Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI


PANCASILA

Disusunoleh :
Kelompok 1
1. Risma Najwa Kirani
2. Sari Komara
3. Sophi Rahmawati
4. Syahrul Diemas Nurjaman
5. Tari Anggini
6. Warda Aulia

SMA NEGERI 1 CIAWI TASIKMALAYA


Jl.Pendidikan No.10, Pasirhuni, Kec. Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat 46156
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkatrahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul“ Sistem dan Demokrasi Pancasila” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Cucu Lesmana, S.Pd. Selaku guru pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).Selainitu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun, kami nantikan demi
kesempurnaan selanjutnya.

Ciawi, 17 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Demokrasi..............................................................................
1. Makna Demokrasi...........................................................................
2. Klasifikasi Demokrasi.....................................................................
3. Prinsip–Prinsip Demokrasi..............................................................
B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila..........................................
1. Prinsip Demokrasi di Indonesia.......................................................
2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila.............................
C. Membangun Kehidupan yang Demokrasi di Indonesia...................
BAB III PENUTUP..............................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat.
Dalam hal tersebut merupakan pengertian demokrasi itu sendiri dari system
pemerintahan dimana yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat, serta dari system sosial dan politik dari pemerintahan dengan kekuasaan
pemerintah yang dibatasi mengenai hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak
perorangan warga negara Indonesia. Dari semua system pemerintahan, yang
bertahan mulai dari era reformasi tahun 1998 adalah system pemerintahan
demokrasi. Karena demokrasi merupakan sistem negara yang dimana
kewenangannya hanya berada di tangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan
tidak mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan pemerintahan.
Selain itu, demokrasi merupakan salah satu bentuk atau system mekanisme
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara atau hak yang adil dalam mengambil suatu keputusan yang dapat
mengubah kehidupan mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi juga mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Setiap
masyarakat mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak
anti-feodalisme dan anti-imperialisme dengan tujuan membentuk masyarakat
sosialisasi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa Hakikat Demokrasi?
2) Bagaimana Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
3) Bagaimana Membangun Kehidupan yang Demokrasi di Indonesia
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan ini adalah untuk menambah wawasan siswa serta
mengetahui lebih banyak tentang Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Hakikat Demokrasi
1. Makna Demokrasi
Secara umum, pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang menentukan hidup mereka. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai bentuk
pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau rakyatlah yang mempunyai
kedaulatan tertinggi.
Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani dari kata Demokratia yang berarti
‘ kekuasaan rakyat”. Demokratia terdiri dari dua kata demos yang berarti rakyat
dan kratos yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi dapat diartikan
pemerintahan rakyat.
Selain pengertian umum demokrasi diatas, terdapat beberapa pendapat para
ahli yang mendefinisikan pengertian demokrasi sebagai berikut.
a. Abraham Lincoln
Pengertian demokrasi adalah sistem pemerintah yang diselenggarakan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Charles Costello
Pengertian demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri
dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi dengan hukum
dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
c. Hans Kelsen
Pengertian demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat, yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat
yang terpilih.
d. Sidney Hook
Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak
didasarkan dari kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat yang dewasa.
2. Klasifikasi Demokrasi
Demokrasi telah dijadikan sebagai system politik yang dianut oleh
sebagian besar negara di dunia. Dalam pelaksanaannya berbeda-beda
bergantung dari sudut pandang masing-masing. Maka demokrasi dapat dikenal
dari berbagai macam bentuk. Berikut macam-macam demokrasi.
● Berdasarkan titik berat perhatiannya
a. Demokrasi Formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangangan dalam bidang ekonomi. Bentuk ini dianut oleh
negara liberal
b. Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititik beratkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam
bidang poitik sering dihilangkan atau kurang diperhatikan. Bentuk ini dianut
oleh negara komunis
c. Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil
kebaikan serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan
material. Bentuk ini dianut oleh negara non-blok
● Berdasarkan ideologi
a. Demokrasi Konsitusional atau liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan
pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas pemerintahan demokrasi
konsitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak
diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan bertindaksewenang-
wenang terhadap rakyatnya. Kekuasaan dibatasi oleh konstitusi.
b. Demokrasi rakyat atau proletary, yaitu demokrasi yang didasarkan pada
paham marxisme-komunisme. Menurut Mr. Kranenburg demokrasi rakyat lebih
mendewakan pemimpin. Sementara menurut Miriam Budiarjo, komunsime
tidak hanya merupakan system politik, tetapi juga mencerminkan gaya hidup
yang berdasarkan nilai tertentu. Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan yang
tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterkaitannya kepada
pemilikan pribadi tanpa adanya paksaan tapi jika diperlukan maka dapat
dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.
● Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan
setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan
kebijaksanaan umum negara atau secara langsung.
b. Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan
melalui system perwakilan. Biasanya hanya dilaksanakan melalui pemilihan
umum.
3. Prinsip – Prinsip Demokrasi
Demokrasi tentunya memiliki prinsip yang berbeda dengan sistem yang
lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip dalam bukunya yang berjudul Dasar-
Dasar Ilmu Politik mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang akan
mewujudkan system politik yang demokrasi yaitu sebagai berikut:
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
b. Menjamin terselenggarakannya perubahan secara damai dalam
masyarakat yang sedang berubah
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secarateratur
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
f. Menjamin tegaknya keadilan
Kemudian, menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan
dan Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan, suatu
negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memili soko guru sebagai
berikut
a. Kedaulatan rakyat
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperoleh
c. Kekuasaan Mayoritas
d. Hak-hak Minoritas
e. Jaminan HAM
f. Pemilihan yang bebas dan jujur
g. Persamaan di depan hukum
h. Proses hukum yang wajar
i. Pembatasan Pemerintahan secara konsitusional
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
k. Nilai- nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat
Prinsip diatas merupakan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu pemerintahan yang demokratis.

B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila


1. Prinsip Prinsip Demokrasi di Indonesia
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai
dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar ketuhanan Yang Maha Esa
b. Demokrasi dengan Kecerdasan
Mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 itu bukan dengan kekuatan naluri,
kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi lebih
menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional.
c. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
Rakyatlah yang memiliki/memegang kedaulatan, dalam batas-batas
tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR,
DPR, DPD, DPRD.
d. Demokrasi dengan Rule of Law
Hal ini mempunyai empat makna penting:
Pertama, kekuasaan Negara Republik Indonesia harus mengandung,
melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan
demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan atau demokrasi manipulatif.
Kedua, kekuasaan negara memberikan keadilan hukum (legal justice)
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal atau pura-pura.
Ketiga, kekuasaan negara menjamin kepastian hukum (legal security)
bukan demokrasi yang membiarkan anarki
Keempat, kekuasaan negara menegembangkan manfaat atau kepentingan
hukum (legal interest) seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi
yang mempopulerkan fitnah
e. Demokrasi dengan Pemisahan Kekuasaan Negara
Demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 bukan saja mengakui kekuasaan Negara Republik Indonesia yang
tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan
dengan pembagian kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan yang
bertanggungjawab. Jadi, demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal semacam pembagian dan pemisahan
kekuasaan (divison and separation of fower) ,dengan system pengawasan dan
perimbangan (check and balances).
f. Demokrasi dengan Hak Asasi Hanusia
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui
hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi
manusia, melainkan terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia seutuhnya.
g. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
Diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka (independen) yang
member peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan
untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya.
h. Demokrasi dengan Otonomi Daerah
Otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara,
khususnya kekuasaan legislatife dan eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus
lagi pembatasan atas kekuasaan presiden.
i. Demokrasi dengan Kemakmuran
Demokrasi itu bukan hanya soal kebebasan hak, bukan hanya soal
kewajiban dan tanggungjawab, bukan pula hanya soal mengorganisir kedaulatan
rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu bukan pula hanya
soal otonomi daerah dan keadilan hukum. Sebab bersamaan dengan itu semua,
demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 itu ternyata ditunjukkan untuk membangun negara kemakmuran (welfare
state) oleh dan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.
j. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menggariskan keadilan social diantara berbagai kelompok, golongan, lapisan
masyarakat. Tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau organisasi
yang jadi anak emas, yang diberi berbagai keistimewaan atau hak-hak khusus.
2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila
a. Periode 1945-1949
Pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan tahun 1945 sampai 1949
ini, pelaksanaan demokrasi masih sebatas pada fungsi pers yang mendukung
kemerdekaan. Pada masa ini, elemen-elemen demokrasi yang lain belum bisa
terwujud karena kondisi dan situasi yang belum memungkinkan. Hal ini terjadi
karena pemerintah dan rakyat masih harus mencurahkan tenaganya untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Pada periode ini diletakkan beberapa hal yang menjadi dasar dari
perkembangan demokrasi Indonesia. Berikut beberapa hal mendasar tersebut
yaitu:
● Memberikan hak-hak politik dengan menyeluruh
● Adanya batasan kekuasaan kepada presiden dengan dibentuknya Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
● Terbentuknya partai politik yang menjadi perletakkan awal dasar bagi
system kepartaian di Indonesia

b. Periode 1949-1959

Periode kedua pemerintahan Indonesia terjadi pada 1949 sampai 1959


yang dimana terjadi dua kali pergantian UUD, yaitu:

● Pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu 27


Desember 1949 – 17 Agustus 1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk
Negara Indonesia berubah dari kesatuan menjadi serikat. Sistem
pemerintahan berubah dari presidensil menjadi quasi parlementer.
● Pergantian Konstitusi RIS dengan UUDS 1950 pada rentang waktu 17
Agustus 1950 – 5 Juli 1959. Periode pemerintahan ini bentuk Negara
kembali berubah menjadi Negara kesatuan. Sistem pemerintahan
menganut sistem parlementer.
c. Pelaksanaan Demokrasi pada Periode 1959-1965
Adanya dekrit presiden yang dikeluarkan Presiden Soekarno pada 5 Juli
1959 menjadi awalan pembuka bagi masa demokrasi terpimpin. Demokrasi
terpimpin ini yaitu negara dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
Berikut ini beberapa karakteristik utama dari perpolitikan di era demokrasi
terpimpin, yaitu:
● Partai politik menjadi elemen penopang kekuatan antarlembaga
● Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
● Melemahnya hak dasar manusia dalam mengkritik dan memberi saran.
● Berkurangnya kebebesan pers, dengan adanya pelarangan terbit bagi surat
kabar dan majalah.
● Setralisasi kekuasaan semakin dominan dalam hubungan pemerintah
pusat dan daerah.
d. Pelaksanaan Demokrasi pada Periode 1965-1998
Terpilihnya Jenderal Soeharto sebagai presiden menjadi awalan baru bagi
era orde baru dengan memegang konsep demokrasi Pancasila.
Pemerintahan orde baru ini memiliki misi untuk melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 dengan murni dan konsekuen pada setiap aspek kehidupan
masyarakat.
Pada masa orde baru ini kekuasaan presiden menjadi pusat dari proses
politik di Indonesia dan lembaga kepresidenan menjadi kontrol bagi lembaga
negara lain.
Berikut beberapa karakteristik demokrasi Pancasila pada masa orde baru,
yaitu:
● Perpindahan kekuasaan eksekutif sangat langka terjadi.
● Tertutupnya rekrutmen polik untuk mengisi pemerintahan.
● Adanya persaingan tidak sehat dalam pemelihan umum yang
dilaksanakan.
● Melemahnya pelaksanaan hak dasar warga negara dan kebebasan
berpendapat.
“Pada masa orde baru kebebasan berpendapat menjadi hal yang sulit terjadi
karena ruang yang diberikan pemerintah sangat terbatas untuk berpendapat."

e. Pelaksanaan Demokrasi pada Periode 1998 sampai Sekarang


Pada Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden dan
digantikan dengan Habibie yang sebelumnya menjadi wakil presiden.
Pada pemerintahan Presiden Habibie muncul beberapa indikator
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Terdapat dua indikator pelaksanaan
demokrasi yautu adanya ruang kebebasan bagi pers dan adanya sistem
multipartai yang dilakukan pada pemilu 1999. Dua hal tersebut menjadi fondasi
yang kuat bagi terciptanya demokrasi di Indonesia pada masa selanjutnya.
Pada era 1998 sampai sekarang atau disebut era reformasi, demokrasi
yang diterapkan adalah demokrasi Pancasila. Pelaksanaannya berbeda dari masa
orde baru dan mirip dengan demokrasi parlementer, yaitu di antaranya:
● Pelaksanaan pemilu yang lebih demokratis.
● Adanya perpindahan kekuasaan yang dilakukan mulai dari tingkat desa
sampai pemerintah pusat.
● Hak dasar rakyat terjamin dengan adanya kebebasan berpendapat.
C. Membangun Kehidupan yang Demokrasi di Indonesia
1. Pentingnya Kehidupan yang Demokrasi
-Persamaan kedudukan di muka hukum
Hukum mengatur bagaimana seharusnya penguasa bertindak,
bagaimana hak dan kewajiban dari penguasa dan juga rakyatnya. Semua rakyat
memiliki kedudukan sama di depan hukum. Artinya, hokum harus dijalankan
secara adil dan benar. Hukum tidak boleh pandang bulu. Siapa saja yang
bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menciptakan hal itu
harus ditunjang dengan adanya aparat penegak hukum yang tegas dan bijaksana.
Serta bebas dari pengaruh pemerintahan yang berkuasa dan berani menghukum
siapa saja yang bersalah.
-Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi, kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan berdasarkan
kehendak rakyat. Aspirasi dan kemauan rakyat harus dipenuhi dan
pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi yang merupakan arah dan
pedoman dalam melaksanakan hidup bernegara.
Para pembuat kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang
berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat mewakili berbagai
keinginan masyarakat yang beragam. Contoh, ketika rakyat berkeinginan kuat
menyampaikan pendapat di muka umum, maka pemerintah dan DPR
menetapkan undang-undang yang mengatur penyampaian pendapat di muka
umum.
-Distribusi pendapatan secara adil
Di negara demokrasi, semua bidang dijalankan berdasarkan prinsip
keadilan termasuk di bidang ekonomi. Semua warga negara berhak memperoleh
pendapatan yang layak.
Pemerintah wajib memberikan bantuan pada kepada fakir dan miskin
yang berpendapatan rendah. Sehingga diharapkan terjadi distribusi pendapatan
yang adil di antara warga negara Indonesia.Contoh, pemerintah giat membuka
lapangan kerja agar masyarakat bisa memperoleh penghasilan.
-Kebebasan yang bertanggungjawab
Dalam sebuah negara demokratis terdapat empat kebebasan yang
penting, yaitu :
1. Kebebasan beragama
2. Kebebasan Pers
3. Kebebasan mengeluarkan pendapat
4. Kebebasan berkumpul
Empat kebebasan tersebut adalah HAM yang harus dijamin
keberadaannya oleh negara. Akan tetapi dalam pelaksanaannya mesti
bertanggungjawab. Artinya kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga negara
tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Kebebasan yang
dikembangkan adalah kebebasan yang tak terbatas yaitu kebebasan yang
dibatasi oleh aturan dan kebebasan yang dimiliki orang lain.
2. Perilaku yang mendukung tegaknya demokrasi
Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh
masyarakatnya. Untuk menjalankan kehidupan demokrasi, kita bisa
memulainya dengan cara menampilkan beberapa prinsip di bawah ini dalam
kehidupan sehari-hari;
-Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum
yang berlaku
-Membiasakan diri untuk bertindak demokrasi dalam segala hal;
-Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
-Membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai tidak
dengan kekerasan;
-Membiasakan diri untuk memilih pimpinan melalui cara-cara yang
demokratis;
-Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah;
-Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri
sendiri;
-Menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
-Menggunakan kebebasan dengan rasa tanggungjawab;
-Menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
-Membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Inti dari Demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Jadi,
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu
nilai hikmat dan nilai bijak. Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut
sebagai negara yang demokratis apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat
memiliki persamaan di muka hukum, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan, dan memperoleh pendapatan yang layak melalui
distribusi pendapatan yang adil.

B. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai ujung tombak dalam usaha
menegakkan nilai-nilai demokrasi, sudah semestinya mendemonstrasikan peran
serta dalam usaha mewujudkan kehidupan yang demokratis.Untuk itu,
diharapkan peran serta masyarakat dalam mengontrol jalannya pemerintahan
agar terciptanya Indonesia yang lebih baik.

DAFTAR PUSAKA
Yusnawan, Lubis dan Mohammad Sodeli. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Modul Pengayaan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA
Semesteri 1 Kelas XI Kurikulum 2013. Rachma Gemilang
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/183000369/pentingnya-kehidupan-
demokratis-di-indonesia?page=all#page4

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

https://adjar.grid.id/amp/542868931/periodisasi-perkembangan-demokrasi-pancasila-
di-indonesia?page=all

Anda mungkin juga menyukai