Anda di halaman 1dari 16

DEMOKRASI DI INDONESIA

Dosen Pengampu :Suprapti, M.Pd.I.

Mata Kuliah : pendidikan kewarganegaraan

Disusun oleh:

Mila Alinda Hastuti (223121065)

Ubadah (223121067)

Hanik Mukarromatul Intiha'iyah (223121074)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Tahun Ajaran 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ''demokasi di indonesia'' dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah pendidikan


kewarganegaraan yang diampu oleh ibu Suprapti, M.Pd.I. Dalam makalah ini kami
menyajikan materi yang bersangkutan dengan judul tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca
makalah ini. Di samping itu kami berharap semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya, baik bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab khususnya dan pembaca
pada umumnya. Semoga Allah meridhai segala usaha dan cita-cita kita semua.

Kartasura, 02 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Pengertian demokrasi .............................................................................................6


B. Macam-macam demokrasi ………………………………………………………..6
C. Perkembangan demokrasi di indonesia ..................................................................8
i. Masa Demokrasi parlementer......................................................................8
ii. Masa Demokrasi terpimpin ........................................................................8
iii. Masa Demokrasi pancasila .........................................................................9
iv. Masa Demokrasi era Reformasi ..................................................................10
D. Prinsip – Prinsip Demokrasi ...................................................................................12

BAB III PENUTUP ............................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan
rakyat, yang dilaksanakan melalui pemilihan umum secara langsung atau tidak
langsung. Sejarah mencatat bahwa demokrasi pertama kali muncul di kota Athena,
Yunani pada abad ke-5 SM dan telah menjadi sistem pemerintahan yang populer di
seluruh dunia sejak saat itu.
Demokrasi modern memiliki ciri-ciri seperti kesetaraan hak politik, kebebasan
berekspresi, hak asasi manusia, dan perlindungan hukum yang merata untuk semua
warga negara. Meskipun demokrasi dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang
ideal, namun masih terdapat masalah dalam pelaksanaannya, seperti korupsi,
ketidakadilan, dan perangkat politik yang tidak efektif.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara yang telah lama menjadi
contoh demokrasi juga mengalami kemunduran dan ketidakstabilan dalam sistem
politiknya, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Hal ini menunjukkan
bahwa demokrasi perlu terus dievaluasi dan dikembangkan agar tetap relevan dan
efektif dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang pengertian dan hakikat demokrasi,
macam macam demokkrasi, dan sejarah perkembangan demokrasi, selain itu akan
dibahas juga tentang prinsip prinsip Demokrasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan hakikat demokrasi ?
2. Apa saja macam-macam demokrasi ?
3. Bagimana perkembangan demokrasi di indonesia ?
4. Apa saja Prinsip Prinsip Demokrasi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dan hakikat demokrasi secara jelas
dan dari beberapa ahli.

4
2. Agar mahasiswa mengetahui macam macam demokrasi serta penjelasannya.
3. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa akan perkembangan demokrasi
di indonesia dari masa ke masa.
4. Agar mahasiswa mampu menjelaskan apa saja prinsip prinsip yang ada dalam
demokrasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN DAN HAKIKAT DEMOKRASI

Demokrasi dapat di tinjau dari bahasa (epistimologi ) yang terdiri dari dua
kata yang berasal dari bagasa yunani yaitu demos dan cratos. Demos maknanya
rakyat sedangkan cratos artinya kedaulatan. Dengan demikian, demokrasi adalah
keadaan negara yang dalam sistem pemerintahanya meletakkan kedaulatanya di
tangan rakyat, kekuasaan tertinggi beraada dalam keputusan bersama rakyat, rakya
berkuasa, pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh rakyat.

Menurut Joseph A. Schemer Demokrasi merupakan suatu perencanaan


institusional untuk mencapai keputusan polituk dimana individu- individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat.

Menurut Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana


keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa.

Hakikat demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat ( government of the


people), pemerintahan oleh rakyat ( governmrnt by the people ), dan pemerintahan
untuk rakyat (government for the people ).

2. MACAM MACAM DEMOKRASI

Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang diidealkan. Banyak


negara menerapkan sistem politik demokrasi. Masing-masing negara menerapkan
sistem demokrasi dengan pemahaman masing-masing. Macam-macam demokrasi
sebagai berikut:

1) Atas Dasar penyaluran kehendak Rakyat


Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dibedakan atas :
a. Demokrasi Langsung

6
rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatu negara secara langsung.
Legislatif sebagai lembaga pengawas,pemilihan pejabat eksekutif oleh
rakyat melalui pemilu.
b. Demokrasi tidak langsung
mewujudkan kedaulatan rakyat tidak secara langsung berhadapan
dengan pihak eksekutif, tetapi melalui lembaga perwakilan Lembaga
parlemen dituntut peka terhadap berbagai hal berkaitan dengan
hubungan kehidupan masyarakat dengan pemerintah/negara.
2) Atas Dasar prinsip Ideologi
Berdasarkan paham ini terdapat dua bentuk demokrasi yaitu :
a. Demokrasi konstutional
yang didasarkan pada kebabasan atau indiviualisme ciri khasnya adalah
kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak diperkenankan banyak
campur tangan dan bertindak sewenang wenangnya terhadap warga.
Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
b. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan
Marxisme-Komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan
yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya
kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi,
untuk mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa
atau kekerasan.
c. Demokrasi Pancasila
Berlaku di Indonesia yang bersumber dan tata nilai sosial dan budaya
bangsa Indonesia serta berasaskan musyawarah untuk mufakat dengan
mengutamakan keseimbangan kepentingan.
3) Atas dasar yang menjadi titik perhatiannya
Dilihat dari titik berat “Yang Menjadi Perhatiannya”, demokrasi dapat
dibedakan:
a. Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik
tanpa disertai upaya untuk mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi.
b. Demokrasi Material (negara-negara komunis)

7
adalah demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
bidang politik kurang diperhatikan dan bahkan kadang-kadang
dihilangkan.
c. Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)
adalah demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan
dari demokrasi formal dan demokrasi material.

3. PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami pasang surut dari masa


kemerdekaan sampai saat ini. Dalam perjalanan bangsa dan negara donesia, masalah
pokok yang dihadapi adalah bagaimana demokrasi mewujudkan mereka dalam
berbagai sisi kehidupan berbangsa dan Dilihat dari segi waktu, perkembangan
demokrasi Indonesia dibagi dalam empat periode berikut:

a) Masa Demokrasi Parlementer / liberal (1945-1959)

Sistem parlementer yang mulai berlaku setelah kemerdekaan yang diperkuat dalam
UUD 1945 dan 1950 ternyata tidak tepat bagi Indonesia. Persatuan yang digalang
selama menghadapi musuh bersama tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstuktif
setelah kemerdekaan tercapai karena lemahnya benih-benih demokrasi sistem ini.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer, yaitu badan
eksekutif terdiri atas presiden sebagai kepala negara konstitusional beserta menteri-
menterinya yang mempunyai tanggung jawab politik. Fragmentasi partai politik usia
kabinet pada masa ini tidak bertahan lama. Koalisi yang dibangun mudah pecah. Hal
inilah yang mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian, masa
demokrasi ini berakhir.

b) Masa Demokrasi Terpimpin / Orde lama (1959-1965)

Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi dari presiden, terbatasnya partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya peran ABRI sebagai unsur sosial
politik. Banyak sekali penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan ini, yaitu
pengangkatan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup, yang tidak sesuai dengan
UUD 1945. Selain itu, presiden juga membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil

8
Pemilihan Umum padahal dalam penjelasan UUD 1945 secara eksplisit ditentukan
bahwa presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.

Menurut Soekarno, prinsip-prinsip demokrasi terpimpin adalah:

a. tiap-tiap orang wajib untuk berbakti kepada kepentingan umum tiap-tiap orang
berhak mendapat penghidupan yang layak dalam masyarakat, bangsa dan negara;
b. tiap-tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dalam masyarakat,
bangsa dan negara.

Dalam pandangan A. Syafi'i Ma'arif, demokrasi terpimpin ingin menempatkan


Soekarno sebagai ayah dalam famili yang bernama Indonesia dengan kekuasaan
berada di tangannya.

c) Masa Demokrasi Pancasila / Orde Baru (1965-1998)

Demokrasi pancasila pada masa orde baru merupakan salah satu sistem demokrasi
yang dicita citakan dan dilaksanakan oleh indonesia. Demokrasi ini lahir di era orde
baru yakni ketika tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara Republik
Indonesia di letakkan pada kemurnian pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 secara
umum dan konsekuen. Landasan formal demokrasi ini, yaitu Pancasila, UUD 1945,
serta ketetapan MPRS. Dalam usaha meluruskan penyelewengan terhadap Undang-
Undang Dasar pada masa demokrasi terpimpin, Tap MPRS No. 1963 mengenai
penetapan masa jabatan seumur hidup Ir. Soekarno dibatalkan.

Beberapa perumusan tentang demokrasi Pancasila sebagai berikut:

a. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali


asas-asas negara hukum dan kepastian hukum.
b. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang layak
bagi semua warga negara.
c. Demokrasi dalam bidang hukum pada hakikatnya bahwa pengakuan dan
perlindungan HAM, peradilan yang tidak memihak.

Dengan demikian, secara umum dapat dijelaskan bahwa watak demokrasi


Pancasila tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnnya. Hal ini disebabkan
demokrasi Pancasila memandang kedaulatan sebagai inti dari sistem demokrasi.
Sekalipun demikian, "demokrasi Pancasila pada rezim Orde Baru hanya sebagai

9
retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praktis atau penerapan. Dalam
praktik rezim ini tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi. M Rusli
Karim menyebutkan rezim Orde Baru ditandai oleh: (1) dominannya pea ABR (2)
birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan polek pengebirian peran dan
fungsi partai politik; (4) campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai
politik dan publik; (5) masa mengamban (6) monolitisasi ideologi negara; (7)
inkorporasi lembaga non-pemerintah. Tujuh ciri tersebut menjadikan hubungan
negara versus masyarakat secara berhadapan dan subordinate, yaitu negara atau
pemerintah sangat mendominasi. Dengan demikian, nilai-nilai demokrasi juga belum
ditegakkan dalam demokrasi ini.

d) Masa Demokrasi Orde Reformasi (1998-Sekarang)

Runtuhnya rezim otoriter Orde Baru membawa harapan baru bagi tumbuhnya
demokrasi di Indonesia. Bergulirnya reformasi yang mengiringi runtuhnya keruntuhan
rezim tersebut menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi di Indonesia. Transisi
demokrasi merupakan fase krusial yang kritis karena dalam fase ini akan ditentukan
arah demokrasi yang akan dibangun.

Sukses atau gagalnya suatu transisi sangat bergantung pada empat faktor kunci
berikut.

a. Komposisi elite politik, karena dalam demokrasi modern dengan bentuknya


demokrasi perwakilan rakyat mendelegasikan kedaulatan dan kekuasaannya pada
elite politik. Merekalah yang mendesain institusi pemerintah, menjadikan satu
dengan yang lain bertanggung jawab, melakukan tawar-menawar, memobilisasi
dukungan, dan merespons opini publik.
b. Desain institusi politik, pengalaman negara-negara maju memperlihatkan bahwa
institusi-institusi bisa tetap berfungsi walaupun jumlah pemilihnya kecil. Oleh
karena itu, untuk mengukur tingkat kepercayaan publik tidak terletak pada
seberapa besar partisipasi politik warga, tetapi partisipasi itu dilakukan secara
sukarela.
c. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik. Gabriel A. Almond dan
Sidney Verba membedakan antara kultur politik partisipan dan rakyat biasa.
Dalam demokrasi yang sehat, kultur yang partisipan terbentuk, warga negara

10
percaya akan kemampuan mereka untuk memengaruhi proses politik. Sebaliknya,
rakyat biasa merasa tidak memiliki kekuasaan (powerless) dalam area politik.
d. Masyarakat madani (civil cociety). Dalam demokrasi transisi di Indonesia peran
civil society sangat penting untuk mengurangi polarisasi politik dan menciptakan
kultur toleransi. Ada dimensi edukasi dalam civil cociety. Partisipasi dalam civil
society dapat mengajarkan keterampilan dan nilai-nilai demokrasi, seperti
moderasi, sikap kompromi dan menghargai sikap yang berbeda. Di atas segala-
galanya, yang jugadibutuhkan oleh demokrasi-demokrasi yang baru tumbuh
seperti di negara kita adalah pengolahan yang efektif dalam bidang ekonomi,
selain di bidang pemerintahan. Jika demokrasi yang baru tumbuh mampu
mengelola ekonomi secara efektif, mereka juga dapat menata rumah tangga politik
mereka dengan baik.

Azyurardi Azra menyatakan bahwa demokratisasi di Indonesia tidak dapat


dimundurkan lagi. Proses suksesi kepresidenan jelas menandal berlangsungnya
proses transisi ke arah demokrasi setelah terpenjarakan sekitar 32 tahun pada
rezim Soeharto dengan "demokrasi Pancasila"-nya dan 10 tahun pada rezim
Soekamo dengan "Demokrasi terpimpin'-nya Dengan demikian, secara empiris
demokrasi yang sesungguhnya d Indonesia belum dapat terwujud. Oleh karena itu,
membangun demokras merupakan (PR) dan agenda yang sangat berat bagi
pemerintah.

Menurutnya, setidaknya ada empat prasyarat yang dapat membuat pertumbuhan


demokrasi menjadi lebih memberikan harapan.

a. Peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat secara keseluruhan Semakin


sejahtera ekonomi sebuah bangsa, semakin besar peluangn untuk
mengembangkan dan mempertahankan demokrasi,
b. Pemberdayaan dan pengembangan kelompok-kelompok masyara yang
favourable bagi pertumbuhan demokrasi, yang membur hubungan negara dan
masyarakat (state and society) menjad berimbang.
c. Hubungan internasional yang lebih adil dan seimbang. Dukungandun
internasional dilandasi oleh semangat keadilan dan pengaku kemandirian
untuk dapat menciptakan demokrasi. Bantuan dun internasional jangan
menjadi kontraproduktif bagi transisi men demokrasi.

11
d. Sosialisasi pendidikan kewarganegaraan (civic eduction). Pembentuk warga
negara yang memiliki keadaban demokrasi dan demok berkeadaban dapat
dilakukan secara efektif hanya melalui pendidik kewarganegaraan.

4. PRINSIP PRINSIP DEMOKRASI


Suatu pemerintahan dinilai demokratis apabila dalam mekanisme pemerintahannya
diwujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip tersebut berlaku universal.
Maksudnya adalah keberhasilan suatu negara dalam menerapkan demokrasi dapat
diukur berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Tolok ukur tersebut juga dapat digunakan
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan demokrasi di negara lainnya. Menurut Inu
Kencana Syafi ie, prinsip-prinsip demokrasi yang berlaku universal antara lain:
a. Adanya pembagian kekuasaan
mengacu pada pendapat John Locke mengenai trias politica. Kekuasaan
negara terbagi menjadi 3 bagian, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Ketiga lembaga tersebut memiliki kesejajaran sehingga tidak dapat saling
menguasai.
b. Pemilihan umum yang bebas
Kedaulatan tertinggi dalam negara demokrasi berada di tangan rakyat.
Kedaulatan tersebut menjadi aspirasi seluruh rakyat melalui wakil-wakil
rakyat dalam lembaga legislatif. pemilihan umum Dalam pelaksanaannya,
setiap warga masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih yang
dikehendaki. Tidak dibenarkan adanya pemaksaan pilihan dalam negara
demokrasi.
c. Manajemen yang terbuka
Rakyat perlu diikutsertakan dalam menilai pemerintahan. Hal tersebut dapat
terwujud apabila pemerintah mempertanggungjawabkan pelaksanaan
pemerintahan, pembangunan, pelayanan kemasyarakatannya dihadapan rakyat.
d. Kebebasan individu
Negara harus menjamin kebebasan warga negara dalam berbagai bidang,
namun tentunya kebebasan tersebut harus dilakkukan dengan bertanggung
jawab. Perlu diingat bahwa kebebasan satu orang akan dibatasi kebebasan
orang lain.
e. Peradilan yang bebas

12
Dalam praktik kenegaraan, hukum berada pada kedudukan tertinggi. Semua
yang bersalah dihadapan hukum, harus mempertanggungjawabkan
kesalahannya.
f. Pengakuan hak minoritas
Keberagaman dalam suatu negara menciptakan adanya istilah kelompok
mayoritas maupun minoritas. Kedua kelompok memiliki hak dan kewajiban
yang sama sebagai warga negara. Untuk itu, negara wajib melindungi semua
warga negara tanpa membeda bedakannya.
g. Pemerintahan yang berdasarkan hukum
Dalam kehidupan bernegara, hukum memiliki kedudukan tertinggi. Hukum
menjadi instrumen untuk mengatur kehidupan negara. Dengan demikian
negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan.
h. Supremasi hukum
Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh pemerintah
maupun rakyat. Tidak terdapat kesewenang-wenangan yang bisa dilakukan
atas nama hukum. Oleh karena itu, pemerintahan harus didasari oleh hukum
yang berpihak pada keadilan.
i. Pers yang bebas
Dalam sebuah negara demokrasi, kehidupan dan kebebasan pers harus dijamin
oleh negara. Pers harus bebas menyuarakan hati nuraninya terhadap
pemerintah maupun diri seorang pejabat.
j. Beberapa partai politik
Partai politik menjadi wadah bagi warga negara untuk menyalurkan aspirasi
politiknya. Setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memilih partai
politik yang sesuai dengan hati nuraninya.

13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Demokrasi dapat di tinjau dari bahasa (epistimologi ) yang terdiri dari dua
kata yang berasal dari bagasa yunani yaitu demos dan cratos. Demos maknanya
rakyat sedangkan cratos artinya kedaulatan. Hakikat demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat ( government of the people), pemerintahan oleh rakyat ( governmrnt by the
people ), dan pemerintahan untuk rakyat (government for the people ).

Masing-masing negara menerapkan sistem demokrasi dengan pemahaman


masing-masing. Macam-macam demokrasi berdasarkan pembagiannya yaitu :
Demokrasi langsung, Demokrasi tidak langsung, Demokrasi konstutional, Demokrasi
Rakyat, Demokrasi Pancasila, Demokrasi Formal (negara-negara liberal), Demokrasi
Material (negara-negara komunis), Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok).

Demokrasi mengalami perkembangan dari masa ke masa yaitu : demokrasi


parlementer (1945-1959), demokrasi orde lama/terpimpin(1959-1965), demokrasi
dalam pemeritahan orde baru/ pancasila (1965-1989), lalu yang terakhir ialah
Demokrasi pada masa reformasi (1998-sekarang).

Suatu pemerintahan dinilai demokratis apabila dalam mekanisme


pemerintahannya diwujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Yaitu ; Adanya pembagian
kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan
individu, pengadilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang
berdasarkan hukum, supremasi hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik.

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, saya sadar bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyampaian dalam makalah ini, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna memperbaiki
penyusunan makalah selanjutnya. Kepada Dosen Pengajar saya mengharapkan
bimbingan lebih untuk mengingatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PBA pada
khususnya didalam mengembangkan ilmu demi terwujudnya hubungan mahasiswa
dengan masyarakat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Busrotun nufus, Achmad. 2020. PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI


PARADIGMA PEMBANGUNAN. malang : Madani Media
2. Noor,Mahpuddin. 2016 . PANCASILA. Bandung: Pustaka Setia
3. Juliardi, Budi. 2006. Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi.
Depok : PT. RajaGrafindo Persada
4. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Demokrasi/t87zx-
xl4lj_files/OEBPS/Text/pembelajaran1.xhtml

16

Anda mungkin juga menyukai