Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH PPKN

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. RAFFI ATHALLAHSYAH DEVA


2. ABDUL AZIS SIREGAR
3. BINTANG URAMI
4. JESIKA GRAECIA SIMBOLON
5. NAYLA RAUDHATUL ZANNAH
6. RESTU GUSTINA
7. SYAHARA AYU SIREGAR
8. YUDA IRMAN MARCHELINO SIAHAAN
9. NABILA NAZWA ARIMBI
10. HAIRANI
11. FILEMON SIMARMATA
12. RADO HALOMOAN MANALU

SMA NEGERI 2 RANTAU UTARA

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem dan
Dinamika Demokrasi Pancasila” guna memenuhi tugas mata pelajaran PPKN dengan
tepat pada waktunya.

Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hal tersebut dapat diatasi bersama-sama.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Dormina Sihombing selaku guru mata pelajaran PPKN. Serta seluruh anggota kelompok
1 yang bekerjasama dengan baik dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
memperbaiki dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam makalah
ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Rantauprapat, 24 September 2023

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar
Belakang ..............................................................................................3
B. Rumusan
Masalah .........................................................................................4
C. Tujuan
Penulisan ...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5

A. Hakikat Demokrasi ........................................................................................5


2.1 Makna Demokrasi ....................................................................................5
2.2 Klasifikasi Demokrasi .............................................................................. 6
2.3 Prinsip-Prinsip Demokrasi .......................................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................................10

D. A.
Kesimpulan .................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak dapat dlepaskan dari


pelaksanaan demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam
konstektualnya. Sebelum melangkah lebih jauh membahas demokrasi kita
harus harus mengetahui apa demokrasi itu? Dan sudah berjalan baik kah
demokrasi di Indonesia?.

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan


pemerintahanya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi
langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal
dari dua kata dalam bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat. Konsep demokrasi saat ini disebut-sebut
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Dimana demokrasi
merupakan suatu sistem Negara yang dimana kewenagan berada ditangan
rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai kewenangan penuh
terhadap keputusan pemerintahan. Bahkan salah satu tokoh terkenal Amerika
yaitu Abraham Lincoln juga menyampaikan pendapatnya mengenai sistem
pemerintahan demokrasi dimana demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Demokrasi terbentuk menjadi suatu system pemerintahan sebagai respon


kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan
adanya system demokrasi, kekuasaaan absolute satu pihak melalui
tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat
dihindari. Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan
Negara demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme,
dengan tujuan membentuk masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi
adalah keadilan , dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan
berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk
mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah keadilan

3
menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan
sendiri jalan hidupnya.

Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan


berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan
dalam bernegara, seperti di indonesia dalam mejalankan sistem
kenegaraannya sering terjadi problem yang harus dihadapi seperti pada masa
orde baru bermunculan konflik-konflik baru serta terjadi perubahan genetika
sosial masyarakat, krisis moneter juga melanda pada keuangan negara
sehingga penurunan keuangan negara sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi negara.

Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang


bagaimana sistem dan dinamika demolrasi pancasila itu diterapkan dan
digerakkan di Indonesia serta bagaimana perkembangan pelaksanaan
demokrasi di indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan makna demokrasi di indonesia?
2. Apa saja klasifikasi dari demokrasi itu sendiri?
3. Apa saja prinsip-prinsip dari demokrasi itu?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui tentang makna demokrasi di Indonesia.
2. Agar mengetahui klasifikasi dari demokrasi pancasila di Indonesia.
3. Agar mengetahui prinsip-prinsip dari demokrasi yang diterapkan di
Indonesia.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Makna Demokrasi
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno (dēmokratía) yang berarti kekuasaan
rakyat, yang terbentuk dari (dêmos) "rakyat" dan (kratos) “kekuatan”. Demokrasi
adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia. Landasan demokrasi mencakup kebebasan
berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas dan
kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara,
kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk
hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Demokrasi merupakan istilah
politik yang berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
dalam sebuah negara demokrasi kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat.
Pengertian demokrasi menurut para ahli:
1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln
menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. C.F. Strong
Demokrasi adlh sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia
dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian
menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan
keputusannya.

5
3. Haris Soche
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan
pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan
yang bertanggung jawab memerintah.
4. Montesquieu
Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau
institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama,
legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan
undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan
untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi
tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
5. Affan
Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika diartikan
secara normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh
negara, sementara secara empiris adalah demokrasi adalah perwujudannya
dunia politik
6. Aristoteles
sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan tersebut digunakan untuk
saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu
kebebasan, prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya
melalui kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah
kekuasaan di dalam negaranya sendiri.

2. Klasifikasi Demokrasi
Demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh sebagian besar
negara di dunia. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya berbeda-beda
bergantung dari sudut pandang masing-masing. Keanekaragaman sudut pandang
inilah yang membuat demokrasi dapat dikenal dari berbagai macam bentuk.
Berikut ini dipaparkan beberapa macam bentuk demokrasi.
a. Berdasarkan titik berat perhatiannya

6
Dilihat dari titik berat yang menjadi perhatiannya, demokrasi dapat
dibedakan ke dalam tiga bentuk.
1. Demokrasi Formal. Demokrasi formal adalah demokrasi yang
menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa adanya
pengurangan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Demokrasi formal
dianut oleh negara-negara liberal.
2. Demokrasi Material. Demokrasi material adalah demokrasi yang fokus
pada upaya untuk menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, di
mana persamaan dalam bidang politik kurang diperhatikan. Demokrasi
jenis ini dianut oleh negara-negara komunis.
3. Demokrasi Gabungan. Macam-macam demokrasi selanjutnya adalah
demokrasi gabungan yang dianut oleh negara-negara non blok.
Demokrasi gabungan berada pada jalur tengah, yakni mengambil
kebaikan dan membuang keburukan dari pelaksanaan demokrasi formal
dan material.
b. Berdasarkan Ideologi
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat dibedakan
ke dalam dua bentuk.
1. Demokrasi Konstitusional. Demokrasi konstitusional adalah demokrasi
yang berlandaskan pada kebebasan atau individualisme. Demokrasi ini
dicirikan dengan kekuasaan pemerintah yang terbatas dan tidak
diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya. Dalam hal ini, kekuasaan pemerintah dibatasi oleh
konstitusi.
2. Demokrasi Rakyat. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar merupakan
salah satu jenis demokrasi yang berhaluan Marxisme-Komunisme.
Demokrasi ini menginginkan kehidupan tanpa adanya kelas sosial.
Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa
ada penindasan serta paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat
tersebut, apabila diperlukan, dapat dilakukan dengan cara paksa atau
kekerasan. Menurut Mr. Kranenburg demokrasi rakyat lebih
mendewakan pemimpin. Sementara menurut pandangan Miriam
Budiardjo, komunisme tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi juga
mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu. Negara

7
merupakan alat untuk mencapai komunisme dan kekerasaan dipandang
sebagai alat yang sah. Contohnya adalah negara Korea utara dan bekas
negara Uni Soviet.
c. Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak Rakyat
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dapat dibedakan ke
dalam dua bentuk.
1. Demokrasi tidak Langsung
Demokrasi yang dilaksanakan dengan sistem perwakilan. Didalam demokrasi
ini masyarakat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakilnya untuk
duduk dalam dewan perwakilan rakyat. termasuk juga dalam demokrasi ini,
demokrasi perwakilan dengan sistem referendum, yaitu gabungan antara
demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan, masyarakat memilih wakil-
wakilnya untuk duduk dalam perwakilan rakyat, namun dewan itu dikontrol
oleh pengaruh masyarakat dengan sistem referendum dan inisiatif
masyarakat.

2. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana setiap
masyarakat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan politik. Dalam sistem ini, setiap masyarakat mewakili dirinya
sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh
langsung terhadap keadaan politik jabatan yang terjadi. Sistem demokrasi
digunakan pada jaman awal terbentuknya demokrasi di mana ketika terdapat
suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh masyarakat berkumpul
untuk membahasnya. Di jaman modern sistem ini menjadi tidak praktis
karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan
seluruh masyarakat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu,
sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari masyarakat sedangkan
masyarakat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari
semua permasalahan politik tingkat negara, wilayah, daerah hingga jenjang
yang terbawah.

3. Prinsip-Prinsip Demokrasi

8
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian
besar negara di dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda
dengan sistem yang lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh
Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu
Politik mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang akan mewujudkan
suatu sistem politik yang demokratis. Adapun, prinsip-prinsip tersebut
sebagai berikut.
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
f. Menjamin tegaknya keadilan
Kemudian, menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan
Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan, suatu
negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru
demokrasi sebagai berikut.
a. Kedaulatan rakyat.
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c. Kekuasaan mayoritas.
d. Hak-hak minoritas.
e. Jaminan hak-hak asasi manusia.
f. Pemilihan yang bebas dan jujur.
g. Persamaan di depan hukum.
h. Proses hukum yang wajar.
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat.
Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan nilai-
nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan yang
demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang
demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya, tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk
pemerintah yang demokratis akan sulit ditegakkan.

9
BAB 3
PENUTUP
Demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintah rakyat, yaitu sistem
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan
hukum. dengan adanya demokrasi warga negara memiliki persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama

10
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Y., & Sodeli, H. M. (2017). Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Solo:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#:~:text=Demokrasi%20adalah
%20bentuk%20pemerintahan%20di,%2C%20pengembangan%2C%20dan
%20pembuatan%20hukum

11

Anda mungkin juga menyukai