teratasi dan berlanjut pada terjadinya krisis multidimensional
termasuk juga terjadinya krisis kepercayaan.
b. Tidak bersatunya lagui pilar-pilar pendukung Orde Baru. Para menteri tidak
lagi memihak pada pemerintah, serta militar/TNI tidal lagi bersedia menjadi
alat kekuasaan Orde Baru.
c. Terjadinya krisis politik dan runtuhnya legitimasi politik. Rakyat yang sudah
trauma sejak masa sebelumnya (parlementer dan terpimpin) menjadi semakin
kecewa dan menderita.
d. Desakan semangat demokratis dari para pendukung demokrasi. Para
pendukung demokrasi terutama para lawan politik Orde Baru banyak yang
tampil kembali menuntut pembubaran pemeritahan.

Berbagai pemyimpangan serta krisis yang datang silih berganti menyebabkan


penderitaan rakyat. Kepercayaan terhadap pemerintah berangsur-angsur mulai kurang,
bahkan hal ini memicu rakyat untuk menuntut segera dibentuknya pemerintah baru dengan
harapan mampu mengubah kondisi rakyat.

Situasi politik kaacau menimbulkan tekad dalam diri masyarakat segera dilakukan
perubahan. Masyarakat mulai berinisiatif untuk melakukan berbagai aksi demoktrasi guna
menyuarakan anspirasi, bahkan tuntutan dan kritikan kepada pemerintah. Aksi ini banyak
dilakukan oleh para mahasiswa, isi tuntutan itut sebagian besar mengingnkan kemunduran
saat itu, dan diganti pemerintahan baru yang lebih adil, jujur dan transparan. Hal ini
dikarenakan pemerintah yang saat itu berkuasa dirasakan kurang bisa mengembangkan
amanat rakyat, tetapi justru banyak melakukan penyiimpangan-penyimpangan seperti
terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Lama kelamaan aksi demoktrasi pun meluas pada masyarakat umum. Tuntutan mereka
pun kurang lebih sama dengan para mahasiswa, yaitu menuntut dibentuknya pemerintah baru

11
dan para penjabat yang diduga melakukan penyimpangan harus secara usut ditutaskan.
Setelah beerbagai aksi demokstarsi tidak kunjung usai, bahkan seolah olah semakin
menjamur, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, presiden soeharto resmi mengundurkan diri
dan digantikan oleh wakilnya B.J Habibie. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru, pemerintah
orde baru selama 32 tahun ternyata tidak konsisten dan konsekuen terhadap tekad awalnya
muncul Orde Baru. Pada awalnya Orde Baru bertekad melakukan Pancasila dan UUDD 1945
secara murni dan konsekuen dalam tahapan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Latar
belakang munculnya tuntutan Soeharto agar mundur dari jabatannya atau yang menjadi titik
awal berakhirnya Orde baru.

Kronologi jatuhnya Pemerintahan Orde Baru berawal dari terpilihnya kembali Soeharto
sebagai presiden melalui sidang umum MPR yang berlangsung tanggal 1-11 Maret 1998,
ternyata tidak menimbulkan dampak positif yang berarti upaya pemulihan kondisiekonomi
bangsa justru memperparah gejolak krisis. Dan gelombang aksi mahasiswa silih berganti
menyuarakan beberapa agenda reformasi.

Keberhasilan Pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekonomi,


harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Di tambah dengan
meningkatnya sarana dan prasarana fisik infrastruktur yang dapat dinikmati oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia. Namun, keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde baru
kurang diimbangi dengan pembangunan mental ( character building) para pelaksana
pemerintah (biokrat), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi ( pengusaha/konglomerat).
Pada pertangan tahun 1997, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sudah menjadi
budaya (bagi penguasa, aparat, dan penguasa).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah pemerintahan Rakyat, maksudnya pemerintahan memberi kekuasaan


dan wewenang kepada rakyat, semua keputusan berdasarkan suara rakyat. Jadi, Demokrasi
Indonesia adalah pemerintahan dari semua rakyat Indonesia, oleh rakyat Indonesia untuk
rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke. Masa Demokrasi orde baru dimulai pada tahun
1966, pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Masa demokrasi orde
baru merupakan masa dimana pemerintahan mempunyai tekad melaksanakan Pancasila dan
UUD RI tahun 1945 secara murni dan konsekuen. Berdasarkan pengalaman di masa orde
lama, pemerintah orde baru berupaya menciptakan stabilitas politik dan keamanan untuk
menjalankan pemerintahannya. Orde baru menganggap bahwa penyimpangan terhadap
Pancasila dan UUD RI tahun 1945 adalah sebab utama kegagalan dari pemerintah
sebelumnya. Orde baru merupakan tatanan perkehidupan masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia atas dasar pelaksanaan Pancasila dan UUD RI 1945 secara murni dan konsekuen.

12
Demokrasi yang dijalankan dinamakan demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila
merupakan demokrasi yang didasarkan atas nila-nilai dari sila-sila yang terdapat pada
Pancasila.

Namun, pada praktiknya cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang
demokratis tersebut justru runtuh dikarenakan penyalahgunaan kekuasaan pemerintah,
terutama oleh Presiden. Pada masa orde baru, bangsa indonesia seakan-akan malah terjatuh
menjadi negara totaliter. Masa orde baru yang berjalan selama 32 tahun berakhir setelah
berbagai kelompok masyarakat yang dipimpin oleh kaum. Mahasiswa berhasil menekan
presiden Soeharto untuk menandatangani surat pengunduran diri pada tanggal 21 Mei 1998.

B. Saran

Hendaknya kita dapat mengambil pelajaran, dan bagaimana bersikap sebagai


warganegara yang baik untuk memajukan bangsa ini. Serta, pemerintahan Indonesia
hendaknya mengambil pelajaran dari masa orde baru, yang penuh dengan KKN agar tidak
terulang lagi di masa yang akan datang.

Penyususun mengharaokan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini di waktu yang akan datang. Makalah ini tidak luput dari
keesalahan, karena harus lebih banyak diperlukan informasi yang lebih jelas dan akurat.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca pada
uumnya.

13
14

Anda mungkin juga menyukai