DISUSUN OLEH:
GITA AFWAH YONDA 1901124475
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pekanbaru, 17 April 2022
ii
DAFTAR ISI
iii
1 BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia sistem demokrasi mulai semarak kembali sejak era Orde Baru
(1966) karena di masa pemerintahan Soeharto masyarakat Indonesia dilibatkan
secara langsung dalam menentukan pemimpin negara melalui Pemilihan Umum
yang bersifat Luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia). Selain itu, lembaga-
lembaga perwakilan rakyat seperti DPR baik di pusat maupun daerah, MPR, dan
lain-lainnya juga mulai menjalankan fungsinya untuk menampung suara rakyat.
Meskipun demikian, praktik demokrasi juga tidak bisa dikatakan maksimal di era
ini karena sistem pemerintahan Soeharto yang opresif dan militeristik, khususnya
terhadap kelompok minoritas dan kelompok agama. Namun, sejauh ini prinsip
atau sistem demokrasi merupakan pilihan tepat untuk negara Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) mengingat masyarakatnya yang sangat pluralis. Oleh
karena itu, sejauh ini Demokrasi Pancasila yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sistem pemerintahan yang paling
1
mungkin diterapkan di Indonesia dibandingkan dengan konsep Demokrasi
Liberal, Demokrasi Kapitalis, dan Demokrasi Terpimpin yang dalam catatan
sejarah perjalanan bangsa pernah gagal diterapkan di Indonesia.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah :
1. Mengetahui tantangan demokrasi di Indonesia
2. Mengetahui bentuk ideal dari demokrasi
3. Mengetahui masalah dari demokrasi
4. Mengetahui 4 kebebasan menurut PBB
2
2 BAB II
PEMBAHASAN
3
di atas berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila dan memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa. Kita seakan lupa bahwa negeri ini menjadi kuat karena
dibangun dari perbedaan.
4
Demokrasi Indonesia belum terkonsolidasi yang ciri-cirinya:
1. Demokrasi bisa berjalan dan berproses dalam masa waktu yang lama;
2. Ada penegakan hukum berjalan baik
3. Pengadilan yang independen
4. Pemilu yang adil dan kompetitif
5. Civil society yang kuat
6. Terpenuhinya hak-hak sipi, ekonomi, dan budaya warga negara.
5
mahasiswa yang membawa gagasan bernas dan berani bersuara kritis kepada
kekuasaan, dan kekuasaan sangat besar yang dimiliki pemerintah untuk
menentukan rektor terpilih.
Pengawasan atau surveilance atas aktivitas dosen baik di media sosial
ataupun di dunia nyata merupakan gejala penghalang kebebasan akademik lainnya
yang semakin melemahkan suara kritis dari kampus.
6
perlu belajar untuk berbeda pendapat atau pilihan politik sambil tetap berteman,
bersahabat, dan bersaudara sebagai sesama anak bangsa. Maraknya ujaran
kebencian, intoleransi, dan diskriminasi terhadap minoritas agama dan suku
merupakan gejala yang mengkhawatirkan. Perbedaan pilihan politik atau
keyakinan tidak boleh menggerus modal sosial kita berupa rasa saling percaya,
toleransi, saling tolong menolong, dan saling menghargai perbedaan.
Ancaman kebebasan media dan berekspresi seperti pemberangusan buku,
pencekalan diskusi buku dan film, ancaman pidana untuk ilmuwan dari luar yang
melakukan penelitian di Indonesia merupakan masalah lainnya. Penggunaan UU
ITE untuk mempidanakan warga atau jurnalis merupakan ancaman lainnya untuk
kebebasan berekspresi.
2.3.4 Kemunduran
Setelah 4 tahun pemerintahan berjalan, kritik dari pada analis dalam negeri
maupun luar negeri mulai muncul. Ed Aspinal (2018), Tom Powel dan Eve
Warburton (2018 dan 2019) menganalisis perkembangan demokrasi di Indonesia
dan berargumen bahwa terjadi kemandekan dan bahkan kemunduran demokrasi di
mana Presiden Jokowi mulai melakukan praktik non demokratis seperti
membubarkan ormas tanpa proses hukum, meningkatnya intoleransi, semakin
kuatnya polarisasi politik, masifnya kabar bohong dan pelanggaran hak asai
manusia.
Perlu partisipasi semua pihak baik intelektual, aktivis CSO's, jurnalis, dan
partai politik untuk menyadari situasi kemandekan bahkan kemunduran
demokrasi di Indonesia untuk bersama-sama berjuang menyelamatkan demokrasi
di Indonesia. Rendahnya dialog dan sinergi di antara berbagai elemen itu adalah
masalah demokrasi kita hari ini.
7
2. Kebebasan beragama(freedom of religion)
3. Kebebasan dari ketakutan(freedom from fear)
4. Kebebasan dari kemelaratan(freedom from want)
Hak yang keempat yaitu kebebasan dari kemelaratan, khususnya
mencerminkan perubahan dalam alam pikir umat manusia yang menganggap
bahwa hak – hak politik pada dirinya tidak cukup untuk menciptakan kebahagiaan
baginya. Dianggap bahwa hak politik seperti misalnya hak untuk menyatakan
pendapat atau hak memilih dalam pemilihan umum yang diselenggarakan sekali
dalam empat atau lima tahun, tidak ada artinya jika kebutuhan manusia yang
paling pokok, yaitu kebutuhan akan sandang, pangan dan perumahan, tidak dapat
dipenuhi. Menurut anggapan ini hak manusia harus juga mencakup bidang
ekonomi, sosial dan budaya
8
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari bagian pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Salah satu tantangan demokrasi di Indonesia yaitu perbedaan agama pada
suatu daerah dapat memicu perpecahan.
2. Demokrasi yang ideal adalah negara harus mengakomodasi aspirasi atau suara
rakyat (khususnya kaum minoritas) karena dalam sistem demokrasi rakyat
memegang kekuasaan penuh atas pemerintahan yang dijamin secara
konstitusional.
3. Masalah demokrasi terbagi menjadi :
a) Masalah Krusial
b) Parpol Melemah
c) Media Sosial
d) Kemunduran
4. 4 Kebebasan menurut PBB yaitu
a) Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat ( freedom of
Speech)
b) Kebebasan beragama(freedom of religion)
c) Kebebasan dari ketakutan(freedom from fear)
d) Kebebasan dari kemelaratan(freedom from want)
3.2 Saran
Dari pembahasan yang menjawab rumusan masalah terdapat beberapa
penjelasan dari teori dari peneliti lain yang dapat memperkuat jawaban dari
rumusan masalah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Masalah-Masalah Demokrasi Kita Hari Ini. (2019, Agustus 03). Dipetik April 16,
2022, dari Detik.com: https://news.detik.com/kolom/d-4650749/masalah-
masalah-demokrasi-kita-hari-ini
Tantangan Demokrasi di Indonesia. (2020, Juli 16). Dipetik April 16, 2022, dari
Universitas Pakuan FISIB: https://fisib.unpak.ac.id/berita/tantangan-
demokrasi-di-indonesia
Tantangan Demokrasi di Indonesia. (2020, Juni 12). Dipetik April 17, 2022, dari
Kompas.com:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/12/102904765/tantangan-
demokrasi-di-indonesia?page=all#page2
BBC. (2014, December 30). AirAsia QZ8501: Does bad weather cause plane
crashes? Diambil kembali dari BBC: http://www.bbc.com/news/world-
30631968
Dwi Sulisworo, T., Wahyuningsih, D., & Baehaqi, A. (2012, - -). Hibah Materi
Pembelajaran Non Konvensial 2012. Hak Asasi Manusia, hal. 7-8.
10